Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya

Sudah hampir dua bulan berlalu Ken belum bisa mendekati Imma secara personal, dia hanya bisa mendekati lewat putra nya Faro.

Perkembangan penyelidikan tentang latar belakang Imma juga seperti berhenti di tengah jalan, susah dicari, seperti memang sengaja di putus jarak antara masa lalu dan masa setelah Faro lahir.

Ken sebetulnya juga sering berkunjung ke toko tapi hanya sebatas teman Faro ataupun uminya, Imma gadis yang susah di dekati, seperti sengaja membatasi diri.

Proyek pembuatan cafe juga sudah sekitar 60 persen, walaupun di kerjakan bertahap tetapi sudah terlihat hasilnya.

Hari ini hari Sabtu dimana Faro lahir, dari tahun pertama Imma tidak pernah mengadakan acara ulang tahun.

Karena hari ulang tahun Faro sama dengan hari meninggal nya ibu Lestari, hari dimana dia harus menanggalkan status gadis nya demi melindungi adiknya, bagi Imma hari ini adalah hari yang paling berat dalam hidupnya.

Waktu Faro ulang tahun yang pertama dan kedua nya, justru Imma akan menyendiri dalam kamar nya, Faro di gendong oleh uthi Sumi.

Uthi Sumi faham betul bagaimana perasaan Imma, seperti awal hilang nya masa remaja dan masa depannya.

Disini lah Imma yang terjebak oleh nasib dan amanah yang tidak bisa di pisahkan dari hidup nya.

"Umi.... umi" panggil uthi Sumi dari luar kamar.

"Ya Uthi ada apa?" jawab Imma sambil menenggelamkan wajahnya di bantal karena sembab matanya di dalam kamar.

"Umi baik-baik saja kan?" tanya uthi khawatir.

"Iya uthi, umi hanya lagi pingin sendiri" jawab Imma sendu.

"Umi....mau dengarkan nasehat uthi kan?" pinta uthi Sumi.

"Umi harus bisa berubah, masak setiap tahun seperti ini, nanti saat Faro tambah besar bagaimana cara umi memberi tahu Faro masalah ini" nasehat uthi.

"Uthi faham hari ini hari yang berat buat umi, hari dimana umi melepaskan cita-cita, masa remaja dan masa depan umi" ucap uthi lagi.

"Ayolah bangkit, semangat demi Faro dan amanah ibu Lestari" Lanjut nasehat uthi lagi.

"Umi harus bagaimana uthi, sakit sekali rasanya, walaupun mencoba ikhlas tapi masih belum bisa menerima kenyataan seperti ini ternyata berat sekali uthi" keluh Imma.

"Ajak ke taman kota aja mi, Faro nya, biar tidak melihat umi menangis, nanti disana umi bisa teriak sekuat-kuatnya biar hatinya bisa lega" saran uthi Sumi lagi.

"Baiklah, umi mandi dulu uthi, bisa tolong Faro di gantikan bajunya uthi" titah Imma, lalu bangkit dari tempat tidur ke kamar mandi.

Hari yang cerah jam 10 pagi Imma melihat Faro lari lari bahagia di taman kota yang asri.

Bermain dengan teman yang baru di kenal nya di taman membuat hati nya berbunga bunga.

Imma hanya duduk menenggelamkan wajahnya di pangkuan sambil terisak-isak hanya terkadang mengawasi Faro yang ceria bermain.

Sementara hari ini Ken memiliki semangat empat lima untuk memberikan hadiah ulang tahun kepada Faro dengan membelikan hadiah mobil remote control .

"Selamat pagi " ucap Ken sopan sambil membawa bungkusan kado yang lumayan besar.

"Pagi nak Ken, bisa bicara sebentar secara pribadi?" pinta uthi Sumi.

"Panggil saya uthi Sumi saja kaya Faro ya, ayo ke rumah belakang" ajak uthi Sumi.

"Silahkan duduk dulu nak, uthi ambilkan minum dulu ya" titah uthi Sumi.

Ken melihat ada foto besar terpasang di dinding bersebelahan, Ken memotret gambar itu bergantian tanpa sepengetahuan uthi Sumi.

