Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku

Imma duduk termenung di ruang keluarga rumahnya, pikirannya masih terbayang bayang bagaimana saat terakhirnya bersama ibu Lestari.

flashback on.

"Imma..... perut ibu mulai sakit" ucap lirih Ibu Lestari sambil mengelus perutnya.

"Apakah sudah waktunya adik kecil lahir, Bu?" jawab Imma panik.

"Sepertinya iya nak, mulesnya sebentar hilang, sebentar datang lagi" ucap ibu Lestari sambil meringis menahan sakit.

"Ayo Bu kita ke rumah sakit" jawab Imma lagi.

"Bi..... Bi Sumi, tolong persiapan keperluan ibu ya, jangan lupa buku yang sering ibu bawa waktu ibu periksa kehamilan ke dokter" kata Imma lagi dengan panik.

"Iya Mbak Imma, ini sudah dari kemarin kok persiapannya" jawab bibi Sumi.

"sebentar Bu, Imma pesan mobil online dulu" ucap Imma sambil mengambil HP di atas nakas samping televisi.

" Bibi Sumi tunggu di rumah aja dulu ya sementara, tutup toko kue dulu, baru nanti nyusul kerumah sakit" kata Imma lagi.

" Baik mbak, nanti kalau ada apa-apa, cepat telpon bibi yaaa" jawab bibi Sumi dengan raut wajah yang khawatir.

"Sabar ya Bu, masih mules lagi kah" tanya Imma dengan mengelus perut ibunya.

"Iya nak, tapi tidak apa-apa kok ini biasa ibu pernah mengalaminya waktu kamu lahir" jawab ibu sambil tersenyum.

"Itu Bu mobilnya sudah datang" kata Imma sambil memapah ibunya keluar dari pintu rumah dan membuka pintu mobil.

"Pelan-pelan aja Bu, awas kepala agak menunduk" ucap Imma sambil memeluk ibunya dari samping membantu nya duduk dengan nyaman.

"Langsung UGD rumah sakit ya Pak" perintah Imma kepada sopir online nya.

" Baik mbak" jawab sopir online singkat.

Mobil online meluncur dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit yang kebetulan jalanan sepi karena hari libur nasional.

Sesampainya di depan UGD rumah sakit Imma memanggil petugas jaga rumah sakit, kemudian membawa kursi roda untuk membantu ibu Lestari masuk kedalam UGD tersebut.

Sopir online membantu membawakan barang yang dibawa Imma.

"Terimakasih ya pak" ucap Imma sambil berlari menyusul ibunya yang sudah didorong oleh petugas jaga itu.

"Eeeee mbak ongkos nya belum" teriak sopir online itu.

"Oya lupa maaf pak, ini uangnya, buat bapak aja kembaliannya" jawab Imma sambil kembali lari dengan membawa tas di tangan nya.

Sesampainya di dalam ruang UGD ibu diperiksa oleh dokter jaga, kemudian di pindahkan lagi ke ruangan khusus bersalin.

"Mbak tolong daftarkan ibunya dulu ya di tempat pendaftaran" ucap suster rumah sakit.

"Baik sus, terimakasih" jawab Imma singkat.

"Memang kemana ayahnya mbak, kok mbaknya yang mendampingi ibunya?" tanya suster itu kembali.

"Ayah sudah meninggal dunia dua bulan yang lalu, sus" jawab Imma dengan raut wajah sedih.

"Oooo maaf ya mbak" ucap suster lagi dengan merasa bersalah.

"Tidak apa-apa sus, sebelah mana ya ruang pendaftaran nya?" tanya Imma lagi.

"Itu mbak lurus aja nanti ada apotik belok kanan" jelas suster kembali.

"Terimakasih suster" jawab Imma sambil berjalan kearah depan.

Setelah mendaftarkan ibunya Imma kembali ke ruang bersalin, menunggu di ruang tunggu dan duduk di bangku panjang dengan gelisah.

"Keluarga ibu Lestari" panggil suster dari dalam ruangan bersalin.

