Gadis itu hanya diam sambil melihat para preman yang babak belur, dia masih merasa sedikit syok dengan kejadian tersebut.
Pandangan nya masih nanar jiwa nya masih terguncang sampai akhirnya kesadarannya pulih kembali setelah mendengar suara seseorang.
"Nona ....nona... nona tidak apa-apa...?"
Dia tersentak dan tergagap, hanya gelengan yang bisa di lakukan.
Melihat gadis tersebut nampak tidak apa-apa kemudian Bimo memerintahkan para preman untuk pergi.
"Pergilah kalian dan jangan berbuat kejahatan lagi," Kata Bimo dengan sedikit gertakan.
Dengan masih terpincang-pincang preman- preman itu pergi berlalu dari tempat itu.
Bimo menghampiri gadis itu, dengan sopan ia mberikan tas yang sudah sempat di tarik para preman dari gadis tersebut.
"Nona ini tas anda, coba di cek apakah ada yang kurang," kata Bimo lagi.
"Ma...makasih banyak mas.. sudah di tolong," sambil tergagap gadis itu menyahut.
"Santai aja nona, bukan hal penting kok,"
"ngomong- ngomong mas ini mau kemana sih..?," gadis itu bertanya sekedar untuk memecah keheningan.
"Jujur aja nona, aku baru kembali ke kota ini,"
"Maksudnya...?" gadis itu bertanya dengan sedikit bingung.
Menyadari itu Bimo sedikit bercerita, bahwa dahulu dia pernah Tinggal di kota tersebut, tapi karena suatu hal akhirnya pindah dan kini ia kembali ke kota ini dalam rangka kuliah.
"Oh .. begitu ya..." jawab gadis itu sambil menganggukkan kepalanya.
"Lha terus ni sore-sore mau kemana mas..?, emang udah selesai kuliahnya."
"Iya ..tadi mata kuliah juga baru perkenalan aja, trus karena aku anak rantau pinginnya sih cari kerja part time," jawab Bimo dengan jujur.
"Serius .?.nih masnya mau cari kerja ..?"
"Lah iya lah ..non....masak bohong sih."
"oh ya..jangan panggil nona terus, kenalkan namaku Meyta aisha," sambil tersenyum gadis itu mengenalkan diri.
"Bimo," balasnya sambil menyalami tangan gadis tersebut.
Mereka berjabat tangan setelah saling mengenalkan diri.
"Oh iya tadi kamu bilang mau cari kerja, bagaimana kalau kerja di tempat aku aja.?" kata Meyta menawarkan.
"Benarkah..?," kata Bimo antusias.
Sangat senang rasanya dapat kerja sambil kuliah, perasaan sudah terlalu banyak merepotkan pak Joko dan Bu Siti selama ini.
"Tapi memang bergerak di bidang apa usahamu, soalnya aku belum pernah kerja takut nya nanti malah ngacau," Bimo bertanya sambil sedikit lesu.
Memang dia belum pernah kerja, mencari kerja hanya modal nekat saja.
"Udah ...tenang aja, yang penting kamu enggak malu aja, soalnya banyak orang merasa gengsi bila di suruh kerja ginian," jawab Meyta dengan serius.
Sambil terus berjalan mengiringi Meyta , Bimo menanyakan tentang pekerjaan apa yang bisa di jadikan sambilan baginya.
"Nanti kamu akan tahu kalau kita sudah sampai di tempat tujuan," jawab Meyta memberi tebak tebakan.
Setelah berjalan sedikit memutar sampailah mereka di sebuah food court, jalanan itu tampak ramai dengan pejalan kaki.
Di pedestrian itu memang menyediakan bermacam-macam makanan.
Mereka berhenti di sebuah cafe yang lumayan ramai, tampak para pengunjung menikmati menu masing-masing di meja yang tampak unik.
Bimo melihat itu, merasa kagum dengan tatanan interior yang di tampilkan.
Tampak unik tapi berkesan elegan.
"Sore mbak Meyta ..." sapa seorang cowok dan sebagian yang lain pada mengangguk.
"Ya selamat sore Dodi, Iwan, Ruri dan Ani ", jawab Meyta dengan tersenyum ramah.
'Siapa tuh ...mbak..? tumben di kawal cowoknya," tiba-tiba Ruri yang emang suka ceplas-ceplos menyolot.
Bimo yang mendengar itu jadi salah tingkah.
"maaf teman -teman, aku cuma pegawai baru," jawab Bimo.
_____________
Happy reading jangan lupa kasih like, vote dan koment-nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Sak. Lim
naaif
2023-08-15
0
epifania rendo
bagus
2022-08-26
0
Cssd Indriati
seru
2021-08-05
0