Dari sore Ken WA Imma tidak bisa, hanya centrang satu, tunggu sampai sore pun tetap tidak bisa,
Ken mencoba menelepon juga tidak tersambung, dari menjelang petang sampai larut malam handphone Imma tidak aktif.
Hati Ken sangat gelisah, malam sampai menjelang pagi tidak bisa tidur nyenyak, sebetulnya pagi pagi ingin kesana.
Karena malam gelisah kurang tidur, sehingga pagi bangun kesiangan, di kantor akan ada rapat pukul 08.30 terpaksa harus mengikuti rapat terlebih dahulu.
Sebelum berangkat kerja pun Ken mencoba menghubungi Imma kembali tidak aktif. WA yang kemarin pun tetap masih centrang satu.
Tidak sempat sarapan pagi langsung berangkat ke kantor, rapat sudah hampir mulai Ken baru saja tiba disana.
Saat rapat hati dan pikiran Ken sama sekali tidak bisa konsentrasi, hanya Imma seorang yang ada dalam angan-angan nya.
Rapat biasanya berlangsung selama satu setengah jam tapi menurut Ken berhari hari lamanya.
Sandi yang melihat bos nya gelisah hanya bisa membantu dengan menghadle jalan nya rapat.
Setelah selesai rapat Ken langsung lari mengambil kunci mobil nya dan lari ke parkiran.
Hatinya sudah tidak bisa di kondisikan lagi karena tidak mendapatkan kabar Imma dari kemarin.
Ken langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Imma, berharap tidak terjadi apa-apa padanya.
Sementara dari kemarin Imma badannya masih panas dingin, keringat keluar dari tubuhnya.
Tubuhnya lemah terbaring di tempat tidur nya dengan selimut tebalnya, dengan posisi miring ke samping Imma sering menggigil kedinginan, tetapi suhu tubuh nya panas.
Uthi Sumi sudah berusaha dengan sekuat tenaga, mengajak berbicara dari hati ke hati, tetapi belum juga ada hasilnya.
Faro selalu keluar masuk kamar uminya hanya untuk sekedar memeriksa keadaan uminya.
"Umi, kemarin kenapa, belum bisa cerita sama uthi kah?" kata uthi Sumi dengan lembut.
"Tidak apa-apa uthi, nanti saja kalau sudah agak baikan umi akan cerita" ucap Imma sambil suara yang menggigil.
"Umi.... umi.. beyum tembuh Tah?" tanya Faro.
"Maaf nak, umi masih sedikit sakit, Faro berdoa ya semoga umi cepet sembuh" pinta Imma sambil mencoba untuk tersenyum.
"Temoda umi tantik Palo tepat tembuh Aamiiin" doa Faro.
"Ya sudah umi istirahat dulu aja ya" titah uthi Sumi.
"Ayo.... Faro kita keluar dulu biar umi istirahat" kata uthi Sumi sambil menggendong Faro keluar kamar.
Ummi kembali menyelimuti seluruh tubuhnya sampai di kepalanya, asalkan dia ingat kedua bodyguard itu langsung keringat dingin mengucur membasahi seluruh tubuh nya.
Ken masuk area parkir di depan toko Imma bakery, memakir kan mobil dan lari ke dalam tokonya.
"Faro.... uthi....." panggil Ken sambil berlari kecil.
"Abi Ten....... huuuuuuu huuuuuu" faro laporan sambil menangis.
"kenapa nak, anak ganteng kok menangis?" tanya Ken gelisah.
"Umi.... umi tantik na tatit" jawab Faro.
"Umi tantik kenapa?" tanya Ken tidak faham.
"Umi nya lagi sakit Abi" jelas uthi Sumi.
"Pantas saja dari kemarin Abi gelisah, handphone nya juga tidak bisa di hubungi" cerita Ken.
"Boleh Abi melihat umi cantik, uthi" pinta Ken.
"Ayo Abi, uthi antar ke kamar" ajak uthi Sumi.
"Faro sarapan di suapin uthi Marni dulu ya" perintah uthi Sumi.
"Ho...o" jawab Faro patuh.
""Sepertinya umi lagi tertekan Abi, tolong ya bantu uthi untuk menenangkan umi" pinta uthi Sumi.
"Memang nya kemarin ada kejadian apa uthi?" tanya Ken khawatir.
"Sampai sekarang umi belum bercerita, biasanya sampai fikirannya tenang baru bisa bercerita" Uthi Sumi menjelaskan.
