Selama ini suara sumbang di luaran sana banyak yang negatif, apalagi orang yang baru pindah di daerah tempat tinggal kami, seorang gadis SMU yang mempunyai seorang putra dan tidak memiliki suami.
Predikat gadis beranak satu tanpa memiliki suami sudah melekat pada Imma selama hampir tiga tahun terakhir.
Tetapi apapun kata orang hidup tetap terus maju, Imma hanya mengingat amanah ibu Lestari harus ikhlas.
Hari ini Imma mengikuti wisuda kelulusan SMU nya. karena harus di dampingi orang tua. Imma mengajak bibi Sumi dan Faro ke sekolahan.
"Umi, palo mau di adak te mana, tok Lame betun?" ucap Faro dengan cadelnya.
"Mau makan enak sayang" jawab Imma sekenanya.
Sebab Faro jarang sekali di ajak keluar untuk jalan-jalan, setahunya Faro kalau jalan hanya makan enak, beli mainan dan beli es krim kesukaan nya.
"Ada es Telim tidak Uthi?" tanya Faro kepada uthi nya.
"Entahlah lah tidak ada kayaknya" jawab uhti.
"Nanti kalau tidak ada kita bisa beli di Minimarket ya sayang" jawab Imma.
"Ho o, tapi benelan ya umi dangan bo'ong" ujar Faro.
"Waduh .... waduh siapa si ganteng ini?" tanya Mely sambil memegang pipi gembul Faro.
"Namatu Palo" jawab Faro cepat.
"Wuiiiih pinter banget anak siapa sih?" tanya Marisa.
"Anak na umi tantik" Jawab Faro sambil menunjuk Imma yang berada di sebelah nya.
"Ha, beneran Im, ini anak mu?" tanya Mely dan Marisa hampir bersamaan.
"Iya tidak salah lagi" jawab Imma sambil mengangkat bahunya.
"Kenapa tidak pernah cerita pada kami Imma?" tanya Marisa lagi sambil membuka mata lebar-lebar karena kaget.
"Dangan motot motot Matana dosa kata uthi" jawab Faro cepat karena tidak suka uminya di pelototi.
"Umi Palo baik dan tantik" ucap Faro lagi
"Ha....ha....ha " semua pada tertawa mendengar kata Faro polos.
"Iya deh uminya Faro cantik dan baik, jangan melotot ya tante cantik" jawab uthi membela Faro.
"Ha.... ha..... waduh pinter banget sih, kenapa tidak pernah cerita pada kami, Imma?" kata Mely lagi.
"Kan tidak ada yang tanya" jawab Imma sekenanya.
"Ayolah kita duduk disana acara mau mulai nich" kata Imma lagi sambil menuntun uthi yang menggendong Faro.
Acara wisuda berjalan dengan lancar, ada juga acara pengumuman nilai terbaik, Imma menjadi urutan ke tiga terbaik dari keseluruhan murid.
Juara satu, dua dan tiga diminta naik ke panggung, Imma naik panggung, tetapi Faro nangis ingin ikut.
Terpaksa Imma naik panggung sambil menggendong Faro, semua mata memandang dengan curiga.
Ada yang berbisik bisik, anak haram nya, ada juga yang berbisik adiknya ada juga yang berbisik keponakan nya.
Imma hanya menekan selvi nya dengan kasar, saat map yang berisi penghargaan di berikan kepada Imma justru dengan cepat di ambil oleh Faro dengan mengucapkan
"Teyimatatih".
Semua pengunjung yang melihat nya tertawa lepas sambil bertepuk tangan, langsung kepala sekolah itu mengusap rambut Faro dengan mengucapkan
"Sama-sama pintar".
Setelah turun dari panggung Imma dan Faro duduk kembali dekat uthi nya.
"Umi, ini isina apa, kok keltas tok, tida ada es telim tah?" tanya Faro.
"Tidak ada sayang, adanya ini" kata Imma sambil menyodorkan kotak makan dan kue yang baru di bagikan kepada semua yang hadir.
"Apa itina, Palo mau ini, teh totak, pelmen dan ayam goyeng, loti tidak mau boten, banyak di lumah" ucap Faro senang.
"Ya sudah sini suapin ya pake ayam" jawab uthi.