"CEKREK....... CEKREK..."

"Silahkan di minum nak" perintah uthi Sumi lagi.

"Terimakasih uthi, ada apa ya kok kayaknya serius?" tanya Ken penasaran.

"Begini, darimana nak Ken tahu hari ulang tahun Faro?" tanya uthi Sumi.

"Dari Marisa dan Mely" jawab Ken jujur.

"Boleh kah uthi minta,dua permintaan tanpa tanya apa alasannya?" pinta uthi Sumi.

"Selama saya bisa mengabulkan nya uthi silahkan" Jawab Ken tegas.

"Pertama, maukah nak Ken memberi hadiah kado tanpa menggunakan bungkus kado, yang kedua tidak usah mengucapkan selamat kepada Faro cukup diberikan saja terutama di depan uminya Faro" jelas uthi Sumi.

"Bisa uthi mengabulkan permintaan dua juga untuk Ken" Ken minta syarat kepada uthi Sumi.

"Apa itu nak?" tanya uthi Sumi.

"Ken hanya mau lihat ijasah dan kartu keluarga Imma uthi" pinta Ken.

"Hanya melihat saja kan?" minta penjelasan uthi Sumi.

"Iya hanya melihat saja" ucap Ken kemudian

"Baiklah" jawab uthi Sumi sambil mengambil ijazah Imma dan kartu keluarga.

"Ini nak" uthi menyerahkan map kepada Ken.

"Uthi bolehkah Ken minta tambah minum air putih nya" pinta Ken dengan senyum liciknya.

"Dengan senang hati" uthi Sumi mengambil gelas yang sudah kosong dan di bawa ke belakang untuk di isi lagi.

Setelah uthi ke dapur kemudian Ken memotret lagi ijasah dan KK dengan cepat. setelah selesai meletakkan lagi di meja.

"Ini nak, minum nya" ucap uthi Sumi.

"Terimakasih uthi" jawab Ken langsung minum sampai habis.

"Uthi sekarang Faro dan uminya ada dimana?" tanya Ken

"Dia ada di taman kota, kalau mau menyusul silahkan nak" jawab uthi Sumi sambil mengusap air mata nya.

"Kenapa uthi menangis?" tanya Ken penasaran.

"Maaf nak, uthi tidak bisa memberikan alasannya" jawab uthi Sumi yang masih terisak.

Akhirnya Ken hanya menyerah Tanpa bertanya sedikit pun, sebelum Ken ke taman kota Ken merobek bungkus kado nya.

Ken melihat Faro lari lari dengan anak seumuran nya, sedangkan Ken melihat Imma duduk sambil membenamkan wajahnya di dalam pangkuan nya.

"Umi Faro, ada apa kenapa menangis?" tanya Ken bersimpuh di depan Imma sambil memegang daku nya.

"Om Ken boleh kah pinjam bahu nya sebentar" pinta Imma sambil terisak.

"Dengan senang hati".

Ken langsung memeluk Imma dengan erat nya, dan Imma menangis tersedu-sedu,

hampir sepuluh menit menangis hingga baju Ken basah terkena air mata Imma.

Setelah Imma mulai mereda tangisannya, Ken menatap wajahnya yang sendu tanpa sadar Ken mencium bibir Imma dengan lembut.

Imma sangat kaget dengan ciuman lembut Ken, dia mundur satu langkah dan menundukkan kepada nya.

"Apakah itu ciuman pertama mu?" tanya Ken jujur.

"Hm...." Imma hanya mengangguk.

"Tapi kan kau sudah punya satu putra" tanya Ken dengan heran.

"Maaf... bisakah anda tidak bertanya lag?i" Jawab Imma sambil mengeluarkan air mata nya kembali.

"Sssst jangan menangis lagi, saya tidak akan bertanya lagi jika itu akan membuat mu menangis" Ken menarik Imma dan memeluk nya lagi.

"Menangis lah sampai kau puas, kalau perlu sampai baju ku basah semua, aku rela" hibur Ken.

