Di ruang guru olahraga pak Yosef menjelaskan beberapa teknisi pelaksanaan latihan,
"Latihan akan dimulai besok pukul 15.30, kalian bisa pulang terlebih dahulu atau menunggu di sekolah pastinya ketika pukul 15.30 kalian semua sudah ada di sekolah ini dan latihan akan dimulai. Yang terlambat akan mendapat hukuman dari Saya.
Saya punya target kita bisa mendapat juara setidaknya Runner-Up. Karena selama ini sekolah kita tidak pernah masuk delapan besar, jadi saya mohon bantuan dari kalian semua, apalagi saya yakin dengan pilihan saya lewat seleksi ini adalah orang-orang terpilih. " Ucap Pak Yosef
"Pertandingan akan dilaksanakan sebulan lagi, jadi kalian akan saya upayakan dengan semaksimal mungkin memperoleh hasil yang memuaskan. Apa kalian paham? "
"Paham"
"Baik sekarang kalian bisa kembali ke kelas, dan besok sore kita mulai latihan, Jadwal ini sewaktu-waktu akan berubah sesuai dengan program latihan yang akan saya buat" Ucap Pak Yosef
"Sekarang kalian kembali ke kelas masing-masing"
"Baik pak"
Satu persatu mereka keluar dari kelas begitupun dengan Nayla, Rizal, Eddy, dan Nindi. Yah mereka berempat merupakan perwakilan kelas yang lolos seleksi menjadi Tim Voli.
"Nay, kalau aku memgundurkan diri gimana yah? " Ucap Nindi
"O.. loh kenapa? Ini kesempatan yang orang lain inginkan tapi tidak bisa"
"Aku takut kalah,, karena aku sering demam panggung kalau lagi di lapangan, kadang aku selalu mengundurkan diri pada saat pertandingan dilaksanakan" ucap Nindi Lirih
"Percaya pada dirimu, permainan kamu tadi bagus kok, asalkan kamu harus semangat aku yakin kamu pasti bisa" Ucap Nayla
Sementara Eddy dan Rizal mengikuti mereka dari belakang hanya menyimak percakapan mereka.
"Aku takut, gara-gara aku tim kita akan kalah" Ucap Nindi Lirih dan menghentikan langkahnya.
"Ndii, jangan pesimis dulu, percaya pada kemampuanmu sendiri, gini yah banyak orang yang ikut seleksi tadi tidak mendapat kesempatan seperti kamu, Kamu tau Naning? Dia adalah salah satu Tim Voli terbaik yang pernah gabung bersamaku ketika SMP, namun dewi fortuna belum berada dipihaknya. Meskipun permainannya bagus, ada rencana lain dari Pak Yosef buat kamu, dan bukan Naning. Jadi kamu harus tetap semangat. ok.. " Nayla memberikan semangat kepada Nindi.
"Baiklah, " Ucapnya sambil tertunduk
"Ok. kalau begitu kita masuk yuk ke kelas" Ajak Nayla kepada Nindi.
Nayla dan teman-temannya mengikuti pelajaran selanjutnya. Pada pukul 14.00 bel tanda pulang berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas menuju gerbang masing-masing.
***
Senja mulai kembali keperaduaanya, di kamar Nayla sedang sibuk menyelesaikan tugasnya dan mencatat materi yang sempat tertinggal hari ini, dia meminjam buku Jojo. Namun ada beberapa subtopik yang kurang dipahaminya mengenai pelajaran KIMIA.
"duh gagal paham apalagi lagi ikatan C ke H amblas dah.. nggak paham aku hiks.. " gumamnya sendiri sambil memecahkan soal tersebut.
Terdengar suara ketukan pintu, Nayla menoleh sekilas dan langsung kembali mengerjakan tugasnya. Mama muncul dibalik pintu sambil membawa cemilan kesukaannya.
"Lagi ngapain Nay? "Tanya mama sambil meletakkan cemilan buah dan jus wortel di samping Nayla.
"Ngerjain Tugas Kimia ma" jawab Nayla sambil cemberut karena tidak paham.
Mamanya melihat sejenak ke buku Nayla, dan membelai rambut Nayla.
"Coba tanya sama teman kamu, pasti mereka tahulah cara mengerjakannya " ucap Mama
"Tanya siapa yah? " ucap Nayla sambil berfikir
" Mama nggak tahu siapa teman kamu, Jojo mungkin"
"huuffftt kenapa harus ada pelajaran KIMIA sih.. membosankan dari pelajaran Sejarah" Mamanya tersenyum mendengar ucapan Nayla.
