sudah tiga minggu buk ida berenti bekerja di rumah Luna, dan luna pun merasa tambah kewalahan karna perut luna sudah mulai membuncit memasuki usia kandungan 6 bulan, sedangkan rendi makin sibuk dikantor terkadang dinas keluar kota.
jarak diantara merekapun semakin menjauh rendi yang pulang hingga larut malam sedangkan Luna sudah tertidur, kini tak ada lagi kehangatan di rumah tangga mereka.
pagi ini rendi sedang bersiap-siap untuk pergi lembur sedang kan luna menyiapkan sarapan di dapur, hari ini reno libur dan dari kemaren sore di jemput oleh orng tua luna karna mereka merindukan cucunya...
" pagi sayang, kemana reno kok abang tak melihatnya" rendi menyapa Luna sambil memeluk tubuh luna dan mengusap lembut perut yang sudah membuncit, sudah sangat lama mereka tak bermesraan seperti ini karna alasan rendi sibuk, ntah sibuk di kantor atau sibuk dengan yang lainnya
Luna mencoba untuk tersenyum menanggapi suaminya " kemaren sore di jemput neneknya bang, aku sudah wa kamu tapi tak dibalas, mungkin kamu terlalu sibuk" sindir luna
rendi yang merasa bersalah sudah terlalu lama mengabaikan luna mencoba meminta maaf.
"maaf,,, aku begini juga demi kamu dan reno serta calon anak kita"
"ya, tak apa aku mengerti bang rendi sekarang sibuk, sampai lupa dengan ku dan reno"
rendi yang semakin merasa bersalah mencoba membujuk luna
"baik lah, minggu depan kita liburan saja yank, biar kamu jangan stress, dokter kan bilang kamu tak boleh stress, kamu pilih saja di mana tempat nya nanti kasih tau ke aku, hari ini aku mau lembur dulu biar minggu depan aku bisa ajukan cuti"
luna mengangguk karna dia pikir juga cukup stress akhir-akhir ini dengan rumah tangganya dan liburan mungkin salah satu cara menghilangkan rasa penatnya dan luna berniat akan mencari tahu sendiri kebenaran apa yang terjadi dengan rumah tangganya.
selesai sarapan rendi mengecup mesra kening luna dan segera berpamitan, Luna sedikit curiga dengan perubahan sikap rendi karna beberapa bulan ini rendi cuek dengan nya tiba-tiba hari ini menjadi mesra dan mengajak nya liburan.
mobil rendi keluar dari pekarangan rumah dan luna pun bergegas mengambil hp dan tas nya dikamar lalu menyusul mobil rendi, ya hari ini luna memutuskan untuk mengikuti rendi karna luna sudah lama merasa curiga.
dengan jarak jauh luna membuntuti mobil rendi yang mengarah ke komplek perumahan
"ini bukan arah kekantor, mau kemana bang rendi"
mobil rendi memasuki komplek perumahan sederhana dan berenti di salah satu rumah bercat kuning.rendi lalu keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah tersebut.
"rumah siapa ini" gumam luna
luna memarkirkan mobil nya dengan jarak 3 buah rumah dari rumah yang didatangi rendi, tapi luna masih bisa melihat keadaan rumah tersebut.luna turun dari mobil dan menanyakan pada tetangga sekitar itu rumah siapa.
"assalamualaikum,, maaf buk numpang tanya rumah cat kuning itu rumah siapa ya buk?" tanya luna
"oh, itu rumah pak rendi buk" jawab ibu tersebut
deg
jantung luna rasa nya ingin copot mendengar penuturan ibu tersebut, untuk apa rendi membeli rumah disini.
"sudah berapa lama rumah itu di huni oleh pak rendi buk?" tanya luna lagi
" baru juga buk, karna mereka penganten baru palingan belum sampai 3 bulan ini" tambah ibu satu lagi
serasa disambar petir luna mendengar jawaban ibu tersebut dengan perasaan campur aduk luna langsung pamit pada ibu-ibu, ibu tersebut keheranan melihat luna yang langsung berlari kearah rumah bercat kuning tersebut.
sesampai didepan pintu rumah luna langsung membuka pintu yang memang tak dikunci, luna mengedarkan pandangannya melihat setiap sudut isi rumah itu, luna mendengar bunyi mesin cuci dari arah belakang rumah dan mendengar bunyi musik dari dalam kamar, dia langkah kan nya kaki ke arah kamar tersebut dibuka nya pintu kamar dia melihat baju berserakan di atas kasur dan mendengar bunyi air kran dari kamar mandi dengan keberanian yang entah dari mana luna langsung membuka pintu kamar mandi itu dan melihat sepasang insan yang lagi bercinta dengan panasnya, melihat itu luna langsung berteriak...
" bangsat " pekik luna kuat
melihat pekikan luna rendi langsung menoleh dan melepaskan penyatuan nya dan tari, ya perempuan yang dinikahi rendi lebih dari dua bulan ini adalah tari anak dari pembantunya buk ida, rendi segera menarik handuk untuk menutupi badan nya dan tari
"dasar laki-laki bajingan kamu, tak puas hanya dengan satu wanita" luna mendekat dan menampar rendi serta menarik rambut tari
muka rendi sudah berbekas merah menahan sakit tamparan luna yang cukup keras.
rendi panik dengan kelakuan luna " sudah sayang, bisa mati dia kamu tarik begitu" pekik rendi
"apa sayang-sayang, jangan panggil aku sayang dengan mulut kotor mu itu"
"maaf kan aku, aku khilaf kita bisa bicara baik-baik" ujar rendi
sedang kan tari berusaha melepas tarikan tangan luna, muka nya sudah memerah menahan kesakitan oleh tarikan luna saat terlepas tari langsung menyembunyikan badan nya dibalik badan rendi
Luna menangis histeris bak orang kesetanan dan menunjuk kearah rendi dan tari
"kau lelaki kurang ajar, pantas saja kau pulang selalu malam rupanya kau lagi bersenang senang bersama pelacur ini"
"aku bukan pelacur!" jawab tari
"kalau kau bukan pelacur apa namanya?? disaat aku mengandung anakmu kau malah bersenang-senang diluar, memang lelaki kurang ajar" luna melempar semua barang yang bisa diraih nya dikamar mandi itu ke arah rendi dan tari....
luna lalu keluar dari kamar mandi dengan teriakan menggema, luna mengamuk bak orang kesetanan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
nobita
ya Allah aq membayangkan jd Luna gk sanggup
2021-02-05
1