Kemarahan Aira

Happy Reading......

 

Keluarga Irsyad,Irfan dan Randi menikmati waktu liburnya dengan duduk di bawah pohon Kamboja yang sangat rindang. Hembusan angin yang semilir membuat orang di bawahnya merasa betah berada di sana. Menikmati bekal yang mereka bawa di rumah dan memantau Aira dan Rio yang sedang asyik bermain.

 

 

Nita yang awalnya hanya diam,menjadi ikut menikmati dengan bercengkrama membahas semua hal bersama Rosa dan Salma. Dia sangat beruntung masih di berikan kesempatan untuk memperbaiki diri dengan di dekatkan orang-orang yang mau menerima dirinya yang pernah menyakiti Salma maupun Rosa.

 

 

"Mbak coba lihat deh,itu Rio dan Aira akur banget ya?"Tanya Nita sambil memandang Rio dan Aira yang sedang bermain prosotan.

 

 

"Dari awal Aira pindah kesini,Rio udah suka mbak. Makanya tiap hari dia maen tu ke rumah mbak Salma. Sampai saya heran,sebenarnya dia anakku atau anaknya mbak Salma karena hampir tiap hari numpang makan disana." Jawab Rosa dengan terkekeh.

 

 

"Namanya anak-anak mbak,mungkin mereka sangat nyaman bermain bersama mbak. Dan kita kan tetanggaan pastinya tiap hari maen bersama." Tambah Salma menjelaskan.

 

 

"Kan memang besok kalau udah besar,Rio jadi anaknya tante Salma Ma?" Irfan pun ikut menimpali.

 

 

"Maksud papa?" Tanya Rosa yang tidak paham dengan maksud suaminya.

 

 

"Idih Mama ini,maksud papa besok kalau Rio dan Aira udah besar kan kita mau besanan dengan tante Salma. Ya kan.....ya kan......?" Ucap Irfan dengan memainkan kedua alisnya.

 

 

"Itu sih maunya kamu suh,ingin menjadikan putriku jadi mantumu." Jawab Irsyad.

 

 

"Kalian itu ada-ada aja,lihat Rio dan Aira masih kecil sudah berencana menjodohkan mereka saja." Randipun ikut menyahut.

 

 

"Kan boleh suh kita berencana." Ucap Irfan dengan PDnya.

 

 

"Memangnya saya mau gitu besanan sama kamu?" Ucap Irsyad pura-pura menolak.

 

 

"Ya harus mau dong,kan kan bisa di lihat tu Rio bibit unggul ku. Kegantengannya nurundari diriku." Jawab Irfan dengan menarik kaosnya dengan bangga.

 

 

"Idih ni orang PDnya minta ampun."Ucap Rosa yang jengah dengan kePDan suaminya.

 

 

Semua orang pun tertawa melihat tingkah pasangan absurd ini. Mereka pasangan yang sangat menghibur ketika berkumpul bersama. Tidak ada rasa canggung ataupun di buat-buat untuk menghidupkan suasana.

 

 

"Coba deh mas lihat Sana,itu Rio nampak sekali menjaga putri kita di waktu bermain."Panggil Salma kepada Irsyad dengan menunjuk keberadaan Aira dan Rio.

 

 

Disana Rio sedang mengawasi Aira bermain di prosotan. Dimana Rio menunggu Aira di bawah prosotan untuk memastikan Aira bermain dengan baik.

 

 

"Halo,namaku Devan. Ayo maen sama aku." Ucap anak laki-laki seusia Rio kepada Aira.

 

 

"Halo Devan,namaku Aila." Jawab Aira yang akan naik prosotan kembali.

 

 

"Senang kenal sama kamu Aila." Tambah Devan dengan tersenyum.

 

 

"Bukan Aila,tapi Ai......la." Ucap Aira yang kesal ketika Devan salah menyebutkan namanya.

 

 

"Ai....ra....." Tanya Devan memastikan.

 

 

"Ya betul." Jawab Aira dengan senang.

 

 

"He.....,Aira nggak bisa bilang R ya." Ledek Devan.

 

 

"Bialin,besok kalau udah besal Aila bisa bilang Llllllll." Jawab Aira dengan ketus.

 

 

Di bawah perosotan,Rio masih setia menunggu Aira. Karena tidak menemukan Aira di atas perosotan,akhirnya Rio berinisiatif menyusul Aira. Rio berjalan kebelakang menuju tempat naik untuk perosotan. Dan dia melihat Aira sedang berbicara dengan anak laki-laki seusia nya.

 

 

"Aira,Rio tunggu dari tadi kok nggak turun-turun sih." Rengek Rio.

