......................
Tak terasa matahari tergantikan menjadi bulan purnama dan bintang-bintang yang bertaburan di langit menambah kesan malam yang cerah saatnya bagi mereka untuk kembali ke Paviliun masing-masing.
Di perjalanan menuju kediamannya sebelum berpisah dengan ragu Putri Hian bertanya "Apakah kakak malam ini menghadiri pesta Ayahanda ?"
"Iya karena tidak baik jika kakak tidak datang" jawab Aira seadanya.
"Baiklah... Kakak apa boleh kita berangkat bersama ?"
"Cintaku tak perlu bertanya seperti itu, jangan sungkan terhadap kakakmu yang cantik ini" Aira mengedipkan sebelah matanya menggoda Putri Hian.
Putri Hian yang merasa di goda itupun salah tingkat dan menjadi malu. Shia yang sudah biasa mendengar gombalan dari mulut manis majikannya itu hanya tersenyum melihat wajah malu Putri Hian.
"Baiklah kakak" ucapnya malu-malu.
Aira menahan tawanya saat menyadari wajah malu Putri Hian yang terlihat sangat lucu baginya Aira tersenyum manis menanggapi sikap Putri Hian.
Aira lebih dulu sampai di kediamannya karena hanya bersebelahan saja. Putri Hian melanjutkan perjalanan kembali dia sangat bahagia bisa berkumpul kembali bersama Putri Aira di sepanjang jalan dia selalu tersenyum memikirkan sikap Putri Aira yang tak pernah berubah terhadapnya.
Pelayan yang masih setia mengikutinya pun merasakan kebahagian majikan mereka, senyum terbit di bibir mereka melihat itu.
Di Harem kediaman Selir Jia Li dia sungguh tidak sabar menantikan kehancuran Putri Mahkota
"Hahahaha... Lihat saja nanti aku tidak akan membiarkan kamu bertahan lama di Istana ini, lambat laun Istana ini akan menjadi milikku hahahaha" memikirkan saja membuatnya sangat bersemangat merebut semua yang di miliki Aira.
Sedangkan di Paviliun Mawar Aira sangat bosan berada di kediamannya ia teringat bahwa telah lama ia tidak mengunjungi anaknya.
"Kakak Shia, aku akan pergi menjenguk Miao sebentar jadi kakak siapkan semua keperluanku. Jangan di tunggu oke...daaa" ia melambaikan tangannya lalu menghilang.
"Huuupss... Dasar pergi-pergi aja, dia kira aku ini apaan" ucap Shia kesal, beberapa detik kemudian Shia tersadar dengan ucapannya "Oiya Aku kan pelayan pribadinya, aku baru ingat heheh. Astaga jadi pikun dehh" Shia tepuk jidatnya agar ingatannya berfungsi kembali.
Di dunia dimensi Aira melihat Miao dengan serius menyirami bunga dengan keran, sebuah ide terbit di kepala Aira "Aha dikerjain ahh"
Aira mencari asal muasal air keran tersebut, tanpa bertahun-tahun lamanya ia menemukan titik awal untuk mematikan air tersebut.
Miao yang sedang asyik-asyiknya menyirami bunga tidak menyadari kedatangan Aira, terdengar dia bernyanyi
Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang merah dan ada yang lain
Setiap hari ku siram semua
Mawar melati semuanya indah
Laalalalalalaaalaa....
(👩 "Lagu apaan ga jelas😑"
👦"Lah mending ga jelas daripada ga nyanyi😁")
Aira terkikik mendengar lagu yang di nyanyikan Miao "Hihihi... Harus ku ajari nie Miao nyanyi kasihan pencipta lagunya bakalan bangkrut kalau begini ceritanya"
Miao tetap melanjutkan menyanyikan lagu-lagu yang di buatnya sendiri.
Di sini senang di sana senang
Di mana-mana hatiku senang
Di sana senang di sini senang
Di manapun jua senang
Tralalalalalal lalalalalalal...oyee oyeee josss...
Aira masih setia mendengar Miao menyanyi ia kira lagunya berbeda tetapi di saat akhir nyaris saja ia jungkir balik.
"Dasar bocah, ngga hapal lagunya ngarang sendiri. Tapi masa dari tadi dia ngga sadar kalau airnya mati hehehe" Aira masih setia bersembunyi tak jauh dari keran air.
Terdengar kembali Miao bernyanyi
Karena ku slow sungguh slow
Sangat slow keselowan
Santai santai
Jadinya ku kesepian, jagowannn.....
Aira terkikik mendengar Miao menyanyi, baru kali ini ia mendengar orang menyanyi lagu yang tidak di hapal menjadi lelucon.
Miao masih setia bernyanyi, saat sedang keasyikan menyanyi dia baru menyadari sesuatu yang telah dia lewatkan sejak tadi tetapi dia tidak tahu apa yang salah padanya.
Dia mencoba berpikir keras sekeras baja
"Heeemmm... Apa yah yang Miao lupa, ingatkan dong kepala masa kamu tega menghapus memoriku" ucapnya memegang kepalanya cemberut.
"Ohoh Miao baru ingat" dia tersenyum puas.
Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Kan ku kirimkan bunga mawar
Untuk dirimuuu....
Aira menahan tawanya di balik semak-semak hias, ia hampir saja melepaskan tawa cantiknya.
Beberapa menit kemudian saat Miao berhenti bernyanyi dia baru menyadari sesuatu yang lazim di antara bunganya tapi dia tidak tahu apa yang terjadi pada bunganya.
Tibaa-tiba "Huuuuaaaaa"
Apa yang telah terjadi???
Saksikan kembali cerita selanjutnya hanya di sini bukan di hatiku.....!!❤❤❤😉😉😳
☆BERSAMBUNG
Jangan lupa komentarnya yahh soalnya sya sangat membutuhkan kalian untuk memberikan kritikan dan saran untuk karya saya ini...
Jangan lupa🖒, 💬, 🌟, dan ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
sahabat pena
🤣🤣🤣🤣
2024-04-29
0
Eliza
nah ini nii yang gue suka 🤣😭😂 ngakak 🤣😂
lanjut thor semangat 😌
2021-02-01
7
Aze_reen"
lanjut kk... semangat...
2020-12-16
6