Acara pembukaan ospek berjalan dengan lancar semua instruksi dari panitia dilaksanakan dengan baik oleh siswa baru.
Materi demi materi diterima dengan baik oleh siswa baru, secara bergantian bapak ibu guru memberikan materi dengan seksama diperhatikan oleh para murid baru.
Ketika materi pengenalan lingkugan sekolah diikuti seluruh murid baru diajak berkeliling mengamati seluruh lingkungan sekolah tanpa terkecuali. Selesai pengenalan lingkungan seluruh siswa baru dimintakan menulis semua hasil pengamatan mereka.
Tidak terasa sudah hari keempat pelaksanaan Ospek dilakukan di sekolah SMA Tunas Harapan. Tibalah pada hari Senior Time. Hari di mana semua perkataan senior adalah benar, dan ajang dari para senior untuk melakukan hal-hal aneh kepada siswa baru.
Tak terkecuali dengan Nayla, tapi Nayla bersikap santai karena apa yang mereka lakukan pernah dilakukannya pada saat dia menjabat sebagai ketua osis di SMP dengan berakting suka marah-marah tidak jelas, tapi Nayla tetap mengikuti seluruh rangkaian acara Senior Time sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
"Aldito sini kamu maju, " Ucap salah seorang senior cewek memanggil Aldito yang dari tanda pengenalnya diketahui Namanya adalah Putri
"Dan Kau sini maju" Tunjuk Putri kepada Nayla.
Nayla yang bingung sambil celenguk-celunguk memastikan apakah yang dimaksud dirinya atau bukan pun bertanya.
"Saya..? " Tanya Nayla sambil menyakinkan apakah dirinya yang dipanggil atau bukan.
"Iya.. kamu, malah melawan lagi, sini maju.?" Hardik Putri kepada Nayla.
Nayla pun berdiri dan melangkah maju, dan berdiri di samping Aldito.
"Siapa suruh kau berdiri di sampingnya" Tukas Putri
Nayla dengan cepat bergeser menjauh dari Aldito.
"Ekh.. siapa yang suruh kamu berpindah."
"Wah, kena deh aku sekarang" Batin Nayla
Nayla hanya diam yang sebenarnya sudah tau kalau dirinya akan dikerjai oleh seniornya itu.
"Kamu,.. sambil memegang tanda pengenal milik Nayla. Okay Nayla. Katakan kepada Aldito kalau kau Cinta padanya" Ucap Putri yang diikuti suara teriakan oleh siswa baru dan senior lainnya. Nayla yang kaget langsung melotot ke arah Putri.
"Whaaattt...!!!! " batin Nayla merontak dan melirik Aldito sesaat yang tersenyum simpul.
"Kenapa kamu menatap saya seperti itu?, nggak suka, kamu mau melawan" Sambil mendekatkan wajahnya kepada Nayla seakan-akan Putri ingin menerkam Nayla.
Nayla yang tidak nyaman dengan posisi tersebut mundur dengan perlahan, tapi gerakannya itu sontak membuat senior cewek lainnya mengomentari dan memanas-manasi Putri.
"Putri, kayaknya dia mendongkol tuh, buktinya dia menghindarkan wajahnya dari wajahmu" ucap salah senior cewek yang tak dikenal namanya oleh Nayla., yang sontak membuat Putri naik pitam.
" Kamu melawan, Ayo sana bilang I love You Aldito" sambil membalikkan badan Nayla dan mendorong ke arah Aldito, yang membuat Nayla kaget dan jatuh tepat di dada Aldito, dan Aldito refleks menahan Nayla dan menatap dan tersenyum pada Nayla, yang membuat jantung Nayla berdebar dibuatnya.
Seluruh isi ruangan langsung ribut dan langsung teriak histeris dan tertawa, sontak membuat Nayla malu dan wajahnya merona merah. Nayla langsung berdiri ke posisi tegak dan berhadapan langsung dengan Aldito, melihat Aldito begitu dekat membuat jantung Nayla berdegup kencang.
"Kenapa begini, kenapa jantungku tiba-tiba berdegup sangat kencang, kenapa dia menatapku seperti itu, bikin salah tingkah saja" batin Nayla yang masih bertatapan mata langsung dengan Aldito.
Aldito pun dibuat terpukau sesaat dengan pandangan mata Nayla.
"Nayla, aku pernah dengar nama itu, tapi di mana yah? Nama yang sangat familiar" Batin Aldito melihat Nayla dan melirik tanda pengenalnya.
"Kenapa bengong, cepat katakan dengan lantang. " Ujar Putri yang membuyarkan lamunan keduanya.
"Aku Cinta Padamu" Kata Nayla dengan cepat dan langsung menundukkan kepalanya.
"Apa..? Apa kamu dengar Aldito? " Tanya Putri
"Tidak dengar Kak" ucap Aldito sambil tersenyum kepada Nayla.
Nayla yang mendengar ucapan Aldito melotot tidak senang dengan jawaban Aldito dan berharap Aldito mau berkerja sama dengannya.
"*ni anak malah ngerjain aku lagi. Mana selalu tersenyum gitu, buat aku makin salah tingkah. Tidak Nayla, jangan terhipnotis oleh senyumannya itu kau harus sadar.. sadar Nayla.. sadar. " batin Nayla sambil menggeleng membuang pikiran anehnya itu
"*Manis juga nih cewek, tapi kayaknya jutek ni cewek. Kerjain akh.." Batin Aldito sambil tersenyum kepada Nayla.
"Idih malah tersenyum senang gitu, niat pengen ngerjain aku, ok. kuterima tantanganmu itu" batin Nayla sambil menatap Aldito dengan tanpa senyum**. Melihat tingkah Nayla, Aldito semakin ingin menggoda Nayla.
"Ulangi sekali lagi, yang mesra." Kata Putri kepada Nayla.
Nayla pun mendekati Aldito dan mengambil pelantang dari tangan Putri.
"Aldito,, sayang.. Aku Cinta Padamu, Maukah kamu menjadi suamiku kelak" ucap Nayla dengan gaya centil sambil mengangkat mesra tangan kanan Aldito, yang sontak membuat seisi ruangan berteriak histeris dan tertawa geli, Aldito langsung merah padam wajahnya, entah apa yang ada dipikirannya, tapi Nayla membuat niatnya batal mengerjainya.
"Horor juga nih cewek" batin Aldito dan disambut senyum kemenangan oleh Nayla. "Ok. kalau itu mau kamu."
Aldito langsung berlutut dengan salah satu kakinya dan merampas pelantang dari tangan Nayla.
"eeee.. mau apa dia? " batin Nayla.
"Baiklah sayangku, aku pastikan raga ini milikmu selamanya dan aku pastikan cinta kita akan terikrar dalam janji suci pernikahan" ucap Aldito yang diiringi kalimat "so sweet" dari seluruh hadirin yang berada di aula. Aldito tertawa kecil puas membuat skor imbang satu-satu kepada Nayla. Nayla pun dibuat tak bisa berkutik olehnya.
***
Jojo mencari Nayla, sejak pagi mereka tidak bertemu karena ingin memperlihatkan video dirinya merayu Aldito. Jojo mendapati Nayla sedang duduk bersama teman-temannya. Tanpa basa basi pun Jojo langsung bergabung dengan teman-temannya itu.
"Nayla.. lihat deh begitu so sweettnya Aldito,, Huuhh, aku klepek-klepek dibuatnya." Tingkah Jojo seketika membuat Herson, Rizal, dan Naning terheran-heran dibuatnya. Nayla yang saat itu memahami kondisi teman-temannya yang penuh tanya dengan kehadiran Jojo langsung memperkenalkan Jojo kepada ketiganya.
"Jojo, kenalin ini Naning, ini Rizal, dan Ini Herson, mereka bertiga ini adalah teman SMP aku sekaligus tim Kerjaku selama aku menjadi ketua osis", Nayla memperkenalkan ketiga rekannya itu.
"Wah, keren.. kok kamu baru ngasih tahu kalau pernah jadi ketua osis" Ucap Jojo Protes kepada Nayla.
"a.. lah sok pura-pura tidak tahu" ujar Nayla sambil mencubit pipi Jojo,
"Aduh, sakit tahu, " Ucap Jojo sambil menepis tangan Nayla dari pipinya.
"Guys, ini Jojo, teman lama stok baru, karena kami pisah sekolah di SMP, dia ikut ke daerah Omnya waktu itu. " Ujar Nayla memperkenalkan Jojo kepada mereka.
"Hai.. " Sapa Jojo kepada ketiganya.
"Senang berkenalan denganmu Jojo" Ucar Naning.
"Semoga kita bisa akrab." Lanjut Herson.
"Nay.. gila baru kali itu aku lihat bakat barumu merayu cowok yang super dupel keren" Goda Naning kepada Nayla.
"Sembarangan, itu karena terpaksa tau",
"Tapi kalau berjodoh juga nggak masalah sih.. " Timpa Herson menggoda Nayla.
"Idih.. tipekal seperti Aldito itu playboy"
"Siapa tahu, jadi Jodoh iya nggak Ning? " ujar Jojo pada Naning
"Jodoh dari Hongkong" ketus Nayla kesal.
Semua tertawa mendengar ucapan kekesalan Nayla yang selali digoda oleh Jojo dan Naning.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Devi Rahmad
mantappp...aku suka ceritanya,sbb aku sudah baca sampe episode yg kesekian,,ini aku ngulang lagi loh thorr,,ayo..Ayo yg pada baru baca,nggak bakal nyesel deh bacanya ni novel. top markotop pokoke lah...👍👍
2020-10-30
0