10. Siapa ....? Aku...?

Bimo benar-benar bingung ada apa dengan Meytta.

"Mey...Meytta kamu gak pa-pa kan..?, tanya Bimo masih pelan.

Sambil bertanya Bimo mendekati Meytta. Dia memandang Meytta yang sedang duduk termenung.

Wajahnya sembab mungkin dia sudah menangis sejak sore tadi.

Meskipun habis menangis dan wajahnya terlihat sembab namun tidak mengurangi kecantikannya.

Meytta memang sangat cantik, senyumnya sangat menawan, dengan tubuh yang tidak tinggi tidak pendek dan badan berisi, rambut panjang dengan bagian bawah agak menggelombang, membuat siapa saja yang memandang nya pasti terpikat.

Mata besar bulat dengan bulu mata yang panjang, hidung dan bibir indah yang sangat menggoda.

Sebuah ciptaan Nya yang sangat-sangat sempurna pokonya.

Bimo masih menatap wajah cantik yang tampak sayu, merasa di pandangi, Meytta menolehkan wajahnya menghindari pandangan Bimo.

"Mey ...kamu sedang ada masalah ya,?" tanya Bimo dengan lembut.

Meytta masih tetap diam, dia mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang mengarah kejalan samping cafe.

"kamu ada masalah dengan orang tuamu..?," tebak Bimo asal.

Kali ini Meytta merespon meskipun dengan gelengan kepala.

"Masalah dengan pacar kamu..? kembali Bimo menebak.

Meytta melotot kan matanya sambil mendengus kesal.

"Dasar bod*h, masak kamu tidak tahu perhatian ku selama ini," dalam hati Meytta menjerit keras.

Bimo masih tidak pahami dengan sikap Meytta.

Sambil menarik kursi Bimo mendekati Meytta

"Katakan padaku siapa yang berani menyakitimu biar kuhajar dia," kata Bimo sambil menggenggam tangan Meytta.

Dengan masih memandang wajah Meytta yang sendu, Bimo bergumam pelan.

"Kalau aku sampai ketemu cowok brengsek itu akan ku gampar biar kapok."

"Menyia-nyiakan gadis secantik dan semanis kamu, memang kurang ajar orang itu," kata Bimo dengan masih menggenggam tangan Meytta.

"Apaan ...sih....," akhirnya Meytta bersuara juga sambil menarik tangannya yang masih digenggam erat Bimo.

Mendengar Bimo mengatakan bahwa dirinya cantik dan manis membuat Meytta tersenyum kecil sambil tersipu malu.

Jantungnya berdegup dengan kencang, rasanya debaran itu menghilangkan semua kesedihan yang semenjak sore menggelayuti hatinya.

Meskipun hanya tersenyum kecil, itu sudah cukup mengusir raut wajah sedihnya, wajah cantiknya kini lebih tampak berseri.

"Nah...gitu dong...itu baru Meytta yang cantik ,manis dan baik hati," kembali Bimo berkata dengan sedikit ngegombal.

Semakin berbunga hati Meytta... mendapatkan gombalan Bimo meskipun itu belum bisa menghilangkan bayangan gadis yang bersama Bimo tadi siang.

"Apaan ....??.ah...sudah ..aku belum bisa ngomong sama kamu," akhirnya terucap banyak kalimat dari bibir cantik Meytta.

"Pokoknya bilang sama aku kalau cowok kamu macam-macam, biar ku hajar," kembali Bimo berpesan.

"Dasar tidak peka...!,'' teriak Meytta.

"Eeh...." Bimo terkejut

"maksudnya apa ya TIDAK PEKA " kata Bimo membatin.

"Ah ... sudahlah yang penting Meytta udah gak terlalu sedih kayak tadi ," batin Bimo.

Melihat Meytta sudah kembali ceria, Bimo akhirnya keluar dari ruang Meytta dan membantu teman-teman nya membereskan peralatan dan perlengkapan sebelum menutup cafe tersebut.