"Iya saya anaknya sus" jawab Imma singkat.

" Masuk saja ya mbak, baru pembukaan dua, kemungkinan tiga sampai empat jam lagi lahirannya, temani ibunya" kata suster itu lagi.

"Baiklah suster terimakasih" jawab Imma sambil berdiri dan berjalan mengikuti suster itu masuk kembali ke ruang bersalin.

" Bu.... gimana masih sakit kah?" tanya Imma sambil memeluk ibunya.

" Lumayan nak, sini duduk samping ibu" jawab ibu Lestari sambil menunjuk kursi yang ada di samping nya.

Betul saja kata suster tadi sekitar tiga jam kemudian baru Imma di minta keluar ruangan bersalin karena ibunya sudah pembukaan sepuluh.

Dalam waktu tiga jam menunggu ibu Lestari di ruang bersalin Imma menangis melihat ibunya yang kesakitan.

Imma menggenggam tangan ibunya dengan erat hanya sekedar untuk memberi dukungan agar ibu kuat.

tak lama kemudian ada suara tangisan bayi yang sangat kencang dari dalam ruangan bersalin. Imma tersenyum dan mengucapkan syukur.

"Ooekk..... ooekk.....ooekkk......"

"Selamat datang adikku semoga kau menambah kebahagiaan di keluarga kita" ucap Imma dalam hati.

"Keluarga ibu Lestari" panggil suster sambil menggendong bayi mungil.

"Ya saya sus" jawab Imma sambil berlari kecil

"Baby nya mau di Azani kah, mana ayahnya" kata suster nya lagi.

Seketika Imma berhenti melangkah dengan mata yang berlinang tanpa bisa di bendung lagi.

"Lho... kenapa malah menangis mbak " jawab suster itu.

"Lihatlah baby nya tampan sekali" ucapnya lagi.

"Maaf mbak, ayah kami sudah meninggal dunia" jawab Imma dengan melihat adik kecilnya yang tidur dengan damai nya.

Betul saja kata suster itu, adikku tampan sekali pipinya merona merah, putih bersih dan rambut lebat berdiri jabrik.

"Maaf ya mbak, atau begini saja biar petugas jaga laki-laki aja yang membantu meng-azani Beby ganteng nya" saran suster lagi.

Imma mengangguk setuju dan mengikuti suster itu kearah pegawai rumah sakit laki-laki.

"Mas tolong Azan dan Iqomah Beby ganteng ya, karena ayah nya sudah meninggal, naaah mbaknya yang gendong, mas ini yang akan membantu azan." ucap suster sambil mengulurkan tangannya kepada Imma.

Setelah selesai di Azani oleh petugas jaga rumah sakit Imma membawa adik kecilnya ke ibu Lestari yang sudah menunggu nya.

"Sini nak biar ibu menggendongnya untuk yang pertama dan terakhir kalinya" kata ibu.

"Ibu ini ngomong apa to lah, jangan ngawur" jawab Imma kesal.

"Sudahlah lupakan saja" kata ibu lagi.

"Jadi Bu diberi nama Faro Sanjaya" tanya Imma.

"Iya nak, kamu setuju kan" tanya ibu lagi.

"Iya Bu nama yang bagus" jawab Imma singkat.

Tetapi sangat aneh menurut ibu Lestari karena Faro tidak mau disusui oleh ibunya. asalkan mau disusui Faro menangis sangat kencang.

Tetapi setelah di gendong Imma Faro kecil diam dan tidak menangis lagi, untuk sementara di berikan susu formula sampai Faro mendapatkan ASI.

Setelah sore menjelang bibi Sumi datang dan Ibu Lestari di pindahkan di ruang rawat inap, adik kecil Faro diletakkan di box bayi samping tempat tidur ibu.

Imma pulang ke rumah sebentar untuk mandi dan membelikan pembalut dan popok sekali pakai serta susu formula yang di minta oleh suster.