"Baiklah Abi itu kamarnya, tolong ya" kata uthi Sumi sambil jalan kembali ke tokonya.
Tok....tok..... tok
" umi.... umi.....umi ada apa honey?" tanya Ken cemas.
Betul saja Ken melihat gundukan selimut tebal yang agak bergetar tetapi tidak terlihat sosok gadis yang di rindukan.
Ken membuka sedikit demi sedikit selimut tebal itu dan melihat mata umi yang merembes keluar tanpa henti.
"Umi kenapa lagi, apa perlu pundak lagi kah, kesini lah?" ucap Ken sambil merentangkan kedua tangannya.
Imma mulai bangun dan masuk kedalam pelukan Ken dengan sambil terisak-isak.
Hampir lima belas menit keduanya saling berpelukan sambil Ken mengusap lembut rambutnya.
"Menangis lah sampai umi puas, jangan khawatir Abi bawa ganti baju kalau nanti baju Abi basah terkena air mata umi" rayu Ken.
Semakin lama semakin berkurang Isak tangis umi, hati nya mulai tenang, entah kenapa terasa nyaman dalam pelukan Abi Ken.
"Sudah makan kah?" tanya Ken.
"Emmm... " jawab Imma menggelengkan kepalanya.
"Uthi.... uthi..." panggil Ken agak keras.
"Ya Abi ada apa?" tanya uthi Sumi.
"Bisa tolong ambilkan makan buat umi kah?" pinta Ken.
"Dari kemarin belum makan memang dia Bi, uthi ambilkan sekalian berdua ya, Abi sudah makan belum?" tanya uthi Sumi.
"Dari pagi Abi juga belum sempat sarapan uthi" jawab Ken jujur.
"Ayo mi, kuatkan duduk, bersandar saja di bantal ini, untuk membantu umi duduk" ajak Ken dengan meninggikan bantal untuk bersandar.
"Ini Abi, ayo makan dulu, uthi panggil Faro dulu" kata uthi Sumi.
"Abi suapin ya" pinta Ken.
"Tidak usah, umi makan sendiri, Abi makan saja" ucap Imma lemas.
"Tidak usah, kita makan sepiring aja untuk berdua, biar sekalian romantis romantisan kita" kata Ken sambil tersenyum simpul.
"Ayo haa" suapan Ken pertama untuk Imma
"Yang kedua untuk Abi ya" langsung nasi di masukkan ke dalam mulut Ken.
"Tenyata enak juga makan sepiring berdua , betulkan?" tanya Ken
"Abi.... Umi...." ucap Faro sambil lari mendekati Imma
"Sini Faro duduk dekat umi" pinta umi.
"Umi tudah tembuh Tah?" tanya Faro.
"Iya sebentar lagi sembuh" jawab Ken.
"Faro mau Abi suapin juga?" tanya Ken kepada Faro
"Ho...o" jawab Faro sambil menganggukkan kepalanya.
"Baiklah Faro buka mulut nya haa" perintah Ken.
"Ini namanya bukan makan sepiring berdua tapi sepiring bertiga" ucap Ken lagi.
Suapan demi suapan akhirnya makanannya habis tidak tersisa. setelah itu minum pun hanya satu gelas untuk bertiga.
"Faro bisa bisakah Abi minta tolong?" pinta Ken.
"Boyeh" kata Faro.
"Minta minum lagi sama uthi satu gelas ya" perintah Ken kemudian.
"kok Faro di suruh ambil minum?" tanya Imma lemah.
"Agar Abi bisa merasakan sayur soup melalui ini" ucap Ken sambil mencium bibir Imma dengan lembut.
"Abi... nanti Faro lihat" protes Imma.
Abi... ini minum na" ucap Faro sambil menyodorkan botol minuman mineral.
"Terimakasih ganteng" rayu Ken
"Tama-tama Abi danteng duga" jawab Faro sambil tersenyum.
Abi langsung minum air mineral itu setengah, kemudian.
"Umi minum lagi, Faro mau juga?" tanya Ken.
Mereka minum air mineral dengan sebotol bertiga lagi.
"Lebih baik jangan keluar dulu istirahat lah sampai pulih dulu ya" pesan Ken lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
modus
2022-11-14
1
Nelly Faisal
bagus ceritanya thor menghibur para pembaca
2021-03-17
3
Pipit Sopiah
ya Alloh ken lop yu lah😘
2021-03-05
3