" Kembali, " saat mengatakan itu, Aira kembali ke dunia nyata di atas meja ada kotak perunggu membuka kotak itu dan ternyata benar ini tanaman obat langka yang ia petik tadi, senyum misterius terpatri di wajahnya.
Aira bangkit menghampiri cermin yang terpajang di Istana nya ini, saat melihat wajah cantiknya ini hampir saja ia berteriak saking senangnya.
Shia yang baru saja masuk membawa makanan, saat menatap ke arah Aira dia hampir saja menjatuhkan makanan yang dia bawa.
" Nona apa benar ini Nona? " tanya Shia memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.
" Benar Shia ini aku, apakah aku cantik? "
" Nona anda sangat cantik, melebihi bidadari..." puji Shia, dia sangat mengagumi kecantikan baru ini.
Mengatakan pujian itu, makanan yang ia bawa diletakkan di atas meja tapi makanan ini tampak sangat menyedihkan.
Aira menatap horor makanan itu, " Apa mereka ingin aku membunuh mereka baru memberikanku makanan yang layak, " ucap Aira, ia tidak ingin mentolerir lagi sikap buruk budak-budak yang tidak tahu tempat ini.
" Shia panggil semua pelayan yang menyiapkan makanan ini, aku tidak sudi memakan makanan yang anjing pun akan menolaknya, jika mereka tidak menurut jangan harap keesokan harinya mereka bisa melihat matahari lagi," ucap Aira, auranya berubah mencekam.
Dengan tubuh bergetar Shia membungkuk, " Baik Nona... " jawab Shia, ia bergegas kembali ke dapur.
Para pelayan yang melihat Shia berlari begitu cepat ke arah dapur mereka bertanya-tanya apa yang dia lakukan dengan berlarian dalam istana.
Sampainya di pintu dapur Istana Mawar, " SEMUANYA DENGARKAN, YANG MULIA PUTRI MEMANGGIL KALIAN SEMUA MENGHADAP PUTRI SEKARANG JUGA, JIKA KALIAN MENOLAK NYAWA KALIAN TIDAK AKAN SELAMAT.." teriak Shia di ambang pintu, semua orang yang sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing seketika menghentikan pekerjaan mereka.
" Apa-apaan ini, beraninya buruk rupa itu memerintahkan kita bahkan mengancam kita, memangnya dia memiliki kekuatan untuk membunuh kita, " ejek pelayan satu, " Dasar buruk rupa tidak tahu berterimakasih, ayo kita harus mematuhi perintah buruk rupa takutnya nanti kita dikutuk olehnya. " setelah mengatakan itu pelayan yang lainnya pun berbondong-bondong mengekori Shia ke Istana Mawar, namun ada satu pelayan yang sangat angkuh dia sangat tidak menerima ini.
Aira duduk di kursinya yang memang sudah ada di sana, melihat wajah budak-budak ini yang tidak tahu diri menghadapinya dengan wajah yang kesal membuat ia tidak tahan ingin membunuh mereka semua.
Di hadapan Aira memberikan hormat pun mereka tidak, begitu terhinanya ia sebagai seorang putri yang tidak dihargai begini. " Sungguh besar nyali kalian, mana rasa hormat kalian terhadap Putri ini..." ucap Aira, mengeluarkan aura yang sangat mendominasi, sehingga semua budak jatuh sujud dihadapan Aira.
" Beraninya budak rendahan seperti kalian tidak tahu diri dan sok berkuasa di Istanaku, apa kalian menganggap aku tidak bisa membunuh kalian semua, " ucap Aira lagi.
Tubuh semua pelayan ini bergetar ketakutan, hanya satu orang yang masih tidak mengenal takut.
" Buat apa kami takut, buruk rupa sepertimu tidak pantas menerima niat baik kami, " ucap pelayan berani ini, yang lain melotot kepadanya menyuruh untuk menghentikan tindakan bodohnya, masa dia tidak paham asal bicara tanpa melihat keadaan akan membuat mereka tidak akan aman.
