NovelToon NovelToon

Di Jodohkan Dengan Duda

Part 1

Seorang gadis cantik yang sedang duduk dan memandangi jalanan dikursi penumpang dalam mobil yang membawanya menuju rumah yang ia rindukan selama dua tahun ini.Safira begitu panggilan akrabnya,baru saja kembali dari Paris dan sudah menyelesaikan studi S2 nya disana.

"Kenapa papa dan mama gak ikut jemput pak?" tanya Safira pada supirnya pak Joko.

"Tuan ada rapat penting non,kalo nyonya tadi sibuk menyiapkan sesuatu untuk menyambut non.." jelas pak Joko.

"Apa kak Sadam juga sibuk pak??"tanya Safira lagi.Sadam Arya Wardani adalah kakak satu-satunya yang sudah menikah dan sekarang istirnya sedang hamil.

"Iya non..tapi non Sherin ada dirumah bersama nyonya menunggu non." ucap pak Joko.Dan Sherin adalah istri dari Sadam.

Safira hanya diam saja setelah mendengar penjelasan pak Joko.Tak terasa mobil sudah memasuki halaman rumah yang megah.

"Waah..benar-benar tidak berubah!!" dalam hati Safira yang melihat rumahnya masih saja sama.

Mendengar suara mobil mamah Safira cepat-cepat keluar bersama dengan Sherin menantunya.Mereka berdua dengan heboh menyambut Safira yang berjalan memasuki rumah.

"Aaaa sayang mama sangat merindukanmu.." ucap sang mamah kepada Safira yang dipeluknya dengan erat.

"Kenapa tidak menjemputku dibandara mah?" tanya nya yang masih dalam pelukan sang mama.

"Maaf sayang..mama mamasak masakan kesukaan kamu dan membersihkan kamarmu.." jawab sang mama yang sudah melepaskan pelukan.

"Kan ada maid,kenapa harus mama yang mengerjakannya?"Safira yang masih kesal karena tidak dijemput dibandara.

"Mama sangat senang kamu pulang dek..jadi meskipun sudah ada maid yang mengerjakan tetap saja mama memeriksanya berulang kali." Sherin memberi tau pada adik iparnya ini kalo mertuanya begitu Safira akan pulang sudah heboh.

"Hai kak..apa keponakanku baik-baik saja?" Safira memeluk kakak iparnya dan mengelus perut yang sedikit buncit.

"Mereka baik dan sehat.." jawab Sherin.

"Sudah ayo kita masuk dulu,kamu kan capek habis perjalanan jauh.Nanti papa dan kakak mu akan makan siang dirumah." ucap sang mama yang menggiring anak dan menantunya untuk masuk kedalam rumah.

"Ma...kak.. Fira ke kamar bersih-bersih dan ganti baju dulu ya?" pamitnya pada mamah dan kakak iparnya dan berlalu menuju kamarnya.

Safira sudah tidak sabar melihat kamar yang sudah dua tahun ia tinggalkan.

Ceklek..

Pintu terbuka dan langsung tercium harum bau ruangan yang segar habis di bersihkan.Safira masuk dan melihat kamarnya masih sama semua tata letak barangnya.

"Aku akan mandi dulu sebelum papa dan kakak pulang.." ucapnya,tadi mamanya mengatakan kalo papa dan kakaknya akan makan siang dirumah.

"Baiklah..mamah akan siapkan makanan nya dulu." ucap mamahnya.

"Kamu gak usah bantu sayang,duduk saja.Mamah gak mau nanti suami kamu ngomel karena kamu bantuin mamak." ucap mertua pada menantunya ketika akan ikut membantu menyiapkan makanan.

"Masak aku duduk-duduk aja sih mah?gak bakalan capek juga mah kalo bantuin mamah nyiapin makanan." jawab Sherin.

"Udah gak usah ngeyel..mending kamu ke kamar Fira aja,nanti kalo sudah siap mamah panggil." mamah mertua yang tetap melarang menantu kesayangannya yang sedang hamil membantunya.

"Baiklah.." jawab Sherin dan beranjak menuju kamar adik iparnya.

"Pelan-pelan saja naiknya ya sayang..." kata mamah lagi.

"Iya mah..."jawab Sherin.Ia begitu beruntung memiliki mertua yang sangat perhatian padanya.

Tok...tok..tok..

"Boleh kakak masuk dek?" tanya Sherin didepan kamar Safira.

"Iya masuk aja kak gak dikunci.." jawab Fira yang sedang duduk dimeja riasnya menyisir rambut.