"Pelan-pelan dipelajari saja pasti kamu bisa mengerjakannya. " Ucap Mama
"iya sih" masih dengan memasang wajah cemberutnya.
"Gimana di sekolah tadi? Katanya kamu ikut seleksi Tim Voli. " Tanya Mama
"Iya ma, seleksinya berjalan lancar, hanya saja Naning nggak masuk Tim Voli, "
"Kenapa? bukannya Naning juga sering main voli sama kamu ketika SMP"
"Naya juga bingung, kenapa Naning Nggak lolos, "
"ooo.. Gimana kamu betah tidak di sekolah SMA Tunas Harapan? "
"mmmmm.. betah sih.. "
"Kok sih.. "
"Apa dispensasi dari mama masih berlaku? " tanya Nayla sambil memainkan matanya merayu mama
"Berlakunya kan kalau kamu nggak betah selama satu semester"
"Hehehehe.. iya sih... tapi aku juga mau buktiin sama orang-orang yang suka ngeledek Naya sekolah di situ kalau sekolah itu pantas dan layak"
"Nah gitu dong, baru anak mama" ucap mama sambil mencium pipi Nayla. "Yah sudah kamu lanjut saja ngerjain tugasnya, mama mau siapin makan malam dulu"
"ok, ma"
Mama meninggalkan kamar Nayla. Nayla mengambil hape menelpon Jojo.
"Halo " Jawab Jojo
"Jo.. kamu paham nggak soal nomor 3 nih, kok aku nggak paham yah?" tanya Nayla
"Buku aku kan sama kamu, jadi bantuin aku ngerjainnya, "
"Huuuhh dasar, bantu kek ngejelasin dikit"
"Ye' udah dibilangin aku nggak ngerti cin, udah dulu yah, aku mau ngedate"
"Heyi, kok malah ngedate sih? "
"Ya iya donk"
"Sama siapa?"
"Huhhh dasar kepooo.. udah akh.. bye.. bye.. "
Jojo mematikan hapenya dan pembicaraan mereka berakhir dengan sepihak. Nayla mencoba menghubungi Cicin dan Feby dan jawabannya pun sama, mereka tidak paham dengan tugas tersebut.
"duh.. gimana nih, " gumam Nayla.
Nayla menghepaskan tubuhnya di tempat tidur. Tiba-tiba hapenya berbunyi, Nayla melihat layar hapenya, ada nomor baru masuk memanggil dan sedkit ragu Nayla pun mengangkat Hapenya.
"Haloo.. "
"Halo, lagi ngapain Nayla? " terdengar suara cowok
"Maaf ini siapa yah? " Tanya Nayla sopan
"kamu nggak save nomor aku yah? "
"Nggak.. ini siapa yah? " tanya Nayla ragu-ragu sambil mengenali secara seksama suara tersebut.
"Wah parah, masa sama calon suami sendiri sudah lupa" mendengar ucapan tersebut Nayla langsung mengenali siapa pemilik suara itu
"Dito? "
"yep.. pintar"
"Ada apa? " suara Nayla berubah menjadi jutek ketika mengetahui siapa yang menelponya.
"Ye' kok jadi galak sih? lembut sedikit kenapa sih sayang? "
"Sayang pala lo peyang"
"Hahahahaha.. idih sadis, lagi ngapain? "
"Mikirin kamu.. " balas Nayla dengan pipi merona kalau di depan Dito dia akan berpikir seribu kali untuk mengucapkannya.
"Hahaha.. beraninya cuma lewat hape, " ucap Dito
"Hahahahaha.. Kok tahu? Ada apa sih nelpon ganggu saja"
"Tahulah.. Tu kan.. tu kan.. sayangnya jauh kalau dekat awas kamu Nay.. "
"Emang kalau dekat kenapa? "
"Ye, malah nantang. Kamu lagi ngapain? "
"Hahaha.. lagi buat tugas kimia, pusing nggak paham"
"oooo.. mau aku bantuin nggak? mumpung aku lagi baik nih, "
"idih emang bisa? "
"bisalah, Apa nggak sih buat Dito, apalagi buat Naya sayang"
"idih sakit nih anak"
"Seriuslah sayang, bagian mana yang kamu nggak paham? Suamimu ini siap bantu kamu"
Sejenak Nayla terdiam mencerna tawaran Dito, dan kembali ke meja belajarnya dan membuka buku cetak Kimia dan tugas yang diberikan oleh guru.
