...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Istana Bulan semakin hari semakin tidak terkendalikan para rakyat sangat tertekan dan menderita dengan adanya ancaman keselamatan anak mereka.
Li masih setia merawat tahanan yang berada di ruang rahasia.
Tahanan di ruang rahasia???
Siapa lagi kalau bukan Sang Kaisar dan Putra-putranya, tetapi keadaan Kaisar saat ini sungguh memperihatinkan tidak ada tanda-tanda kehidupan jika Li tidak di perintahkan mengurus mereka.
Sedangkan pagi harinya di Istana Phoenix semua pemimpin organisasi di kumpulkan membahas terkait nya rencana awal akan membalas dendam kepada Ratu Jia.
Di Aula pertemuan semua pemimpin bebas memberikan pendapat.
"Aku sendiri yang akan membunuhnya, jadi persiapkan diri kalian!!!"
"Queen, mengapa tidak kami saja yang membunuh Ratu Jia?" tanya salah satu di antara mereka.
"Aku sudah lama ingin membunuhnya" ucap Aira to the point.
"Jadi persiapkan diri kalian, jangan sampai ada yang terlewatkan" sambungnya.
"Baik Queen, akan kami laksanakan sesuai perintah" ucap mereka bersama.
"Bagusss... Sekarang pergilah" Aira menyuruh mereka keluar.
"Hormat Queen Rara, hormat Queen Sisi. Kami undur diri"
Setelah semua pemimpin organisasi meninggalkan Aula Pertemuan Aira dan Shia masih setia berada di sana.
Shia sangat penasaran atas sikap Aira yang menurutnya tidak pantas pergi membunuh Ratu Jia hanya ingin menolong Kaisar dan Pangeran.
"Aira sebenarnya apa yang kau inginkan ?" tanya Shia menatap lekat wajah manis Aira.
"Kakak yang Aira lakukan ini demi kebaikan Ibu Suri" ucap Aira yang mengetahui perasaan Ibu Suri terhadap Kaisar.
"Aira... Kakak mengerti tapi apa pantas Kaisar b*suk itu di selamatkan ?" Shia sangat kesal jika mengingat sikap Kaisar terhadap Aira saat di Istana Bulan.
"Kak setiap orang itu berbeda dan kita juga sudah mengetahui dalangnya. Apa yang membuat kakak tak suka?"
"Aira...kakak tak ingin Kaisar b*suk itu hidup dengan tenang tapi karena demi ibu suri kakak akan mengalah"
"Tapi jika Kaisar b*suk itu mencelakakan kalian, kakak tak akan segan membuatnya jadi..."
"Adonan donat" sambung shia berbinar mengingat kue kesukaannya itu.
Aira masih setia mendengar kekesalan Shia terhadap Kaisar, seketika membuatnya terkejut mendengar perkataan Shia sungguh menggelitik dirinya ingin sekali ia tertawa tetapi takut dosa, ia mengira akan membuat Kaisar hidup mati tak mau tapi ini malah menjadi donat sungguh pemikiran yang penuh dengan makanan.
"Kakak, Aira mengerti ayoo kita ke dapur" ajak Aira sedikit mengejek.
"Huh... Bilang saja kalau lapar, kakak temani aja"
Aira tidak menjawab perlahan langkah kakinya berjalan menuju ruang makan di ikuti Shia di belakangnya.
Tak butuh berbulan-bulan mereka pun sampai, terlihat di atas meja makan semua menu telah tersedia.
Makanan yang tampak menggiurkan seakan membuat perut berdemo ria minta diisikan.
Tiba-tiba "Kruyyuuuuukkk" suara pemberitahuan mengagetkan mereka, Shia yang menyadari sesuatu wajahnya memerah menahan malu baru saja dia mengejek Aira sekarang dirinya lah yang tersiksa.
Celingak-celinguk Aira mencari suara yang menggema di telinganya itu ai tersenyum mengetahui pemilik bunyi tadi dengan isengnya ia segera duduk lalu memamerkan bahwa makanan yang ia makan sangat enak lalu mempraktekkan di depan Shia
"Ummm... Ini sangat nikmat" ucap Aira menikmati makanannya.
"Astaga... Ini sangat lumer di mulut"
"Blaa blaa..." begitulah Aira menggoda Shia agar mau bergabung bersamanya.
Shia yang tak bisa menahan lagi secepat kilat dia duduk menyambar semua makanan yang ada di meja dengan rakus.
Aira terkekeh melihat sikap Shia saat berhadapan dengan makanan dia akan menjadi gadis rakus dan tak tahu malunya membabat habis makanan yang ada di meja makan.
Shia sangat kekenyangan tubuhnya seakan berubah menjadi bulat karena penuh dengan makanan.
"Eeeggghhh" bunyi peringatan bahwa perutnya sudah penuh (bayangin aja kalau dia jadi gentong😂)
"Katanya cuma nemani aja" ejek Aira.
