"Sayang...nanti bisa pulang cepat kan??" tanya Mama ke Fira saat sarapan.
"Gak tau mah..kenapa emangnya?" Fira sambil memakan sarapannya.
"Makan malam aja,tapi mama ngundang temen mama." jawab mama.
"Terus hubungannya sama aku apa mah...itu kan temen mama,jadi kalo aku gak gabung juga gak papa." jawab Fira cuek.
"Pah bilangin tu anak gadisnya..kalo mama yang ngomong gak pernah langsung bilang iya." mengadu pada suaminya.
" Hemmm...ngadu!!" sindir Fira.
"Usaha kan pulang cepet ya sayang...ini temen papa juga.Kakak kamu katanya juga akan kesini." pinta papanya lembut,tapi justru membuat Fira bisa menolak.
"Iya pah...aku usahakan pulang cepat." dengan suara pelan.
"Kenapa sih Fira kalo sama mama gak bisa kayak gitu??" sang mama protes.
"Kalo sama mama gak seru kalo gak pakek otot...hahahaha." ledek pada mamanya.
"Teruusss..." geram mamanya.
"Aku duluan pah...muach." pamit sambil mencium pipi papanya.
"Biar bisa pulang cepat seperti perintah ibu negara...muach." lalu mencium sang mama.
"Bawa baju yang cantik dari Boutique jangan lupa sayang..." teriak sang mama.
Fira bilang ok tanpa suara dan berlalu menuju mobilnya.
*****
Sepanjang perjalanan ke Boutique Fira sesekali memikirkan apakah ia akan ikut makan malam nanti malam atau kabur saja.Rasanya sangat malas bergabung dengan teman-teman mamanya.
Saat sampai di Boutique Fira langsung menuju ruangannya.
"Pagi ibu manager..." sapanya pada Sella.
"Tumben gak kesiangan!!" ledek Sella.Dan Fira mencibir saat mendengarnya.
"Telat salah...gak telat juga salah!!" gumamnya pelan saat berlalu menuju mejanya.
"Aku dengar ya..." ujar Sella.
"Apa.." Fira pura-pura bingung.
"Gak ada..." Sella malas meladeni Fira.Setiap hari pasti selalu ada waktu mereka berdebat.
Hari ini Boutique lumayan rame.Sampai-sampai semua orang yang bekerja disitu telat makan siang dan harus gantian.Karena sibuk membuat desain baju yang di mau customernya Fira melupakan untuk pulang cepat.Mamanya sudah sibuk menerornya untuk segera pulang.
"Angakat dulu...berisik dari tadi tau gak?" Sella geram dari tadi hp Fira terus berdering.Dan Fira langsung mengangkat telpon dari sang mama.
📞:"Ya mah. . .iya bentar lagi pulang." menjawab telpon dari sang mama.
📞:"Pokoknya sekarang kamu udah harus jalan kerumah!!" perintah sang mama
📞:" Iya-iyaa...udah ya Fira jalan sekarang." jawab Fira.Dan mama langsung mematikan telponnya.
"Huuufff...." Fira menghela nafas sambil merapikan mejanya.
Membawa pekerjaannya yang belum selesai ke rumah,dari pada ibu negara terus menerornya.
"Kenapa...?" ibu manager kepo.
"Aku pulang duluan ya..ibu negara ada ngundang temennya makan malam dirumah jadi aku harus hadir." jawabnya.
"Awas..Tante Mira mau jodohin kamu sama anak temennya,makanya dari tadi neror kamu biar gak kabur..hahahaha." ledek Sella.
"Gak usah sok tau...ogah banget dijodohin.Dah lah aku mau pulang...daa ibu manager!!" ucap santai Fira.Tapi ia juga berpikir jangan-jangan yang dibilang Sella benar.
Keadaan sedang tidak berpihak pada Fira.Jalanan macet dan mamanya masih terus menelponnya.Karena geram Fira menonaktifkan hp nya.
