Gio pun terbangun dari tidurnya, ia melihat merry sudah tidak disampingnya . Ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri , setelahnya keluar dari kamar mandi ia melihat merry sedang merapikan tempat tidur .
" cepat sarapan sana " teriak merry kepada gio seraya berjalan mendahului gio ke dapur, gio pun mengikuti merry dari belakang
" selamat pagi pa, ma " sapa gio kepada kikan dan rey sembari menyunggingkan senyumannya, mereka pun menyapa balik gio , sementara merry seolah tidak senang satu meja makan dengan gio
" merry ambilkan makanan untuk gio " pinta kikan
" ngga mau , dia kan bisa ambil sendiri " saut merry dengan ketus
" merrrryyy " teriak rey
" merry cepat ambilkan , kenapa kamu seperti ini " teriak kikan sembari mengernyitkan dahinya
" biar saja ma , gio bisa ambil sendiri kok " saut gio tersenyum
" gio , biar merry yang mengambilkan makanan untukmu " tutur kikan
" merryy kenapa kamu masih diam " sambung kikan , akhirnya merry pun beranjak mengambilkan makanan untuk gio , gio pun memperhatikan merry yang sedang mengambilkan makanan untuknya
" dasar bajingan bermuka dua , dia pasti senang melihatku dimarahin mama " gumam merry dalam hati ia melototkan matanya kearah gio dan menggerutu kesal , sementara gio seolah tersenyum menang
mereka berempat pun melanjutkan sarapannya dan seusai sarapan gio terlebih dulu pamit meninggalkan meja makan , merry pun mengambil piring kotor dan mencucinya , setelah itu ia pergi ke kamarnya kembali .. sementara rey dan kikan masih berada di meja makan tersebut untuk berbincng bincang
" sayang , sepertinya kita perlu membiarkan gio dan merry untuk tinggal sendiri " ucap rey kepada kikan
" aku tidak setuju , biar mereka tinggal bersama kita disini " saut kikan dengan nada kesal
" mereka berdua perlu beradaptasi , kau kan lihat sendiri bagaimana merry tadi memperlakukan gio , dia sudah memiliki tanggung jawab sebagai seorang istri kalau dia tinggal disini bagaimana bisa dia melakukan tugasnya dengan baik ,apa iya setiap hari kita meyuruh dan mengingatkan akan tugasnya kepada suaminya " ketus rey
" tapi kak rey aku ngga bisa jauh dari merry " pinta kikan
" kau ini terlalu kekanak kanakan , anak kita itu sudah dewasa dan sudah menikah , bagaimanapun kita juga harus belajar melepaskannya " saut rey geram meninggalkan kikan , kikan pun memejamakan mata dan termenung seketika mencernaa apa yang suaminya katakan
* sementara dikamar.
gio bersiap, terlihat ia sangat tampan mengenakan baju yang sudah rapi dengan kemeja dan dasi menyatu diluar tubuhnya ditambah balutan jas hitam hingga membuat daya tarik yang ada pada dirinya semakin kuat , sepertinya ia hendak pergi ke kantor.