"Tuapin umi aja uhti" pinta Faro.
"Ya sudah, sini umi suapin" jawab Imma sambil mengambil kotak makanan itu.
"Uthi juga makan ya" ucap Imma lagi
"Iya uthi, matan banak, bian tepet betal" jawab Faro lagi sambil membulatkan tangannya.
Imma hanya senyum senyum melihat tingkah polah Faro yang lucu dan ceplas-ceplos. orang yang di dekat mereka bertiga juga menggelengkan kepalanya karena kepintaran Faro.
Setelah acara selesai semua murid dan wali murid mengambil sesi foto baik sendiri ataupun sekeluarga, Imma membuat sesi foto berdua dengan Faro.
"Nanti foto berdua dengan Faro di besarkan ya umi, terus di pasang di ruang keluarga di sebelah uthi lestari dan Akung Hariyanto" ucap uthi Sumi.
"Iya foto bertiga juga harus ada" jawab Imma lagi.
Setelah sesi foto selesai Imma berjalan menuju parkiran, mengambil motor metik nya, tetapi ada panggilan dari belakang.
"Imma.... Imma tunggu dulu nak" panggil kepala sekolah yang semakin mendekat.
"Ya pak ada apa?" tanya Imma heran kok kepala sekolah memanggilnya.
"Kamu mau melanjutkan kuliah kah, ada program beasiswa untuk yang juara?" tanya kepala sekolah itu.
"Dari kemarin saya sudah tidak berminat untuk kuliah sih pak, karena takut biaya nya besar" jawab Imma lagi.
"Kan ada program beasiswa berarti gratis masuk dan uang SKS nya" jawab kepala sekolah lagi.
"Bagaimana Bu kalau Imma kuliah?" tanya kepala sekolah kepala uthi Sumi.
"Kalau saya terserah Imma saja pak" jawab uthi Sumi.
"Begini saja, kamu pikirkan dulu aja, nanti kalau berminat datang ke sekolah lagi ya, biar bapak bantu proses beasiswa nya" jelas kepala sekolah.
"Baik pak terimakasih, kami permisi dulu" ucap Imma sambil mengambil punggung tangan kepala sekolah mencium nya.
Spontan Faro juga ikut Salim dan mencium punggung tangan kepala sekolah.
"Talim muuuah" kata Faro.
Kepala sekolah itu mengusap kembali rambut Faro dengan kata " Anak pintar, anak siapa to ini?".
"Teyimatatih, anak umi tantik" jawab Faro tapi tidak menunjukkan tangannya pada Imma karena tangannya masih memegang teh kotak dan permen.
Kepala sekolah tersenyum sambil kembali ke ruangan nya setelah berpamitan kepada uthi Sumi.
Kami pulang kembali ke rumah dengan naik motor metik Faro sudah pintar minta berdiri di depan jika naik motor, sambil melihat kanan kiri jalan.
"Umi itu es telim" tunjuk Faro, melihat Baleno iklan es krim.
"Iya umi belikan es krim ya di toko dekat gambar es krim itu" jawab Imma.
"Atik......Atik dapat es telim" ucap Faro senang.
"Lata totat Ama Tobeli ya umi" kata Faro sambil lompat lompat.
"Baiklah ayo turun" kata uthi sambil menggendong Faro, sedangkan Imma memarkirkan motornya.
Sesampainya di dalam minimarket Faro sibuk dengan pilihan es krim nya.
"Banak .....banak mi, nanti dibadi akung talno, uthi Malni duga" pinta Faro.
"Waaaah ternyata anak umi baik hati ya, inget akung Karno dan uthi Marni, kok uthi Sumi tidak di bagi sih" protes uthi Sumi sengaja menggoda Faro.
"He he he iya lupa, iya iya buat uthi Tumi dapat duga" jawab Faro sambil memegang dahi nya dan tersenyum simpul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Indah Maya Sari
😅😅 bacax ikut cadel juga aq thor😅🤭
2022-12-13
1
Entie Putri Zaini
kurang keren manggil ny..masa umi setidak ny bunda ap ibu lah
2022-06-03
1
Pipit Sopiah
imma harus kuliah dan jadi orang hebat
2021-03-05
3