Faro mulai merasa lelah karena dari tadi lari-lari. Faro melihat dari kejauhan Ken memeluk uminya dan berlari mendekati nya.
"Om.......om Ten, Palo Juda minta di peyuk" pinta Faro iri.
"Ayo kemari lah om peluk juga" ucap Ken sambil merentangkan kedua tangannya.
"Palo boleh Ndak cayang om Ten?" tanya Faro dalam pelukan Ken.
"Tentu boleh lah, karena om Ken juga sayaaaaang sama Faro" ucap Ken sambil mengeratkan pelukannya.
Setelah lama dalam pelukan Ken, perut Faro berbunyi karena lapar.
"Kruuuk..... kruuuuuk...... krukkkkkkk"
"Suara apa itu?" tanya Ken pura-pura tidak tahu.
"Hi... hi peyut Palo buni, lapel" kata Faro sambil memegang perutnya.
"Faro mau makan apa nak?" tanya Imma.
"Palo mau ayam doyeng, es deyuk, Tama sayun top" daftar Faro.
"Apa itu sayun top?" tanya Ken.
"Sayur soup, om Ken" jelas Imma cepat.
"Ooooooo, oya sampai lupa, ini Om Ken bawa oleh-oleh buat Faro" kata Ken sambil mengulurkan tangannya.
"Apa ini om Ten?, Palo buka ya tasnya ya" jawab Faro penasaran.
"Atiiiiik ...... atiiiiik, umi Mobin balu umi" teriak Faro senang sambil loncat loncat.
"Ayo bilang apa sama om Ken" titah Imma
"Teyimatatih om Ten, talim......muaah" sahut Faro.
"Mainnya nanti aja ya Faro, kita makan dulu yuk, om Ken juga lapar ini" ajak Ken sambil menggandeng Imma ditangan kanan dan menggandeng Faro di tangan kiri.
Hati Ken berdebar kencang bisa menggandeng tangan Imma, sepertinya memang harus lebih keras lagi mendekati pujaan hati nya itu.
Sesampainya di mobil, Ken membukakan pintu depan mobil untuk Imma dan Faro, kemudian Ken memutari mobil dan masuk di bagian kemudi mobil.
Mobil berjalan dengan kecepatan sedang menuju sebuah restauran kecil dengan konsep restauran keluarga.
Di setiap ruangan restauran itu memiliki konsep sebuah keluarga kecil yang tersedia tempat bermain anak-anak.
Ken sengaja membawa ke restauran ini agar Faro bisa sambil bermain sedangkan Ken mulai lagi modus nya mendekati Imma.
Ken memilihkan menu sesuai pesanan Faro, Ken pesan ikan bakar, sedangkan Imma memilih sama dengan pesanan Faro.
Setelah selesai makan Faro bermain di area tempat bermain yang disediakan, sehingga tinggallah Ken dan Imma yang duduk di meja makan itu.
"Umi Faro..." panggil Ken mengawali pembicaraan.
"Ya ada yang bisa saya bantu?" jawab Imma.
"Apakah aku boleh bertanya?" tanya Ken.
"Silahkan, asal jangan mengenai masa lalu" jawab Imma sambil menatap wajah Ken.
"Aduh belum mulai tanya sudah di batasi, umi Faro tidak asyik nich" protes Ken sambil mengerucutkan bibirnya.
"Boleh kah aku ingin lebih dekat dengan mu, bisakah kau buka hatimu sedikit aja untuk aku masuk?" tanya Ken hati hati.
"Maaf, bukannya tidak boleh, anda kan tahu bagaimana keadaan ku, sebaiknya carilah gadis yang sepadan jangan seperti ku" jawab Imma sendu.
"Kenapa kamu bicara seperti itu, semua manusia sama di mata Tuhan, jangan merasa rendah" jawab Ken lagi sambil menatap nya.
"Tetapi aku tidak ingin orang lain, aku maunya uminya Faro" ucap Ken dengan tegas.
"Dengarkan aku, hati ini tidak bisa kompromi kemana akan berlabuh, bisakah memberikan kesempatan untuk ku?" pinta Ken lagi.
"Aku tidak ingin anda menyesal nanti nya, banyak sekali rintangan dan perbedaan antara kita" jelas Imma.
"Asalkan kita hadapi berdua pasti bisa" pinta Ken.
"Itu maksudku, anda bilang kita hadapi berdua, sedangkan aku sudah berdua dengan Faro" protes Imma.
"Aku tidak sendiri, ada Faro, itulah intinya, mungkin nanti akan ada penolakan dari keluarga Anda dari masyarakat atau pun dari lingkungan kerja anda" jelas Imma panjang dan lebar.
