Faro mengajak om ganteng itu mendekati uminya, tapi sebelum nya om ganteng mengusap mulut Faro yang belepotan es krim.
Om Ganteng menggandeng Faro mendekati umi.
"Umi, ini ada om danteng" kata Faro.
"Eeee nak, tidak boleh merepotkan om nya ya" jawab Imma sopan.
"Tidak merepotkan kok, tadi saya sendiri ingin menemui umi palo" ucap om ganteng sambil senyum simpul.
"Oooo, ini putra ku nama nya Faro, maaf merepotkan" jawab Imma lagi.
"Kenalkan namaku Kenzie Wiguna, panggil saja Ken" Ken sambil mengulurkan tangannya.
"Panggil saja umi Faro" Imma memperkenalkan diri dan membalas jabat tangan Ken.
"Sayang om ganteng itu namanya om Ken, ayo salim dulu" perintah Imma kepada putranya.
"Talim om Ten, muaaah" kata Faro sambil mencium punggung tangan Ken.
"Oya om Ken mengucapkan terima kasih atas bantuan Faro tadi ya" ucap Ken sambil mengusap rambut nya.
"Tama-tama" jawab Faro polos.
"Memang nya Faro bantu Om Ken apa nak, kok pinter anak umi?" tanya Imma dengan heran.
"Itu tadi ada anak muda yang menabrak saya, dokumen nya jatuh, saya tidak menyadarinya kemudian Faro bilang kalau kertas nya jatuh" jelas Ken merasa bersyukur.
"Makanya ngajak Faro menemui uminya untuk mengucapkan terima kasih" lanjut Ken menerangkan.
Tetapi sebelum sempat Imma menjawab nya ada laki-laki ganteng berlari ke arah nya.
"Dari tadi saya mencari mu bos" tanya Sandi dengan nafas memburu.
"Maaf, ini kenalkan asisten saya Sandi namanya, Sandi kenalkan si kecil ganteng itu namanya Faro, dan umi nya"
"Selamat sore umi Faro, dan halo ganteng toss dulu dong kita" ajak Sandi sambil mengangkat tangannya.
"Plak"
Tangan Sandi dan Faro beradu tapi tidak terasa sakit walaupun ada suaranya.
" Eh... Om Ken ikut toss juga dong" ajak Ken tidak mau kalah dengan sandi.
"plak"
Dan semua tertawa bersama-sama.
"Baiklah kami pamit duluan ya, permisi" kata Imma sambil menggandeng Faro menuju kasir.
"Da... da Om Ten dan Om Tandi" ucap Faro sambil melambaikan tangannya.
Imma buru-buru pergi ke kasir dan membayar kaos Pororo dan kaos Tayo yang dipilihnya tadi.
"Ada apa bos, kok seperti ada yang aneh dengan hati mu?" tanya Sandi penasaran.
"Entahlah sepertinya ada yang aneh dengan umi Faro itu, kau lihat aja paling umurnya baru 20 tahun, kok bisa mempunyai anak sebesar itu" ucap Ken sambil menatap Imma pergi.
"Kalau masih penasaran kita selidiki aja bos, siapa tau sesuai dengan kriteria yg bos cari" saran sandi kemudian.
"Tetapi bos dia kan sudah punya anak, bagaimana dengan suaminya?" tanya Sandi lagi karena penasaran.
"Tadi si Faro itu sudah cerita kalau abinya sudah pergi ke surga" jawab Ken sambil mengusap rambut nya.
"Ayolah kita ikuti saja dari pada mati penasaran, seperti nya ada yang istimewa dengan ibu muda itu" ajak Ken sambil berlari menyusul Imma dan Faro ke luar gedung dan menuju tempat parkir gedung.
Ternyata umi baru sampai di parkiran, mengambil motor metik nya dan meluncur bersama Faro pulang ke rumah.
Sedangkan Ken dan Sandi mengikuti dari belakang sampai depan rumah Imma, kemudian kembali ke kantor.
Sesampainya di rumah Faro mandi dan berganti baju dengan gambar Pororo, hati nya senang bukan main, ternyata sederhana saja bisa membuat Faro bahagia.
Jam makan malam tiba keluarga kecil Imma makan bersama, uthi Sumi, uthi Marni, Akung Karno, Imma dan Faro duduk bersama dalam satu meja.
