bab 16

sudah hampir sebulan ini sikap rendi berubah dengan luna kini mereka pun sudah jarang bekunjung kerumah orang tua mereka karna kondisi luna yang hamil dan rendi juga selalu beralasan sibuk ntah apa yang disibuk kan nya..

siang ini luna pergi ke supermarket untuk belanja bulanan dengan reno, sedangkan rendi sibuk lembur kata nya padahal hari ini hari sabtu, tak ada jam kantor..

sesampai nya di supermarket luna sibuk memilih barang untuk rumah, lagi asik memilih barang luna tak sengaja menabrak seseorang

" bu**gk"

"maaf, saya gak sengaja"

"ya gak apa, saya juga buru-buru tadi" ujar lelaki itu tanpa melihat ke arah luna

" Luna"

"aldi"

"maaf luna tadi aku buru-buru jadi gak lihat jalan" ucap aldi

"iya, aku juga lagi pegangin reno takut lepas soalnya anak nya aktif banget kalau di tempat ramai, takut lepas"

" loh gak belanja bareng bang rendi?"

"gak kan bang rendi sedang lembur, kamu gak ikut lembur?" tanya luna penasaran

"Lembur??? gak ada lembur kok hari ini"

"deg"

jantung luna berpacu cepat karna merasa di bohongi oleh rendi

"oh ya, tumben kamu gak ikut ke bali dengan bang rendi kemaren Lun?"

" sekarang aku susah mau pergi ikut bang rendi karna reno sudah mulai sekolah, trus aku juga lagi hamil"

"wah,,, selamat ya reno udah mau punya adik lagi" ucap aldi dengan tersenyum ke arah reno

"ya, untung juga kamu gak ikut acara nya juga cuma satu hari, jadi bikin capek badan"

"ha, satu hari?? kamu pulang nya serempak bang rendi di?" Luna menodong aldi dengan beberapa pertanyaan

"iya kami pulang sama-sama kok, bang rendi ada gak ada kamu tetap banyak beli oleh-oleh nya ya Lun... dia juga beli tas buat kamu kemaren, bang rendi memang suami pengertian ya!" ujar aldi

Luna melemas seketika mendengar penuturan aldi dia merasa sudah banyak sekali kebohongan yang diciptakan rendi selama ini, dia juga tak mendapatkan oleh-oleh tas pada saat rendi pulang dari bali, luna memikirkan apa maksud rendi berbohong padanya, kemana dia selama dua hari sesudah pulang dari bali. aldi yang mencium gelagat tidak beres segera menyadarkan luna dari lamunannya dan segera pamit, aldi tak mau ikut campur terlalu banyak dalam urusan rumah tangga rendi.

"Lun" panggil aldi

"he, iya...maaf"

"aku duluan ya Lun, soalnya masih ada kerjaan" aldi segera melangkahkan kakinya ke arah kasir

Luna mengangguk dan tersenyum kecut menatap aldi, selepas aldi pergi air mata luna lolos seketika. reno yang bingung melihat mama nya menangis.

"mama kok nangis, ada yang sakit ya ma?"

"he,, maaf kak mama gak nangis kok, cuma mata mama kelilipan" ujar Luna bohong dan langsung menghapus air mata nya lalu segera mengajak reno untuk pulang.

Disepanjang jalan Luna tak fokus karna sibuk memikirkan ucapan aldi tadi, Luna terus memikirkan kenapa rendi sekarang berubah dan mulai membohongi dirinya, emosi rendi kini labil walaupun dia tak pernah main tangan tetapi akhir-akhir ini dia sudah mulai membentak Luna padahal sebelumnya belum pernah dia membentak luna..

sesampainya di rumah luna langsung masuk kedalam kamar, kepalanya pusing memikirkan kebohongan rendi...

luna keluar kamar waktu makan malam, rendi belum juga pulang.

" maaf non, ibuk mau bicara" tiba-tiba buk ida buka suara

"kenapa buk?"

" sepertinya ibuk tidak bisa bekerja disini lagi non"

"ada apa buk, apa gaji yang kami berikan kurang?" tanya luna penasaran

"tidak non, gaji yang kalian berikan malah lebih dari cukup, cuma ibuk mau pulang kampung untuk mengurus adik ibuk yang sakit"

"bukan kan anak ibuk dua disini yang sekolah dan masih cukup membutuhkan biaya besar"

buk ida mematung seketika dia menunduk dan bingung untuk memberikan alasan apa pada luna.

"tapi terserah ibuk saja, nanti ibuk bicarakan saja dengan bang rendi saya juga tidak bisa memaksa ibuk untuk tetap disini sementara saudara ibuk lebih membutuhkan ibuk"

buk ida mengangkat kepalanya dan mengucapkan terimakasih pada Luna atas pengertian Luna.

saat ini luna benar-benar bingung disaat rumah tangganya seperti ini buk ida malah berhenti bekerja, di saat Luna bingung dengan pemikiran nya tak lama terdengar bunyi pintu kamar terbuka. Luna segera pura-pura memejam kan mata, saat ini luna masih emosi dia takut tidak bisa mengontrol diri jadi Luna lebih memilih diam dia berniat mencari tahu sendiri kebohongan rendi.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

jls berhenti lah kan udah dpt ikan yg gede

2021-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!