"Maaf merepotkan mu" ucap Imma setelah reda dalam tangisannya dan lega perasaannya sambil melepaskan pelukannya.

Tidak lama kemudian ada Faro datang menghampiri mereka berdua.

Terpopuler

Comments

Tamirah

Tamirah

itu sih maunya author membuat cerita begitu untuk menghapus jejak papa dona agar Faro aman dr keluarga papa dona.tuh kelemahan kalau kawin siri gk bisa nuntut.

2024-10-28

1

Alya Yuni

Alya Yuni

Ibunya Imma ketrlluan klo mau mati
mati aja jngn menyusahkn ankmu tinggl blng jga adikmu sperti ankmu bukan tmbah bban buat Imma ibu mcm ap

2023-01-05

1

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

om ganteng main nyosor ajhe niii 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣

2022-11-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Inilah Aku
2 Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku
3 Bab 3 Amanah Terakhir Ibu
4 Bab 4 Ikhlas Adalah Kuncinya
5 Bab 5 Apapun Kata Orang Tetap Terus Maju
6 Bab 6 Bertemu Om Ganteng
7 Bab 7 Bertemu Om Ganteng 2
8 Bab 8 Kunjungan Modus Ken
9 Bab 9 Seorang Kenzie Wiguna
10 Bab 10 Jadi Detektif Dadakan
11 Bab 11 Kasihan Es Krim Yang Jatuh
12 Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya
13 Bab 13 Palo Puna Abi Balu
14 Bab 14 kegiatan Sosial keluarga Wiguna
15 Bab 15 Hati Yang Bahagia
16 Bab 16 Bertemu Dengan Bodyguard Tomy Sanjaya
17 Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua
18 Bab 18 Misteri Trauma Umi
19 Bab 19 Jalan Jalan ke Ragunan Zoo
20 Bab 20 Lebih Baik Mundur Jika Tidak Setuju
21 Bab 21 Seorang Anton Sahroni
22 Bab 22 Bertemu Akung Papi
23 Bab 23 Anton Menjadi Asisten Bastian
24 Bab 24 Restu Mami
25 Bab 25 Berkunjung ke Kantor Papi Bastian
26 Bab 26 Jalan Bareng Mami Mertua
27 Bab 27 Rumah Masa Depan
28 Bab 28 Lamaran Atau Tunangan
29 Bab 29 Breafing Dengan Karyawan
30 Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
31 Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
32 Bab 32 Uthi Sumi Sakit
33 Bab 33 Ulang Tahun Faro Yang Keempat
34 Bab 34 Fitting Baju Pengantin
35 Bab 35 Kabar Burung Pernikahan Ken
36 Bab 36 Depresi Imma
37 Bab 37 Skin to Skin
38 Bab 38 Masih Melindungi Dalam Diam
39 Bab 39 Konferensi Pers Ken
40 Bab 40 Kembali Bersama
41 Bab 41 Pulang ke Rumah
42 Bab 42 Foto Prewedding
43 Bab 43 Mulai di Ketahui Rahasia Dona
44 Bab 44 Akad Nikah
45 Bab 45 Malam Pertama dan Terungkapnya Siapa Faro
46 Bab 46 Persiapan Resepsi
47 Bab 47 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
48 Bab 48 Resepsi Kedua
49 Bab 49 Bulan Madu
50 Bab 50 Bulan Madu 2
51 Bab 51 Cemburu Tanda Cinta
52 Bab 52 Pulang dari Bulan Madu
53 Bab 53 Pindah Rumah Baru
