Setelah 7 hari pemakaman ibu Lestari, Bibi Sumi dan Imma yang menggendong baby Faro mengunjungi pak RT dimana Imma tinggal.
"Selamat sore pak" kata Imma.
"Selamat sore juga, ada yang bisa di bantu?" kata pak RT.
"Kemarin sebelum ibu Lestari meninggal apa pernah kesini pak, apa amanah beliau pada bapak?" tanya Imma langsung.
"Oya, ibu Lestari memang memberikan amanah agar Imma membuat akta kelahiran untuk baby nya" kata pak RT.
"Baiklah pak, ini data-data nya, apakah bisa pak kalau tidak di cantumkan nama ayahnya?" tanya Imma lagi dengan agak takut.
"Bisa nak, sekarang sudah ada undang-undang kok" jawab pak RT.
"Jadi anggota keluarga ada tiga, Imma Anjani sebagai kepala keluarga, Faro Sanjaya sebagai anak kandung, dan ibu Sumiyati sebagai anggota keluarga ya" jelas pak RT lagi.
"Iya pak RT, bisa kan?" jawab Imma sambil berharap.
"Kamu tidak akan menyesal nantinya nak" hanya pak RT kembali.
"Insyaallah tidak pak, itu sudah menjadi amanah ibu, seberat apapun Imma akan ikhlas menerima nya" tegas Imma kembali.
"Baiklah, bapak juga menjalankan amanah ibumu juga nak, ini akan bapak usahakan ya" ucap pak RT lagi.
"Satu lagi pak, tolong jangan ceritakan tentang akta kelahiran dan kartu keluarga kami ya?" sahut Bibi Sumi berharap.
"Yap .... siap, kita harus melaksanakan amanah terakhir ibumu" jawab pak RT tegas.
Setelah hampir dua Minggu akhirnya akta kelahiran dan kartu keluarga jadi dan seperti yang diharapkan Imma Anjani sebagai kepala keluarga, Faro Sanjaya adalah anak kandung Imma.
Sudah berjalan selama enam bulan berlalu setelah ibu Lestari meninggal dunia, dan baby Faro berumur enam bulan.
Imma setiap hari tetap sekolah seperti biasa, Imma bakery juga semakin banyak pelanggan nya.
"Bibi Sumi apa lagi amanah yang belum kita lakukan dari ibu Lestari" tanya Imma.
"Itu nak, bibi sampai lupa, foto-foto dan semua yang berhubungan dengan ayah Dona harus di singkirkan" jawab bibi Sumi.
"Kata ibu harus di ganti foto ibu dengan ayah Hariyanto aja yang di ruang keluarga itu" jelas bibi Sumi kembali.
"Baiklah Bi, nanti Imma juga buat foto Imma berdua dengan Faro, untuk di pajang di ruang keluarga" ucap Imma.
"Oya Bu, bagaimana kalau Imma ada usul?" tanya Imma lagi
"Apa itu?" jawab bibi Sumi kembali.
"Kita tambah karyawan lagi ya Bi, soalnya akhir-akhir ini setelah ada baby Faro semakin banyak saja pekerjaan yang tidak bisa di tangani" kata Imma.
"Sebaiknya pasangan suami istri yang bisa tinggal sama kita aja ya umi" kata bibi Sumi ( setelah adanya baby Faro Bibi Sumi memanggil Imma umi agar baby Faro terbiasa dengan panggilan itu).
"Baiklah umi serahkan tugas ini pada bibi saja" jawab Imma.
Akhirnya ada pasangan suami istri yang umurnya 40 tahun datang dari kampung yang bekerja membantu Imma.
Namanya pak Karno dan Bu Marni, yang di karuniai 2 anak yang tinggal kampung bersama neneknya katanya.
Saat di rumah Imma bersikap dewasa layaknya ibu rumah tangga pada umumnya, mengatur keperluan rumah tangga dan semua masalah toko Imma bakery.
Imma adalah tetap Imma gadis supel yang baru duduk di bangku 11 SMU, selama di sekolah ceria dan tanpa beban, bermain dengan teman-teman sebayanya.
Imma mempunyai dua teman akrab cewek bernama Mely dari suku Sunda, dan Marisa Siregar dari suku Batak.
Tetapi teman akrab maupun teman sekolahnya tidak ada yang tahu tentang kehidupan pribadi Imma.