 

 

"Aku lagi bicala sama Devan Lio." Jawab Aira.

 

 

Riopun melihat kearah Devan yang dekat dengan Aira. Diapun menampakkan wajah tak sukanya kepada Devan yang mendekati Aira.

 

 

"Aira ayo kita maen kesana aja."Ajak Rio kepada Aira dengan menarik tangan Aira.

 

 

"Bental Lio,Aila kan masih mau maen pelosotan." Tolak Aira dengan tetap berdiri di samping perosotan.

 

 

"Tapi di sini ramai,nanti kamu lama dapat giliran untuk naik ke perosotan." Sanggah Rio untuk membujuk Aira.

 

 

"Ya udah kamu maen kesana aja,biar aku maen sama Aira." Bujuk Devan.

 

 

"Enak saja,Aira itu teman aku bukan teman kamu. Jadi di harus maennya sama aku bukan kamu." Jawab Rio dengan menampakkan sifat keposesifannya.

 

 

"Lio kok gitu sih,kata bunda Aila nggak boleh pilih-pilih teman. Telus tadi kan Devan nggak nakal sama Aira. Jadi nggak pa-pa kita maen baleng sama Devan." Ucap Aira.

 

 

"Tapi aku nggak mau maen sama dia Aira." Tolak Rio dengan menunjuk wajah Devan dengan jari telunjuknya. Kemudian dia bersedekap dengan tatapan benci mengarah kepada Devan.

 

 

"Pokoknya aku nggak suka maen sama dia titik." Rio pun dengan keras kepalanya menolak kehadiran Devan.

 

 

"Ayo kita maen kesana saja." Ajak Rio dengan menarik tangan kanan kiri Aira.

 

 

Tapi Devan tidak tinggal diam,diapun menarik tangan sebelah kanan Aira karena dia juga ingin bermain bersama Aira.

 

 

"Tadi kan Aira udah bilang mau maen sama aku. Jadi Aira sekarang maen sama aku."Ucap Devan melawan Rio.

 

 

"Nggak Aira maen sama aku." Tolak Rio dengan menarik Aira.

 

 

"Dia maen sama aku." Tambah Devan.

 

 

"Aku....aku...aku." Ucap Rio dan Devan yang saling berebut.

 

 

Aia yang merasa tangannya sakit karena di tarik-tarik Devan dan Rio pun menangis.

 

 

"Bunda....tangan Aila sakit.Hiks.....hiks......" Tangis Airapun pecah.

 

 

"Ayah itu lihat Aira di buat rebutan. Ayah kesana gih kasihan Airanya." Ucap Salma yang melihat putrinya sebagai bahan rebutan dari tempatnya berteduh.

 

 

"Mana bun."Jawab Irsyad.

 

 

"Aduh itu anak ku kok di gituin. Tu Suh anak mu ngapain anak aku." Ucap Irsyad kepada Irfan.

 

 

"Waduh tu kecebong ngapain lagi. Ayo kita kesana aja."Jawab Irfan. Irsyad dan Irfan berlari untuk menghampiri Rio dan Aira.

 

 

"Rio......hentikan." Bentak Irfan kepada Rio setelah Irsyad dan Irfan sampai di dekat Aira dan Rio.

 

 

"Ayah.....tangan Aila sakit. Hu.....hu...." Teriak Aira lapor kepada ayahnya.

 

 

Rio dan Devanpun melepas tangan Aira setelah mendengar suara orang dewasa yang membentak Rio.

 

 

"Iti tu Pa, Rio nggak suka Aira maen sama dia. Tadi Rio mo ngajak Aira kesana tapi dia ikutan narik tangan Aira."Ucap Rio dengan nada tidak suka kepada Devan.

 

 

"Tapi ya nggak gitu dong Rio,itu tangan Aira pasti sakit."Jawab Irfan menasehati anaknya.

 

 

"Ayah tangan Aila sakit." Rengek Aira di dekapan ayahnya. Sekarang Aira sudah do gendong Irsyad.

 

 

"Aira maafin Rio ya. Rio kan nggak sengaja. Rio cuma mau maen sama Aira saja." Pinta Rio ketika melihat Aira menangis. Riopun menyesal karena baru kali ini membuat Aira menangis ketika bermain.

 

 

"Devan juga minta maaf ya Aira. Devan kan juga mo maen sama Aira tapi dia nggak mau maen sama Devan."Adu Devan.

 

 

"Aila mau sama bunda ayah,Aila nggak mau maen sama Lio dab Devan meleka nakal buat tangan Aila sakit." Pinta Aira yang tidak mau melihat ke arah Rio dan Devan.

