Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua

Dari sore Ken WA Imma tidak bisa, hanya centrang satu, tunggu sampai sore pun tetap tidak bisa,

Ken mencoba menelepon juga tidak tersambung, dari menjelang petang sampai larut malam handphone Imma tidak aktif.

Hati Ken sangat gelisah, malam sampai menjelang pagi tidak bisa tidur nyenyak, sebetulnya pagi pagi ingin kesana.

Karena malam gelisah kurang tidur, sehingga pagi bangun kesiangan, di kantor akan ada rapat pukul 08.30 terpaksa harus mengikuti rapat terlebih dahulu.

Sebelum berangkat kerja pun Ken mencoba menghubungi Imma kembali tidak aktif. WA yang kemarin pun tetap masih centrang satu.

Tidak sempat sarapan pagi langsung berangkat ke kantor, rapat sudah hampir mulai Ken baru saja tiba disana.

Saat rapat hati dan pikiran Ken sama sekali tidak bisa konsentrasi, hanya Imma seorang yang ada dalam angan-angan nya.

Rapat biasanya berlangsung selama satu setengah jam tapi menurut Ken berhari hari lamanya.

Sandi yang melihat bos nya gelisah hanya bisa membantu dengan menghadle jalan nya rapat.

Setelah selesai rapat Ken langsung lari mengambil kunci mobil nya dan lari ke parkiran.

Hatinya sudah tidak bisa di kondisikan lagi karena tidak mendapatkan kabar Imma dari kemarin.

Ken langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Imma, berharap tidak terjadi apa-apa padanya.

Sementara dari kemarin Imma badannya masih panas dingin, keringat keluar dari tubuhnya.

Tubuhnya lemah terbaring di tempat tidur nya dengan selimut tebalnya, dengan posisi miring ke samping Imma sering menggigil kedinginan, tetapi suhu tubuh nya panas.

Uthi Sumi sudah berusaha dengan sekuat tenaga, mengajak berbicara dari hati ke hati, tetapi belum juga ada hasilnya.

Faro selalu keluar masuk kamar uminya hanya untuk sekedar memeriksa keadaan uminya.

"Umi, kemarin kenapa, belum bisa cerita sama uthi kah?" kata uthi Sumi dengan lembut.

"Tidak apa-apa uthi, nanti saja kalau sudah agak baikan umi akan cerita" ucap Imma sambil suara yang menggigil.

"Umi.... umi.. beyum tembuh Tah?" tanya Faro.

"Maaf nak, umi masih sedikit sakit, Faro berdoa ya semoga umi cepet sembuh" pinta Imma sambil mencoba untuk tersenyum.

"Temoda umi tantik Palo tepat tembuh Aamiiin" doa Faro.

"Ya sudah umi istirahat dulu aja ya" titah uthi Sumi.

"Ayo.... Faro kita keluar dulu biar umi istirahat" kata uthi Sumi sambil menggendong Faro keluar kamar.

Ummi kembali menyelimuti seluruh tubuhnya sampai di kepalanya, asalkan dia ingat kedua bodyguard itu langsung keringat dingin mengucur membasahi seluruh tubuh nya.

Ken masuk area parkir di depan toko Imma bakery, memakir kan mobil dan lari ke dalam tokonya.

"Faro.... uthi....." panggil Ken sambil berlari kecil.

"Abi Ten....... huuuuuuu huuuuuu" faro laporan sambil menangis.

"kenapa nak, anak ganteng kok menangis?" tanya Ken gelisah.

"Umi.... umi tantik na tatit" jawab Faro.

"Umi tantik kenapa?" tanya Ken tidak faham.

"Umi nya lagi sakit Abi" jelas uthi Sumi.

"Pantas saja dari kemarin Abi gelisah, handphone nya juga tidak bisa di hubungi" cerita Ken.

"Boleh Abi melihat umi cantik, uthi" pinta Ken.

"Ayo Abi, uthi antar ke kamar" ajak uthi Sumi.

"Faro sarapan di suapin uthi Marni dulu ya" perintah uthi Sumi.