54 Bab 54 Faro Mulai Sekolah
55 Bab 55 Latar Belakang Tomy Sanjaya
56 Bab 56 Adik Dari Tepung Terigu
57 Bab 57 Kunjungan Dini
58 Bab 58 Saling Memijat
59 Bab 59 Calon Adik Bayi Pipi Tembem
60 Bab 60 Calon Adik Bayi Pipi Tembem 2
61 Bab 61 Makan Gado-gado
62 Bab 62 Ulang Tahun Faro ke 5
63 Bab 63 Selfi Bareng Faro
64 Bab 64 Bertemu Tante Dini
65 Bab 65 Toge goreng
66 Bab 66 Omelette Telur
67 Bab 67 Mitoni
68 Bab 68 Sayang Uthi
69 Bab 69 Abi Sakit
70 Bab 70 Terpeleset
71 Bab 71 Bed Rest
72 Bab 72 Sendiri
73 Bab 73 Malaikat Maut Ganteng
74 Bab 74 Adik Fia
75 Bab 75 Air Mata Bahagia
76 Bab 76 Aqiqah
77 Bab 77 Pertemuan Anton dan Dini
78 Bab 78 Lawan yang Seimbang
79 Bab 79 Pelatih Menembak
80 Bab 80 Bayar Hutang
81 Bab 81 Rencana Kerjasama
82 Bab 81 Rencana Kerjasama
83 Bab 82 Kerjasama
84 Bab 83 Penyerangan
85 Bab 84 Beda Ukuran
86 Bab 85 Hobi Tomy Sanjaya
87 Bab 86 Lagu Buat Mely
88 Bab 87 Niatnya Nembak Malah Melamar
89 Bab 88 Vedio
90 Bab 89 Museum Satria Mandala
91 Bab 90 Eco Park Ancol
92 Bab 91 Dikantor Ken
93 Bab 92. Hobi yang Sama
94 Bab 93 Batu Pertama
95 Bab 94 Pecah Ban
96 Bab 95 Bumi Perkemahan Cibubur
97 Bab 96 Sandi Baper
98 Bab 97 Memendam Rasa
99 Bab 98 Diikuti dari Belakang
100 Bab 99 Mama Nadia Sakit
101 Bab 100 Endoskopi
102 bab 101 Lawan yang Tangguh
103 Bab 102 Battle Opo dan Cucu
104 Bab 103 Bertemu Cucu Laki-laki
105 Bab 104 Kenangan Jumpa Pertama
106 Bab 105 Istri Kedua Baron Pranoto
107 Bab 106 Cemburu yang Bersambung
108 Bab 107 Ditabrak dari Belakang
109 Bab 108 Pernikahan Marisa
110 Bab 109 Ide Modifikasi
111 Bab 110 Kunjungan
112 Bab 111 peresmian Pariwisata alam
113 Bab 112 Visual
114 Bab 113 Tanding Ulang
115 Bab 114 Suara Tempat Tidur
116 115 Tabrakan beruntun
117 116 Jengah
118 Bab 117 kepergian Uthi Sumi
119 Bab 118 Pulang
120 Bab 119 Nasib Calon Adik Ipar
121 Bab 120 Rama Sahroni
122 Bab 121 Lamaran Kemmy
123 Bab 122 Tertembaknya Andri Pranoto
124 Bab 123 Dunia Tidak Selebar Daun Kelor
125 Bab 124 Kejadian di Jalan Sepi
126 Bab 125 Rencana Mencetak Kenzo
127 Bab 126 Bagai Buah Simalakama
128 Bab 127 Akad dan Resepsi Kemmy
129 128 Bertemunya Tomy dan Anton
130 Bab 129 Ternyata Belum Ketahuan
131 Bab 130 Jaga Dia Untukku
132 Bab 131 Bertemu Mantan Ken
133 Bab 132 Kecurigaan Mami
134 Bab 133 Kenzo Sudah Tercetak
135 Bab 134 Kenangan Masa Lalu
136 Bab 135 Seremoni PT WIGUNA GROUP
137 Bab 136 Cemburunya di Pending Dulu
138 Bab 137 Bertemu Abang Lagi
139 Bab 138 Waktunya Kenzo Keluar
140 Bab 139 Baby Ezo
141 Bab 140 Aksi Baron Pranoto
142 Bab 141 Aksi Baron Pranoto 2
143 Bab 142 Aqiqah dan Bertanding Bertiga
144 Bab 143 Tidak Bertemu Cucu