"Halo, Nay,.. kamu masih di sana kan? " Tanya Dito khawatir Nayla malah tidak menggubrisnya karena sudah tidak mendengar suara Nayla.
"mmmm.. masih kok.. bentar aku lagi lihat buku cetak sayang" Goda Nayla
"Hahay.. beraninya cuma lewat telpon. Ok..ok.. ok.. " Dito menunggu Nayla, dan bergegas mengambil buku cetaknya juga,
"Hehehehe, "
"Gimana Nay? "
"oo.. iya.. Dit, ini halaman 27 nomor 3 aku nggak paham caranya gimana ikatan C ke H ke O aaaa. pusing dah.. "
"Hahahaha.. soal gampang gini dibilang susah, " ledek Dito.
"Kalau nggak mau bantu yah udah, aku tutup telponnya buang-buang waktuku saja" ucap Nayla Kesal
Dito tersenyum "Ye' malah marah, ntar cantiknya luntur lohh, "
"Nggak ada hubungannya juga"
"Hahahaha.. ok.. Aku jelasin, kamu simak yah"
"Ok"
Dito menjelaskan dengan detail diikuti tangan Nayla yang menulis apa yang disampaikan Dito, Sehingga hasil akhir dari ikatan tersebut terbentuk.
"Gimana, paham nggak? "
"Brillian, hebat kamu Dit, " ucap Nayla ada rasa kagum di hati Nayla tentang sosok Dito.
"Baru nyadar kan suamimu ini hebat"
"Hhhmmmm... "
"Hahahahaha.. " terdengar tawa Dito dari sebrang.
Terdengar suara pintu diketuk dan dibuka dari balik pintu mama muncul.
"Nay, ayo makan, Papamu dan kakak sudah menunggu" ucap mama
"Ooo.. iya mama, nanti Nayla nyusul" ucap Nayla dan didengar oleh Dito, Dito pun tersenyum mendengarnya.
"mmm.. Dit, udah dulu yah, aku mau makan malam dulu"
"Ok.. kamu nggak mengajak suamimu makan bareng gitu"
"Idih Narsisnya ya ampun. "
"Hahaha.. ok deh, selamat makan yah, sampai ketemu nanti"
"Ok.. ekh.. makasih yah sudah bantu ngerjain tugasnya.. "
"iya.. sama-sama, sana makan kasian yang sudah pada nunggu, nanti dicoret dari daftar keluarga"
"Kan ada kamu. Hahahahaha"
"Iya nanti aku buatin kartu keluarga kita suatu hari nanti, "
"Hahahaha.. ok.. ok.. sudah dulu yah Dit.. bye.. bye"
"Ok.. Bye.. bye"
Nayla langsung meletakkan hapenya dan tidak memutuskan teleponnya yakin kalau Dito yang akan memutuskan teleponnya dan bergumam.
"Hmmmhmmm Dito.. Dito ada saja tingkahmu yang bikin greget, pantas sajalah cewek pada klepek-klepek di samping kamu, dengar suara kamu saja membuat jantungku berdebar-debar apalagi di hadapan kamu coba. benar-benar deh" Ucap Nayla dan Dito yang mendengarnya langsung tersenyum
"Naya.. ayo" teriak kakaknya.
"iya.. iya.. i'm coming"
Setelah yakin Nayla sudah tidak disebrang telpon Dito memutuskan telponnya dan tersenyum sambil menarik nafas panjang sambil memandang langit kamarnya.
"Apalagi aku Nay, di samping kamu bikin otakku nggak waras" ucap Dito sambil memejamkan matanya lupa dengan maksud sebenarnya mendekati Nayla karena Dani yang minta, tapi dialah yang terjebak dengan perasaannya sendiri dan tidak boleh menghindar lagi.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Kalau orang sunda bilang Dito itu panglayar tp malah jd panglayur karena malah demen sama cewe gebetan temen sendiri....
2022-11-23
0
Raini Sidarra aceh
hai Kkk aku mampir lagi ..
sudah ku like..
"Hidup ini indah bila bersama mu"
sudah up Lo..
Jangan lupa mampir ya
2020-07-12
0