Di Jodohkan Dengan Duda
Seorang gadis cantik yang sedang duduk dan memandangi jalanan dikursi penumpang dalam mobil yang membawanya menuju rumah yang ia rindukan selama dua tahun ini.Safira begitu panggilan akrabnya,baru saja kembali dari Paris dan sudah menyelesaikan studi S2 nya disana.
"Kenapa papa dan mama gak ikut jemput pak?" tanya Safira pada supirnya pak Joko.
"Tuan ada rapat penting non,kalo nyonya tadi sibuk menyiapkan sesuatu untuk menyambut non.." jelas pak Joko.
"Apa kak Sadam juga sibuk pak??"tanya Safira lagi.Sadam Arya Wardani adalah kakak satu-satunya yang sudah menikah dan sekarang istirnya sedang hamil.
"Iya non..tapi non Sherin ada dirumah bersama nyonya menunggu non." ucap pak Joko.Dan Sherin adalah istri dari Sadam.
Safira hanya diam saja setelah mendengar penjelasan pak Joko.Tak terasa mobil sudah memasuki halaman rumah yang megah.
"Waah..benar-benar tidak berubah!!" dalam hati Safira yang melihat rumahnya masih saja sama.
Mendengar suara mobil mamah Safira cepat-cepat keluar bersama dengan Sherin menantunya.Mereka berdua dengan heboh menyambut Safira yang berjalan memasuki rumah.
"Aaaa sayang mama sangat merindukanmu.." ucap sang mamah kepada Safira yang dipeluknya dengan erat.
"Kenapa tidak menjemputku dibandara mah?" tanya nya yang masih dalam pelukan sang mama.
"Maaf sayang..mama mamasak masakan kesukaan kamu dan membersihkan kamarmu.." jawab sang mama yang sudah melepaskan pelukan.
"Kan ada maid,kenapa harus mama yang mengerjakannya?"Safira yang masih kesal karena tidak dijemput dibandara.
"Mama sangat senang kamu pulang dek..jadi meskipun sudah ada maid yang mengerjakan tetap saja mama memeriksanya berulang kali." Sherin memberi tau pada adik iparnya ini kalo mertuanya begitu Safira akan pulang sudah heboh.
"Hai kak..apa keponakanku baik-baik saja?" Safira memeluk kakak iparnya dan mengelus perut yang sedikit buncit.
"Mereka baik dan sehat.." jawab Sherin.
"Sudah ayo kita masuk dulu,kamu kan capek habis perjalanan jauh.Nanti papa dan kakak mu akan makan siang dirumah." ucap sang mama yang menggiring anak dan menantunya untuk masuk kedalam rumah.
"Ma...kak.. Fira ke kamar bersih-bersih dan ganti baju dulu ya?" pamitnya pada mamah dan kakak iparnya dan berlalu menuju kamarnya.
Safira sudah tidak sabar melihat kamar yang sudah dua tahun ia tinggalkan.
Ceklek..
Pintu terbuka dan langsung tercium harum bau ruangan yang segar habis di bersihkan.Safira masuk dan melihat kamarnya masih sama semua tata letak barangnya.
"Aku akan mandi dulu sebelum papa dan kakak pulang.." ucapnya,tadi mamanya mengatakan kalo papa dan kakaknya akan makan siang dirumah.
"Baiklah..mamah akan siapkan makanan nya dulu." ucap mamahnya.
"Kamu gak usah bantu sayang,duduk saja.Mamah gak mau nanti suami kamu ngomel karena kamu bantuin mamak." ucap mertua pada menantunya ketika akan ikut membantu menyiapkan makanan.
"Masak aku duduk-duduk aja sih mah?gak bakalan capek juga mah kalo bantuin mamah nyiapin makanan." jawab Sherin.
"Udah gak usah ngeyel..mending kamu ke kamar Fira aja,nanti kalo sudah siap mamah panggil." mamah mertua yang tetap melarang menantu kesayangannya yang sedang hamil membantunya.
"Baiklah.." jawab Sherin dan beranjak menuju kamar adik iparnya.
"Pelan-pelan saja naiknya ya sayang..." kata mamah lagi.
"Iya mah..."jawab Sherin.Ia begitu beruntung memiliki mertua yang sangat perhatian padanya.
