Happy Reading......
******************
Benar kata bundanya,mencari penginapan sementara untuk beristirahat adalah ide yang bagus. Bahkan karena rasa capek bercampur frustasi karena tidak menemukan Rio,hampir pukul 10 malam Aira baru bangun dari tidurnya. Karena dia sedang berhalangan,sehingga Aira tidak tidak khawatir meninggalkan kewajibannya sebagai muslimah.
"Huh......"Aira masih menguap.
"Jam berapa ini?" Ucap Aira mencari handphonenya di atas nakas penginapan.
"Ya Allah sudah jam 10." Ucap Aira.
"Kruk....kruk....." Perut Aira pun berdemo karena sedari siang dia belum mengisi perutnya.
"Aduh perut malah laper nih,untuk tadi pagi sempat beli roti." Ucap Aira kembali kemudian dia mencari keberadaan tasnya.
Setelah ketemu,Aira mengambil roti coklat kesukaannya. Untung di dalam kamar ada fasilitas air minum,sehingga Aira tidak bingung ketika merasa kehausan.
Setelah selesai makan rotinya dan membalas pesan dari bundanya,Aira membersihkan wajah dan tubuhnya untuk kembali tidur. Besok pagi dia harus bangun pagi-pagi untuk dinas pagi.
***************
Pukul 4 pagi,Aira bangun sudah bersiap untuk kembali ke kota S. Dia sudah check out dari hotel dan sudah berada di mobilnya.
"Assalamualaikum bunda,iya bunda ini kakak sudah dimobil mau berangkat pulang." Jawab Aira ketika mendapat telpon dari bundanya.
"Ya kak,hati-hati di jalan jangan ngebut." Nasehat Salma kepada putri sulungnya.
"Siap bunda,bunda dan ayah sudah sholatkah?"
"Ini baru mau siap-siap kak,ini nunggu adik-adikmu."
"Ya bunda,kalau gitu kakak mau jalan dulu ya bunda. Nanti kalau sudah sampai kakak hubungi bunda lagi." Pamit Aira.
"Iya kak.Jaga pola makan dan kurangi pikirinan yang berat. Jika memang kalian berjodoh,mau di manapun kalian di pisahkan pasti akan bertemu juga."
"Siap bunda,kakak percaya akan kehendak Allah dan kakak tidak akan berputus asa bun. Bunda juga jaga kesehatan,salam buat ayah dan adik-adik. Kakak selalu kangen sama kalian. Assalamualaikum."
"Iya sayang nanti bunda sampaikan. Waalaikum salam wr.wb." Jawab Salma.
Setelah memastikan sang bunda mematikan telponnya,Aira menarik hpnya di dashboard mobilnya. Aira mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah sepinya jalan di pagi hari yang buta ini tanpa takut adanya kemacetan.
Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan,Aira sudah sampai di depan rumah sakit dimana dia bertugas. Dia memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus karyawan.
Setelah mengambil jasnya dan tas kerjanya tidak lupa Snail sebagai data dirinya,Aira masuk kedalam menuju ruangannya. Pagi ini dia mendapat jatah untuk memeriksa pasien di poli umum. Sebelum sampai di ruangannya,Aira bertemu dengan Naila sahabat semasa kuliah dan saat ini bisa 1 tempat pekerjaan.
"Selamat pagi bu dokter yang cantik." Sapa Naila kepada Aira.
"Selamat pagi juga ibu dokter yang bawel." Jawab Aira dengan senyum bercanda menggoda Naila.
"Nggak asyik banget sih kamu." Tambah Naila dengan wajah pura-pura cemberut.
"Hahaha,ya ya bukan dokter bawel tapu bu dokter tercantik,terpintar pari purna." Balas Aira dengan mencubit pipi Naila dengan gemas.
"Sakit kali Ra,memangnya aku Akila yang bisa kamu cubit gemas."
"Soalnya kamu lucu banget deh kalau ngambek di katain bawel."
"Oh ya Ra,kemarin ada dokter baru loh. Dokternya ganteng habis deh. Sampai-sampai hari ini dia jadi trending topik di rumah sakit ini." Lapor Naila dengan gembira sampai lupa dengan rasa kesalnya kepada Aira.
"Oh ya,terus?" Jawab Aira santai tanpa rasa penasaran.
"Ih kamu tu nggak asyik deh. Tanggapannya cuma gitu saja. Harus kaget gitu."
"Hahahah,kalau aku sih biasa aja Nai,kalau emang kamu suka ya dekati aja Nai."
"Nanti kalau kamu lihat dia pasti suka deh."
"Nggak lah Nai,kamu kan tahu diriku bagaimana." Tolak Aira.