"Ho...o" jawab Faro patuh.

""Sepertinya umi lagi tertekan Abi, tolong ya bantu uthi untuk menenangkan umi" pinta uthi Sumi.

"Memang nya kemarin ada kejadian apa uthi?" tanya Ken khawatir.

"Sampai sekarang umi belum bercerita, biasanya sampai fikirannya tenang baru bisa bercerita" Uthi Sumi menjelaskan.

"Baiklah Abi itu kamarnya, tolong ya" kata uthi Sumi sambil jalan kembali ke tokonya.

Tok....tok..... tok

" umi.... umi.....umi ada apa honey?" tanya Ken cemas.

Betul saja Ken melihat gundukan selimut tebal yang agak bergetar tetapi tidak terlihat sosok gadis yang di rindukan.

Ken membuka sedikit demi sedikit selimut tebal itu dan melihat mata umi yang merembes keluar tanpa henti.

"Umi kenapa lagi, apa perlu pundak lagi kah, kesini lah?" ucap Ken sambil merentangkan kedua tangannya.

Imma mulai bangun dan masuk kedalam pelukan Ken dengan sambil terisak-isak.

Hampir lima belas menit keduanya saling berpelukan sambil Ken mengusap lembut rambutnya.

"Menangis lah sampai umi puas, jangan khawatir Abi bawa ganti baju kalau nanti baju Abi basah terkena air mata umi" rayu Ken.

Semakin lama semakin berkurang Isak tangis umi, hati nya mulai tenang, entah kenapa terasa nyaman dalam pelukan Abi Ken.

"Sudah makan kah?" tanya Ken.

"Emmm... " jawab Imma menggelengkan kepalanya.

"Uthi.... uthi..." panggil Ken agak keras.

"Ya Abi ada apa?" tanya uthi Sumi.

"Bisa tolong ambilkan makan buat umi kah?" pinta Ken.

"Dari kemarin belum makan memang dia Bi, uthi ambilkan sekalian berdua ya, Abi sudah makan belum?" tanya uthi Sumi.

"Dari pagi Abi juga belum sempat sarapan uthi" jawab Ken jujur.

"Ayo mi, kuatkan duduk, bersandar saja di bantal ini, untuk membantu umi duduk" ajak Ken dengan meninggikan bantal untuk bersandar.

"Ini Abi, ayo makan dulu, uthi panggil Faro dulu" kata uthi Sumi.

"Abi suapin ya" pinta Ken.

"Tidak usah, umi makan sendiri, Abi makan saja" ucap Imma lemas.

"Tidak usah, kita makan sepiring aja untuk berdua, biar sekalian romantis romantisan kita" kata Ken sambil tersenyum simpul.

"Ayo haa" suapan Ken pertama untuk Imma

"Yang kedua untuk Abi ya" langsung nasi di masukkan ke dalam mulut Ken.

"Tenyata enak juga makan sepiring berdua , betulkan?" tanya Ken

"Abi.... Umi...." ucap Faro sambil lari mendekati Imma

"Sini Faro duduk dekat umi" pinta umi.

"Umi tudah tembuh Tah?" tanya Faro.

"Iya sebentar lagi sembuh" jawab Ken.

"Faro mau Abi suapin juga?" tanya Ken kepada Faro

"Ho...o" jawab Faro sambil menganggukkan kepalanya.

"Baiklah Faro buka mulut nya haa" perintah Ken.

"Ini namanya bukan makan sepiring berdua tapi sepiring bertiga" ucap Ken lagi.

Suapan demi suapan akhirnya makanannya habis tidak tersisa. setelah itu minum pun hanya satu gelas untuk bertiga.

"Faro bisa bisakah Abi minta tolong?" pinta Ken.

"Boyeh" kata Faro.

"Minta minum lagi sama uthi satu gelas ya" perintah Ken kemudian.

"kok Faro di suruh ambil minum?" tanya Imma lemah.

"Agar Abi bisa merasakan sayur soup melalui ini" ucap Ken sambil mencium bibir Imma dengan lembut.