Setelah Imma pulang, tanpa sepengetahuan Imma ibu Lestari mengucapkan hal yang tidak masuk akal lagi.

Ibu Lestari berpesan agar bibi Sumi menjaga Faro dan Imma dengan baik, Bibi Sumi tidak boleh meninggalkan mereka sampai bibi Sumi di panggil yang kuasa.

Bibi Sumi terheran heran dengan apa yang di katakan ibu Lestari.

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

lanjut

2022-11-14

1

siti yanti

siti yanti

duh langsung nyes hati nih 😢

2022-08-25

1

Santy Mustaki

Santy Mustaki

Nyimak

2021-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Inilah Aku
2 Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku
3 Bab 3 Amanah Terakhir Ibu
4 Bab 4 Ikhlas Adalah Kuncinya
5 Bab 5 Apapun Kata Orang Tetap Terus Maju
6 Bab 6 Bertemu Om Ganteng
7 Bab 7 Bertemu Om Ganteng 2
8 Bab 8 Kunjungan Modus Ken
9 Bab 9 Seorang Kenzie Wiguna
10 Bab 10 Jadi Detektif Dadakan
11 Bab 11 Kasihan Es Krim Yang Jatuh
12 Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya
13 Bab 13 Palo Puna Abi Balu
14 Bab 14 kegiatan Sosial keluarga Wiguna
15 Bab 15 Hati Yang Bahagia
16 Bab 16 Bertemu Dengan Bodyguard Tomy Sanjaya
17 Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua
18 Bab 18 Misteri Trauma Umi
19 Bab 19 Jalan Jalan ke Ragunan Zoo
20 Bab 20 Lebih Baik Mundur Jika Tidak Setuju
21 Bab 21 Seorang Anton Sahroni
22 Bab 22 Bertemu Akung Papi
23 Bab 23 Anton Menjadi Asisten Bastian
24 Bab 24 Restu Mami
25 Bab 25 Berkunjung ke Kantor Papi Bastian
26 Bab 26 Jalan Bareng Mami Mertua
27 Bab 27 Rumah Masa Depan
28 Bab 28 Lamaran Atau Tunangan
29 Bab 29 Breafing Dengan Karyawan
30 Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
31 Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
32 Bab 32 Uthi Sumi Sakit
33 Bab 33 Ulang Tahun Faro Yang Keempat
34 Bab 34 Fitting Baju Pengantin
35 Bab 35 Kabar Burung Pernikahan Ken
36 Bab 36 Depresi Imma
37 Bab 37 Skin to Skin
38 Bab 38 Masih Melindungi Dalam Diam
39 Bab 39 Konferensi Pers Ken
40 Bab 40 Kembali Bersama
41 Bab 41 Pulang ke Rumah
42 Bab 42 Foto Prewedding
43 Bab 43 Mulai di Ketahui Rahasia Dona
44 Bab 44 Akad Nikah
45 Bab 45 Malam Pertama dan Terungkapnya Siapa Faro
46 Bab 46 Persiapan Resepsi
47 Bab 47 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
48 Bab 48 Resepsi Kedua
49 Bab 49 Bulan Madu
50 Bab 50 Bulan Madu 2
51 Bab 51 Cemburu Tanda Cinta
52 Bab 52 Pulang dari Bulan Madu
53 Bab 53 Pindah Rumah Baru
54 Bab 54 Faro Mulai Sekolah
55 Bab 55 Latar Belakang Tomy Sanjaya
56 Bab 56 Adik Dari Tepung Terigu
57 Bab 57 Kunjungan Dini
58 Bab 58 Saling Memijat
