Nayla sangat bosan tinggal sendirian di tenda sementara teman-temannya melanjutkan aktivitas bakti sosial di hari kedua yaitu membersihkan tempat ibadah dan lingkungan sekitar.
"Terasa membosankan sendirian di sini, mana bateray hape mau habis lagi, untuk ngecharger saja harus jalan ke tenda panitia. Benar-benar kasian dirimu Nay, mana kaki masih terasa sakit lagi, kalau begini terus aku bosan juga" gerutu Nayla.
Perlahan Nayla berdiri mencoba berjalan walau masih terasa sakit. Ketika akan mencapai kursi yang ada di luar tenda Nayla hampir jatuh, namun dengan sigap Aldito menahan tubuhnya. Nayla kaget melihat Aldito bisa ada di tendanya.
"Kamu nggak apa-apa Nay? " Tanya Dito
"Nggak apa-apa, tapi terima kasih"
"Kalau masih sakit jangan dipaksakan untuk jalan, istirahat saja dulu"
"Bosanlah Dit, hanya baring, duduk, kerjaannya. Kalau tidak digerakkan takut nggak bisa jalan lagi"
Mendengar protes dari Nayla membuat Aldito tersenyum. Aldito merogoh sakunya dan mengambil coklat serta memberikannya kepada Nayla.
"Nih, buat kamu? " Kata Aldito kepada Nayla sambil menyodorkan coklat tersebut.
"Wuaahh, makasih yah Dit, tumben jadi baik, lumayan buat ganjel perut, " ucap Nayla sambil membuka bungkus coklat, namun Nayla menghentikan aktivitasnya dan membuat Dito heran
"Kenapa? Ada apa? " Tany Dito dengan Heran
"Ini nggak dijampi-jampi kan" tanya Nayla
"Astaga Nayla, tanpa aku jampi-jampi pun kamu tetap bakalan jadi istri aku" ucap Dito sambil tertawa
"Sembarangan kalau ngomong, " ucap Nayla sambil memakan coklat
"Lihat saja nanti kalau nggak percaya, " menyakinkan Nayla. dan Nayla pun menggelengkan kepalanya, dan menyebabkan keduanya tertawa.
"Ekh.. kamu nggak ikut baksos, kok bisa di sini, " tanya Nayla sambil melihat sekitar tenda yang sepi hanya beberapa panitia yang bertugas menjaga tenda.
"Kangen kamu makanya ke sini"
"Idih.. ngeselin banget jadi orang, "ucap Nayla sambil memukul lengan Dito yang kebetulan duduk di samping Nayla.
"Ye' dibilangin nggak percaya. "
"Udah akh.. serius aku tanyanya Dit"
"Yah, aku juga serius"
"Sudah akh, bicara sama kamu makin nggak jelas. O.. ya makasih ya Dit, kamu sudah menolong aku, dan makasih juga sudah memberikan bukti kepada kepala sekolah dan panitia"
"Iya sama-sama, "
"Irna nasibnya gimana Dit? "
"Yah dia kena skort nggak boleh ikut kegiatan baksos sampai selesai, dan harus ngulang lagi ikut pra ospek, ospek, dan kegiatan lainnya tahun depan, satu minggu nggak bisa ke sekolah"
"ooo... " jawab Nayla sambil menundukkan kepala.
"Kenapa kurang yah, atau mau aku jatuhin dia sekalian ke jurang" ucap Aldito sambil berdiri dan ingin melangkah membuat Nayla menahan lengannya.
"Eee... nggak perlu, apaan sih lebay banget" ucap Nayla yang disertai tawa Aldito.
"Habisnya kamu kurang yakin sih, " ucap Dito dengan nada kesal.
"Ciye, ngambekan jelek tau wajahnya " Canda Nayla.
"Haah.. akhirnya" Ujar Aldito senang
"Kamu kenapa? " Tanya Nayla bingung
"Ada pengakuan juga"
"Apa sih? Pengakuan apa? "
"Aku ternyata ganteng" Ucap Aldito dengan percaya diri.
"Hueeekkk.. "
"Kenapa kamu Nay,? ada yang sakit" ucap Aldito khawatir
"Nggak"
"Lah terus? kenapa? " Nada Aldito masih dengan khawatir
"Jijik sama kamu sok Narsis, sok kecakepan jadi orang" jawab Nayla sambil tertawa.
"O.. allaaahhh.. kirain? " sambil mengacak rambut Nayla dengan lembut.
Keduanya tertawa seakan tidak ada beban di hati masing-masing, baik Nayla maupun Aldito.
