"Hah....."
"Tuan?.. Ada apa Tuan menghela nafas?.. Apakah Tuan sedang mengalami masalah atau memikirkan rencana?.." Wu Chen yang sudah kembali dari alam bawah sadar cincin penyimpanan itu bingung harus menjawab apa namun Ling yang sudah membagikan emas dan perhiasan itu mendekati wajahnya ke wajah Wu Chen dan semakin mendekat seolah penasaran apa yang terjadi.. Mau tak mau dia pun mengambil keputusan kilat saat itu
"Ya!!... Aku mempunyai masalah!.. Jadi kalian sebaiknya kembalilah pada keluarga kalian dahulu dan biarkan aku istirahat sejenak.."
"Baik, Tuan! Kami berterima kasih atas kebaikan Tuan pada kami!.."
"Tidak apa..."
Setelah mereka pergi, Ling hanya berdiri, bingung dan murung karena hanya dia saja yang tidak memiliki keluarga
"Eh?... Ada apa Ling?.. Apa kau tak ingin pulang?.."
"Tidak Tuan.. Hanya aku yang tak memiliki keluarga disini..."
"Bagaimana bisa?.."
"Ayah, ibuku, dan adik-adikku dibunuh karena aku dan yang lain sempat merencanakan pemberontakan karena perlakuan mereka terhadap kami.. Namun karena kesalahanku, semua keluargaku dibunuh sebagai peringatan jika ada yang berani berkhianat maka akan mati keluarganya.." Ling yang sudah menggenang air mata itu, tak tega melihatnya, Wu Chen menarik lembut kepala Ling ke pundaknya dan mengelus rambutnya sambil menyanyikan sebuah lirik dengan nada lemah dan lembut seperti suasana hati Ling saat ini
"Huaaa..... Huaaa....."
"Disaat semua orang merasakannya~
Hanya ada rasa namun ada sedih..~
Kutakkan pernah melampaui dirimu~
Kuhanya bisa merenung~
Dalam kegelapan abadi....~
Hasutan yang membuat perperangan..~
Cerita yang tergores oleh kata..kata..~
Semua... Akan... Ada.. Waktunya...~
Semoga suatu hari...~
Kita dapat.. Merasakannya kembali..~" Alunan nyanyian Wu Chen dan tangisannya seolah menyatu dan membuat dirinya terbawa dengan emosi, dan apa yang dipikirkan oleh Ling saat itu
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Wu Chen (POV)
Suasana yang dialami oleh Ling saat itu, kini dia melihatnya sambil menyanyikan liriknya agar menenangkan Ling.. Dikerumunan yang ramai dilihat penduduk sekitar, dan diatas pengeksekusian terdapat Ayah, Ibu, dan Adik-adiknya Ling yang ingin dieksekusi oleh Luo Hui dan saat itu Ling dan aku sedang berdiri di depan pengsekusiannya itu bersama dengan pengikutku yang pernah memberontak..
Genggaman dirinya yang pada saat itu pancung sudah siap diatas kepala Ayah, Ibu dan Adik-adiknya Ling, membuat tangisannya semakin keras dan perlahan-lahan kesedihan atau tangisan Ling yang berupa air mata membuat kejadian saat itu seolah-olah menunjukkan kalau semua itu adalah kesalahan Ling.. Dan tiba-tiba aku melihat sebuah api yang membentuk iblis itu berubah menjadi keluarganya dan berteriak
"Ini semua salahmu!"
^^^"Ini semua salahmu!!"^^^
"Ini semua karena memberontak dan kami dibunuh!!"
"Ini semua salahmu!"
^^^"Ini semua salahmu!!"^^^
"Mengapa hanya kau yang hidup!!?"
"Ini semua salahmu!"
^^^"Ini semua salahmu!!"^^^
Dan kejadian saat itu membuat diriku melihat kilasan ingatan tentang kehidupanku dimasa lalu yang dimana pada saat itu aku sedang bertarung dalam pikiran melawan iblis berbentuk api, angin, air, batu dan kristal.. Dan semua itu membuatku mendapatkan petunjuk apa yang harus kulakukan untuk menenangkan Ling saat ini
"Jiwa yang hilang karena ke..matian~
Haruskah aku menyalahkan diriku..~
Mencari jawaban dari gunung ke langit~
Dan jawaban itu... selalu hanya 1...~
Dengarlah ini Ling..
Berjuang demi mereka...~"
"Arghhhh!!"