Imma sangat tertutup soal keluarga nya, yang mereka tahu Imma anak yatim-piatu yang tinggal bersama bibinya di daerah pinggiran Jakarta.
Pada hari Jum'at hari terakhir Imma menyelesaikan ulangan semester ganjil nya, Mely dan Marisa mengajaknya nonton film, hari ini ada film kesukaan nya.
"Halo bibi, eeee panggil uthi saja ya, soalnya Faro sudah mulai pintar sekarang he he he" ucap Imma menelpon bibi Sumi.
"Iya ada apa umi?" jawab Bibi Sumi senyum senyum di panggil uthi.
"Apa Faro rewel?" tanya Imma lagi.
"Tidak, dia pinter kok, tahu aja kalau uminya sedang ulangan" jelas bibi Sumi lagi.
"Umi ijin nonton sebentar ya bersama teman-teman, bolehkan?" pinta Imma.
"Ya... bersenang senang lah, Faro aman sama uthi nya" jawab Bi Sumi.
Hari itu Imma, Mely, dan Marisa meluncur ke gedung bioskop dengan gembira, mereka masuk ke gedung dan duduk di kursi yang sama.
Ada deretan cowok yang sedari tadi memperhatikan kami,
"Eee lihat tuh Im, dari tadi ada cowok melirik kamu terus, naksir kali ya" kata Mely sambil melirik cowok itu.
"Iya dari tadi yang pakai kaos putih itu melihat mu terus" ucap Marisa sambil mengedipkan mata nya.
"Apa sih, paling akal-akalan kalian aja to" jawab Imma sekenanya.
"Betul Imma, kalau tidak percaya coba kamu lihat sendiri" jawab Mely lagi.
" Idih ogah banget, malu lah" Jawab Imma tanpa mau menoleh nya.
"Sudahlah itu naaah filmnya sudah mau mulai jangan berisik" jawab Marisa.
Setelah satu setengah jam kemudian film pun berakhir saat waktu sore itu. betul saja cowok tadi mengejar kami.
"Hey tunggu dong, kita kenalan dulu yok" ucap cowok itu sambil mengulurkan tangannya.
"Namaku Reno" ucap cowok yang berkaos putih tadi.
"Namaku Miko" ucap temennya Reno.
"Namaku Mely, ini Marisa dan dia Imma" jawab Mely dengan mengulurkan tangannya.
Dan saat bersamaan telpon Imma berdering ada panggilan masuk.
"Maaf ya teman-teman, bibiku menelpon ku, aku harus pulang" ucap Imma sambil berlari ke parkiran tanda ikut mengulurkan tangannya kepada Reno dan Miko.
"Kalian lanjutkan saja saya pulang dulu, daaaa" ucap Imma lagi.
"Daaaa" kata mereka bersamaan sambil melambaikan tangan nya.
"Ada apa uthi, ini umi sedang dalam perjalanan pulang?" kata Imma sambil men- starter motor nya.
"Ini ada berita duka, bapak RT kita yang membantu kita dulu meninggal dunia, uthi mau ta'ziah" kata Bibi Sumi.
"Inna ilaihi wa innailaihi rojiun, iya uthi umi pulang"
Akhirnya Imma sampai dirumah, mandi berganti baju setelah itu menggendong Faro yang sekarang tambah besar saja badan nya.
"Sini nak, sama umi ya, uthi biar ta'ziah sebentar ya, uthi salam buat Bu RT ya"
"Waduh.... waduh tambah besar anak umi sekarang ya" kata Imma sambil menciumi pipi gembulnya.
Hari demi hari, bulan demi bulan akhirnya Imma lulus SMU dengan nilai yang memuaskan kan. dan Faro sudah hampir berumur 3 tahun.
Faro kecil, badan putih, rambut lurus, pintar ngomong dengan suara cadelnya, terkadang banyak yang tidak memahami apa yang di ucapkan Faro.
____________________
hai........ teman teman
mohon dukungan nya
like, vote dan komentar nya trims
banyak telah membaca novel ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
SOO🍒
mewek aqu thoor 😭😭😭
2022-05-23
1
Santy Mustaki
,Lanjuuut
2021-10-28
2
🐷ღAhra✠ᵛᶜʳ
hhm ....
2021-08-02
2