"Dengarkan aku tentang dua hal, satu aku menerima mu satu paket bersama Faro tanpa syarat apapun, aku tidak perduli kata orang lain, nanti kita hadapi bertiga" ucap Ken pada awalnya.
"Yang kedua jangan panggil aku anda anda terus, aku jadi stres" jelas Ken kemudian.
"Kalau perlu panggil nya Abi Ken aja ya... ya...ya" minta Ken dengan mengedipkan mata nya.
"Kenapa malah jadi modus?" tanya Imma geli melihat tingkah Ken.
"Jadi mulai sekarang kita keluarga kecil ya ceritanya, kita resmi jadian ya please?" harap Ken lagi.
"Boleh kah minta waktu lagi untuk memikirkan nya?" Imma berpendapat.
"Baiklah hanya lima menit saja" Jawab Ken dengan modus.
"Mana ada waktu cuma lima menit" ucap Imma kesal.
"Ayolah jangan menolak ku, kita awali pelan pelan, bukan berdua, tapi bertiga seperti kemauan mu ya?" Ken merayu lagi.
"Memang nya anda bisa menerima kami berdua dengan ikhlas"tanya Imma.
"Apakah anda tidak akan menyesal nantinya?" tanya Imma lagi.
"Nah nah lagi kan mulai lagi, panggil Abi aja ya" rayu Ken sambil tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Imma Ken langsung memanggil Faro yang sedang asyik bermain di area bermain.
"Faro...... Faro sini nak" panggil Ken
"Yo Om Ten ada apa, tok pandin pandin?" jawab Faro.
"Sini Om pangku, maukah jika Faro punya Abi baru" tanya Ken.
"kan Abi Palo tudah ke tulda" jawab Faro
"Bukan Abi yang sudah ke surga, ini Abi yang lain" ucap Ken menerangkan.
"Coba ingat Faro punya berapa uthi hayo" tanya Ken pura-pura tidak tahu.
"Uthi na Palo ada tida, uthi Tumi, uthi Malni dan uthi Tali yang udah di tulda uga" jawab Faro sambil menghitung dengan jarinya.
"Naaah seperti itu abinya Faro satu kan sudah ke surga, sekarang mau nggak Faro punya Abi lagi" harap Ken.
"Mau tapi tiapa Abi balu Palo?" tanya Faro
"Ini... Abi Ken" tunjuk Ken pada dirinya sendiri.
"Kan Faro punya umi cantik, naaah sekarang Faro juga punya Abi ganteng" rayu Ken kepada Faro agar mau menerima nya.
"Jadi mulai sekarang Faro jangan panggil om Ken tetapi panggil Abi ganteng" ucap Ken sambil tersenyum.
"Boyeh tah umi, Palo pandil Abi danteng?" tanya Faro kepada umi.
"Hhhm, boleh sayangnya umi" ucap Imma sambil geleng-geleng kepala karena tingkah lucu Ken.
"Ya deh tekalang Palo pandil Abi danteng" kata Faro dengan senang.
"Nah umi cantik, sekarang tidak boleh menolak lagi ya, karena Faro juga sudah setuju" rayu Ken kepada Imma.
"Ingat panggil nya Abi ganteng ya" pinta Ken.
"Enggak ah, modus" jawab Imma sambil senyum simpul.
"Hari ini di ulang tahun Faro yang ke tiga kita resmi jadian" gumam Ken dalam hati.
"Umi,... Abi... Palo ngantuk, Puyang yok" ucap Faro sambil menguap.
"Ayo kita pulang, Abi gendong" titah Ken sambil menggendong Faro.
Akhirnya hari ini berakhir dengan hati yang bahagia, Ken rasanya ingin terbang ke atas awan. walaupun Imma belum menerima nya dengan sepenuh hati.
Yang penting Imma bisa membuka hatinya itu sudah cukup buat hati bahagia.
_________________
Hore...... akhirnya jadian juga
Abi dan umi nya Faro
trims atas dukungan like, vote dan komentar
nya.... I love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
semangaaat abi ken untuk meluluh kan hati umi imma 😘😍💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼
2022-11-14
0
Hye
modusnya kelebihan tuhಡ ͜ ʖ ಡ
2022-05-16
1
~Mrs.Njn
cerita bagai dikehidupan nyata. sprt bukan cerita fiksi...kamu keren thor.
dgn bahasa yg mudah dimengerti dan dipahami bg readers.
tetap semangat!
2022-02-11
2