...----------------...
"Wusshh"
Mereka berteleportasi menuju Kerajaan Bulan, setibanya di sana tampak Li Jie menunggu kedatangan mereka.
"Hormat Queen Rara dan Queen Sisi" Li Jie memberi hormat kepada Leader.
Aira dan Shia mengangkat tangan kanan memberi tanda bahwa mereka menerima penghormatan itu.
"Apakah ada perkembangan ?" tanya Aira
"Ada Queen, saya sudah memberikan obat tidur kepada penjaga yang berpatroli di ruang rahasia dan Kaisar Zhang Yong keadaannya sudah membaik" ucap Li Jie.
"Puk...puk" Aira menepuk bahu Li
"Terima kasih, Kakak Li sudah sangat membantu"
"Sama-sama Queen"
"Baiklah mari kita membasmi para tikus dan ingatlah strategi yang sudah kita sepakati, MENGERTI!!"
"MENGERTI QUEEN!!" ucap mereka serempak.
Semua pemimpin masing-masing menggunakan topeng serigala agar wajah mereka tidak di ketahui.
Aira mengibaskan tangannya memberi tanda peringatan bahwa penyerang segera di mulai, masing-masing semua pemimpin segera berpencar menuju tempat yang telah di targetkan.
Kelompok di bagi menjadi 3 Tim yaitu :
Tim A terdiri dari Pemimpin informer, Intel sayap kanan dan anggotanya,
Tim B terdiri dari Pemimpin Alkemis dan anggotanya sebagai dokter siaga,
Tim C terdiri dari pemimpin rebel dan anggotanya.
Pemimpin White Foxs yang sudah terlatih, membunuh penghianat tidak akan membuat mereka jera. Waktu yang di butuhkan membunuh penghianat banya semenit saja, tanpa ampun mereka membabat habis para penjilat itu dengan sekali tebasan pedang.
Banjir darah dan suara jeritan tidak bisa di hindarkan lagi tak ada yang selamat bila berurusan dengan WHITE FOXS .
Di sisi lain
Aira dan Shia berjalan dengan tenang menuju ruangan rahasia di bawah tanah bersama Ketua Intel Puncak Li Jie.
Mereka akan mengirim Kaisar dan Saudaranya ke Istana Phoenix terlebih dahulu supaya penyerangan ini akan berjalan lancar.
Tibalah mereka di sebuah ruangan yang pengap udara Li Jie membuka ruangan itu lalu tampaklah sosok Kaisar Zhang, Pangeran Zhong dan Pangeran Han.
Mereka terlihat sangat memperihatinkan tubuh yang kurus, badan penuh memar dan pakaian tipis.
Kaisar Zhang yang melihat kedatangan Aira sangat terkejut
"Aira ?!"
"Iya saya Aira, kedatangan kami hari ini ingin menyelamatkan kalian" ucap Aira to the point.
Pangeran Zhong dan Pengeran Han juga terkejut mendengar penuturan Aira yang dengan mudahnya mengatakan sesuatu yang mereka sendiri tidak bisa lakukan, lebih terkejut lagi saat melihat Li Jie berada di samping Aira.
"Bagaimana bisa kamu bersamanya ?" tanya Pangeran Han.
"Saya adalah utusan Queen Rara untuk merawat kalian" ucap Li Jie.
"Apa!!? Tunggu... Kamu bilang Queen Rara" kali ini Pangeran Zhong yang berbicara memastikan sesuatu.
"Iya Queen Rara yaitu Ratu Aira" jawab Ji Lie.
"Berarti selama ini..." Pangeran Han berpikir keras mengingat sesuatu.
"Iya Queen Rara Leader White Foxs dan Ratu dari Kerajaan Phoenix" kali ini Shia yang menjawab dengan singkat, jelas dan padat.
Kaisar, Pangeran Zhong dan Pangeran Han yang mendengarkan penuturan Shia merasa sangat syok dengan kebenaran ini mereka tidak menyangka kalau anak/adik yang mereka anggap lemah menjadi seorang yang terhebat di Kekaisaran Bulan ini.
Shia yang tak suka dengan mereka pun angkat bicara
"Jangan pernah meremehkan orang yang lemah karena sikap yang lemah hanya menutupi sifat buasnya. Jika Aira tidak mengasihani, memaafkan dan menyayangi kalian Aira tidak akan pernah repot-repot berurusan dengan kalian lagi, CAMKAN itu!! " ucap Shia sinis.
Jlebbb...
Hati kecil Kaisar, Pangeran zhong dan Pangeran Han terasa seperti di tusuk ribuan pedang perasaan yang sakit ini membuat mereka sangat menyesali atas sikap mereka selama ini terhadap Aira.