Dirumah sang ibu negara sudah cantik menyambut tamunya tapi juga panik saat putri kesayangannya itu tidak kunjung sampai rumah dan nomernya juga tidak bisa dihubungi.
"Permisi Nyonya...tamunya sudah tiba." Bi siti menyampaikannya dengan hati-hati.Bi Siti tau Nyonyanya ini sedang gelisah menunggu putrinya.
"Dimana mereka bik?" tanya sang Nyonya.
"Sudah diruang tamu Nyonya.." jawabnya.
"Buatkan minum dulu ya bik.." perintahnya.
" Baik Nyonya...permisi."
"Bagaimana ini pah...Fira belum juga sampai,mereka sudah sampai duluan." adunya pada suaminya yang dari tadi melihat istrinya ini gelisah.
"Mungkin macet...papa yakin Fira akan datang.Ayo kita temui mereka dulu." sang suami berusaha menenangkan sang istri.
"Baik lah...ayo." jawab dengan tidak semangat.
"Maaf ya menunggu lama..." ucap Nyonya rumah saat sampai diruang tamu dan tidak lupa cipika cipiki.
"Santai saja...oiya kenal kan ini Arlan anak semata wayang kami." Ratih mengenalkan anaknya pada Papa Doni dan Mama Mira.
Yang diundang makan malam oleh mamanya adalah keluarga Tante Ratih.
"Arlan tante..om.." menyalami Papa Doni dan Mama Mira.
"Putra mu sangat tampan ya ton.." ucap Papa Doni pada Anton.
"Jelas lah..aku kan juga tampan!!" ucapnya Anton sombong.
"Sebentar ya mungkin itu Fira.." Mama Mira menyela obrolan suaminya dan berjalan menuju pintu.
"Ternyata kalian...mama kira Fira." ucap sang mama kecewa.
"Jadi mama gak senang kami datang kesini?" ucap Sadam.Yang datang ternyata Sadam dan Sherin.
"Mas gak boleh gitu..." Sherin menenangkan Sadam.
"Bukan gitu nak...Fira sudah janji mau pulang cepat tapi gak nyampe-nyampe dari tadi.Sudah ayo kita menunggu Fira sambil duduk,kasihan menantu mama yang hamil ini." jelas sang mama.
"Ratih...Anton kenal kan ini anak sulung ku Sadam dan ini istrinya Sherin." mama mengenalkan pada mereka.
"Halo tante..om." menyalami satu persatu dan bergantian.
"Oiya nak itu Arlan anak Tante Ratih dan Om Anton." tidak lupa juga mengenalkan pada Arlan.
"Sadam.."
"Arlan.."
"Sherin..."
"Arlan.."
"Apa menantu mu sedang hamil Mira?" tanya Tante Ratih.
"Iyaa...mereka baru mendapatkannya setelah 2th menikah." jawab mama Mira senang.
"Kami ikut senang..semoga sehat-sehat sampai lahiran ya." Tante Ratih mendoakan dengan tulus.
"Terima kasih tante.." jawab Sherin dengan senyum.
"Makasih ya Ratih.." ucap Mama Mira.
Papa Doni dan Mama Mira tau kalo Arlan anak dari temannya itu seorang duda yang ditinggal istrinya meninggal saat melahirkan anaknya cucu dari Anton dan Ratih.Melihat raut wajah Ratih yang tiba-tiba sedih Mira pikir ia ingat mendiang menantunya yang meninggal saat melahirkan.
"Mah..mah..Fira pulang ni!!" teriak Fira saat masuk ke rumah dan memanggil mamanya.
Semua orang memandang ke arah pintu,disana terlihat gadis cantik yang mengenakan celana panjang jeans,kaos oversize dan memakai sneakers.
"Eh..kok rame!!" ia malu saat ternyata banyak orang memperhatikannya.Terlihat mamanya menghampirinya.