"Apa kakak mengganggu???" tanya Sherin.

"Tidak kak...ada apa kakak kesini?" ucap Fira.

"Mama gak bolehin kakak bantu menyiapkan makanan dan malah menyuruh kakak kesini." jawab Sherin yang duduk diranjang dengan cemberut.

"Mama hanya tidak mau kau lelah kak.." ucap Fira santai.

"Itu tidak akan membuatku lelah dek..mama dan mas Sadam sangat kompak dalam hal ini." ucap Sherin.Suami serta mertuanya kompak melarang mengerjakan pekerjaan rumah.

"Itu karna mereka menyayangimu..dan tidak mau anak dan cucunya kenapa-kenapa." ucapnya pada kakak iparnya.

"Iya aku tau itu..apa kau tidak membawa pacar pulang?" ucap Sherin.

"Aku tidak punya pacar kak.." jawabnya dengan malas.

Kedua kakak beradik itu cerita sampai kemana-kemana,tak terasa sudah waktu makan siang.

Tok...tok..tok...

"Masuk...." seru Safira.

"Non disuruh turun sama nyonya..." ujar bik Siti.

"Iyaa bik..makasih ya..."

"Ayo kak kita turun.."ajak Safira pada kakak iparnya.Ketika sampai dibawah bertepatan dengan papa dan kakaknya masuk rumah.

"Sayang...Kau semakin cantik saja." ucap sang papa sambil memeluk anak bontotnya.

"Terima kasih pah..papa juga sedikit lebih muda..hehehe" jawab Safira.

"Cantik tapi masih jomblo buat apa?Apa di Paris tidak ada yang mau dengan mu?" goda kakaknya.

"Menyebalkan sekali..sudah mau punya anak masih saja bersifat konyol" cibir Safira meninggalkan kakaknya menuju meja makan bersama papanya.

"Aku bisa mendengarnya ya.." ujar Sadam sambil menjepit kepala adiknya dengan lengan.

"Maa...kakak mengganggu ku!!" mengadu sama mamanya.

"Sudah lah kalian itu,kemarin adiknya belum pulang selalu ditanyakan kapan pulang.Sekarang baru bertemu sudah bertengkar.." ujar sang mama,semua orang disitu juga hanya geleng-geleng kepala.

Setelah makan siang sekarang mereka sudah berkumpul diruang keluarga,kecuali Sadam yang harus balik ke kantor.

"Setelah ini apa yang akan kamu lakukan nak?"tanya sang papa.

"Tentu saja aku akan lebih fokus ke Boutique ku pah..kasian Sella mengurusnya sendiri.Sella adalah sahabatnya sejak SMA yang memiliki hobi yang sama yaitu di bidang Fashion.

"Baiklah kalo itu sudah kemauan mu." ucap papa.

"Apa papa tidak setuju?apa papa mau aku membantu kakak di kantor?" tanyanya.

Sebenarnya saat lulus SMA ia akan melanjutkan langsung ke Desain Fashion tapi papanya menyuruhnya kuliah Bisnis dan Manajemen supaya bisa membantu kakaknya di kantor.Ia kadang kuliah sambil membantu papa dan kakaknya di kantor.Setelah lulus S1 ia meminta izin pada ayahnya untuk lanjut S2 di Desain Fashion dan papanya mengijinkannya.

"Papa setuju saja..dari dulu kau selalu mengikuti kemauan papa,sekarang lakukan apa yang membuatmu nyaman dan bahagia." jawab papa.

"Kau juga bisa membantu kakakmu dari mana saja tidak harus setiap hari ke kantor." imbuhnya lagi.

"Terima kasih papa.." Safira memeluk.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Annyeong Chingudeul

Jangan lupa like & komen ya..Gamsahaeyo**😘🌹*

Part 2

Hari-hari Safira sekarang dihabiskan dengan mengurus Boutique bersama sahabatnya Sella.Kadang ia juga bekerja dari rumah jika sedang malas keluar rumah.Untungnya mempunyai partner kerja yang sangat baik,tidak mempermasalahkan datang ke Boutique atau bekerja dari rumah.

"Pagi mah..." sapa Fira pada mamanya.

"Pagi sayang...apa kau akan ke Boutique?" tanya mamanya.

"Iya mah dan aku tidak sarapan...da mama sayang." ucap Fira sambil berlalu meninggalkan sang mama.

"Kenapa buru-buru..." mama mengejar sampai ke depan.

"Ini udah siang mah...liat papa aja udah berangkat kan?aku pergi...muachh!" pamit Fira sambil mencium pipi mamanya.

"Hati-hati sayang..." teriak sang mama yang dijawab dengan klakson.

*****

Karena sudah agak siang jadi tidak terlalu macet lagi.Kurang dari 45 menit Fira sudah sampai di Boutique nya.

"Selamat pagi Mbak.." sapa pegawainya saat Fira masuk kedalam Boutique.

"Pagi juga..tapi ini sudah siang Lani hehehe." jawabnya lalu terkekeh.

"Iya juga ya Mbak hehehe..." Lani juga terkekeh.

"Baik lah aku ke atas dulu.." ucapnya meninggkan pegawainya.

"Selamat pagi ibu manager..." sapanya pada Sella.

"Apa matahari dirumah mu baru terbit??" tanya Sella sewot.

"Hahahha...maaf ya aku kesiangan tadi!" jawabnya membuat Sella memutar matanya jengah.

"Tadi ada yang memesan gaun untuk pesta ulang tahun.Yang memesan kira-kira seumuran nyokap kita." jelas Sella.

"Sebentar lagi katanya akan kesini.." ucapnya lagi.

" Baiklah...apa kau sudah sarapan?" tanya Fira.

"Aku sudah..apa kau belum?" ucap Sella.

"Aku kan tadi bilang kesiangan,jadi tidak sempat sarapan.Aku tidak sarapan saja kau sudah keluar tanduk saat aku sampai disini." jawabnya.

"Ck..kau ini." kata Sella.

"Itu diatas meja mu sudah ada sandwich,aku tau kau pasti kesiangan." sambungnya.

"Kau memang yang terbaik ibu menager.." ucapnya sambil mengacungkan kedua jempol.

"Ini sangat enak...bisa kah kau tiap hari membuatkan untuk ku?" ujarnya sambil mengunyah makanannya.

"Nglunjak..." jawab Sella tanpa menoleh.

"Hehehehe...." Fira tertawa garing.

Tok..tok...tok..

" Masuk..." seru Sella dari dalam.

"Mbak ibu yang tadi menelpon sudah datang.." kata Lani.

" Langsung bawa kesini aja Lan.." ucap Sella.

"Baik Mbak.." Lani langsung pergi.

Tak berapa lama Lani datang lagi bersama seorang ibu paruh baya dan seorang anak laki-laki.

"Silahkan duduk Nyonya..." ucap Sella sopan.

"Terima kasih..." jawab Nyonya Ratih.

"Fira...Fira..." memanggil sahabatnya yang sedang serius menggambar sampai tidak tau ada tamu.

"Iyaa..." sambil mendongakan kepalanya dan ternyata tidak hanya berdua diruangan itu.Lalu beranjak dari kursinya menghampiri calon customernya

"Maaf kan teman saya Nyonya..dia jika sedang mengambar memang begitu." jelas Sella.

"Hallo Nyonya..maaf saya terlalu serius menggambar." Fira menyalami Nyonya itu disertai senyuman.

"Tidak masalah,saya mengerti. . ." jawab Nyonya itu.

" Hai...siapa nama mu?" tanyanya pada anak laki-laki yang datang bersama Nyonya Ratih.

"Abi tante..." jawabnya malu-malu.

Nyonya ratih memberi tau gaun yang ia inginkan di hari pesta ulang tahunnya.Yang bersama datang ke Boutique adalah cucunya.

"Salam ya pada mama mu.." ucapnya disela berpamitan.

"Apa Nyonya mengenal mama saya?" jawabnya kaget.

"Panggil Tante saja..mama mu adalah teman dekat Tante." jelasnya.

"Bilang saja Ratih,pasti mama mu tau.." sambungnya.

"Baik Tante..nanti Fira sampaikan ke mama." jawabnya.

"Kalau begitu Tante permisi dulu...cucu sudah mengantuk." ucap Tante Ratih dengan senyum.

"Hati-hati Tante...bye Abi.." ucap Fira.

Abi hanya senyum melambaikan tangan mungilnya.

"Sangat menggemaskan..." ucapnya pelan tapi Sella bisa mendengar.

"Cepat lah menikah dan kau akan mendapatkan yang seperti itu. " kata Sella lalu meninggalkan Fira untuk turun kebawah.

"Apa kau mengejek ku.." teriak Fira dan Sella hanya melambaikan tangannya.

"Dasar ...punya temen cuma satu tapi kelakuannya kayak gitu." gerutu Fira saat Sella meninggalkannya.

Sebelum makan malam Fira sudah sampai dirumah.Saat ini Fira dan mama papa nya sedang makan malam bersama.Karena kakaknya sudah menikah jadi tinggal terpisah.

"Bagaimana hari mu sayang..." tanya sang papa disela makan.

"Seperti biasa pah...menyenangkan dan juga melelahkan." jawabnya.

"Oiya mah...tadi teman mama ada yang ke Boutique." Fira ingat customernya adalah teman mamanya.

"Apakah Ratih..?" tebak sang mama.

"Bagaimana mama tau sebelum aku menyebutkan namanya." jawab Fira kaget mamanya sudah tau.

"Karena mama yang merekomendasikan Boutique anak kesayangan mama.." ujarnya.

"Aaa...mama memang terbaik." memberi jempol pada mamanya.

"Apa papa tau kita diundang ke pestanya?" tanya mama.

"Tau...tadi papa bertemu Anton." jawab papa.Anton adalah suami Tante Ratih.

"Apa kalian sangat dekat sampai diundang ke pestanya?" Fira penasaran.

"Kamu nanti juga ikut sayang.." kata mama.

"Kenapa aku harus ikut mah...aku tidak mau mah pasti sangat membosankan nantinya." Fira malas harus ikut acara orang tua.

Mamanya mendengar jawaban putrinya hanya mencibir.Padahal ia akan mengenalkan putrinya itu pada anak temannya.Mengingat Fira yang sudah 25th tapi masih saja sendiri.Bahkan pacar saja tidak punya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***Annyeong Cingudeul..

Jangan*** ***lupa Like & Komen ya...Gamsahaeyo 🌹😘***

Part 3

"Sayang...nanti bisa pulang cepat kan??" tanya Mama ke Fira saat sarapan.

"Gak tau mah..kenapa emangnya?" Fira sambil memakan sarapannya.

"Makan malam aja,tapi mama ngundang temen mama." jawab mama.

"Terus hubungannya sama aku apa mah...itu kan temen mama,jadi kalo aku gak gabung juga gak papa." jawab Fira cuek.

"Pah bilangin tu anak gadisnya..kalo mama yang ngomong gak pernah langsung bilang iya." mengadu pada suaminya.

" Hemmm...ngadu!!" sindir Fira.

"Usaha kan pulang cepet ya sayang...ini temen papa juga.Kakak kamu katanya juga akan kesini." pinta papanya lembut,tapi justru membuat Fira bisa menolak.

"Iya pah...aku usahakan pulang cepat." dengan suara pelan.

"Kenapa sih Fira kalo sama mama gak bisa kayak gitu??" sang mama protes.

"Kalo sama mama gak seru kalo gak pakek otot...hahahaha." ledek pada mamanya.

"Teruusss..." geram mamanya.

"Aku duluan pah...muach." pamit sambil mencium pipi papanya.

"Biar bisa pulang cepat seperti perintah ibu negara...muach." lalu mencium sang mama.

"Bawa baju yang cantik dari Boutique jangan lupa sayang..." teriak sang mama.

Fira bilang ok tanpa suara dan berlalu menuju mobilnya.

*****

Sepanjang perjalanan ke Boutique Fira sesekali memikirkan apakah ia akan ikut makan malam nanti malam atau kabur saja.Rasanya sangat malas bergabung dengan teman-teman mamanya.

Saat sampai di Boutique Fira langsung menuju ruangannya.

"Pagi ibu manager..." sapanya pada Sella.

"Tumben gak kesiangan!!" ledek Sella.Dan Fira mencibir saat mendengarnya.

"Telat salah...gak telat juga salah!!" gumamnya pelan saat berlalu menuju mejanya.

"Aku dengar ya..." ujar Sella.

"Apa.." Fira pura-pura bingung.

"Gak ada..." Sella malas meladeni Fira.Setiap hari pasti selalu ada waktu mereka berdebat.

Hari ini Boutique lumayan rame.Sampai-sampai semua orang yang bekerja disitu telat makan siang dan harus gantian.Karena sibuk membuat desain baju yang di mau customernya Fira melupakan untuk pulang cepat.Mamanya sudah sibuk menerornya untuk segera pulang.

"Angakat dulu...berisik dari tadi tau gak?" Sella geram dari tadi hp Fira terus berdering.Dan Fira langsung mengangkat telpon dari sang mama.

📞:"Ya mah. . .iya bentar lagi pulang." menjawab telpon dari sang mama.