"Abi... nanti Faro lihat" protes Imma.

Abi... ini minum na" ucap Faro sambil menyodorkan botol minuman mineral.

"Terimakasih ganteng" rayu Ken

"Tama-tama Abi danteng duga" jawab Faro sambil tersenyum.

Abi langsung minum air mineral itu setengah, kemudian.

"Umi minum lagi, Faro mau juga?" tanya Ken.

Mereka minum air mineral dengan sebotol bertiga lagi.

"Lebih baik jangan keluar dulu istirahat lah sampai pulih dulu ya" pesan Ken lagi.

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

modus

2022-11-14

1

Nelly Faisal

Nelly Faisal

bagus ceritanya thor menghibur para pembaca

2021-03-17

3

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

ya Alloh ken lop yu lah😘

2021-03-05

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Inilah Aku
2 Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku
3 Bab 3 Amanah Terakhir Ibu
4 Bab 4 Ikhlas Adalah Kuncinya
5 Bab 5 Apapun Kata Orang Tetap Terus Maju
6 Bab 6 Bertemu Om Ganteng
7 Bab 7 Bertemu Om Ganteng 2
8 Bab 8 Kunjungan Modus Ken
9 Bab 9 Seorang Kenzie Wiguna
10 Bab 10 Jadi Detektif Dadakan
11 Bab 11 Kasihan Es Krim Yang Jatuh
12 Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya
13 Bab 13 Palo Puna Abi Balu
14 Bab 14 kegiatan Sosial keluarga Wiguna
15 Bab 15 Hati Yang Bahagia
16 Bab 16 Bertemu Dengan Bodyguard Tomy Sanjaya
17 Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua
18 Bab 18 Misteri Trauma Umi
19 Bab 19 Jalan Jalan ke Ragunan Zoo
20 Bab 20 Lebih Baik Mundur Jika Tidak Setuju
21 Bab 21 Seorang Anton Sahroni
22 Bab 22 Bertemu Akung Papi
23 Bab 23 Anton Menjadi Asisten Bastian
24 Bab 24 Restu Mami
25 Bab 25 Berkunjung ke Kantor Papi Bastian
26 Bab 26 Jalan Bareng Mami Mertua
27 Bab 27 Rumah Masa Depan
28 Bab 28 Lamaran Atau Tunangan
29 Bab 29 Breafing Dengan Karyawan
30 Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
31 Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
32 Bab 32 Uthi Sumi Sakit
33 Bab 33 Ulang Tahun Faro Yang Keempat
34 Bab 34 Fitting Baju Pengantin
35 Bab 35 Kabar Burung Pernikahan Ken
36 Bab 36 Depresi Imma
37 Bab 37 Skin to Skin
38 Bab 38 Masih Melindungi Dalam Diam
39 Bab 39 Konferensi Pers Ken
40 Bab 40 Kembali Bersama
41 Bab 41 Pulang ke Rumah
42 Bab 42 Foto Prewedding
43 Bab 43 Mulai di Ketahui Rahasia Dona
44 Bab 44 Akad Nikah
45 Bab 45 Malam Pertama dan Terungkapnya Siapa Faro
46 Bab 46 Persiapan Resepsi
47 Bab 47 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
48 Bab 48 Resepsi Kedua
49 Bab 49 Bulan Madu
50 Bab 50 Bulan Madu 2
51 Bab 51 Cemburu Tanda Cinta
52 Bab 52 Pulang dari Bulan Madu
53 Bab 53 Pindah Rumah Baru
54 Bab 54 Faro Mulai Sekolah
