Ariel mencebikkan bibirnya.Ia menggerutu tanpa henti.Mulut nya komat kamit mengucap sumpah serapahnya karena Azlan yang terus mengerjainya.Ia harus merelakan hari dimana harusnya ia bersantai ria menikmati jus jeruk kesukaannya ditemani dengan cemilan dan duduk manis didepan televisi.Menonton drama kesukaannya atau paling tidak ia akan jalan-jalan cuci mata di mall dengan sahabatnya ,Luna.Tapi kini ia harus rela berperang dengan sapu dan kain pel yang jarang ia sentuh saat dirumahnya.
Tidak hanya menyapu dan mengepel..ia juga harus memasak,dan mencuci baju kotor Azlan.
"Dasar Om gila,,Om br*****k,, Om Rese,,,bener-bener bikin esmoci aja tu Om-om..Gak tau apa kalo hari ini hari libur,masak gue juga harus kerja.Dasar Bos gak ada akhlak,,Gue kan pengen refresing.Otak gue yang cerdas ini kan lagi butuh pasokan cogan-cogan drakor buat berimajinasi ,,penghilang lelah saat gue habis mikir berat..."Ariel mengepel sambil bersenandung merutuki majikannya.
Azlan yang baru saja turun dari kamarnya mendengar celotehan Ariel.Ia menggeleng tersenyum melihat kelakuan bocah itu.
"Ngomong apa kamu barusan.."tanya Azlan yang berjalan menghampiri Ariel yang sedang mengepel lantai.
Ariel melonjak kaget.Ia tersenyum kikuk memperlihatkan deretan giginya..
"Eh si Om..Udah bangun Om,,"
Ariel mengatupkan bibirnya melihat sorot mata Azlan yang tajam "Aduh salah lagi gue.."
"Ma maksud Ariel Kakak ..Iya kakak hehe.."Ariel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal"Dia denger omongan gue tadi gak ya"
"Saya dengar tadi kamu ngomong apa.."ucap Azlan seolah tau apa yang sedang dipikirkan gadis itu.
Ariel membulatkan matanya.."apa dia itu cenayang..kenapa tau apa yang gue pikirin.."
Azlan berjalan melewatinya menuju ruang kerja,,walaupun hari libur tapi ia tetap bekerja.Agar pekerjaan nya tidak menumpuk dan cepat terselesaikan..
"Buatkan saya kopi"perintah Azlan setelah masuk kedalam ruang kerjanya.
"Iya kak.."Ariel meletakkan pel dan menuju dapur untuk membuat kopi pesanan majikannya.
"Bener-bener berasa kayak pembantu gue disini."buatkan saya kopi"..Dah kaya juragan sembako aja main suruh-suruh."
Ariel terus berkomat kamit menirukan Azlan yang suka memerintahnya ..hingga ia tidak sadar bahwa ia memasukan garam ke dalam cangkir dan bukannya gula.
tok tok tok
Tidak ada jawaban dari dalam.Ariel pun mengetuk pintu lebih keras
TOK TOK TOK
"Masuk.."Ariel membuka pintu saat titah sang raja menyuruhnya untuk masuk.Ia Berjalan hati-hati mengantar kopi spesialnya agar tidak jatuh.
"Kopinya kak.."ucap Ariel,dan cuma dijawab dengan deheman oleh Azlan.Ia meletakkan kopinya agak jauh dari tangan Azlan agar tidak tersenggol.Ia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti di novel-novel yang pernah ia baca yang saat meletakkan minuman terlalu dekat akan tanpa sengaja tersenggol dan tumpah mengenai berkas-berkas penting yang ada dimeja.Sehingga berakibat fatal dan ia akan mendapat hukuman berat walau pada akhirnya si pria akan jatuh cinta dengan si wanita.
Tapi bukan itu yang diharapkan Ariel.Ia tidak pernah bermimpi akan dicintai oleh Om beo nya itu seperti akhir cerita dinovel-novel.walau ia akui laki-laki didepannya ini tampan tapi
Ia cuma berharap agar bisa terbebas dari jeratan tak kasat mata dari sang raja iblis didepannya ini.
Bisa bahaya jika ia sampai melakukan kesalahan lagi.Bisa-bisa ia akan dihukum lebih berat dari yang sebelumnya.
Dengan perasaan was was ia menunggu Azlan meminum kopi spesial buatannya.Ia yakin rasanya akan sesuai dengan selera pria ini.Apalagi Ayahnya selalu memuji kelezatan kopi buatannya itu.
Azlan sangat serius mengerjakan pekerjaannya,,Saat meraih kopi didekatnyapun mata azlan masih fokus pada laptopnya.ia tidak aadar jika diperhatikan oleh Ariel.Bukan diperhatikan karena ketampannya tapi karena ekspresi selanjutnya dari wajah Azlan.
Ia yakin bahwa kopi spesialnya akan membawa keberuntungan buat nya.tapi siapa sangka.Tanpa ia duga
Bbbrrrr....
Azlan menyemburkan kopi yang baru saja ia minum."
"Kamu mau meracuni saya ya..??!!"bentak Azlan
Ariel melonjak mendengar bentakan Azlan.Berharap pujian yang ia dapat tapi malah rutukan yang keluar dari mulut pria itu.
Kopi spesial yang ia buat disangkanya untuk meracuninya.Bagaimana bisa.???Walau ia membuatnya dengan setengah hati tapi ia juga tidak mungkin meracuni orang.
"Ini kamu minum kalau tidak percaya.kamu habiskan."titah Azlan
Ariel menggapai kopi dari tangan Azlan.ia mulai meminum kopi itu.
Bbbrrrrr...
"Bagaimana.???enak..????"ejek Azlan
"Kenapa kopinya asin begini.??
Ariel memamerkan deretan gigi putihnya..Cukup jelas ia melihat kepulan asap diatas kepala pria itu menahan amarah
"Maaf kak..Ariel salah masukin garam..Tadi ariel gak konsen kak karena otak ariel ini butuh refresing ,Kakak kan tau selama seminggu Ariel harus___
"Stopp...!!!!"Teriak Azlan.
"Saya tidak perduli dengan alasan kamu.Bagi saya ini adalah kesalahan fatal.Bagaimana kalau saya sakit perut lalu masuk rumahsakit..???hah...."Bentak Azlan
Ariel diam menundukkan kepalanya"Lebay..Baru juga minum kopi asin bukan kopi sianida sudah segitu amat paniknya.Tau gitu gue masukin aja tadi kecap sekalian lada biar sakit beneran tu perut."gumam Ariel
"Kamu harus dihukum."
Hah Ini bukan lagi kopi spesial pembawa keberuntungan tapi malah kopi maut pembawa kesialan...Akhh sial banget nasib gue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
jgn di hukum terus dong Azlan...itu kan calon istri...maklumin aja dia masih muda🥲
2023-01-05
1