📞:"Pokoknya sekarang kamu udah harus jalan kerumah!!" perintah sang mama

📞:" Iya-iyaa...udah ya Fira jalan sekarang." jawab Fira.Dan mama langsung mematikan telponnya.

"Huuufff...." Fira menghela nafas sambil merapikan mejanya.

Membawa pekerjaannya yang belum selesai ke rumah,dari pada ibu negara terus menerornya.

"Kenapa...?" ibu manager kepo.

"Aku pulang duluan ya..ibu negara ada ngundang temennya makan malam dirumah jadi aku harus hadir." jawabnya.

"Awas..Tante Mira mau jodohin kamu sama anak temennya,makanya dari tadi neror kamu biar gak kabur..hahahaha." ledek Sella.

"Gak usah sok tau...ogah banget dijodohin.Dah lah aku mau pulang...daa ibu manager!!" ucap santai Fira.Tapi ia juga berpikir jangan-jangan yang dibilang Sella benar.

Keadaan sedang tidak berpihak pada Fira.Jalanan macet dan mamanya masih terus menelponnya.Karena geram Fira menonaktifkan hp nya.

Dirumah sang ibu negara sudah cantik menyambut tamunya tapi juga panik saat putri kesayangannya itu tidak kunjung sampai rumah dan nomernya juga tidak bisa dihubungi.

"Permisi Nyonya...tamunya sudah tiba." Bi siti menyampaikannya dengan hati-hati.Bi Siti tau Nyonyanya ini sedang gelisah menunggu putrinya.

"Dimana mereka bik?" tanya sang Nyonya.

"Sudah diruang tamu Nyonya.." jawabnya.

"Buatkan minum dulu ya bik.." perintahnya.

" Baik Nyonya...permisi."

"Bagaimana ini pah...Fira belum juga sampai,mereka sudah sampai duluan." adunya pada suaminya yang dari tadi melihat istrinya ini gelisah.

"Mungkin macet...papa yakin Fira akan datang.Ayo kita temui mereka dulu." sang suami berusaha menenangkan sang istri.

"Baik lah...ayo." jawab dengan tidak semangat.

"Maaf ya menunggu lama..." ucap Nyonya rumah saat sampai diruang tamu dan tidak lupa cipika cipiki.

"Santai saja...oiya kenal kan ini Arlan anak semata wayang kami." Ratih mengenalkan anaknya pada Papa Doni dan Mama Mira.

Yang diundang makan malam oleh mamanya adalah keluarga Tante Ratih.

"Arlan tante..om.." menyalami Papa Doni dan Mama Mira.

"Putra mu sangat tampan ya ton.." ucap Papa Doni pada Anton.

"Jelas lah..aku kan juga tampan!!" ucapnya Anton sombong.

"Sebentar ya mungkin itu Fira.." Mama Mira menyela obrolan suaminya dan berjalan menuju pintu.

"Ternyata kalian...mama kira Fira." ucap sang mama kecewa.

"Jadi mama gak senang kami datang kesini?" ucap Sadam.Yang datang ternyata Sadam dan Sherin.

"Mas gak boleh gitu..." Sherin menenangkan Sadam.

"Bukan gitu nak...Fira sudah janji mau pulang cepat tapi gak nyampe-nyampe dari tadi.Sudah ayo kita menunggu Fira sambil duduk,kasihan menantu mama yang hamil ini." jelas sang mama.

"Ratih...Anton kenal kan ini anak sulung ku Sadam dan ini istrinya Sherin." mama mengenalkan pada mereka.

"Halo tante..om." menyalami satu persatu dan bergantian.

"Oiya nak itu Arlan anak Tante Ratih dan Om Anton." tidak lupa juga mengenalkan pada Arlan.

"Sadam.."

"Arlan.."

"Sherin..."

"Arlan.."

"Apa menantu mu sedang hamil Mira?" tanya Tante Ratih.

"Iyaa...mereka baru mendapatkannya setelah 2th menikah." jawab mama Mira senang.

"Kami ikut senang..semoga sehat-sehat sampai lahiran ya." Tante Ratih mendoakan dengan tulus.

"Terima kasih tante.." jawab Sherin dengan senyum.

"Makasih ya Ratih.." ucap Mama Mira.

Papa Doni dan Mama Mira tau kalo Arlan anak dari temannya itu seorang duda yang ditinggal istrinya meninggal saat melahirkan anaknya cucu dari Anton dan Ratih.Melihat raut wajah Ratih yang tiba-tiba sedih Mira pikir ia ingat mendiang menantunya yang meninggal saat melahirkan.