55 Bab 55 Latar Belakang Tomy Sanjaya
56 Bab 56 Adik Dari Tepung Terigu
57 Bab 57 Kunjungan Dini
58 Bab 58 Saling Memijat
59 Bab 59 Calon Adik Bayi Pipi Tembem
60 Bab 60 Calon Adik Bayi Pipi Tembem 2
61 Bab 61 Makan Gado-gado
62 Bab 62 Ulang Tahun Faro ke 5
63 Bab 63 Selfi Bareng Faro
64 Bab 64 Bertemu Tante Dini
65 Bab 65 Toge goreng
66 Bab 66 Omelette Telur
67 Bab 67 Mitoni
68 Bab 68 Sayang Uthi
69 Bab 69 Abi Sakit
70 Bab 70 Terpeleset
71 Bab 71 Bed Rest
72 Bab 72 Sendiri
73 Bab 73 Malaikat Maut Ganteng
74 Bab 74 Adik Fia
75 Bab 75 Air Mata Bahagia
76 Bab 76 Aqiqah
77 Bab 77 Pertemuan Anton dan Dini
78 Bab 78 Lawan yang Seimbang
79 Bab 79 Pelatih Menembak
80 Bab 80 Bayar Hutang
81 Bab 81 Rencana Kerjasama
82 Bab 81 Rencana Kerjasama
83 Bab 82 Kerjasama
84 Bab 83 Penyerangan
85 Bab 84 Beda Ukuran
86 Bab 85 Hobi Tomy Sanjaya
87 Bab 86 Lagu Buat Mely
88 Bab 87 Niatnya Nembak Malah Melamar
89 Bab 88 Vedio
90 Bab 89 Museum Satria Mandala
91 Bab 90 Eco Park Ancol
92 Bab 91 Dikantor Ken
93 Bab 92. Hobi yang Sama
94 Bab 93 Batu Pertama
95 Bab 94 Pecah Ban
96 Bab 95 Bumi Perkemahan Cibubur
97 Bab 96 Sandi Baper
98 Bab 97 Memendam Rasa
99 Bab 98 Diikuti dari Belakang
100 Bab 99 Mama Nadia Sakit
101 Bab 100 Endoskopi
102 bab 101 Lawan yang Tangguh
103 Bab 102 Battle Opo dan Cucu
104 Bab 103 Bertemu Cucu Laki-laki
105 Bab 104 Kenangan Jumpa Pertama
106 Bab 105 Istri Kedua Baron Pranoto
107 Bab 106 Cemburu yang Bersambung
108 Bab 107 Ditabrak dari Belakang
109 Bab 108 Pernikahan Marisa
110 Bab 109 Ide Modifikasi
111 Bab 110 Kunjungan
112 Bab 111 peresmian Pariwisata alam
113 Bab 112 Visual
114 Bab 113 Tanding Ulang
115 Bab 114 Suara Tempat Tidur
116 115 Tabrakan beruntun
117 116 Jengah
118 Bab 117 kepergian Uthi Sumi
119 Bab 118 Pulang
120 Bab 119 Nasib Calon Adik Ipar
121 Bab 120 Rama Sahroni
122 Bab 121 Lamaran Kemmy
123 Bab 122 Tertembaknya Andri Pranoto
124 Bab 123 Dunia Tidak Selebar Daun Kelor
125 Bab 124 Kejadian di Jalan Sepi
126 Bab 125 Rencana Mencetak Kenzo
127 Bab 126 Bagai Buah Simalakama
128 Bab 127 Akad dan Resepsi Kemmy
129 128 Bertemunya Tomy dan Anton
130 Bab 129 Ternyata Belum Ketahuan
131 Bab 130 Jaga Dia Untukku
132 Bab 131 Bertemu Mantan Ken
133 Bab 132 Kecurigaan Mami
134 Bab 133 Kenzo Sudah Tercetak
135 Bab 134 Kenangan Masa Lalu
136 Bab 135 Seremoni PT WIGUNA GROUP
137 Bab 136 Cemburunya di Pending Dulu
138 Bab 137 Bertemu Abang Lagi
139 Bab 138 Waktunya Kenzo Keluar
140 Bab 139 Baby Ezo
141 Bab 140 Aksi Baron Pranoto
142 Bab 141 Aksi Baron Pranoto 2
143 Bab 142 Aqiqah dan Bertanding Bertiga
144 Bab 143 Tidak Bertemu Cucu
145 Bab 144 Rencana Khitan
