Imma tengah asyik menyantap bakso di kedai dia duduk di pojok bagian belakang, duduk sendirian, dia pesen minuman es jeruk sebagai teman makan bakso.
Datang dua orang laki-laki berpakaian serba hitam yang duduk di bangku depan Imma, sepintas dia melihat wajah laki-laki itu ada tahi lalat di atas alis sebelah kanan.
kedua laki laki itu memiliki badan yang tegap, kekar dan atletis. berkulit gelap dan mempunyai sorot mata yang tajam.
Seketika Imma ingat kejadian saat Faro berumur 4 bulan dalam kandungan ibu Lestari.
Betul laki-laki itu adalah bodyguard dari keluarga Tomy Sanjaya Kakek kandung dari Faro Sanjaya.
Imma teringat kembali saat-saat pelarian nya untuk menghindari keluarga ayah Dona
flashback.
Saat itu ayah Dona sedang training selama tiga bulan di Jakarta, kami tinggal di rumah bertiga, Ibu Lestari Bibi Sumi dan Imma.
Di Jakarta ayah Dona mendapatkan informasi dari asisten pribadi nya yang bernama Anton, bahwa Tommy Sanjaya ayah kandungnya sudah mulai curiga tentang pernikahan siri dari ayah Dona dan Ibu Lestari.
Tomy Sanjaya mendapatkan informasi tentang pernikahan siri anaknya dari suara desas desus para karyawan pemetik teh.
Ayah Dona langsung bergerak cepat, untuk menghilangkan jejak tentang pernikahan itu, karena ayahnya Tomy Sanjaya mengancam akan menghancurkan keluarga kami dia mengganggap kami hanya ingin harta nya saja.
Ayah Dona menarik uang tunai dalam jumlah banyak untuk membeli rumah yang sekarang ini di tempati Imma, penarikan uang tunai bertujuan untuk menghilangkan jajak.
Setelah selesai transaksi pembelian rumah yang berada di pinggiran kota Jakarta, ayah Dona menjemput kami secara diam-diam.
Hari pertama kami keluar dari rumah lama, ayah Dona diikuti dua bodyguard yang berbaju serba hitam.
Kami terpaksa pisah dengan ayah Dona dan menginap di hotel kecil di perbatasan antara Jawa tengah dan Jawa timur selama tiga hari sampai di jemput ayah Dona kembali.
Kami terpaksa seperti main kucing kucingan dengan bodyguard itu, untung nya bodyguard itu belum mengenali wajah kami bertiga.
Akhirnya kami keluar dari hotel di perbatasan itu tanpa menunggu ayah Dona datang dan naik kereta menuju Jakarta, tanpa di dampingi oleh ayah Dona ataupun asisten pribadi nya ayah Dona si Anton kami lebih merasa aman.
Tiba stasiun kereta api kota Jakarta kami hampir tengah malam, kami di jemput Anton asisten ayah Dona, untuk menginap lagi di sebuah penginapan sederhana.
Kami terpaksa menginap di penginapan sederhana selama dua bulan, karena ayah Dona masih membangun sebuah toko kue yang berada di depan rumah yang di beli ayah Dona.
Selama di penginapan kami sama sekali tidak bisa bertemu dengan ayah Dona, tidak juga dengan alat komunikasi handphone, berkomunikasi nya hanya dengan perantara Anton saja.
Anton juga diawasi gerak gerik nya selama bersama ayah Dona ataupun sedang sendiri.
Ayah Dona selalu di kawal oleh dua bodyguard itu kemanapun dia pergi, handphone nya juga di sadap oleh Tomy Sanjaya.
Pada suatu hari ayah Dona bisa melepaskan diri dari Bodyguard itu selama tiga jam dengan alasan tidak enak badan dan tidur di hotel bintang lima di Jakarta saat sedang bertemu klien.
Sementara yang lagi tidur adalah Anton dengan bertukar pakaian dengan ayah Dona dan bisa bertemu dengan kami.
waktu tiga jam di manfaatkan oleh ayah Dona dan Ibu Lestari untuk memeriksa kandungan ke rumah sakit dan melakukan USG.