"Aira maafkan Kakak/Ayah" ucap mereka bersamaan
Mereka bersujud meminta maaf kepada Aira sembari menangis menyesali semua sikap keegoisan mereka selama ini.
Aira yang merasakan ketulusan mereka pun berjongkok memeluk dengan erat sembari menangis bahagia karena bisa berkumpul bersama lagi.
Shia dan Li yang masih setia menemani Aira ikut menangis mereka sangat terharu dengan pertemuan keluarga ini.
Tanpa sadar Shia berada di dalam dekapan Li, Li sangat senang mendapatkan kesempatan dalam keharuan bisa mencuri-curi pelukan, sebenarnya diam-diam Li menyukai Shia tetapi Li khawatir jika cintanya bertepuk sebelah tangan.
(Haduh belum PDKT aja udahhh nyerah😧😧😑)
Aira yang sudah selesai dengan pertemuan keluarga itu melirik ke arah Shia dan Li, Aira tidak terkejut melihat kemesraan yang ada di depan matanya itu dengan jahilnya ia berdehem "Eheeemmm"
Li yang mendengar deheman itu refleks dia mendorong Shia pelan, Shia yang tidak tahu apa-apa hanya bengong dan menghapus air matanya lalu menghampiri Aira.
"Aira sebaiknya secepat mungkin kita mengirim Kaisar, Pangeran Zhong dan Pangeran Han ke istana"
"Baik kak, Ayah dan kakak bersiaplah. Aira akan mengirim Ayah dan kakak ke istanaku terlebih dahulu"
"Baik nak, kami percayakan semuanya kepadamu" ucap ayah tersenyum.
"Iya Ayah benar, jagalah dirimu kami akan menunggumu" ucap Zhong.
"Berhati-hatilah dik" ucal Han tersenyum menyentuh pucuk kepala Aira.
Aira hanya tersenyum kemudian membuka array teleportasi untuk mereka kemudian "Wussshhhh" mereka menghilang bersamaan dengan senyum kebahagian yang mereka bawa.
Sedangkan di tempat Ratu Jia terdengar suara gaduh yang saling sahut-sahutan membangunkan Ratu Jia dari alam mimpi indahnya.
Ratu Jia yang belum dasar dengan keadaan sekitar sangat kesal dengan suara gaduh di Istananya itu.
"Apa-apan mereka, tidak menghormati ku sama sekali" kesal Ratu Jia merasa sangat terusik.
Di tempat Putri Fung tampak masih tertidur dengan nyenyaknya, tidur seperti kebo yang paling susah di bangunkan suara gaduh yang dia dengar seakan-akan itu hanya mimpi buruknya.
Sedangkan Putri Fing menganggap suara gaduh itu perbuatan ibunya yang hampir setiap hari menghukum pelayan.
Kembali ke Ratu Jia, dia sangat kesal sekali dengan kegaduhan itu. Perlahan dia bangkit berjalan menuju pintu saat ingin membuka tiba-tiba
"Brraaakkk" suara seseorang menendang pintu kamarnya dengan sangat kuat membuat Ratu Jia terhempas ke belakang mengenai ranjangnya.
"Aawww.. Br***sek !!?" teriak Ratu Jia marah.
Ratu Jia tidak mengenali sosok misterius di depannya karena mereka memakai topeng berbentuk rubah.
"Kenapa ? Apa masih kurang?" Shia mendekat kemudian mengangkat tubuh Ratu Jia lalu membantingnya ke lantai dengan sangat kuat.
"B*jingan kalian, rasakan ini" Ratu Jia sangat murka dengan amarahnya yang menggebu-gebu dia mengeluarkan cambuk andalannya lalu menghempaskan ke arah mereka tetapi dengan mudah mereka dapat menghindari itu.
Ratu Jia merasa sangat tidak puas dia tidak kehilangan akal dengan senyum liciknya dia mengambil sesuatu di hanfunya lalu menyemprotkan ke arah mereka.
"Sssreett" bunyi semprotan itu.
Benda itu adalah racun pelumpuh agar lebih mudah mengalahkan mereka dia hanya memiliki cara itu.
Shia yang telah mengenal baik kelicikan Ratu Jia tersenyum di balik topeng rubahnya.
Sebelumnya mereka telah menyiapkan sesuatu untuk menghadapi kelicikan Ratu Jia karena tidak akan mudah mengalahkannya tanpa persiapan yang matang tentunya dengan kelicikan juga.
BERSAMBUNG💐💐
DUKUNG TERUS KARYAKU DENGAN KLIK 🖒, ❤, 💬...
💐💐💐😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Ida Blado
huh aq pikir beda ternyata sama ujung2nya ya pelukan.
2021-12-15
0
maestuti dewi saraswati
lanjutt
2021-04-12
0
🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨
jujur...aku jarang dapet feel dinovel ini...but aku masih baca kok
2020-12-31
4