59 Bab 59 Calon Adik Bayi Pipi Tembem
60 Bab 60 Calon Adik Bayi Pipi Tembem 2
61 Bab 61 Makan Gado-gado
62 Bab 62 Ulang Tahun Faro ke 5
63 Bab 63 Selfi Bareng Faro
64 Bab 64 Bertemu Tante Dini
65 Bab 65 Toge goreng
66 Bab 66 Omelette Telur
67 Bab 67 Mitoni
68 Bab 68 Sayang Uthi
69 Bab 69 Abi Sakit
70 Bab 70 Terpeleset
71 Bab 71 Bed Rest
72 Bab 72 Sendiri
73 Bab 73 Malaikat Maut Ganteng
74 Bab 74 Adik Fia
75 Bab 75 Air Mata Bahagia
76 Bab 76 Aqiqah
77 Bab 77 Pertemuan Anton dan Dini
78 Bab 78 Lawan yang Seimbang
79 Bab 79 Pelatih Menembak
80 Bab 80 Bayar Hutang
81 Bab 81 Rencana Kerjasama
82 Bab 81 Rencana Kerjasama
83 Bab 82 Kerjasama
84 Bab 83 Penyerangan
85 Bab 84 Beda Ukuran
86 Bab 85 Hobi Tomy Sanjaya
87 Bab 86 Lagu Buat Mely
88 Bab 87 Niatnya Nembak Malah Melamar
89 Bab 88 Vedio
90 Bab 89 Museum Satria Mandala
91 Bab 90 Eco Park Ancol
92 Bab 91 Dikantor Ken
93 Bab 92. Hobi yang Sama
94 Bab 93 Batu Pertama
95 Bab 94 Pecah Ban
96 Bab 95 Bumi Perkemahan Cibubur
97 Bab 96 Sandi Baper
98 Bab 97 Memendam Rasa
99 Bab 98 Diikuti dari Belakang
100 Bab 99 Mama Nadia Sakit
101 Bab 100 Endoskopi
102 bab 101 Lawan yang Tangguh
103 Bab 102 Battle Opo dan Cucu
104 Bab 103 Bertemu Cucu Laki-laki
105 Bab 104 Kenangan Jumpa Pertama
106 Bab 105 Istri Kedua Baron Pranoto
107 Bab 106 Cemburu yang Bersambung
108 Bab 107 Ditabrak dari Belakang
109 Bab 108 Pernikahan Marisa
110 Bab 109 Ide Modifikasi
111 Bab 110 Kunjungan
112 Bab 111 peresmian Pariwisata alam
113 Bab 112 Visual
114 Bab 113 Tanding Ulang
115 Bab 114 Suara Tempat Tidur
116 115 Tabrakan beruntun
117 116 Jengah
118 Bab 117 kepergian Uthi Sumi
119 Bab 118 Pulang
120 Bab 119 Nasib Calon Adik Ipar
121 Bab 120 Rama Sahroni
122 Bab 121 Lamaran Kemmy
123 Bab 122 Tertembaknya Andri Pranoto
124 Bab 123 Dunia Tidak Selebar Daun Kelor
125 Bab 124 Kejadian di Jalan Sepi
126 Bab 125 Rencana Mencetak Kenzo
127 Bab 126 Bagai Buah Simalakama
128 Bab 127 Akad dan Resepsi Kemmy
129 128 Bertemunya Tomy dan Anton
130 Bab 129 Ternyata Belum Ketahuan
131 Bab 130 Jaga Dia Untukku
132 Bab 131 Bertemu Mantan Ken
133 Bab 132 Kecurigaan Mami
134 Bab 133 Kenzo Sudah Tercetak
135 Bab 134 Kenangan Masa Lalu
136 Bab 135 Seremoni PT WIGUNA GROUP
137 Bab 136 Cemburunya di Pending Dulu
138 Bab 137 Bertemu Abang Lagi
139 Bab 138 Waktunya Kenzo Keluar
140 Bab 139 Baby Ezo
141 Bab 140 Aksi Baron Pranoto
142 Bab 141 Aksi Baron Pranoto 2
143 Bab 142 Aqiqah dan Bertanding Bertiga
144 Bab 143 Tidak Bertemu Cucu
145 Bab 144 Rencana Khitan
146 Bab 145 Akibat Penculikan Theo Thanapon
147 Bab 146 Terapi yang Aneh
148 Bab 147 Amplop