Imma menganggap mereka seperti keluarga sendiri, tidak ada batasan antara pegawai atau pemilik toko.
"Umi....kok belum ke sekolahan memang tidak niat untuk kuliah lagi kah?" tanya uthi Sumi.
"Seperti nya umi tidak berminat uthi, sebaiknya kita membangun ruangan lagi di sebelah toko untuk membuat kafe uthi, bisa untuk masa depan Faro nanti" jawab Imma dengan sendu.
"Umi, Akung Karno dulu kan tukang dan kuli bangunan, biar akung aja yang buat" saran Akung Karno.
"Iyo betul itu umi, biar akung Karno banyak kegiatan, masak makan gaji buta, banyak nganggur nya" gerutu uthi Marni.
"Tapi modal belum cukup Akung" jawab Imma sambil tersenyum melihat uthi Marni.
"Tidak apa-apa, pelan-pelan saja, beli bahan bangunan nya bertahap, lama-lama selesai juga nanti" saran Akung Karno.
"Bener tidak menyesal kalau tidak kuliah lagi, mumpung ada kesempatan Lo?" rayu uthi Sumi lagi.
"Sebetulnya banyak pertimbangan nya uthi, baru di daerah sini aja yang tahu bagaimana hubungan umi dan Faro, sudah banyak suara sumbang bikin nyesek, lebih baik tidak usah lah uthi, umi sudah merasa bersyukur kok dengan keadaan kita, lebih baik kita kembangkan saja usaha kita, bisa membuka lapangan kerja baru" jelas Imma panjang dan lebar.
Uthi Sumi tertegun mendengar ucapan umi tidak terasa matanya merembes tanpa di sadari nya.
Uthi Marni dan akung Karno hanya merasa terheran heran dengan apa yang terjadi, sebab memang mereka berdua tidak tahu apa hubungan Faro dan Imma.
"Sudah lah umi tidak usah disesali apa yang telah terjadi, lebih baik kita introspeksi diri agar bisa menjadi lebih baik kedepannya" nasehat Akung Karno.
"Terimakasih ya kung atas nasehatnya, ya sudah masalah membuat rumah untuk kafe umi serahkan kepada Akung ya" jawab Imma.
" Mulai besok berarti lebih sibuk kita, umi sudah final tidak berniat untuk kuliah lagi, umi hanya akan fokus pada Faro saja" jelas Imma lagi.
"Baiklah ayo istirahat besok hari Minggu, biasanya toko kue akan lebih ramai dari biasanya" ajak uthi Marni sambil berdiri.
"Iya" jawab serentak.
Keesokan paginya betul saja toko terlihat ramai pembeli, yang biasanya Imma hanya fokus di dapur, terpaksa membantu melayani pembeli.
Pada jam makan siang Faro duduk di depan kasir sambil maka nasi dan ayam goreng kesukaan nya, datang tamu istimewa om ganteng yang memang sengaja, untuk menyelidiki Imma.
"Selamat siang" kata Ken sendirian.
"Selamat siang pak, mau cari kue apa?" tanya uthi Sumi.
Ken yang hanya sendiri tersenyum simpul dan menunduk tanda hormat, tetapi sambil melihat Faro yang sedang makan.
Sebetulnya sandi mau ke toko hari Senin untuk menyelidiki Imma, tetapi Ken tidak sabar.
"Halo..... ini Faro ganteng kan, kok disini?" tanya Ken pura-pura kaget.
"Om Ten, ini tan lumah Palo" jawab Faro sambil turun dari kursi dan mengambil tangan Ken
"Talim. muaah, umi ada om Ten" ucap Faro lagi.
"Iya nak, selamat datang di toko kue kami om Ken" jawab Imma sambil mendekati Faro.
"Terimakasih, sebentar ya Faro, Om Ken pesan kue ke umi dulu ya" jawab Ken kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Alya Yuni
Imma ko npa gk kuliah
2023-01-04
1
Indah Maya Sari
biarpun bacax nanti sekarang. tpi menyenangkan 🥰🥰🥰
2022-12-13
1
Mella Soplantila Tentua Mella
om ganteng bisa ajhe niii😂😂😂😂
2022-11-14
1