"Yah kan kakak memang nemani kok" elak Shia.
"O gitu, iya sihh kakak memang nemani ya nemani makan" Aira tersenyum mengejek, lalu pelan-pelan memakan makanannya.
Aira sangat bahagia telah berhasil menggoda Shia, selesai makan Aira melepaskan semua beban yang selama 2 jam ini menahannya..terdengarlah suara tawa keluar dari mulut gadis manis itu.
"Hahahahaha... Makanya kak kalau lapar jangan gengsian haha" tawa Aira pecah sedari tadi menahan agar tidak tertawa.
Shia yang tak terima di ejek pun merajuk "Malas ahh..."
Wajah cemberut Shia menambah point keimutannya bukan berhenti tertawa Aira semakin tertawa terbahak-bahak.
"Hahahhaha.... Hahaha..hahaha kakak kayak gentong hahahah"
"Kesedak liur baru tahu rasa" kesal Shia tak suka.
Baru saja Shia memperingati tiba-tiba
"Hahahah.. Nggak akan hahhaha..uhukkkk...uhukkk"
Dengan cepat Shia memberikan air minum lalu menepuk-nepuk tekuknya.
"Makanya ketawa aja terus" kesal Shia khawatir.
"Haha..Iya kak..haha" Aira tidak bisa berhenti tertawa.
"Hhmm.."
Setelah mengisi perut mereka pun melaksanakan tugas masing-masing .
Aira ingin mengunjungi anak manisnya yang sudah lama tidak bersamanya itu, Miao saat ini berada di Istana Gamenya di temani oleh dayang-dayangnya.
Miao duduk seorang diri di ruangan pribadinya dia sangat merindukan sosok ibu sudah seminggu Aira tidak mengunjunginya.
Tak lama pintu ruangan itu terbuka..
"Sayang... Apa nggak kangen momme?"
Miao yang mengenal suara itu pun menoleh dan terkejut melihat ada momme nya datang.
Miao senang bukan kepalang melihat orang yang di rindukannya datang berkunjung. Dia berlari menghampiri Aira lalu mengulurkan kedua tangannya minta digendong. Dengan senang hati Aira menggendong Miao lalu memberikan ciuman di pipi gembulnya itu.
Mereka melepas rindu dengan saling bercanda ria dan sesekali Aira menjahili Miao sampai dia nangis.
(Emang yah Aira jahilnya ga ketulungan sama mak complang😧😑)
Hari pun berganti menjadi malam sebelum Aira pergi ia terlebih dahulu menidurkan Miao.
Aira bangkit menghampiri dayang yang masih setia berdiri di depan pintu kamar Miao
"Jagalah anakku seperti menjaga diri kalian" ucap Aira tegas dan mengeluarkan Aura kejamnya.
"Ba...baikk Ratu" ucap dayang tersebut.
Aira tidak menjawab ia langsung menghilang begitu saja dari pandangan para dayang itu, mereka yang merasakan hawa mencekam dari Ratu Aira mampu membuat tubuh mereka bergetar ketakutan.
Aira tidak ingin menginap karena malam ini mereka akan menyerang Istana Bulan.
Sesampai di Istana Phoenix semua pemimpin organisasi telah berkumpul di Aula Pertemuan, mereka bersiap-siap akan memberi perhitungan kepada Ratu Iblis itu.
Aira membuat array teleportasi supaya perjalanan mereka lebih cepat sampai di Kerajaan Bulan tanpa menunggu lagi mereka bergegas memasuki array itu
"Wusshhhh" mereka semua menghilang begitu saja.
Ibu Suri dan Putri Mahkota tidak mengetahui informasi mengenai kondisi Kerajaan Bulan karena Aira sengaja menyembunyikan keadaan Kerajaan Bulan ia tidak ingin ibu suri kepikiran dan itu akan membuatnya jatuh sakit.
Karena Aira sangat tahu bahwa Ibu Suri sangat mencintai Kaisar Zhang Yong.
Maka dari itu Aira akan merebut kembali Kerajaan Bulan dari genggaman Ratu Jia.
BERSAMBUNG♤♡♡♡
DUKUNG TERUS KARYAKU HANYA KLIK 🖒, ❤, DAN KOMENTARLAH KARYAKU JIKA MENURUT KALIAN TIDAK NYAMBUNG ATAU TIDAK SESUAI SUPAYA SYA DAPAT MENGETAHUI PENDAPAT SAHABAT READER.
SAHABAT READER TERIMA KASIH ATAS WAKTU LUANGNYA. INI KARYA PERTAMA SAYA JADI SAYA SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA SAHABAT READER ATAS DUKUNGAN SAHABAT READER..
❤❤❤💐💐💐💐😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Wah makin seru aja nih ada peperangan😁😁😁😁💪💪💪👍👍👍
2022-05-11
0
Yoni Hartati
nyambung thor.cerita bagus
lanjut semangat
update lagi thor
2020-12-20
7