Meytta tampak gusar sambil menyetir mobilnya, kegelisahan yang belum bisa ia singkirkan tampak di wajahnya.
Mobil melaju dengan tersendat karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang.
Di sebuah gang yang cukup sempit yang hanya bisa dilewati sebuah mobil, Meytta membelokkan kendaraan nya.
Sebuah rumah yang sederhana namun cukup besar itulah yang dituju, sesuai alamat yang di tulis pada surat lamaran kerja Bimo waktu itu.
Mobil mulai memasuki pekarangan dengan sedikit sulit, tapi itu sudah lebih dari cukup bagi meytta karena bisa memutar mobilnya.
Rumah itu memang khusus untuk kos kosan, keberadaannya jauh dari inangnya(ibu kos..he..he). Di rumah itu ada sepuluh kamar, satu ruang tamu dan satu dapur. Untuk kamar mandi dan Closet ada beberapa di belakang terletak berjejer, sehingga tidak terlalu berebut saat ingin memakainya.
Tok..tok...tok...
Meytta mengetuk pintu kos itu dengan harap harap cemas.
Ckleeek..
Pintu terbuka nampak seorang pemuda dengan rambut sedikit awut awutan.
Matanya sedikit melotot melihat seorang tamu yang tak biasa(cuantiik buanggeett)
"Ya ..mencari siapa ya mbak.?" kata pemuda itu yang ternyata Muklis.
"Apa benar di sini ada yang kos bernama Bimo mas ?" tanya Meytta dengan sopan.
"Ooh ... Bimo..," sambil masih termenung Muklis bergumam seakan tidak sadar.
"Eeh.. Bimo.. Bimo ya...ada mbak ," sambil tergagap sendiri Muklis menjawab.
Meytta hanya tersenyum kecut melihat kekonyolan itu.
"Apakah saya bisa ketemu sama Bimo mas," Meytta kembali bertanya.
"Lah itu mbak ....Bimo nya gak ada ," jawab Muklis kembali.
"Sudah dua hari ini sejak peristiwa itu Bimo belum pulang kesini" kembali Muklis menerangkan.
Mendengar kata "peristiwa itu" hati Meytta menjadi tambah gelisah.
"Memangnya ada peristiwa apaan mas,?" tanya Meytta dengan penasaran.
Muklis kemudian menceritakan semua yang di lihatnya, mulai dari kedatangan wali nya sampai jemputan mobil mewah.
"Apa Bimo sudah keterima kerja di tempat baru ?, apa dia sudah pindah tempat tinggal ? apa dia bla..bla...bla...?," semua pertanyaan berkecamuk di dalam hatinya.
"Kira-kira bakal balik kesini gak ya mas,? kembali Meytta bertanya dengan lemas.
"Pasti balik mbak tuh barang-barang masih di sini, di kamarnya," kembali Muklis menerangkan.
Setelah mendengar semua hal itu hati Meytta gelisah, dia pamit kepada Muklis dengan hati di penuhi berbagai pertanyaan dan kemungkinan.
"Apa aku bisa ketemu dengan Bimo kembali," dalam hati Meytta berkata.
Meytta melajukan kembali mobilnya menuju ke cafe dengan malas. Seluruh tubuhnya terasa lemas.
Sampai di tempat parkir wilayah food court Meytta keluar dari mobil dengan lesu. Rasanya ogah-ogahan untuk kembali bekerja.
Melihat kedatangan Meytta teman-teman cafe menyambutnya, semua malihat Meytta dengan berbagai perasaan dan pertanyaan.
"Kayaknya mbak Meytta nampak lesu ada apa ya,? tanya Dodi.
"Aku juga penasaran tuh," balas Iwan.
"Kasian mbak Meytta .." Ruri menyela
plak..!!
"Auu sakit..!! teriak Ruri yang menerima pukulan pelan Ani.
"Lah emang kasian Napa..?, mereka belum jadian kan,? sahut Ani.
"Kamu tahu sendiri, walau belum jadian mbak Meytta bucin banget, ya wajar dong kasian soalnya yang di arepin gak tahu ,!! begitulah.. kasihannya," kembali Ani malah mendeskripsikan argumen nya.
"Sudah-sudah ayo bubar, gak enak sama mbak Meytta kalau melihat kita kasak-kusuk di sini." Dodi membubarkan teman-teman nya.
Semua bergerak menuju ke bagian masing masing untuk kembali bekerja.
Meytta berjalan masuk kantor dengan lemas.
__________
**Selamat hari Minggu bagi yang libur kerja dan selamat membaca jangan lupa kasih like vote dan koment-nya.
Happy reading**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Abdy ChuQe
lanjut bosq
2021-06-13
0
Ferly Ina
saya mampir thor 🤗
2021-02-14
0
pinnacullata pinna
hehehe meyta jadi bahan goshiip deh
.btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah
2021-02-14
1