"Mah..mah..Fira pulang ni!!" teriak Fira saat masuk ke rumah dan memanggil mamanya.

Semua orang memandang ke arah pintu,disana terlihat gadis cantik yang mengenakan celana panjang jeans,kaos oversize dan memakai sneakers.

"Eh..kok rame!!" ia malu saat ternyata banyak orang memperhatikannya.Terlihat mamanya menghampirinya.

"Kenapa baru nyampe sih..cepet mandi sana dan dandan yang cantik" ucap sang mama sambil melotot.

"Hehe...permisi semua." ucapnya senyum malu sambil menundukan kepala.

Orang tua dan kakak-kakaknya hanya geleng -geleng melihatnya.Tante Ratih dan Om Anton senyum melihat anak bungsu temannya itu.Berbeda dengan Arlan, ia hanya diam saja.

"*Apa karena dia makan malam ini belum dimulai-mulai??" tebak Arlan*.

"Aku akan ke atas menyusulnya.." ucap Sherin dan beranjak dari sofa.

"Tidak usah sayang..nanti kau akan capek.Fira akan segera turun." ucap sang mertua.

Sherin kembali duduk.

Dan benar saja apa kata Mama Mira tadi,Fira sudah turun dengan menggunakan dres tanpa lengan yang sederhana tapi membuat ia sangat cantik.make-up nya juga tidak berlebihan.

"Halo Tante..kita ketemu lagi." sapa Fira pada Tante Ratih membuat Tante Ratih tersenyum.

"Halo Om.." sapa nya juga pada Om Anton.

"Kau sangat cantik sayang..." puji Tante Ratih.

"Oiya kenalkan itu anak Tante..namanya Arlan." lanjutnya.

"Cantik tapi jomblo Tante.." sela Sadam kakaknya membuat Fira mendengus kesal.

"Safira..."memperkenalkan diri.

"Arlan.." menyalami tangan Fira.

"*Cantik..." ucap Arlan dalam hati*.

"Sudah sekarang ayo kita makan malam,bintang utama yang kita tunggu sudah datang." ucap Mama Mira.

"Apaan sih mah.." pasti ucapan mamanya ditujukan untuk dirinya yang telat.

Semua makan malam dengan nyaman dan sesekali mengobrol.Arlan yang berhadapan dengan Fira sesekali juga memandang dengan tatapan yang susah diartikan.Penampilamnya sangat berbeda dengan yang tadi pertama ia lihat.

" Sayang papa mau bicara sebentar.." ujar Papa Doni pada Fira saat anak gadisnya mau pergi ke kamarnya.

"Apa pah..." perasaan Fira jadi tidak enak.

"Kalian menginap aja ya.." timpal sang mama pada Sadam dan Sherin.

"Ya udah Sherin ke atas dulu ya mah pah..." pamit Sherin meninggalkan suami,mertua dan adik ipar di ruang keluarga.

"Hati-hati naiknya sayang..." pinta mama mertua.

"Ada apa pah..mah.." tanya Fira bingung.

"Begini...papa mama dan om Anton Tante Ratih sepakat mau menjodohkan kamu dengan Arlan." ucap sang mama hati-hati.

"Haah...gimana-gimana?" ucapan sang mama belum masuk ke dalam otaknya.

"Kamu mau dijodohin sama Arlan anak temennya mama dek...paham?" Sadam yang menjawab.

"Apa...!!!" teriaknya.

"Aku gak mau..." tolaknya tegas.

"Sayang kamu pernah bertemu cucu nya Ratih kan?" tanya sang mama.

"Iyaa...dan apa hubungannya coba??" jawabnya kesal.

"Itu anaknya Arlan sayang..ibunya sudah meninggal saat melahirkannya." sang mama menjelaskan.

"Udah di jodohin...sama duda anak satu lagi!!" ucapnya lalu beranjak menuju kamarnya.

"Safira papa belum selesai bicara..." teriak papanya marah.

"Aku tetap tidak mau...aku mau menuruti semua omongan papa dan mama tapi tidak untuk menikah dengan Arlan!!" menjawab tanpa menoleh.

Safira masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan keras,sampai Sherin dan orang dilantai 1 kaget.Ternyata tujuan mamanya memaksa untuk pulang karena perjodohan ini...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***Annyeong Cingudeul..

Jangan lupa Like & Komen ya...Gamsahaeyo 🌹😘***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!