149 Bab 148 Aksi Tomy dan Andri
150 Bab 149 Mengetahui Abi kandung
151 Bab 150 Lepas dari Kandang Harimau Terperosok di Kandang Singa
152 Bab 151 Amanah Anton
153 Pengumuman
154 Pengumuman
155 pengumuman give away
156 Novel Baru
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 Inilah Aku
2
Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku
3
Bab 3 Amanah Terakhir Ibu
4
Bab 4 Ikhlas Adalah Kuncinya
5
Bab 5 Apapun Kata Orang Tetap Terus Maju
6
Bab 6 Bertemu Om Ganteng
7
Bab 7 Bertemu Om Ganteng 2
8
Bab 8 Kunjungan Modus Ken
9
Bab 9 Seorang Kenzie Wiguna
10
Bab 10 Jadi Detektif Dadakan
11
Bab 11 Kasihan Es Krim Yang Jatuh
12
Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya
13
Bab 13 Palo Puna Abi Balu
14
Bab 14 kegiatan Sosial keluarga Wiguna
15
Bab 15 Hati Yang Bahagia
16
Bab 16 Bertemu Dengan Bodyguard Tomy Sanjaya
17
Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua
18
Bab 18 Misteri Trauma Umi
19
Bab 19 Jalan Jalan ke Ragunan Zoo
20
Bab 20 Lebih Baik Mundur Jika Tidak Setuju
21
Bab 21 Seorang Anton Sahroni
22
Bab 22 Bertemu Akung Papi
23
Bab 23 Anton Menjadi Asisten Bastian
24
Bab 24 Restu Mami
25
Bab 25 Berkunjung ke Kantor Papi Bastian
26
Bab 26 Jalan Bareng Mami Mertua
27
Bab 27 Rumah Masa Depan
28
Bab 28 Lamaran Atau Tunangan
29
Bab 29 Breafing Dengan Karyawan
30
Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
31
Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
32
Bab 32 Uthi Sumi Sakit
33
Bab 33 Ulang Tahun Faro Yang Keempat
34
Bab 34 Fitting Baju Pengantin
35
Bab 35 Kabar Burung Pernikahan Ken
36
Bab 36 Depresi Imma
37
Bab 37 Skin to Skin
38
Bab 38 Masih Melindungi Dalam Diam
39
Bab 39 Konferensi Pers Ken
40
Bab 40 Kembali Bersama
41
Bab 41 Pulang ke Rumah
42
Bab 42 Foto Prewedding
43
Bab 43 Mulai di Ketahui Rahasia Dona
44
Bab 44 Akad Nikah
45
Bab 45 Malam Pertama dan Terungkapnya Siapa Faro
46
Bab 46 Persiapan Resepsi
47
Bab 47 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
48
Bab 48 Resepsi Kedua
49
Bab 49 Bulan Madu
50
Bab 50 Bulan Madu 2
51
Bab 51 Cemburu Tanda Cinta
52
Bab 52 Pulang dari Bulan Madu
53
Bab 53 Pindah Rumah Baru
54
Bab 54 Faro Mulai Sekolah
55
Bab 55 Latar Belakang Tomy Sanjaya
56
Bab 56 Adik Dari Tepung Terigu
57
Bab 57 Kunjungan Dini
58
Bab 58 Saling Memijat
59
Bab 59 Calon Adik Bayi Pipi Tembem
60
Bab 60 Calon Adik Bayi Pipi Tembem 2
61
Bab 61 Makan Gado-gado
62
Bab 62 Ulang Tahun Faro ke 5
63
Bab 63 Selfi Bareng Faro
64
Bab 64 Bertemu Tante Dini
65
Bab 65 Toge goreng
66
Bab 66 Omelette Telur
67
Bab 67 Mitoni
68
Bab 68 Sayang Uthi
69