 

 

"Ya sudah kita kesana saja ya sama bunda. Sekarang putri ayah berhenti dulu dong nangisnya."Bujuk Irsyad.

 

 

"Om maafin Rio ya." Ucap Rio dengan rasa menyesal.

 

 

"Ya om maafin kok,sekarang Rio dan Devan baikan dulu ya dan nggak boleh berantem lagi." Bujuk Irsyad.

 

 

"Ayo Rio minta maaf dulu sama Devan. Dan kamu nggak boleh ulangi lagi." Pinta Irfan kepada anaknya.

 

 

Dengan wajah yang angkuh,Rio akhirnya meminta maaf kepada Devan. Sebenarnya dia tidak mau tapi karena tatapan tajam dari ayahnya membuat nyali nya menciut dan dengan tidak ikhlas minta maaf kepada Devan.

 

 

"Devan maafin Rio ya." Ucap Rio dengan menjulurkan tangan nya sebagai tanda perminta maafan.

 

 

"Devan juga minta maaf ya." Jawab Devan dengan menerima tangan Rio.

 

 

Akhirnya kedua bocah laki-laki itupun saling berjabat tangan. Setelah selesai,Devan pergi menemui orang tuanya. Sedangkan Irsyad,Aira,Irfan dan Rio kembali ketempat mereka berteduh.

 

 

"Aira,maafin Rio ya." Pinta Rio kembali dengan mendekati Aira dalam gendongan ayahnya.

 

 

Dan Aira pun tidak menjawab dan hanya membuang muka.

 

 

***************

 

 