146 Bab 145 Akibat Penculikan Theo Thanapon
147 Bab 146 Terapi yang Aneh
148 Bab 147 Amplop
149 Bab 148 Aksi Tomy dan Andri
150 Bab 149 Mengetahui Abi kandung
151 Bab 150 Lepas dari Kandang Harimau Terperosok di Kandang Singa
152 Bab 151 Amanah Anton
153 Pengumuman
154 Pengumuman
155 pengumuman give away
156 Novel Baru
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 Inilah Aku
2
Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku
3
Bab 3 Amanah Terakhir Ibu
4
Bab 4 Ikhlas Adalah Kuncinya
5
Bab 5 Apapun Kata Orang Tetap Terus Maju
6
Bab 6 Bertemu Om Ganteng
7
Bab 7 Bertemu Om Ganteng 2
8
Bab 8 Kunjungan Modus Ken
9
Bab 9 Seorang Kenzie Wiguna
10
Bab 10 Jadi Detektif Dadakan
11
Bab 11 Kasihan Es Krim Yang Jatuh
12
Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya
13
Bab 13 Palo Puna Abi Balu
14
Bab 14 kegiatan Sosial keluarga Wiguna
15
Bab 15 Hati Yang Bahagia
16
Bab 16 Bertemu Dengan Bodyguard Tomy Sanjaya
17
Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua
18
Bab 18 Misteri Trauma Umi
19
Bab 19 Jalan Jalan ke Ragunan Zoo
20
Bab 20 Lebih Baik Mundur Jika Tidak Setuju
21
Bab 21 Seorang Anton Sahroni
22
Bab 22 Bertemu Akung Papi
23
Bab 23 Anton Menjadi Asisten Bastian
24
Bab 24 Restu Mami
25
Bab 25 Berkunjung ke Kantor Papi Bastian
26
Bab 26 Jalan Bareng Mami Mertua
27
Bab 27 Rumah Masa Depan
28
Bab 28 Lamaran Atau Tunangan
29
Bab 29 Breafing Dengan Karyawan
30
Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
31
Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
32
Bab 32 Uthi Sumi Sakit
33
Bab 33 Ulang Tahun Faro Yang Keempat
34
Bab 34 Fitting Baju Pengantin
35
Bab 35 Kabar Burung Pernikahan Ken
36
Bab 36 Depresi Imma
37
Bab 37 Skin to Skin
38
Bab 38 Masih Melindungi Dalam Diam
39
Bab 39 Konferensi Pers Ken
40
Bab 40 Kembali Bersama
41
Bab 41 Pulang ke Rumah
42
Bab 42 Foto Prewedding
43
Bab 43 Mulai di Ketahui Rahasia Dona
44
Bab 44 Akad Nikah
45
Bab 45 Malam Pertama dan Terungkapnya Siapa Faro
46
Bab 46 Persiapan Resepsi
47
Bab 47 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
48
Bab 48 Resepsi Kedua
49
Bab 49 Bulan Madu
50
Bab 50 Bulan Madu 2
51
Bab 51 Cemburu Tanda Cinta
52
Bab 52 Pulang dari Bulan Madu
53
Bab 53 Pindah Rumah Baru
54
Bab 54 Faro Mulai Sekolah
55
Bab 55 Latar Belakang Tomy Sanjaya
56
Bab 56 Adik Dari Tepung Terigu
57
Bab 57 Kunjungan Dini
58
Bab 58 Saling Memijat
59
Bab 59 Calon Adik Bayi Pipi Tembem
60
Bab 60 Calon Adik Bayi Pipi Tembem 2
61
Bab 61 Makan Gado-gado
62
Bab 62 Ulang Tahun Faro ke 5
63
Bab 63 Selfi Bareng Faro
64
Bab 64 Bertemu Tante Dini
65
Bab 65 Toge goreng
66
Bab 66 Omelette Telur
67