" Wah, sungguh budak yang pantas aku berikan hadiah, wajahku yang cantik ini di matamu masih tidak berubah pandanganmu terhadap Putri ini, " ucap Aira.
Mendengar kata Yang Mulia Putri bahwa ia sudah cantik yang berarti Putri sudah sembuh dari penyakit wajahnya, dia mendongak menatap tajam kepada Aira, " Tidak mungkin, bagaimana wajah buruk rupa itu menghilang, " ucap budak berani ini tak percaya dengan yang dia lihat.
" Tidak mungkin kamu bilang, sayangnya inilah kebenarannya, Aku bukan seorang buruk rupa... " sekali lagi aura lebih mencekam seakan-akan begitu mudah keluar. Ia sangat benci dengan orang yang tidak tahu tempat ini, " Oyen, berikan aku pedang, aku ingin menghukum budak bodoh ini, " ucap Aira berbisik.
Sriinggg..
Gumpalan angin mengitari tangan Aira, lalu keluar sebuah pedang panjang.
Mata mereka membelalak mengetahui bahwa Putri ini akan membunuh mereka, semakin bergetar tubuh mereka seakan nyawa mereka akan menghilang jika tersenggol saja.
Tetapi budak berani ini masih saja sok berani padahal tubuhnya sudah berkeringat dingin, Aira menghampiri budak berani itu, menyeretnya di tengah-tengah mereka.
" Kamu bilang tidak layak menerima niat baik kalian, maka kamu lebih tidak layak menerima belas kasihku, matilah bersama kesombonganmu itu, " ucap Aira.
Buru-buru budak sombong ini bersujud, dia masih ingin hidup agar bisa membalas dendamnya karena dipermalukan hari ini oleh Putri, " Tidak, Yang Mulia ampuni saya, ampuni saya, jika Anda membunuh saya Anda akan merasa bersalah seumur hidup karena telah membunuh orang..." ucapnya penuh percaya diri dan sedikit menyeringai, dia pikir Putri yang ini masih mudah dibodohi.
Tapi maaf saja ya sekarang ini Aira bukan Putri buruk rupa apalagi bodoh yang mudah ditipu.
" Maaf saja, aku tidak punya hati, kalian pikir aku tidak tahu kalian bekerja untuk siapa jangan kira keluarga kalian akan selamat..." ucap Aira penuh amarah, " Dan kalian disini akan menyaksikan kejadian ini, jika ada yang tidak mematuhi ku, memberikan makanan tidak layak, keuangan Istanaku pun kalian korupsi, jangan harap kalian bisa bernapas hari ini, " ucap Aira lagi.
Budak-budak ini gemetaran ketakutan, bersujud membenturkan kepala mereka, " AMPUNI KAMI YANG MULIA PUTRI, KAMI BERSUMPAH HANYA SETIA KEPADA ANDA YANG MULIA, " teriak mereka bersujud penuh ketakutan.
" Tidak semudah itu kalian aku maafkan, angkat kepala kalian!! Saksikan sendiri saudara kalian aku bunuh dihadapan kalian, " ucap Aira, tanpa ragu langsung menebas budak sombong itu bagaikan menebas rumput di padang ilalang.
Sraaakkkk
Darah terciprat kemana-mana, tubuh Aira dipenuhi darah dari budak sombong itu yang terciprat kepadanya.
Bruukkkk..
Tubuh budak itu jatuh, yang lainnya melihat ini berteriak histeris. Didepan mata mereka menyaksikan pembunuhan ini, Yang Mulia Putri mereka ini diam-diam seorang tiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
sahabat pena
lanjut
2024-04-29
1
Wanda Wanda i
good girl i like it 😍
2023-09-26
0
azka aldric Pratama
ceritanya kecepetan kah 🤔🤔🤔
2022-06-02
2