Terpopuler

Comments

Lantasi Sudaryanto

Lantasi Sudaryanto

gemesdd

2021-04-09

0

Astria

Astria

msh kcil sdh mnunjukn keposesifpnya

2021-03-06

2

Lina Susilo

Lina Susilo

hahahaa mmg rio terlalu posesif sama aira

2021-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Bermain dengan teman baru
3 Kakak Aira
4 Vocation
5 Kemarahan Aira
6 Rio Minta Maaf
7 Dedek Adyan Rafif Putra ALmair
8 Kecemburuan Anak Kecil
9 Impian anak Kecil
10 Pamit....
11 Terwujudnya sebuah Janji...
12 Mencarimu...
13 Dokter Baru
14 Mendekati
15 Tugas..
16 dia..
17 Beda...
18 Memperhatikannya
19 Tak Pantas
20 Wanita Terhebat
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Memberanikan diri
24 Looking at You
25 Truth
26 Meyakinkan
27 The power of Sahabat
28 Berbagilah denganku...
29 Senyuman Aira...
30 kepo ya...
31 Broken heart...
32 Rencana nge-date
33 First Date
34 Tamu Istimewa...
35 Nervous
36 Foto???
37 Sabar..
38 Kebenaran
39 Mencari Info..
40 Rasa Iri
41 Kebenaran
42 Menemui Camer
43 Rumah Aira
44 Aira Pove
45 Pulang..
46 Meminta Restu
47 Preparing...
48 Surprise
49 Aku Terima..
50 Berbicara berdua..
51 Patah Hati
52 Penyesalan
53 Cueknya Nayla
54 Menuju Hari H
55 Special Day
56 Wedding Reception
57 Wedding Reception 2
58 In this Night
59 Apa ini
60 Nyonya Mario...
61 Resign
62 Kegalauan Nayla..
63 Penolakan
64 Terobati...
65 Kecanggungan..
66 Keyakinan..
67 Malam Romantis
68 Perpisahan 1
69 Perpisahan 2
70 Kembali
71 Hidup Baru...
72 Efforts...
73 Pengganggu
74 Dengarkan aku..
75 Dengarkan aku..
76 Sang Penyelamat
77 Panik..
78 Hamil?
79 pelengkap Keluarga...
80 Hempaskan
81 Jangan sentuh istriku
82 Hadiah untuk ayah dan bunda...
83 Kepekaan seorang Ibu..
84 Detektif
85 Harapan Kevin...
86 Kebahagiaan Kevin
87 Entahlah
88 Pertunangan Nayla dan Kevin
89 Pertunangan Nayla dan Kevin 2
90 Pasrah.....
91 Tong selamatkan istri saya..
92 Perempuan Iblis...
93 Kemarahan seorang ayah..
94 Penyesalan Jasmine..
95 Maira Alma Syahira
96 Jordan
97 Ayah
98 Aqiqah Maira
99 Happy Family
100 Keluarga Besar
101 Centilnya anak om
102 Kebahagian
103 Numpang Promo
104 Liburan
105 Pantai
106 Tanpa Judul
107 Rapat
108 anugrah ke dua
109 *Gangguan Kecill**
110 *Darurat**
111 ** Bayangan di Balik Jaringan**
112 **Ujian Kesabaran**
113 ** Serangan di Tengah Tugas**
114 **Di Antara Harapan dan Doa**
115 **Harapan di Tengah Badai**
116 ** Menanti Keajaiban**
117 **Bab Baru: Menjalani Harapan dan Tantangan**
118 Belum Usai
119 Ancaman yang Mendekat
120 Langkah Awal Menuju Keamanan
121 Bayangan yang Mengintai
122 PERJALANAN MENUJU TEMPAT AMAN
123 Aira Terluka
124 Penyergapan
125 Bala Bantuan
126 Menjebak Dalang
127 Strategi Awal
128 Mencari "Elang"
129 Mengintai
130 Jejak Terakhir Orland
131 Babak Baru dalam Kehidupan Mario ****
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 149
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Awal
2
Bermain dengan teman baru
3
Kakak Aira
4
Vocation
5
Kemarahan Aira
6
Rio Minta Maaf
7
Dedek Adyan Rafif Putra ALmair
8
Kecemburuan Anak Kecil
9
Impian anak Kecil
10
Pamit....
11
Terwujudnya sebuah Janji...
12
Mencarimu...
13
Dokter Baru
14
Mendekati
15
Tugas..
16
dia..
17
Beda...
18
Memperhatikannya
19
Tak Pantas
20
Wanita Terhebat
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Memberanikan diri
24
Looking at You
25
Truth
26
Meyakinkan
27
The power of Sahabat
28
Berbagilah denganku...
29
Senyuman Aira...
30
kepo ya...
31
Broken heart...
32
Rencana nge-date
33
First Date
34
Tamu Istimewa...
35
Nervous
36
Foto???
37
Sabar..
38
Kebenaran
39
Mencari Info..
40
Rasa Iri
41
Kebenaran
42
Menemui Camer
43
Rumah Aira
44
Aira Pove
45
Pulang..
46
Meminta Restu
47
Preparing...
48
Surprise
49
Aku Terima..
50
Berbicara berdua..
51
Patah Hati
52
Penyesalan
53
Cueknya Nayla
54
Menuju Hari H
55
Special Day
56
Wedding Reception
57
Wedding Reception 2
58
In this Night
59
Apa ini
60
Nyonya Mario...
61
Resign
62
Kegalauan Nayla..
63
Penolakan
64
Terobati...
65
Kecanggungan..
66
Keyakinan..
67
Malam Romantis
68
Perpisahan 1
69
Perpisahan 2
70
Kembali
71
Hidup Baru...
72
Efforts...
73
Pengganggu
74
Dengarkan aku..
75
Dengarkan aku..
76
Sang Penyelamat
77
Panik..
78
Hamil?
79
pelengkap Keluarga...
80
Hempaskan
81
Jangan sentuh istriku
82
Hadiah untuk ayah dan bunda...
83
Kepekaan seorang Ibu..
84
Detektif
85
Harapan Kevin...
86
Kebahagiaan Kevin
87
Entahlah
88
Pertunangan Nayla dan Kevin
89
Pertunangan Nayla dan Kevin 2
90
Pasrah.....
91
Tong selamatkan istri saya..
92
Perempuan Iblis...
93
Kemarahan seorang ayah..
94
Penyesalan Jasmine..
95
Maira Alma Syahira
96
Jordan
97
Ayah
98
Aqiqah Maira
99
Happy Family
100
Keluarga Besar
101
Centilnya anak om
102
Kebahagian
103
Numpang Promo
104
Liburan
105
Pantai
106
Tanpa Judul
107
Rapat
108
anugrah ke dua
109
*Gangguan Kecill**
110
*Darurat**
111
** Bayangan di Balik Jaringan**
112
**Ujian Kesabaran**
113
** Serangan di Tengah Tugas**
114
**Di Antara Harapan dan Doa**
115
**Harapan di Tengah Badai**
116
** Menanti Keajaiban**
117
**Bab Baru: Menjalani Harapan dan Tantangan**
118
Belum Usai
119
Ancaman yang Mendekat
120
Langkah Awal Menuju Keamanan
121
Bayangan yang Mengintai
122
PERJALANAN MENUJU TEMPAT AMAN
123
Aira Terluka
124
Penyergapan
125
Bala Bantuan
126
Menjebak Dalang
127
Strategi Awal
128
Mencari "Elang"
129
Mengintai
130
Jejak Terakhir Orland
131
Babak Baru dalam Kehidupan Mario ****
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!