Bab 67 Mitoni
68
Bab 68 Sayang Uthi
69
Bab 69 Abi Sakit
70
Bab 70 Terpeleset
71
Bab 71 Bed Rest
72
Bab 72 Sendiri
73
Bab 73 Malaikat Maut Ganteng
74
Bab 74 Adik Fia
75
Bab 75 Air Mata Bahagia
76
Bab 76 Aqiqah
77
Bab 77 Pertemuan Anton dan Dini
78
Bab 78 Lawan yang Seimbang
79
Bab 79 Pelatih Menembak
80
Bab 80 Bayar Hutang
81
Bab 81 Rencana Kerjasama
82
Bab 81 Rencana Kerjasama
83
Bab 82 Kerjasama
84
Bab 83 Penyerangan
85
Bab 84 Beda Ukuran
86
Bab 85 Hobi Tomy Sanjaya
87
Bab 86 Lagu Buat Mely
88
Bab 87 Niatnya Nembak Malah Melamar
89
Bab 88 Vedio
90
Bab 89 Museum Satria Mandala
91
Bab 90 Eco Park Ancol
92
Bab 91 Dikantor Ken
93
Bab 92. Hobi yang Sama
94
Bab 93 Batu Pertama
95
Bab 94 Pecah Ban
96
Bab 95 Bumi Perkemahan Cibubur
97
Bab 96 Sandi Baper
98
Bab 97 Memendam Rasa
99
Bab 98 Diikuti dari Belakang
100
Bab 99 Mama Nadia Sakit
101
Bab 100 Endoskopi
102
bab 101 Lawan yang Tangguh
103
Bab 102 Battle Opo dan Cucu
104
Bab 103 Bertemu Cucu Laki-laki
105
Bab 104 Kenangan Jumpa Pertama
106
Bab 105 Istri Kedua Baron Pranoto
107
Bab 106 Cemburu yang Bersambung
108
Bab 107 Ditabrak dari Belakang
109
Bab 108 Pernikahan Marisa
110
Bab 109 Ide Modifikasi
111
Bab 110 Kunjungan
112
Bab 111 peresmian Pariwisata alam
113
Bab 112 Visual
114
Bab 113 Tanding Ulang
115
Bab 114 Suara Tempat Tidur
116
115 Tabrakan beruntun
117
116 Jengah
118
Bab 117 kepergian Uthi Sumi
119
Bab 118 Pulang
120
Bab 119 Nasib Calon Adik Ipar
121
Bab 120 Rama Sahroni
122
Bab 121 Lamaran Kemmy
123
Bab 122 Tertembaknya Andri Pranoto
124
Bab 123 Dunia Tidak Selebar Daun Kelor
125
Bab 124 Kejadian di Jalan Sepi
126
Bab 125 Rencana Mencetak Kenzo
127
Bab 126 Bagai Buah Simalakama
128
Bab 127 Akad dan Resepsi Kemmy
129
128 Bertemunya Tomy dan Anton
130
Bab 129 Ternyata Belum Ketahuan
131
Bab 130 Jaga Dia Untukku
132
Bab 131 Bertemu Mantan Ken
133
Bab 132 Kecurigaan Mami
134
Bab 133 Kenzo Sudah Tercetak
135
Bab 134 Kenangan Masa Lalu
136
Bab 135 Seremoni PT WIGUNA GROUP
137
Bab 136 Cemburunya di Pending Dulu
138
Bab 137 Bertemu Abang Lagi
139
Bab 138 Waktunya Kenzo Keluar
140
Bab 139 Baby Ezo
141
Bab 140 Aksi Baron Pranoto
142
Bab 141 Aksi Baron Pranoto 2
143
Bab 142 Aqiqah dan Bertanding Bertiga
144
Bab 143 Tidak Bertemu Cucu
145
Bab 144 Rencana Khitan
146
Bab 145 Akibat Penculikan Theo Thanapon
147
Bab 146 Terapi yang Aneh
148
Bab 147 Amplop
149
Bab 148 Aksi Tomy dan Andri
150
Bab 149 Mengetahui Abi kandung
151
Bab 150 Lepas dari Kandang Harimau Terperosok di Kandang Singa
152
Bab 151 Amanah Anton
153
Pengumuman
154
Pengumuman
155
pengumuman give away
156
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!