"Kenapa baru nyampe sih..cepet mandi sana dan dandan yang cantik" ucap sang mama sambil melotot.
"Hehe...permisi semua." ucapnya senyum malu sambil menundukan kepala.
Orang tua dan kakak-kakaknya hanya geleng -geleng melihatnya.Tante Ratih dan Om Anton senyum melihat anak bungsu temannya itu.Berbeda dengan Arlan, ia hanya diam saja.
"*Apa karena dia makan malam ini belum dimulai-mulai??" tebak Arlan*.
"Aku akan ke atas menyusulnya.." ucap Sherin dan beranjak dari sofa.
"Tidak usah sayang..nanti kau akan capek.Fira akan segera turun." ucap sang mertua.
Sherin kembali duduk.
Dan benar saja apa kata Mama Mira tadi,Fira sudah turun dengan menggunakan dres tanpa lengan yang sederhana tapi membuat ia sangat cantik.make-up nya juga tidak berlebihan.
"Halo Tante..kita ketemu lagi." sapa Fira pada Tante Ratih membuat Tante Ratih tersenyum.
"Halo Om.." sapa nya juga pada Om Anton.
"Kau sangat cantik sayang..." puji Tante Ratih.
"Oiya kenalkan itu anak Tante..namanya Arlan." lanjutnya.
"Cantik tapi jomblo Tante.." sela Sadam kakaknya membuat Fira mendengus kesal.
"Safira..."memperkenalkan diri.
"Arlan.." menyalami tangan Fira.
"*Cantik..." ucap Arlan dalam hati*.
"Sudah sekarang ayo kita makan malam,bintang utama yang kita tunggu sudah datang." ucap Mama Mira.
"Apaan sih mah.." pasti ucapan mamanya ditujukan untuk dirinya yang telat.
Semua makan malam dengan nyaman dan sesekali mengobrol.Arlan yang berhadapan dengan Fira sesekali juga memandang dengan tatapan yang susah diartikan.Penampilamnya sangat berbeda dengan yang tadi pertama ia lihat.
" Sayang papa mau bicara sebentar.." ujar Papa Doni pada Fira saat anak gadisnya mau pergi ke kamarnya.
"Apa pah..." perasaan Fira jadi tidak enak.
"Kalian menginap aja ya.." timpal sang mama pada Sadam dan Sherin.
"Ya udah Sherin ke atas dulu ya mah pah..." pamit Sherin meninggalkan suami,mertua dan adik ipar di ruang keluarga.
"Hati-hati naiknya sayang..." pinta mama mertua.
"Ada apa pah..mah.." tanya Fira bingung.
"Begini...papa mama dan om Anton Tante Ratih sepakat mau menjodohkan kamu dengan Arlan." ucap sang mama hati-hati.
"Haah...gimana-gimana?" ucapan sang mama belum masuk ke dalam otaknya.
"Kamu mau dijodohin sama Arlan anak temennya mama dek...paham?" Sadam yang menjawab.
"Apa...!!!" teriaknya.
"Aku gak mau..." tolaknya tegas.
"Sayang kamu pernah bertemu cucu nya Ratih kan?" tanya sang mama.
"Iyaa...dan apa hubungannya coba??" jawabnya kesal.
"Itu anaknya Arlan sayang..ibunya sudah meninggal saat melahirkannya." sang mama menjelaskan.
"Udah di jodohin...sama duda anak satu lagi!!" ucapnya lalu beranjak menuju kamarnya.
"Safira papa belum selesai bicara..." teriak papanya marah.
"Aku tetap tidak mau...aku mau menuruti semua omongan papa dan mama tapi tidak untuk menikah dengan Arlan!!" menjawab tanpa menoleh.
Safira masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan keras,sampai Sherin dan orang dilantai 1 kaget.Ternyata tujuan mamanya memaksa untuk pulang karena perjodohan ini...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Annyeong Cingudeul..
Jangan lupa Like & Komen ya...Gamsahaeyo 🌹😘***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments