Di Gedung ARP Group
Siang itu,Azlan sedang memimpin rapat direksi yang biasa diadakan sebulan sekali.Tidak seperti biasanya,Azlan terlihat tidak konsentrasi kali ini,.Terbukti jika dia dari tadi hanya menatap ponsel nya terus seolah sedang menunggu kabar dari seseorang.
Semua orang yang hadir dalam rapat menatap bingung pada pemimpinnya.Pasalnya Azlan selalu didampingi oleh Sekretarisnya,,tapi entah dimana sekarang sang sekretaris berada.Dan yang lebih membingungkan.tatapan Azlan yang biasa mengintimidasi kini malah fokus pada ponselnya..
Azlan menghela nafasnya kemudian memasukan ponselnya kesaku.Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi.Buru-buru Azlan menjawabnya..
"Bagaimana,,..???"Tanya Azlan pada dipenelpon sambil mengangkat tangannya agar presentasi dihentikan dulu.
Semuanya diam menunggu instruksi dari Presdir mereka.
"..........."
"Ok.kerja yang bagus..",Azlan menyungging kan sudut bibirnya..kemudian memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.
"Rapat ditunda dulu.Saya ada urusan mendadak."Azlan berlalu begitu saja.
Semua menatap tidak percaya pada apa yang dilakukan Presdirnya.Tidak biasanya Azlan menunda rapat sebelumnya.
***
Dikampus.Ariel baru saja mengikuti ujian Beasiswa.Ia yakin bisa lolos paling tidak masuk 5 Besar.
Ariel keluar kelas terlebih dahulu dari pada teman-temannya.Senyumnya mengembang dengan penuh percaya diri.Dia ingin segera pulang untuk istirahat
Ia tidak sadar jika dari tadi sepasang mata sedang mengawasinya.
Orang itu terlihat sedang menghubungi seseorang.
"Halo Tuan."
"..........."
"Semua berjalan dengan lancar Tuan.Tidak ada yang melakukan kecurangan.Dan nona terlihat senang sepertinya dia bisa mengerjakannya".
".........."
"Baik Tuan"
Sambungan terputus.Ia memasukan ponselnya kedalam saku kemudian pergi dari kampus tersebut.
Didalam mobil ia merasa heran dengan bosnya itu.
"Tidak biasanya si Bos mengurusi hal lain selain pekerjaan kantor.Apalagi sekarang sedang ada rapat tapi malah menyuruhku mengawasi ujian beasiswa.Apa karena nona itu si Bos jadi aneh begini.???"Rendy bergidik ngeri ketika ingat waktu bosnya bilang menemukan gadis itu dikuburan.
Ya orang itu adalah Rendy..sang sekretaris.Ia ditugaskan Azlan untuk mengawasi jalannya ujian Beasiswa.Tapi lebih mengutamakan untuk mengawasi Ariel
*
*
*
Azlan kini sedang berada di apartemennya.Dia ingin melihat apa bocah itu benar-benar membersihkan apartemennya atau tidak.
"Lumayan bersih dan rapi.."Azlan sedang meneliti setiap sudut apartemennya.
"Rasanya sudah lama gue gak kesini.Ngomong-ngomong tuh bocah tidur dimana ya..??apa dikamar gue???"
Azlan berlari menaiki tangga menuju lantai atas dimana letak kamarnya dulu.
"Tidak ada tanda kehidupan disini..tidak ada yang berubah.Apa dia tidur dikamar sebelah ??Ah sudah lah.Gue istirahat dulu aja sambil nunggu tuh bocah.Dah lama juga gue gak tidur disini."
Azlan merebahkan tubuhnya ditempat tidur.Tak berapa lama terdengar dengkuran halus dari mulut Azlan.
***
Ariel baru saja aampai diapartemen.Walau hanya beberapa soal yang harus ia kerjakan entah mengapa lumayan menguras tenaga dan pikirannya.Bagaimana tidak,,dalam 1minggu terakhir ia harus belajar ekstra ditambah mengerjakan pekerjaan rumah alias apartemen Azlan.
Dengan langkah gontai ia menuju kamar yang selama ini ia tempati.
"Gue bener-bener capek.Gue istirahat dulu aja kali ya."
Ariel masuk kedalam kamar dimana Azlan sedang tidur.Karena lelah Ariel tidak memperhatikan jika ada orang ditempat tidur.Ia merebahkan tubuhnya disamping Azlan dan tertidur.
***
Waktu terus berlalu.Tak terasa siang sudah berganti malam.Azlan dan Ariel tidur berpelukan.Ariel mengerjapkan matanya.Setengah sadar ia bergumam."Kayaknya dikamar gak ada guling.tapi koq sekarang gue berasa meluk guling..keras lagi ,,tapi nyaman.."
Tunggu dulu.."Keras...???"mana ada guling keras.Ariel mengerjapkan matanya lagi .mengumpulkan nyawanya yang masih bertebaran dialam mimpi ...
Dirabanya guling yang keras itu.Azlan yang merasa geli pada dadanya pun ikut membuka matanya..
Saat nyawa mereka sama-sama sudah terkumpul,mereka membulatkan matanya..
"Aaaakkkhhhh....."teriak mereka serempak
"Apa yang kamu lakukan disini...??"teriak Azlan
"Om yang apa-apaan disini..???"Ariel tidak kalah kaget melihat Azlan berada ditempat tidur yang sama dengannya.
"Ini kamar saya .Kamu kenapa tidur disini..???"
"Ini tuh kamar Ariel.sudah seminggu Ariel tidur disini.Lagian om kesini kenapa gak bilang-bilang sih.."tanya Ariel ketus
"Buat apa saya kasih tau kamu.Toh ini juga Apartemen saya.Jadi suka-suka saya dong.."
"Iya juga sih.."gumam Ariel
"Tapi tetep aja om.kalo om ngasih tau Ariel pasti Ariel gak akan ceroboh tidur sama Om.."
"Am Om Am Om..Panggil kakak.."perintah Azlan
"Ih Ogah.."
"Kalo kamu gak mau panggil saya kakak,akan saya nikahin kamu.."
Ariel membulatkan matanya"Om sudah gila ya. "
"Kenapa ..??bukannya kita sudah tidur bersama. ..bahkan kita tidur berpelukan.."
"Dasar om mesum.."Ariel berlari keluar kamar sedang Azlan tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Ariel..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
ya udah nikah aja Alan...si Jessy jg udah di celup" anak sama bapak nya... jijik tau😂😂😂
2023-01-05
1