"Kamu kok bisa ada video kalau Irna mendorongku? " tanya Nayla penasaran
"Ooo.. itu.. karena kamu. " jawab Dito menjawab dengan menatap Nayla penuh makna.
"Aku..? " tanya Nayla heran kepada Dito
"Yah.. karena kamu dan keindahan alam yang membuatku ingin mengabadikannya. " ucap Dito tersenyum
"Aku nggak ngerti? " ucap Nayla mengernyitkan dahinya
"Lama-lama juga kamu akan mengerti" ucap Dito tersenyum manis kepada Nayla.
"Huufftt... baiklah... Sekali lagi makasih ya Dit" ucap Nayla tersenyum kepada Dito membuat jantung Dito berdebar kencang.
"Iya.. itulah gunanya teman" Aldito tersenyum, sehingga lesung pipit di pipinya menambah aura ketampanannya terpancar, dan tanpa sadar Nayla merona wajahnya, menganggumi sosok pria tersebut.
Keduanya yang awalnya tidak terlalu akrab sebelumnya. Kini terlihat dekat. Nayla yang selalu enggan bertegur sapa dengan Aldito, namun hari ini mereka seperti sudah lama saling mengenal keduanya pun bercengkrama.
***
Pukul 16.00 semua peserta bakti sosial sidah kembali dari kegiatan akhir, Nayla akhirnya bisa kembali berkumpul dengan teman-temannya.
"Akhirnya kalian pulang juga, bosan tau nggak ada kalian" ucap Nayla melihat keempat temannya.
"Sendirian apaan, orang kamu ditemani sama Ayank Dito" Ucap Feby
"Ayang Dito apaan? "
"Udahlah Nay, Aku tadi sudah lihat kok kalian mesra banget" Ucap Jojo
"Bikin ngiri aja, " Jawab Feby
"Emang aku pacaran sama dia?" ucap Nayla
"Bentar lagi" ucap Naning disambut tawa lainnya.
"Sudah sembuh kelihatan si Nay...Nay.. Efek obat manjur dokternya guanteng lagi" ucap Jojo
" Ngiri oooiii" ucap Cicin
"Hu'um" Jawab Jojo sama Feby sambil pelukan
"Terserah" ucap Nayla kesal yang membuat temannya semakin ingin menggodanya
"Dito mana Nay? " Tanya Naning
"Emang aku emaknya apa? " Jawab Nayla kesal
"Serius aku tanya Nay? "
"Kalau nggak ada yah berarti dah Pulang" jawab Nayla
"Berarti benar kan, Dito ke sini?" Tanya Jojo
"Kalian kenapa sih? " ucap Nayla, keempat sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak
"Kena deh, jebakan batman" Ucap mereka serempak
Nayla yang kesal sama mereka akhirnya memilih diam.
"Pantes saja Dito nggak ikut ke kegiatan, jenguk bininya he' Ucap Feby
"Katanya sakit perut, mau istirahat di tenda, ekh nggak taunya malah berduan yah" Ucap Cicin
Nayla mulai paham arah pembicaraan keempat temannya, Dito sengaja tidak ikut kegiatan.
"Wah lagi senang tuh" ucap cicin
"Lagi berbunga-bunga, bunga bangke" ucap Jojo yang membuat mereka semua tertawa.
Nayla terpaksa membuang rasa kesalnya dan menggoda teman-temannya.
"Yah gitu deh, malah dibawakan coklat lagi" pernyataan Nayla membuat keempat sahabatnya itu tercengang kaget.
"Haaahh, mau dong" ucap Naning
"Adanya bungkusnya doank, mau? " Goda Nayla kepada empat sahabatnya sambil memperlihatkan bungkus coklat yang diberikan Dito.
"Wah.. curang kamu Nay, kenapa nggak bagi-bagi ke kita" protes Feby
"Yang dikasih kan aku, ngapain nyimpan buat kalian" ucap Nayla
"kayaknya ada aura-aura jadian deh" lanjut Cicin
"Belum sih, tapi nanti, " ucap Nayla yang langsung tertawa dan membuat keempat sahabatnya merasa geli.
"Wuaaahh, parah jijay coy.. " Ucap Naning
Feby meletakkan telapak tangannya di jidat Nayla " Panas,.. habis obat Nay? "
"Sembarangan ngomong" sambil menepis tangan feby yang membuat mereka semua tertawa.
Tidak ada kegiatan sore, mereka diarahkan panitia untuk beristirahat persiapan kegiatan malam.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Ika Yazfir
sambil nunggu up
baca ulang mulai awala
2020-11-23
2
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
wohoo
kereen thor 👍
mampir lagi donk di cerita ku 🤗
yuk saling dukung
ditunggu
2020-06-30
1