Bab 69 Abi Sakit
70
Bab 70 Terpeleset
71
Bab 71 Bed Rest
72
Bab 72 Sendiri
73
Bab 73 Malaikat Maut Ganteng
74
Bab 74 Adik Fia
75
Bab 75 Air Mata Bahagia
76
Bab 76 Aqiqah
77
Bab 77 Pertemuan Anton dan Dini
78
Bab 78 Lawan yang Seimbang
79
Bab 79 Pelatih Menembak
80
Bab 80 Bayar Hutang
81
Bab 81 Rencana Kerjasama
82
Bab 81 Rencana Kerjasama
83
Bab 82 Kerjasama
84
Bab 83 Penyerangan
85
Bab 84 Beda Ukuran
86
Bab 85 Hobi Tomy Sanjaya
87
Bab 86 Lagu Buat Mely
88
Bab 87 Niatnya Nembak Malah Melamar
89
Bab 88 Vedio
90
Bab 89 Museum Satria Mandala
91
Bab 90 Eco Park Ancol
92
Bab 91 Dikantor Ken
93
Bab 92. Hobi yang Sama
94
Bab 93 Batu Pertama
95
Bab 94 Pecah Ban
96
Bab 95 Bumi Perkemahan Cibubur
97
Bab 96 Sandi Baper
98
Bab 97 Memendam Rasa
99
Bab 98 Diikuti dari Belakang
100
Bab 99 Mama Nadia Sakit
101
Bab 100 Endoskopi
102
bab 101 Lawan yang Tangguh
103
Bab 102 Battle Opo dan Cucu
104
Bab 103 Bertemu Cucu Laki-laki
105
Bab 104 Kenangan Jumpa Pertama
106
Bab 105 Istri Kedua Baron Pranoto
107
Bab 106 Cemburu yang Bersambung
108
Bab 107 Ditabrak dari Belakang
109
Bab 108 Pernikahan Marisa
110
Bab 109 Ide Modifikasi
111
Bab 110 Kunjungan
112
Bab 111 peresmian Pariwisata alam
113
Bab 112 Visual
114
Bab 113 Tanding Ulang
115
Bab 114 Suara Tempat Tidur
116
115 Tabrakan beruntun
117
116 Jengah
118
Bab 117 kepergian Uthi Sumi
119
Bab 118 Pulang
120
Bab 119 Nasib Calon Adik Ipar
121
Bab 120 Rama Sahroni
122
Bab 121 Lamaran Kemmy
123
Bab 122 Tertembaknya Andri Pranoto
124
Bab 123 Dunia Tidak Selebar Daun Kelor
125
Bab 124 Kejadian di Jalan Sepi
126
Bab 125 Rencana Mencetak Kenzo
127
Bab 126 Bagai Buah Simalakama
128
Bab 127 Akad dan Resepsi Kemmy
129
128 Bertemunya Tomy dan Anton
130
Bab 129 Ternyata Belum Ketahuan
131
Bab 130 Jaga Dia Untukku
132
Bab 131 Bertemu Mantan Ken
133
Bab 132 Kecurigaan Mami
134
Bab 133 Kenzo Sudah Tercetak
135
Bab 134 Kenangan Masa Lalu
136
Bab 135 Seremoni PT WIGUNA GROUP
137
Bab 136 Cemburunya di Pending Dulu
138
Bab 137 Bertemu Abang Lagi
139
Bab 138 Waktunya Kenzo Keluar
140
Bab 139 Baby Ezo
141
Bab 140 Aksi Baron Pranoto
142
Bab 141 Aksi Baron Pranoto 2
143
Bab 142 Aqiqah dan Bertanding Bertiga
144
Bab 143 Tidak Bertemu Cucu
145
Bab 144 Rencana Khitan
146
Bab 145 Akibat Penculikan Theo Thanapon
147
Bab 146 Terapi yang Aneh
148
Bab 147 Amplop
149
Bab 148 Aksi Tomy dan Andri
150
Bab 149 Mengetahui Abi kandung
151
Bab 150 Lepas dari Kandang Harimau Terperosok di Kandang Singa
152
Bab 151 Amanah Anton
153
Pengumuman
154
Pengumuman
155
pengumuman give away
156
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!