Ariel yang masih dikampus tidak sadar jika handphone nya mati.
"Haish..mau ngapain nie gue..Mata kuliah udah selesai,mau pulang juga males kalo ketemu Ayah.Huft..Ternyata didiemin tu gak enak..Baru tau gue.."Gue telpon Luna Ajalah.."
Diambilnya Handphone yang ada dalam tasnya..
"Yah..Hp pake metong lagi..gimana mau hubungin si gembul kalo kayak gini..Terpaksa ni gue pulang buat ngasih makan nie Hp.."
*
*
*
*
Dikediaman Nasution.Azlan mengakrabkan diri dengan sang calon mertua,,agar tidak terlalu canggung nantinya jika dia berniat menolak perjodohan ini.
Melihat Azlan yang sedari tadi gelisah.akhirnya Adit yang memberanikan diri untuk bertanya pada Ayah Ariel.
"Om..maaf sebelumnya..Kalo boleh tau apa om tau alasan kakek menjodohkan Azlan dengan Anak Om.."tanya Adit hati-hati takut hal itu akan menyinggung calon mertua sahabatnya itu.
Hendra menghela nafasnya mendengar pertanyaan Adit.
"Maaf sebelumnya nak Adit.nak Azlan..kalo boleh jujur sebenarnya Om pribadi keberatan dengan perjodohan ini..karena itu menyangkut kebahagiaan anak Om.Tapi..."
"Tapi apa Om.."tanya Azlan
"Tapi bukankah itu adalah keinginan terakhir kakek-kakek kalian...."
Bagaikan terhempas dari Langit ketujuh.Azlan yang tadinya senang karena Calon mertuanya juga menolak,seketika lemas saat menyebutkan nama kakeknya.
"Jadi apa alasan sebenarnya kakek menjodohkan kami??"tanya Azlan frustasi
"Untuk alasan sebenarnya Om juga tidak tau.Tapi dulu Kakek Gaby pernah bilang kalau Beliau pernah menyelamatkan seseorang yang akhirnya menjadi sahabat dan berencana menjodohkan anak mereka sebagai rasa terimakasih dan untuk mempererat persahabatan mereka.Tapi karena Om anak tunggal dan anak Tuan Rendra juga laki-laki.Jadi perjodohan ini diturunkan kecucu-cucu mereka."
"Jadi kakek cuma jadiin gue alat penebus hutang??Hutang nyawa..??hah..lucu.."batin Azlan
Melihat calon menantunya seperti terpuruk,,Ayah jadi ingat Gaby saat pertama kali memberi tau perjodohan ini.."Ayah.. haruskah perjodohan ini diteruskan...;;?Hendra sungguh tidak tega melihat mereka bersedih"
Ayah menghela nafas nya..
"Sebenarnya dulu kakekmu pernah membatalkan perjodohan ini nak.."
Azlan mendongakkan kepalanya menatap tajam calon mertuanya itu.."Maksud Om...??!!
"Dulu waktu Gaby berumur 10 th..Tuan Rendra berkunjung kemari..Beliau berniat membatalkan perjodohan ini demi dirimu nak..
Azlan semakin tidak mengerti maksud perkataan Om Hendra.
"Om juga tidak tau secara pasti alasan Tuan Rendra membatalkan perjodohan ini..Dan itu membuat kakek dan ibu Gaby sempat kecewa..Tapi mereka mencoba menerima alasan Tuan Rendra dan menyetujuinya..Setelah beberapa bulan berlalu..kakek Gaby jatuh sakit dan meminta Om membujuk kakekmu untuk melakukan perjodohan ini kembali.tapi kakekmu menolaknya.Hingga Kakek Gaby meninggal disusul Ibu Gaby yang juga meninggal karena kecelakaan.."
Om Hendra mengepalkan tangan nya menahan agar tidak menangis.
"Disaat itu juga Om berniat untuk membahagiakan Anak-anak Om dengan cara Om sendiri..Membiarkan mereka memilih jalan pilihan hidup masing-masing.Tapi beberapa hari sebelum Tuan Rendra meninggal,Beliau menghubungi Om kembali..
Flashback On
4Hari sebelum kakek Azlan meninggal
"Denis...!!!"panggil kakek
"Ada apa Tuan.."
"Tolong kau hubungi Tuan Hendra Nasution..Ada hal penting yang ingin aku sampaikan.."perintah kakek
"Baik Tuan.."
Denis pun menghubungi Tuan Hendra.
"Halo..dengan Hendra..ada yang bisa saya bantu..??
"Halo Tuan Hendra maaf mengganggu waktu Anda.Saya Denis.Pengacara pribadi keluarga Pramudya"
*Hendra tersentak mendengar nama Pramudya..Mencoba menetralkan perasaannya..agar tidak salah dalam berbicara
"Maaf Tuan Ada apa sebenarnya"tanya Hendra gugup*
"Begini Tuan..Tuan Besar ingin bertemu dengan Anda.karena ada yang ingin Beliau bicarakan..
"Baiklah..setelah Rapat saya akan berkunjung menemui Beliau..
"Terima kasih untuk waktunya Tuan.."
Telpon berakhir
"Bagaimana Den.."
"Tuan Hendra bersedia bertemu dengan Anda Tuan.."
"Syukurlah...
*
*
*
Setelah Rapat usai,,Hendra langsung bergegas menemui Tuan Rendra."Ada apa sebenarnya.."
Sesampainya dikediaman Pramudya,Hendra digiring ke kamar Tuan Rendra berada..
cklek
"Selamat siang Tuan Rendra.Lama tidak berjumpa??Bagaimana kabar Tuan??"
"Hendra..Terima kasih kau mau datang..Seperti yang kau lihat..sepertinya umurku tidak akan lama lagi.heheh.."kekeh Tuan Rendra
"Tidak baik bicara seperti itu Tuan..Tuan harus optimis..Saya yakin Anda akan segera sembuh.."ucap Hendra tulus
"Terima kasih Hendra.."
"Sebenarnya ada apa Tuan memanggil saya kemari.."
"Maaf Hendra.Aku menyita waktumu sebentar.Aku ingin membicarakan tentang perjodohan yang dulu sempat batal."
"Apa maksud Tuan??"
"Hendra maukah kau mengabulkan permintaan terakhirku ini..Tolong lanjutkan perjodohan ini Hen.."
Hendra tersentak tidak percaya dengan ucapan Tuan Rendra..
"Tapi Tuan.."
"Aku tau kau pasti keberatan..aku yang egois dulu membatalkan perjodohan ini..Tapi aku tidak ingin Alan berada dijalan yang salah yang bisa membahayakannya..Hanya putrimu Hen yang bisa menolong Alan..Tolong Hen..."
"Tuan jangan seperti ini "saat Rendra bangun meraih tangan Hendra untuk dicium.
"Tuan saya mohon jangan seperti ini..Baik saya akan melanjutkan perjodohan ini"
"Terima kasih Hendra..Terimakasih banyak.."
"Iya Tuan ..Kalau begitu saya permisi dulu Tuan..Selamat siang
"Hati-hatilah dijalan Hen.."Dijawab anggukan oleh Hendra..
Saat Hendra sudah berlalu Rendra memanggil Denis
"Denis..!!"
"Iya Tuan.."
"Tambahkan dalam surat wasiatku bahwa ini adalah keinginanku mutlak dan tidak bisa ditawar."
"Baik Tuan..."
Flashback On
Azlan lemas mendengar cerita Om Hendra.."kakek"lirih Azlan....
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
Azlan terima aja perjodohan nya...
mungkin emang ada sesuatu yg akan membahayakan...
2023-01-05
1