Hari ini, hari terakhir mereka di kota B, mereka akan pulang saat hari menjelang malam. Sebelum pulang mereka berjalan jalan dulu dan mencari toko baju, aksesoris dan lain lain.
"Kenapa kita harus pulang malam malam?" Tanya Kiana
"Jika kita pulang di siang hari, jalanan akan macet" Jawab Firza
"Ohhh" Ucap Kiana
"Ayo ke toko ini" Ucap Raffi yy berdiri di depan sebuah toko pakaian
"Hmmm menarik" Ucap Erika
Mereka pun masuk ke dalam dan memilih milih pakaian yg cocok untuk mereka dan langsung memakainya.
"Del cobalah ini" Ucap Kiana sambil menyerahkan sebuah dress selutut berwarna coklat
"Apa? tidak"Ucap Adelia
" Ayolah del, aku yg bayar"Ucap Kiana
" Hmmm ya sudah sini"Ucap Adelia
"Giliran di bayarkan kau selalu saja mau" Ucap Kiana
"Jika pakaian nya tidak nyaman, aku tidak jadi memakainya" Ucap Adelia
"Tapi ini sudah aku bayar, jadi kau tidak bisa mengembalikan nya" Ucap Kiana
"Astaga" Ucap Adelia
Ia pun ke ruang ganti dan memakai dress itu. Saat sudah keluar Kiana tersenyum melihat penampilan Adelia yg begitu anggun dan cantik saat memakai dress yg dibelikannya
"Apa ini cocok untukku?" Tanya Adelia
"Sangat cocok, ayo keluar" Ucap Kiana sambil menarik tangan Adelia dan membawanya keluar
"Wah wah wah sepertinya ada yg mengganti kostumnya 180° hahaha" Ucap Erika
"Apa benar ini adel?" Tanya Raffi
"Apa sepupuku tidak tertukar?" Tanya Zefan
"mimpi apa kau semalam" Ucap Firza
"Kiana yy menyuruhku memakai ini" Ucap Adelia
"Ide yg bagus" Ucap Reza
"Ya sudah ayo" Ucap Firza
"Kemana?" Tanya Raffi
"Apa kalian tidak ingin melihat para pemuda bodoh itu" Ucap Firza
"Ohh ayo" Ucap Adelia
Mereka pun pergi ke sebuah tempat dan bertemu dengan sepuluh pemuda yg kemarin dan Daffa sebagai ketuanya.
"Ternyata aman semua" Ucap Raffi
"Tentu saja" Ucap Firza
"Kenapa kalian menyerang kami kemarin?" Tanya Reza
"Ada yg menyuruh kami" Ucap Daffa
"Maksudmu?" Tanya Firza
"Kemarilah" Ucap Raffi sambil membawa mereka ke ruangan lain
"Kami di perintah untuk menyerang bahkan menculik perempuan itu" Ucap Daffa sambil menunjuk Adelia
"Siapa dia?" Tanya Firza
"Aku tidak tau, dia menutupi wajahnya saat mendatangiku," Ucap Daffa
"Arghhh"tiba tiba Daffa merasakan sakit dan ambruk
Firza menghampiri Daffa dan mendekatkan telinganya.
"Kau de-de-ngarkan a-kuhh" Ucap Daffa dengan nafas terpenggal penggal
"Katakan" Ucap Firza menatap serius
"A-a-delia di-di incar oleh se-seorang yang mem-bencinya, a-aku tidak tau si-siapa di-dia, Ya-yang pasti berhati-ha-tilahh di-dia di se-sekitar kalian, di-dia bisa melakukan a-apa sajah u-untuk membu-nuh a-delia" Ucap Daffa
"Hei bertahanlah" Ucap Firza
"Di-dia meledakkan pe-nya-dap di tu-buhku, dan di-dia su-sudah me-ledakkan semuanya ter-ma-suk yg di de-kat jan-tung-kuh, ja-ga-lahh A-de-lia dia da-lam ba-ha-yah,katakan pa-da ze-zefan a-aku a-da-lah sahabat la-ma nya" Ucap Daffa dan menghembuskan nafas terakhirnya
Firza mendatangi teman temannya.
"Dia sudah meninggal karena penyadap yg di simpan di dekat jantungnya meledak, dan penyadap itu dari orang yg telah lama mengincar Adelia, dan satu lagi, dia adalah sahabat lama mu" Ucap Firza sambil melirik Zefan
"Maksudmu dia Daffa sahabat ku saat kecil?Tanya Zefan
"iya, dia yg mengatakannya" Ucap Firza
Zefan langsung menghampiri jenazah Daffa
"Kenapa kau baru berbicara sekarang ha?" Ucap Zefan
"Setelah sekian lama aku ingin bertemu denganmu akhirnya aku bisa berbicara denganmu yg sudah tiada" Ucap Zefan
Mereka pun mengembalikan Daffa ke keluarga nya dan mengikuti proses penguburan nya sampai sore.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments