Part 9

Katakan lah Fira sudah akrab dengan Abi calon ananya,tapi di hati Fira masih ragu tentang pernikahannya dengan Arlan.Fira takut kedepannya tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk Abi.Ia juga belum bertemu lagi dengan Arlan setelah menemani Abi main di playground waktu itu.Hanya Abi yang kadang berkunjung ke Boutique atau ke rumahnya bersama Neneknya.

"Anak mu gak kesini?" tanya Sella saat Fira melamun memikirkan pernikahannya.

Memang hampir setiap pulang sekolah Abi selalu mampir meski cuma sebentar.

"Apa aku batalin aja Sel..aku takut kedepannya ngecewain Abi." ucap Fira dengan tatapan kosong kedepan.

"Maksudnya...lo mau mundur gitu?Apa lo gak mikirin Abi kelihatannya nyaman sama lo." Sella memberi pencerahan.

"Tapi aku takut gak bisa mencintai keduanya..Abi dan Arlan.Tapi aku juga gak bisa mengabaikan Abi yang begitu tulus sama aku." ujarnya,kali ini dengan menatap Sella.

"Cinta akan tumbuh seiring waktu...cukup kamu mau membuka hati dan belajar mencintai keduanya.Aku yakin kamu akan jadi ibu yang baik untuk Abi.Belum menikah aja kamu udah bikin Abi pengen deket terus sama kamu,itu artinya Abi nyaman sama kamu.." tiba-tiba Sella menjadi bijak.

"Aaa pengen peluk.." Fira merentangkan kedua tangannya.

"Makasih ya ibu Manager..." ucapnya saat Sella memeluknya.

"Aku yang punya pacar tapi Elo yang duluan nikah..." jawab Sella sambil mempererat pelukan.

"Aku pulang duluan ya...kayaknya aku gak enak badan deh." saat pelukan sahabatnya sudah lepas.

"Baju pengantin mu udah jadi lho,gak mau fitting?" tanya Sella saat Fira membereakan meja kerjanya.

"Nanti-nanti aja lah,belum tentu jadi." jawabnya lalu berlalu pergi.

"Dasar calon manten gila..." teriak Sella.

❄⛄❄⛄❄⛄❄⛄❄⛄

Dirumah..

Mama Mira baru saja pulang dari mengurus persiapan untuk pernikahan Fira bersama dengan Ratih sahabatnya.Saat memasuki halaman rumahnya ia melihat mobil Fira sudah terparkir.Bergegas segera turun setelah mobil berhenti.

"Bik...apa Fira udah pulang?" tanya Mama pada Bi Siti yang sedang menyiram bunga.

"Iya Nyonya..katanya gak enak badan." menjawab pertanyaan Nyonyanya.

"Ya udah makasih Bik.." Mama Mira bergegas masuk untuk menemui putrinya.

"Sayang....Tok..tok..Fira....Mama masuk ya?" karena tak ada jawaban Mama Mira menerobos masuk.Dan melihat putrinya berbaring Membelakanginya.

"Sayang...kamu sakit?" mendudukan ditepi ranjang memeriksa dahi anaknya panas atau tidak.

"Gak panas kok.." gumam dalam hati.

"Ada apa Mah..." Fira membuka mata dan beralih menghadap Mamanya.

"Kata Bibi kamu gak enak badan.." tanyanya lagi.

"Aku cuma kecapekan aja Mah...mending Mama keluar deh biar aku bisa lanjut tidur lagi." niat pulang cepat ingin tidur tapi selalu ada gangguan.Fira heran dengan Mamanya yang hobi mengganggu tidurnya.

Plaaak...

"Dasar kamu ini...Mama ini khawatir kok malah diusir." menepuk paha Fira.

"Mama...kok dipukul sih,aku ni lagi gak enak badan malah dianiaya." ucap Fira dengan dramanya.

"Ya udah istirahat..nanti kita akan kerumah Tante Ratih." ujar Sang Mama.

"Aku gak ikut...salam aja buat Tante Ratih dan Om Anton.Salam Juga buat Abi..." ucap Fira dan langsung menutup seluruh badannya dengan selimut.

"Dan..." Fira kembali membuka selimut dikepalanya.

"Dan salam untuk Arlan gitu?masak sama calon suaminya lupa." sela Mamanya.

"Bukan...dan jangan lupa tutup pintu kalo Mama keluar." ucap Fira lalu menutup kepala dengan selimut.

"Tunggu kamu ya...Mama balas nanti!!" ujarnya dalam hati dengan geram.

Fira memang sangat bisa membuat Mamanya geram dengan tingkah lakunya.Akhirnya Mama Mira keluar dari kamar Fira membiarkan anaknya yang suka bikin darah tingginya naik istirahat.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Pernikahan itu tinggal 2 minggu lagi tapi Arlan masih sibuk dengan pekerjaannya di kantor.Semua sudah diurus oleh Mamanya dan calon mertuanya.Untuk baju keduanya semuanya dari Boutique Fira.Sampai hari ini Arlan belum ketemu Fira lagi.

Jangan kan bertemu Fira lagi,bertemu anaknya yang tinggal satu atap aja hanya pagi saat sarapan dan ketika Arlan pulang anaknya sudah terlelap.Ia sangat bersyukur masih mempunyai orang tau yang membantunya menjaga Abi.