145 Bab 144 Rencana Khitan
146 Bab 145 Akibat Penculikan Theo Thanapon
147 Bab 146 Terapi yang Aneh
148 Bab 147 Amplop
149 Bab 148 Aksi Tomy dan Andri
150 Bab 149 Mengetahui Abi kandung
151 Bab 150 Lepas dari Kandang Harimau Terperosok di Kandang Singa
152 Bab 151 Amanah Anton
153 Pengumuman
154 Pengumuman
155 pengumuman give away
156 Novel Baru
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 Inilah Aku
2
Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku
3
Bab 3 Amanah Terakhir Ibu
4
Bab 4 Ikhlas Adalah Kuncinya
5
Bab 5 Apapun Kata Orang Tetap Terus Maju
6
Bab 6 Bertemu Om Ganteng
7
Bab 7 Bertemu Om Ganteng 2
8
Bab 8 Kunjungan Modus Ken
9
Bab 9 Seorang Kenzie Wiguna
10
Bab 10 Jadi Detektif Dadakan
11
Bab 11 Kasihan Es Krim Yang Jatuh
12
Bab 12 Permohonan Tanpa Boleh Bertanya Alasannya
13
Bab 13 Palo Puna Abi Balu
14
Bab 14 kegiatan Sosial keluarga Wiguna
15
Bab 15 Hati Yang Bahagia
16
Bab 16 Bertemu Dengan Bodyguard Tomy Sanjaya
17
Bab 17 Sepiring Bertiga Bukan Berdua
18
Bab 18 Misteri Trauma Umi
19
Bab 19 Jalan Jalan ke Ragunan Zoo
20
Bab 20 Lebih Baik Mundur Jika Tidak Setuju
21
Bab 21 Seorang Anton Sahroni
22
Bab 22 Bertemu Akung Papi
23
Bab 23 Anton Menjadi Asisten Bastian
24
Bab 24 Restu Mami
25
Bab 25 Berkunjung ke Kantor Papi Bastian
26
Bab 26 Jalan Bareng Mami Mertua
27
Bab 27 Rumah Masa Depan
28
Bab 28 Lamaran Atau Tunangan
29
Bab 29 Breafing Dengan Karyawan
30
Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
31
Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
32
Bab 32 Uthi Sumi Sakit
33
Bab 33 Ulang Tahun Faro Yang Keempat
34
Bab 34 Fitting Baju Pengantin
35
Bab 35 Kabar Burung Pernikahan Ken
36
Bab 36 Depresi Imma
37
Bab 37 Skin to Skin
38
Bab 38 Masih Melindungi Dalam Diam
39
Bab 39 Konferensi Pers Ken
40
Bab 40 Kembali Bersama
41
Bab 41 Pulang ke Rumah
42
Bab 42 Foto Prewedding
43
Bab 43 Mulai di Ketahui Rahasia Dona
44
Bab 44 Akad Nikah
45
Bab 45 Malam Pertama dan Terungkapnya Siapa Faro
46
Bab 46 Persiapan Resepsi
47
Bab 47 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
48
Bab 48 Resepsi Kedua
49
Bab 49 Bulan Madu
50
Bab 50 Bulan Madu 2
51
Bab 51 Cemburu Tanda Cinta
52
Bab 52 Pulang dari Bulan Madu
53
Bab 53 Pindah Rumah Baru
54
Bab 54 Faro Mulai Sekolah
55
Bab 55 Latar Belakang Tomy Sanjaya
56
Bab 56 Adik Dari Tepung Terigu
57
Bab 57 Kunjungan Dini
58
Bab 58 Saling Memijat
59
Bab 59 Calon Adik Bayi Pipi Tembem
60
Bab 60 Calon Adik Bayi Pipi Tembem 2
61
Bab 61 Makan Gado-gado
62
Bab 62 Ulang Tahun Faro ke 5
63
Bab 63 Selfi Bareng Faro
64
Bab 64 Bertemu Tante Dini
65
Bab 65 Toge goreng
66
Bab 66 Omelette Telur
67
