Nayla memaksakan diri untuk ikut malam api unggun sekaligus malam penutupan kegiatan bakti sosial, dengan jalan tertatih-tatih efek dari rasa nyeri pada kakinya Nayla dibantu sama teman-temannya.
"Kalau masih sakit jangan dipaksakan jalan, mending istirahat saja di tenda atau mau aku temanin juga boleh" ucap Aldito yang tiba-tiba dari arah belakang Nayla, sontak saja membuatnya kaget
"Ekh.. Dito, ngagetin aja. Bosan di tenda terus, lagian ini malam terakhir di kegiatan kemah, sayang kalau nggak ikut" Ujar Nayla sambil melirik keempat temannya yang tahu pasti akan menggodanya, karena dari ekspersi mereka sudah mulai senyum-senyum sendiri.
"Ooo.. ya udah kalau gitu, telp aku kalau butuh bantuan, " sambil menginsyaratkan tangannya untuk menelpon. Nayla hanya mengangguk sambil berjalan perlahan. Tiba-tiba Aldito kembali dan mendekat kepada Nayla.
"Ekh.. ada apa lagi?" tanya Nayla.
"Mana hapemu aku pinjam sebentar. "
Nayla mengambil hapenya dari saku celana jens yang dikenakan. "Nih.. mau apa sih? " Tanya Nayla bingung
Dito tidak menjawab, dia membuka layar hape Nayla dan mengetik nomor pada hapenya, setelah itu menekan tombol panggil, setelah muncul nomor Nayla, Dito mematikan ikon panggil di hape Nayla dan mengembalikan hape Nayla.
"Nomor kamu aku save yah, dan nomorku juga kamu save, kali aja kamu butuh bantuan jadi langsung telp ke nomorku. ok" Ucap Dito. Dito pun pergi meninggalkan Nayla dan bergabung dengan teman-temannya.
Nayla hanya diam terpaku dengan sikap Dito yang meminta nomornya tanpa izin. Sikap Nayla membuat teman-temannya saling pandang dan senyum kepada Nayla.
"Ada apa sih, kalian senyum-senyum nggak jelas" ucap Nayla kesal
"Jadian aja kenapa sih Nay, jelas-jelas Dito sudah kasih signal lampu hijau sama kamu malah dicuekin" Ucap Naning
"Bukan dicuekin Ning, tapi tarik ulur, " Ucap Feby
"Pertama menyelamatkan sang putri agar tidak jatuh ke jurang, kedua memberikan barang bukti agar si pelaku diberi hukuman, ketiga pura-pura sakit demi jenguk sang putri, ke empat memberikan coklat, kelima tukaran nomor handphone. Kurang apalagi coba" Ucap Jojo.
"Pada nggak beres semua yah ni otaknya, ayo.. tu panitia sudah siap-siap" Nayla meninggalkan teman-temannya dengan kesal dan jalan sendiri sambil tertatih-tatih.
"Nayla sudah sembuh kakinya? " Tanya Jodi yang menghentikan langkahnya.
"Sudah kok kak, " Jawab Nayla
"Kalau sudah ngapain juga jalannya gitu"
"Hehehe.. nggak kok beneran sudah sembuh"
"Mau saya bantu" Jodi mengulurkan tangannya kepada Nayla.
Nayla ragu menerima bantuan dari Jodi.
"Udah nggak apa-apa, sini saya bantu jalan" Lanjut Jodi
Belum sempat Nayla mengiyakan Jodi langsung memegang tangan Nayla dan menggandeng dengan maksud membantu Nayla jalan.
"Terima kasih kak, "
"Iya, sama-sama "
Dari kejauhan keempat teman Nayla yang menyaksikan Nayla yang dibantu oleh Jodi pun berkomentar.
"Kayaknya Dito punya saingan deh" ucap Jojo
"Benar tuh, coba kalian lihat wajahnya Dito" ucap Cicin sambil menunjuk ke arah Dito yang melihat Nayla jalan dibantu sama Jodi ekspresi wajahnya langsung berubah.
"Hahay, berubah girl's" ucap Naning
"Cemburu guys.. cemburu.. Itu tandanya, saingan Guys.. " ucap Jojo
"Kira-kira siapa yang bakalan jadian sama Nayla. Kak Jodi atau Aldito? " tanya Feby
"Aku, kak Jodi" ucap Naning
"Aku Aldito" ucap Cicin
"Kamu Jojo? " tanya Naning
"Jodi deh kayaknya" ucap Jojo
"Aku Aldito" ucap Feby.
"Seri donk?" ucap Naning yang membuat mereka tertawa.
"Kalau Nayla tau kita lagi ngomongin dia mampus kita, ayo kita nyusul Nayla, kasian dia sendirian" ucap Jojo.
Keempat gadis itu pun berlari bergabung dalam barisan api unggun. Acara demi acara telah mereka lalui, tibalah saatnya dipenghujung acara yakni pemasangan api unggun, semua siswa baru mengikutinya dengan hikmad. Kepala sekolah memberikan sambutan setelah api unggun menyala.
"Selamat malam semua. "
"Malam pak"
"Terima kasih atas partisipasi adik-adik sekalian sudah mau mengikuti kegiatan bakti sosial ini, semua sembako yang kita bagikan tersalurkan dengan baik, dan membersihkan tempat-tempat ibadah dan lingkungan sekitar. Namun sangat disayangkan ada insiden yang diluar prediksi saya dan teman-teman yang bisa merugikan orang lain bahkan mungkin bisa mennghilangkan nyawa, beruntung insiden tersebut sudah kami tangani, dengan bukti-bukti yang jelas sehingga saya sudah memnerikan hukuman yang selaknya diterima. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar lebih berhati-hati dan tidak bercanda berlebihan yang bisa membuat orang lain celaka. Dan saya ucapkan selamat bergabung di SMA Negeri Tunas Harapan, kami akan melayani Segal kebutuhan anda terutama dalam bidang pendidikan. Jika ada yang punya minat dan bakat dalam bidang olahraga, seni, ataupun lainnya mohon informasinya dan kami siap membantu memfasilitasi semua kegiatan yang dimaksud. "
Seluruh siswa baru memberikan tepuk tangan di akhir penyampaian kepala sekolah.
"Besok kita akan kembali ke rumah masing-masing dan sebelum kembali kita akan berbenah terlebih dahulu, tempat yang semula kita datangi dalam keadaan bersih dan begitu kita kembali tempat ini akan seperti semula, sehingga jika kita akan berkemah lagi di tempat ini akan mendapatkan respon yang bagus dari kepala desa dan masyrakat setempat. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan, dan acara kita serahkan kembali kepada panitia"
"Terima kasih pak, Baik adik-adik sekalian kita lanjutkan acara, " ucap Jodi
Acara dilanjutkan dengan ramah tamah antara siswa baru dan kakak senior, malam keakraban terjalin, tidak ada perbedaan diantara mereka. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 acara pun selesai, semua peserta dan panitia kembali ke tenda masing-masing untuk istirahat.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Roey
Hai thor, aku mampir ya😊😊 sdh ku beri "👍" n rate 5 + favorite👧 ada waktu mampir jg ke cerita ku🎵mksih🙇🎵
2020-06-29
0