Tok...tok..tok..
"Boleh kakak masuk dek?" tanya Sherin didepan kamar Safira.
"Iya masuk aja kak gak dikunci.." jawab Fira yang sedang duduk dimeja riasnya menyisir rambut.
"Apa kakak mengganggu???" tanya Sherin.
"Tidak kak...ada apa kakak kesini?" ucap Fira.
"Mama gak bolehin kakak bantu menyiapkan makanan dan malah menyuruh kakak kesini." jawab Sherin yang duduk diranjang dengan cemberut.
"Mama hanya tidak mau kau lelah kak.." ucap Fira santai.
"Itu tidak akan membuatku lelah dek..mama dan mas Sadam sangat kompak dalam hal ini." ucap Sherin.Suami serta mertuanya kompak melarang mengerjakan pekerjaan rumah.
"Itu karna mereka menyayangimu..dan tidak mau anak dan cucunya kenapa-kenapa." ucapnya pada kakak iparnya.
"Iya aku tau itu..apa kau tidak membawa pacar pulang?" ucap Sherin.
"Aku tidak punya pacar kak.." jawabnya dengan malas.
Kedua kakak beradik itu cerita sampai kemana-kemana,tak terasa sudah waktu makan siang.
Tok...tok..tok...
"Masuk...." seru Safira.
"Non disuruh turun sama nyonya..." ujar bik Siti.
"Iyaa bik..makasih ya..."
"Ayo kak kita turun.."ajak Safira pada kakak iparnya.Ketika sampai dibawah bertepatan dengan papa dan kakaknya masuk rumah.
"Sayang...Kau semakin cantik saja." ucap sang papa sambil memeluk anak bontotnya.
"Terima kasih pah..papa juga sedikit lebih muda..hehehe" jawab Safira.
"Cantik tapi masih jomblo buat apa?Apa di Paris tidak ada yang mau dengan mu?" goda kakaknya.
"Menyebalkan sekali..sudah mau punya anak masih saja bersifat konyol" cibir Safira meninggalkan kakaknya menuju meja makan bersama papanya.
"Aku bisa mendengarnya ya.." ujar Sadam sambil menjepit kepala adiknya dengan lengan.
"Maa...kakak mengganggu ku!!" mengadu sama mamanya.
"Sudah lah kalian itu,kemarin adiknya belum pulang selalu ditanyakan kapan pulang.Sekarang baru bertemu sudah bertengkar.." ujar sang mama,semua orang disitu juga hanya geleng-geleng kepala.
Setelah makan siang sekarang mereka sudah berkumpul diruang keluarga,kecuali Sadam yang harus balik ke kantor.
"Setelah ini apa yang akan kamu lakukan nak?"tanya sang papa.
"Tentu saja aku akan lebih fokus ke Boutique ku pah..kasian Sella mengurusnya sendiri.Sella adalah sahabatnya sejak SMA yang memiliki hobi yang sama yaitu di bidang Fashion.
"Baiklah kalo itu sudah kemauan mu." ucap papa.
"Apa papa tidak setuju?apa papa mau aku membantu kakak di kantor?" tanyanya.
Sebenarnya saat lulus SMA ia akan melanjutkan langsung ke Desain Fashion tapi papanya menyuruhnya kuliah Bisnis dan Manajemen supaya bisa membantu kakaknya di kantor.Ia kadang kuliah sambil membantu papa dan kakaknya di kantor.Setelah lulus S1 ia meminta izin pada ayahnya untuk lanjut S2 di Desain Fashion dan papanya mengijinkannya.
"Papa setuju saja..dari dulu kau selalu mengikuti kemauan papa,sekarang lakukan apa yang membuatmu nyaman dan bahagia." jawab papa.
"Kau juga bisa membantu kakakmu dari mana saja tidak harus setiap hari ke kantor." imbuhnya lagi.
"Terima kasih papa.." Safira memeluk.
.
.
.
.
.
.
.
.
*Annyeong Chingudeul
Jangan lupa like & komen ya..Gamsahaeyo**😘🌹*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2023-08-15
1
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
2023-07-08
1
AmaL
mampir aku, semoga cocok😊
2021-03-28
4