Bab 67 Mitoni
68
Bab 68 Sayang Uthi
69
Bab 69 Abi Sakit
70
Bab 70 Terpeleset
71
Bab 71 Bed Rest
72
Bab 72 Sendiri
73
Bab 73 Malaikat Maut Ganteng
74
Bab 74 Adik Fia
75
Bab 75 Air Mata Bahagia
76
Bab 76 Aqiqah
77
Bab 77 Pertemuan Anton dan Dini
78
Bab 78 Lawan yang Seimbang
79
Bab 79 Pelatih Menembak
80
Bab 80 Bayar Hutang
81
Bab 81 Rencana Kerjasama
82
Bab 81 Rencana Kerjasama
83
Bab 82 Kerjasama
84
Bab 83 Penyerangan
85
Bab 84 Beda Ukuran
86
Bab 85 Hobi Tomy Sanjaya
87
Bab 86 Lagu Buat Mely
88
Bab 87 Niatnya Nembak Malah Melamar
89
Bab 88 Vedio
90
Bab 89 Museum Satria Mandala
91
Bab 90 Eco Park Ancol
92
Bab 91 Dikantor Ken
93
Bab 92. Hobi yang Sama
94
Bab 93 Batu Pertama
95
Bab 94 Pecah Ban
96
Bab 95 Bumi Perkemahan Cibubur
97
Bab 96 Sandi Baper
98
Bab 97 Memendam Rasa
99
Bab 98 Diikuti dari Belakang
100
Bab 99 Mama Nadia Sakit
101
Bab 100 Endoskopi
102
bab 101 Lawan yang Tangguh
103
Bab 102 Battle Opo dan Cucu
104
Bab 103 Bertemu Cucu Laki-laki
105
Bab 104 Kenangan Jumpa Pertama
106
Bab 105 Istri Kedua Baron Pranoto
107
Bab 106 Cemburu yang Bersambung
108
Bab 107 Ditabrak dari Belakang
109
Bab 108 Pernikahan Marisa
110
Bab 109 Ide Modifikasi
111
Bab 110 Kunjungan
112
Bab 111 peresmian Pariwisata alam
113
Bab 112 Visual
114
Bab 113 Tanding Ulang
115
Bab 114 Suara Tempat Tidur
116
115 Tabrakan beruntun
117
116 Jengah
118
Bab 117 kepergian Uthi Sumi
119
Bab 118 Pulang
120
Bab 119 Nasib Calon Adik Ipar
121
Bab 120 Rama Sahroni
122
Bab 121 Lamaran Kemmy
123
Bab 122 Tertembaknya Andri Pranoto
124
Bab 123 Dunia Tidak Selebar Daun Kelor
125
Bab 124 Kejadian di Jalan Sepi
126
Bab 125 Rencana Mencetak Kenzo
127
Bab 126 Bagai Buah Simalakama
128
Bab 127 Akad dan Resepsi Kemmy
129
128 Bertemunya Tomy dan Anton
130
Bab 129 Ternyata Belum Ketahuan
131
Bab 130 Jaga Dia Untukku
132
Bab 131 Bertemu Mantan Ken
133
Bab 132 Kecurigaan Mami
134
Bab 133 Kenzo Sudah Tercetak
135
Bab 134 Kenangan Masa Lalu
136
Bab 135 Seremoni PT WIGUNA GROUP
137
Bab 136 Cemburunya di Pending Dulu
138
Bab 137 Bertemu Abang Lagi
139
Bab 138 Waktunya Kenzo Keluar
140
Bab 139 Baby Ezo
141
Bab 140 Aksi Baron Pranoto
142
Bab 141 Aksi Baron Pranoto 2
143
Bab 142 Aqiqah dan Bertanding Bertiga
144
Bab 143 Tidak Bertemu Cucu
145
Bab 144 Rencana Khitan
146
Bab 145 Akibat Penculikan Theo Thanapon
147
Bab 146 Terapi yang Aneh
148
Bab 147 Amplop
149
Bab 148 Aksi Tomy dan Andri
150
Bab 149 Mengetahui Abi kandung
151
Bab 150 Lepas dari Kandang Harimau Terperosok di Kandang Singa
152
Bab 151 Amanah Anton
153
Pengumuman
154
Pengumuman
155
pengumuman give away
156
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!