Sekitar pukul 10.00 pagi Nayla ke rumah Jojo untuk mempersiapkan keperluan ospek. Sudah lama Nayla tidak datang ke rumah Jojo. Semenjak mereka tidak satu sekolah di SMP, padahal pertemanan mereka sudah dimulai dari awal masuk TK, begitu dipertemukan di satu SMA tak ayal keduanya kembali akrab.
Setibanya di depan rumah Jojo dengan memarkir motor, Nayla menyapa mama Jojo yang sedang asyik dengan tanaman bunga di pekarangan depan rumah.
"Permisi Tante,,"
"Ya.. Ekh.. Nayla. Mari masuk Jojo sudah menunggu di dalam. Sudah lama banget kamu tidak ke sini" sapa Mama Jojo
"Hehe.. iya Tante, lagian Jojo juga tidak di sini sekolahnya tante." Begitu melihat Jojo Nayla langsung melanjutkan obrolannya karena melihat Jojo sudah di depan pintu rumah. "Kirain Jojo masih tidur Tante" Kelakar Nayla kepada mama Jojo.
"Sembarangan kalau ngomong, sudah dari tadi tau," celutuk Jojo yang disertai tawa Nayla dan Mamanya, sambil berjalan mendekati Nayla dan Mamanya.
"Ajak Nayla masuk Jojo, nanti hidangkan kue yang ada di atas meja, mama masih tanggung soalnya. Nayla jangan sungkan yah."
"Iya Tante, saya permisi ke dalam dulu Tante"
"Nayla, lagi diet ma, nggak doyan dengan kue". Canda Jojo sama Nayla.
"Apaan sih, diet dari Hongkong, rugi kalau diet nyiksa diri."
Mendengar percakapan Nayla dan Jojo mama langsung tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
Jojo mengajak Nayla masuk dan tak lupa membawakan kue cemilan ke kamarnya. Jojo segera mengambil catatan perlengkapan yang akan mereka gunakan dalam nanti. Satu persatu mereka menggunting kertas karton untuk menuliskan nama beserta alamat rumah dan tak lupa di pasangkan pita sebagai mengikatnya. Setelah itu mereka membuat topi berbentuk kerucut, tas samping yang terbuat dari plastik, serta pita untuk ikatan rambut. Sekitar tiga jam lamanya mereka menyiapkan semua peralatan yang ada di buku catatan.
"Akhirnya selesai juga yah Nay,"
"Periksa lagi Jo' jangan sampe ada yang terlewati"
"okay, " Jojo segera membacakan catatannya dan Nayla memeriksa satu persatu dengan teliti.
"Sip. sudah lengkap semua Jo"
"Iya, selesai juga akhirnya, besok jangan sampe terlambat, kamu jangan main game kelamaan"
"Hehehehe, iya deh. Aman cin.."
"Ikh.. jijay.."
Nayla tertawa melihat tingkah Jojo. Terdengar suara pintu diketuk, Mama Jojo membuka kamar Jojo, dan meminta mereka untuk makan, entah sudah berapa kali mamanya bolak balik kamar untuk mengajak mereka makan siang, tapi mereka menolak saking begitu banyak yang harus disiapkan.
"Nayla, Jojo ayo makan dulu, sudah sore ini kalian belum makan siang" dengan ekspresi wajah memperlihatkan marah
"Iya Tante, ini juga sudah selesai"
"Ayo Nayla, kita makan dulu, wajah mama sudah kusut tuh"
"Kau ini Jo' mamamu sudah ekspresi marah gitu malah dicandain"
"Yah sudah begitu kelakuan dia Nayla"
Nayla tersenyum melihat mama dan anak seperti layaknya teman. Nayla dan Jojo langsung ke meja makan, dan ternyata mama Jojo masak masakan yang pas dengan selera Nayla.
"Woooww.. makanan kesukaan saya ini Tante, terima kasih yah Tante," Ucap Nayla langsung mengambil piring tanpa dipersilahkan sama mama Jojo, karena memang dirinya sudah dalam keadaan sangat lapar.
"Sudah lama banget kamu tidak ke sini Nayla, terakhir kali pas pengumuman waktu SD habis itu tidak pernah ke sini lagi, jadi sengaja Tante siapkan makanan kesukaan kalian"
Tidak kalah dengan Nayla, Jojo pun langsung mengambil piring untuk mengambil makanannya.
"Sering-seringlah kau ke sini Nay, biar aku kena imbas makan enak" Jojo menggoda mamanya
"Emang selama ini kamu nggak dikasih makan enak, sembarangan kalau ngomong" Mama Jojo membalas candaan Jojo dengan memperhatikan ekspresi kesal.