Hasil USG menunjukkan bahwa anak nya kelak yang akan lahir adalah anak laki laki yang akan di beri nama Faro Sanjaya.
Hasil foto USG di minta oleh ayah Dona dan dibawa kemana pun dia pergi sebagai obat rindu karena tidak bisa mendampingi Ibu Lestari setiap saat, tetapi saat di rumah di letakkan di tengah buku agenda ayah Dona beserta foto pernikahan nya.
Foto USG itu di bingkai rapi dan ada tulisan tangan "anak lelaki ku"
Setelah selesai dari rumah sakit, ayah Dona dan Ibu Lestari pergi ke rumah yang di belikan ayah Dona untuk kami.
Ayah Dona kembali ke hotel dan bertukar tempat dengan asisten Anton dengan aman tanpa disadari oleh kedua bodyguard itu.
Keesokan harinya setelah pertemuan ayah Dona dan Ibu Lestari kami mulai pindah rumah sendiri tanpa di dampingi oleh ayah Dona atau pun Anton sang asisten.
Semala kami tinggal dirumah baru di pinggiran kota Jakarta, ayah Dona hanya mengunjungi kami tiga kali, itupun hanya beberapa jam dan waktu malam hari.
Saat mencari pindahan sekolah Imma hanya di temani Bibi Sumi saja, ketika daftar pun informasi nya Imma hanya tinggal bersama bibinya di pinggiran kota Jakarta.
Dalam keadaan hamil Ibu Lestari sangat tertekan dengan keadaan saat itu, tubuhnya kurus perut buncit Dan tidak memiliki banyak teman.
Kami bertiga saling menguatkan, saling memberi dukungan satu sama lain. apa lagi Bibi Sumi selalu mendampingi Ibu Lestari tanpa lelah.
Memang saat itu keluarga kami di larang oleh ayah Dona memiliki teman dengan alasan semakin sedikit yang mengetahui keadaan akan semakin aman kami dari pengaruh keluarga Tomy Sanjaya.
Rahasia pernikahan ayah Dona dan Ibu Lestari hanya diketahui oleh Anton saat itu sebagai saksi dari pihak laki laki, paman Komar yang merupakan saksi dari pihak Ibu Lestari dan pak penghulu yang menikah kan ayah Dona dan Ibu Lestari.
Acara pernikahan siri itu di adakan di rumah paman Komar karena saat itu hanya beliau lah satu satunya keluarga ibu Lestari.
Saat menikahkan Ibu Lestari, paman Komar sudah bercerai dengan istrinya. paman Komar di karuniai dua anak laki laki yang kini tinggal di Kalimantan
Mantan istri paman Komar saat ini juga tinggal bersama dengan kedua anaknya yang tinggal di Kalimantan.
Paman Komar adalah kakak dari orang tua ibu Lestari, setelah dua Minggu dari pernikahan saat itu beliau meninggal dunia karena penyakit komplikasi.
Waktu Paman Komar meninggal dunia kedua anak dan mantan istri nya juga tidak hadir dalam pemakaman tersebut karena kami tidak bisa menghubungi keluarga paman tidak memiliki nomor handphone mereka.
flash off
Saat menatap kedua bodyguard itu seketika Imma mengeluarkan keringat dingin, badan bergetar muka pucat, padahal bakso di mangkok masih setengah.
Imma langsung keluar dengan gontai membayar bakso dan pulang dengan menggunakan mobil online tanpa berpikir panjang.
Sebelum Imma sampai dirumah belanjaan bahan kue sudah sampai rumah terlebih dahulu, padahal biasanya Imma yang lebih dahulu sampai rumah.
Uthi Sumi merasakan firasat buruk yang terjadi pada Imma karena sudah sore belum pulang.
Sesampainya di rumah Imma langsung masuk kamar dan tidur dengan menggunakan selimut tebal di seluruh tubuh nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Alya Yuni
Dah tau bnyk msalah ngapain keluar jauh
IBU Lestari ju bodoh amat dah tau lkinya ada istri
e mlhan mau jdi pelakor
itlh ibumu yg cari msalah
2023-01-05
0
Mella Soplantila Tentua Mella
lanjut
2022-11-14
1