"Kamu itu loh dari dulu kalau di ajak bicara tentang cowok paling nggak nyambung,sampai kemarin di dekatin anak kepala rumah sakit nggak kamu tanggepin,mungkin sampai anak presiden pun tetap saja tanggapan mu biasa aja,heran deh aku sama kamu." Cerocos Naila panjang lebar yang menatap Aira dengan rasa heran.
"Ya terus aku harus bagaimana dong,kan sreg di hati." Jawab Aira.
"Ya deh aku tau yang ada di hati kamu dan akal pikiranmu hanya si do'i cinta monyetmu,tapi sampai kapan Aira ini sudah beberapa tahun lewat udah hampir 10 tahun kamu nggak ketemu dia,mungkin saja sekarang dia udah nikah. Huh...."
"Sebelum aku lihat sendiri dan memastikan keadaan dia,hatiku nggak kan berpaling Nai. Hatiku akan tetap aku jaga untuk dia." Balas Aira yang sedikit sendu karena di ingatkan tentang keberadaan Rio yang entah di mana."
"Maaf ya Ai,aku nggak bermaksud membuat ku sedih. Tapi aku kasihan ma kamu udah bertahun-tahun kamu mencarinya,sampai desa terpencilpun kamu datangi tapi tidak pernah ada hasilnya." Ucap Nayla untuk menenangkan Aira. Nayla memegang kedua bahu Aira.
"Iya Nay,aku paham maksud kamu. Terimakasih nasehatmu. Tapi aku percaya jika dia adalah jodohku Nay,sebelum aku lihat dan tahun sendiri dia menikah aku akan tetap mencarinya. Entah nanti akhirnya bagaimana,aku serahkan kepada Allah." Jawab Aira.
"Aku akan selalu mendukungmu Ai."
Tak berselang lama,tak jauh dari keberadaan Aira dan Nayla muncullah sosok laki-laki berjas putih yang masih muda dan tampak sangat tampan. Sampai koridor rumah sakit di mana banyak berlalu lalang para perawat rumah sakit menengok ke arah sang dokter dengan penuh damba. Tak kecuali Nayla.
"Eh...eh....lihat itu Ai,itu dokter Kevin. Lihat lah dia menuju ke arah kita." Ucap Nayla dengan riang sambil menunjuk ke arah dokter Kevin.
Aira pun menengok ke arah yang di tunjuk Nayla sampai kedua matanya menangkap keberadaan orang yang dimaksud. Tapi,Aia hanya melihatnya biasa saja tak seperti yang lainnya yang penuh damba.
"Selamat pagi dokter Kevin." Sapa Nayla ramah setelah Kevin sampai di dekat mereka.
"Selamat pagi dokter Nayla." Jawab Kevin ramah sambil melihat perempuan ayu di samping Nayla.
"Cantik"Puji Kevin dalam hatinya ke Aira.
Aira yang di tatappun hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Dan di balas dengan anggukan oleh Kevin.
"Oh ya dok kenalin ini teman aku juga dokter di sini,karena kemarin dia baru lepas dinas,jadi dokter belum kenal sama dia."Naylapun memperkenalkan Aira ke Kevin.
Kevinpun sadar dengan lamunan memuja perempuan di depannya setelah mendengar suara Nayla.
"Nama saya Kevin Febrian." Ucap Kevin memperkenalkan dirinya ke Aira dengan menyodorkan tangan kanan nya.
"Nama saya Aira dok." Jawab Aira ramah dengan menerima sodoran tangan dari Kevin.
"Senang berkenalan dengan anda dokter. Semoga kita bisa bekerjasama untuk rumah sakit ini."Tambah Kevin.
"Insyaallah dok." Jawab Aira dengan ramah.
"Oh ya,saya permisi dulu dokter Nayla dan dokter Kevin karena saya akan bersiap-siap untuk bekerja." Pamit Aira kepada kedua rekan kerjanya. Jika sedang berdua,Aira akan menyebut Nayla dengan nama tapi jika sedang bersama dengan yang lain,dia akan menyebut dokter sebagai tanda hormat.
"Silahkan dok." Jawab Nayla dan Kevin bersama
Airapun melangkahkan kakinya menuju ke ruangannya setelah berpamitan. Sedangkan Nayla masih menempel ke dokter Kevin. Apalagi ruangannya saling dekat sehingga mereka berjalan beriringan menuju ruangan masing-masing.
Sebenarnya,Aira tahu maksud tatapan Kevin kepadanya,meskipun dia belum pernah mempunyai pengalaman dekat dengan lawan jenis,Aira tidak buta dengan tatapan itu.
"Rio,sampai kapanpun aku akan tetap menunggumu." Guman Aira dihatinya setelah sampai di ruangannya dan menatap foto nya dengan Rio yang terakhir kali bertemu.
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Titin Gontar
kapan aira sm rio ketemu
2021-03-08
0
Retno
baru ketemu lanjutannya bunda untuk aira
2021-03-06
0
Lina Susilo
aira gk akn trgoda
2021-03-04
3