"Sudah Tante coret saja dia dari daftar kartu keluarga ngebantah terus dari tadi" ucap Nayla sambil tersenyum menggoda Jojo.
"Betul, juga idemu Nayla." Ucap Mamanya
Jojo bangkit dan segera berlutut memohon maaf pada mamanya, yang membuat Nayla tertawa geli.
"Ampun, mamaku sayang aku tidak akan melakukan ini lagi" ucap Jojo dengan Nada seperti orang baca puisi
Sontak saja Nayla dan Mamanya tertawa melihat tingkah aneh Jojo.
"Sudah-sudah bercandanya. Makanlah dan nikmati saja yah makanannya dan jangan sungkan-sungkan."
"Ya Tante."
Nayla dan Jojo meneruskan makan siang mereka yang tertunda. Jojo yang masih penasaran dengan Nayla memilih sekolah SMA Negeri Tunas Harapan masih meminta jawaban darinya.
"Nay.. jawablah dengan serius,"
"Ngomong apa sih, kalau sedang makan itu dilarang ngobrol"
"Masih penasaran kenapa kamu masuk sekolah SMA Negeri Tunas Harapan?"
"mmmm,, karena Aldito mungkin" Jawaban Nayla membuat Jojo tersedak dan langsung mengambil minum dan menetap Nayla tanpa ekspresi sementara Nayla asyik melahap makanan dihadapannya.
"Nih, anak lama-lama bikin aku kesal saja, coba liat ekspresinya tanpa merasa bersalah gitu"
Nayla menengguk minumannya pertanda dia sudah selesai makan. Tanpa memperdulikan Jojo yang masih penasaran langsung berdiri perlahan dan membereskan piring kotor membawanya ke dapur, dan Jojo pun mengikutinya dari belakang.
"Hey.. malah dicuekin diriku," ketus Jojo kesal terhadap Nayla.
"Nayla..."Teriak Jojo dekat telinga Nayla.
"Apa sih, segitu pengen tahunya, kupingku ntar budek loh.." Kata Nayla sambil mengorek kupingnya dengan jari kelingking dan masih tidak peduli dengan pertanyaan Jojo.
Nayla menuju teras rumah Jojo, tak lupa mengambil segelas air dari meja makan. setelah duduk barulah Nayla bercerita apa yang hendak diketahui oleh sahabatnya itu.
"Karena mama" Ucap Nayla dengan ekspresi serius.
"Mama kamu maksudnya," Tanya Jojo dengan heran
"Sebenarnya aku pengen mendaftar di SMAN Bima Dharma, tapi tidak mendapat izin" Ucap Nayla dengan nada getir.
Jojo langsung paham dengan kondisi Nayla, dan tidak melanjutkan pertanyaannya.
"Kamu, sendiri kenapa memilih mendaftar di sekolah Tunas Harapan?" tanya Nayla
"Karena kamu?" Jojo mencoba untuk membuat suasana tidak tegang.
Nayla tersenyum "akh.. masa' sih cin"Lanjut Nayla dengan gaya cewek centil sambil membelai dagunya Jojo. Sontak saja membuat Jojo geli dan beranjak dari kursinya sambil berlompatan ke sana kemari saking gelinya dengan sikap Nayla.
Nayla yang melihat ekspresi temannya itu langsung tertawa terbahak-bahak. Jojo langsung menjelaskan mengapa dirinya masuk sekolah Tunas Harapan, dengan alasan mamanya juga yang meminta dia untuk mendaftarkan dirinya masuk ke sekolah tersebut.
Nayla menarik nafas dalam-dalam dan merenung sesaat tentang seperti apa nantinya perjalanan dirinya di sekolah tersebut, akankah dia berhasil menjadi mutiara yang terpendam dan membuktikan pada orang-orang bahwa pilihan yang dijalaninya sekarang tepat. Jojo yang paham apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu memberikan semangat untuknya menjalani hari-hari di sekolah dengan image negatif di mata masyarakat. Pukul 16.00 Nayla pamit pulang ke rumah dan melanjutkan persiapannya untuk besok harinya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Beby Beby
ok
2022-08-27
0
Putrie
Kak putri Falback nih ke ceritanya...sukses terus kak...putri ninggalin jejak dukungan kak..mari terus saling mendukung.
2020-06-20
1
Auni Naqiya
Haii author kece.... aku sudah baca ceritanya lho..
Mampir juga dong ke cerita aku:
"Manik Cinta Manika"
"Someone from The Past"
jangan lupa tinggalkan feedback nya yaa.. makasih.
2020-05-03
0