merry pun masuk kedalam kamarnya , ia memperhatikan gio yang tampak berbeda ketika mengenakan pakaian kerja
" kenapa melihatku seperti itu ? apa kau sudah mulai tertarik denganku " tanya gio
" menjijikan , siapa juga yang tertarik dengan laki laki sepertimu kecuali pacarmu itu " celtuk merry
" siapa yang tertarik denganku ? besok akan ku tunjukan siapa saja yang tertarik denganku " saut gio tersenyum sinis
" oiya , tolong buatkan aku kopi " pinta gio tanpa memandang merry
" kau kan punya tangan, buat saja sendiri " celetuk merry
" baiklah, aku akan membuatnya sendiri di dapur " saut gio
" kalau mama tau dia buat kopi sendiri, pasti aku dimarahin lagi habis habisan " gumam merry dalam hati
" tunggu disini akan ku buatkan kopi untukmu , kau itu sungguh menyusahkan saja " ketus merry meninggalkan gio ia pun pergi ke dapur membuatkan gio kopi
Gio terlihat duduk dikursi sembari memegang beberapa lembar kertas, Merry pun menghampiri gio dengan membawa secangkir kopi ,
" ambil kopimu " kata merry menyodorkan kopi yang telah ia buatkan
" apa penglihatanmu sudah hilang hingga tidak bisa melihatku sedang memegang sesuatu ? letakan cangkirnya diatas meja " saut gio , dengan wajah yang tertekuk merry pun langsung meletakan kopinya diatas meja , kemudian gio tiba tiba beranjak berdiri dari kursi dan meraih tas kerja miliknya ia hendak bergegas pergi ke kantor
" hei , kau mau kemana ? kenapa tidak kau minum kopinya ? " tanya merry
" aku sudah tidak berselera , apalagi kau yang membuatnya " celetuk gio meninggalkan merry ,
" dasar brengsek " gumam merry ia menghela nafas panjang dirinya begitu kesal dengan gio , ia menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur ,
" yatuhan kenapa aku harus menikah dengan laki laki seperti dia " gumam merry lirih dengan bersedih , matanya terpejam seolah ia menyimpan perasaan yang begitu lelah ,
sementara gio, ia melajukan mobil untuk pergi kekantor miliknya setibanya dikantor ia langsung masuk kedalam ruangannya , dan mendudukan tubuhnya . matanya fokus mengarah ke arah laptop yang ada dimeja kerjanya saat itu , namun selang beberapa jam terlihat aline berdiri didepan ruang gio seraya mengetuk pintu ruangan tersebut dan gio mempersilahkan aline masuk
" ada apa kemari " tanya gio tanpa menatap aline
" gio aku kesini karna aku sangat merindukanmu " saut aline namun gio hanya diam saja ia masih memusatkan matanya kearah laptop miliknya
" gio kau tidak mendengarkanku ? kau terlalu sibuk mengurus pernikahanmu dengan wanita murahan itu hingga kau melupakanku " sambung aline dengan memutarkan kedua bola matanya seakan tidak suka dengan merry , mendengar aline berbicara seperti itu dahi gio mengerut dan alisnya menajam seketika ia beranjak dari meja kerjanya dan mendekati aline
" jangan pernah sebut dia wanita murahan " kata gio menunjukan jarinya didepan aline dengan geram
" giooo bukankah kau sendiri yang menjulukinya wanita murahan, kenapa kau jadi marah seperti ini " saut aline terheran
" hanya aku yang boleh berbicara seperti itu kepadanya " teriak gio
" baiklah aku minta maaf , aku tidak akan berbicara seperti itu lagi " ucap aline merangkul lengan gio
" lepaskan , seharusnya kau tau diri " teriak gio menepis kasar tangan aline dan meninggalkannya pergi
" gio kau mau kemana " teriak aline memanggil gio namun gio tak menghiraukannya
" ini semua gara gara wanita itu aku jadi sulit mendapatkan hati gio kembali , aku akan membuatnya menyesal " gumam aline geram dalam hati
gio pun pergi ke toilet , ia berdiri menghadap kaca wastafel , ia putar kran yang ada di depannya hingga terlihat air yang mengucur deras , dirinya meraih air tersebut dengan kedua tangan dan membasuh wajahnya ,tiba tiba dering ponsel memecahkan keheningan didalam toilet itu , gio meraih ponsel yang ada di saku celananya , dilihat di layar ponsel ada panggilan masuk ternyata dari william
" iya hallo " sapa gio dengan nada malas
" kau kemana saja ? ayo nanti sore kita main basket " pinta william
" baiklah " saut gio mengakhiri panggilannya
.
.
.
jangan lupa setelah membaca tekan like ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Mimilngemil
Gio... lain di depan lain di belakang, ternyata Dia melindungi Merry
2023-11-05
0
Mimilngemil
Gio... 😅😂😃
emang ya... pinter bikin keki Merry 😅
2023-11-05
0
Mimilngemil
Mama Kikan dulu walaupun di jodohkan tapi masih mau melayani bersikap baik, sedangkan Merry karena Sudah benci sampe ke ubun" duluan jadi gak ada nurut"nya, kudu di paksa 😅
2023-11-05
0