Saat Juan sampai di kedai dia tidak menemukan Aira.
Bibi Nan berada di kamar adik Juan berkata, " Nona baru saja pergi besok Nona akan kembali lagi, " ucap Bibi Nan.
" Ah, baiklah...terimakasih Bibi telah membantu saya merawat adik saya, " ucap Juan sopan.
" Tidak masalah nak, jangan sungkan panggil saja Bibi Nan " jawab Bibi Nan tersenyum kepada Juan.
" Baik Bibi Nan " ucap Juan.
" Sekarang istirahat lah dikamar sebelah adikmu telah meminum obatnya besok dia akan membaik, "
" Terimakasih Bibi Nan " ucap Juan langsung beranjak pergi ke kamar yang barusan disebut oleh Bibi Nan.
Setelah menyelesaikan tugasnya merawat anak kecil itu Bibi Nan juga pergi beristirahat karena semua tampak lelah hari ini mereka tertidur dengan pulas.
****************
Keesokan harinya Aira kembali lagi ke kedai bersama Shia sebelumnya Aira sudah mengatakan semua yang ia alami di pasar kemarin malam alhasil hari ini Shia juga ingin membantu.
" Bagaimana keadaan adikmu hari ini? " tanya Aira tanpa basa basi.
" Keadaan adik saya telah membaik Nona terima kasih atas kemurahan hati Nona " ucap Juan penuh syukur.
" Sebelum itu aku ingin memperkenalkan diriku yang sebenarnya. Perkenalkan namaku Aira Shang dan ini Shia pelayan pribadiku " ucap Aira.
Mata Juan membulat sedangkan Bibi Nan yang baru saja ingin menyapa berhenti ditempat buru-buru mereka memberikan hormat.
" Maafkan atas ketidak kesopanan saya Yang Mulia Putri..." ucap Juan dan Bibi Nan.
" Tidak perlu terlalu formal diantara kita aku disini tidak datang untuk menerima penghormatan, " ucap Aira.
Juan dan Bibi Nan terdiam mereka baru menyadari bahwa Putri Aira yang dirumorkan tidak seperti yang ada di hadapan mereka Putri Aira dihadapan mereka adalah sosok putri yang baik.
"Aku tahu apa yang kalian pikirkan tentangku " Ucap Aira.
" Maaf atas tindakan saya ini Yang Mulia Putri " ucap Juan.
" Tidak apa aku memahami apa yang kalian pikiran tentang ku aku putri buruk rupa, bodoh dan mudah dianiaya ini tidak seperti yang kalian pikirkan, "
" Baiklah, aku tidak ingin berlama-lama disini karena ada banyak hal lain yang harus aku urus, ini ada koin perak untuk keperluan kamu dan adikmu selama tinggal disini dalam waktu seminggu aku akan datang untuk mengecek kesehatan Adikmu " ucap Aira.
" Baik Yang Mulia, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kemurahan hati anda " ucap Juan membungkuk hormat.
" Ketika aku diluar istana panggil aku Nona itu lebih baik dan nyaman untukku aku tidak terlalu suka dengan sebutan Yang Mulia " ucap Aira.
" Baik Yang Mulia, saya akan memanggil sesuai perintah Yang Mulia " jawab Juan.
Aira tersenyum kemudian ia dan Shia pergi meninggalkan kedai itu.
Tidak terasa seminggu telah berlalu di kedai yang ia beli Aira sedang memantau perkembangan kesehatan Adik Juan yang semakin hari semakin membaik bahkan telah sembuh total.
"Terima kasih Nona jika tidak ada Nona saya tidak tahu harus bagaimana dengan nasib saya kedepannya atas bantuan Nona saya selamat dari kematian. Perkenalkan nama saya Jian dan karena kebaikan hati Anda saya dapat beraktivitas kembali " ujar Jian bersyukur atas bantuan Aira seminggu yang lalu.
" Itu sudah seharusnya "
" Terimalah saya sebagai pelayan Anda Nona " ucap Jian dan Juan bersamaan berlutut di depan Aira.
" Tidak aku hanya cuma butuh Shia jadi aku tidak ingin menambahkan pelayanan disamping ku lagi tapi Aku sekarang membutuhkan seorang pengawal "
"Benarkah Nona?" tanya Juan.
" Benar " Ucap Aira.
"Saya bersedia Nona..." ucap Juan
" Saya juga bersedia mengabdi kepada Anda, " ucap Jian.
" Baiklah, karena kalian setuju menjadi pengawalku aku yang secara pribadi melatih kalian " ucap Aira menyeringai.
Melihat seringai di wajah Aira membuat mereka saling pandang dan tiba-tiba menggigil.
Rencana Aira di dunia ini membangun sebuah organisasi yang bernama Folksy yang akan membantu orang-orang membalas dendam atas penindasan dan membunuh orang-orang yang melanggar aturan.
Organisasi ini tidak akan tunduk pada siapapun karena dalam hidup Aira mereka yang harus tunduk padanya.
Di Istana Mawar kediaman Aira di sana dia duduk termenung memikirkan sesuatu ia merasa bahwa telah melupakan sesuatu.
Saat berperang dengan pikirannya ia baru teringat dengan kalung giok yang masih setia berada di lehernya. Saat ingin menyentuh kalung giok jarinya tergores sesuatu lalu darahnya menetes tepat mengenai batu zamrud dan bersinar terang tanpa sadar matanya terpejam.
Saat membuka mata ia terkejut dengan pemandangan yang sangat indah.
" Wah..pemandangannya indah sekali coba saja ada kamera pasti banyak gambar yang aku ambil. Apa ini yang disebut dimensi? " ucap Aira.
Aira terus berjalan menikmati pemandangan yang ada di sekitarnya angin yang bertiup sepoi-sepoi menambah sensasi yang menyejukkan.
Aira berjalan dengan semangat didepannya ada sebuah air terjun yang terjun dengan tenang ada pula sebuah rumah yang tak jauh dari sana.
" Wow, ada rumah juga. Aku ingin tahu apa yang ada dibalik pintu ini " membuka pintu.
Muncul seekor kucing oren yang sangat imut berbulu lebat.
" Selamat datang Nona" ucap kucing itu membungkuk memberi hormat.
Dia terkejut sampai latah " Astaga naga...oyen kamu mengagetkanku"
Kucing oren menatap Aira bingung, " Apakah Anda baik-baik saja Nona? "
Bukannya menjawab Aira membungkuk lalu memeluk gemas, "Aigooo...Oyenku sangat menggemaskan " seru Aira.
" Nona saya harap Anda tidak berlebihan karena saya bukan peliharaan " ucapnya kesal tetapi di mata Aira kucing ini semakin imut.
" Baiklah...apakah ini berhubungan dengan kalung giok? " tanya Aira.
" Benar Nona, kalung giok yang memiliki akses ruang dimensi ini tuan sebelumnya banyak meninggalkan sesuatu yang penting disini saya harap Nona menggunakan peninggalan mereka dengan bijak " jelas Oyen.
" Apa saja yang mereka tinggalkan dalam dimensi ini? "
" Banyak yang perlu Anda lihat Nona, jadi saya akan mengantarkan Anda pada suatu tempat... "
Mengikuti kucing imut dengan gaya jalannya yang begitu keren hampir saja Aira tidak dapat menahan godaan ini.
" Ehhemm, Oyen berapa lama lagi kita akan berjalan? "
" Sebentar lagi kita akan sampai Nona "
" Nah, inilah tempat yang harus Nona ketahui karena ini kebun tanaman obat langka " jelas Oyen.
Mata Aira melotot, luasnya kebun ini sekitar 3 hektar penuh dengan tanaman obat langka yang dipisahkan sesuai dengan nama, manfaat, warna, bahkan kelangkaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
the best ceritanya
2022-12-17
0
Ida Blado
knp hrs ada cerita momme dn anak sih,,,kesannya jadi ibu2 padahal masih bocah jg
2021-12-15
0
maestuti dewi saraswati
haha.... b
2021-04-11
0