^^^"Arghhh!"^^^
Semua suasana, kejadian saat itu berubah menjadi pemandangan hijau, angin yang berhembus pelan menggerakkan sebuah daun-daun yang jatuh, dan akhirnya Ling berhenti menangis dan kami keluar dari sana
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Maafkan, Aku Tuan!!.. Hamba bersedia menerima hukuman apapun karena menangis dan merepotkan Tuan!!.. Hamba mohon ampun..." Dan saat itu tangan Wu Chen yang seperti bersiap memukul Ling itu ternyata hanya menakuti Ling dan hanya mengelus dan memberi tahunya sesuatu
"Kau tak merepotkanku.. Dan aku senang bisa merasakan apa yang kau rasakan saat itu... Jadi kau jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri karena saat itu kau memang dituntut bersalah oleh Luo Hui.. Jika kau melakukannya, dan terus dan terus menyalahkan dirimu seperti itu.. Apakah keluargamu mau melihat dirimu selalu menyalahkan diri seperti ini?.. Menangislah jika sedih... Tertawalah jika bahagia... Marahlah jika tersakiti..." Sebelum menghabiskan kata-katanya Wu Chen mendekat pada Ling dan memeluk dirinya lalu menyambung perkataannya tadi
"Dan Tersenyumlah jika bahagia... Aku takkan pernah menuntut seseorang seperti Luo Hui.. karena aku tahu, aku juga akan merasakan perasaan itu karena aku memiliki hati dan pikiran.. Dan jika kau bahagia maka tersenyumlah dan bercerita padaku.. Aku akan selalu ada untukmu.. Dan juga sebelumnya aku ingin memberikan sesuatu padamu.." Wu Chen mengeluarkan Pedang 1 Pikiran dan kalung Flawless Blood yang ia temukan didalam cincin penyimpanan
"Apa ini Tuan?"
"Ini adalah kalung Flawless Blood dan pedang yang sudah tak berbentuk ini namanya Pedang 1 Pikiran.." Bingung dengan perkataannya dan setengah percaya, Wu Chen langsung menarik tangan Ling dan menuju ke taman
...----------------...
"Coba kamu pegang pedang ini dan pikirkan sebuah bentuk pedang.."
"Tuan?..."
"Lakukan saja..." Ling memegang pedang itu dan memikirkan sebuah pedang ringan dan mematikan jika berturut-turut terkena tusukannya.. Terheran Wu Chen dengan bentuk pedang yang ia pikirkan namun ia tak terkejut jika Ling mampu menggunakannya.. Karena saat Wu Chen memegang pedang itu didalam cincin penyimpanan, dia melihat kilasan ingatan kalau penggunanya adalah seprang wanita cantik dan baik hati.. wanita yang memiliki pedang ini pasti adalah orang berbakat dan hebat, maka dari itu dia percaya kalau Ling adalah orang yang sama seperti mereka..
"Terima kasih Tuan! Aku menyayangimu karena karena Tuan Wu aku dapat kembali merasakan kehidupan dan anda memberikan saya sebuah senjata berharga untukku.. Saya sangat mencintai anda.." Ling melompat memeluk dirinya yang tak siap dan mereka terjatuh.. Dia bingung karena baru pertama kali ini dia mendengar seseorang yang mengatakan 'cinta' pada dirinya
^^^*Kasian banget sih. Baru pertama kali denger cewe ngomong gitu ke elu? Hahah*^^^
^^^ "Berisik lu!! Gw tau lu kaum jones kayak yang baca kan?! Iri bilang bos!!" ^^^*Kok lu tau?!!*^^^ ^^^ ...................... Terasa ada yang menempel ditubuhnya itu, membuat dirinya bingung apa yang berada ditubuhnya itu, dan ternyata "Eh!? Kok gede!! Eh salah maksudku Ling bangunlah.. Aku tak ingin kamu sakit karena tiduran seperti ini..." ^^^*Eleh.. Alesan aja buaya!*^^^ ^^^ *Duak* ^^^*Uaghh*^^^ ^^^ Mereka berdiri dan Ling malu bertatap muka dengan Wu Chen karena perkataan sebelumnya "Ling?" Dia merasa kalau Ling malu karena dirinya yang mengatakan sayang dan cinta padanya "Aku tau kamu malu.. Tapi tidak apa kok.. Jika terdapat pedang yang tajam maka kekuatannya akan semakin kuat, dan jika ada sebuah perasaan yang tertanam maka itu akan tumbuh dan semakin besar perasaan tersebut.. Jadi, jika kau memang mencintaiku atau seseorang sebaiknya bersama dengan orang yang benar-benar bisa mencintaimu, karena bisa saja perkataanmu barusan hanyalah sebuah angin yang tiba-tiba lewat saja.." Ling meyakinkan dirinya untuk bertanya pada Wu Chen "Jadi.. Maksud perkataan Tuan?.." Ling berbalik badan dan memasang wajah polos, imut, dan cantik ke Wu Chen.. Dan Wu Chen pun tersenyum sebelum mengatakan perkataannya "Maksudku... Coba lagi esok hari..." Ling langsung cemberut dan marah manja pada Wu Chen setelah mendengar perkataannya itu.. Mereka bercanda dan tertawa lepas bersama dan tak sadar kalau tingkah dan apa yang mereka lakukan saat itu sedang dilihat secara diam-diam oleh para pengikut Wu Chen.. Disaat mereka asik menontoni mereka... Tiba-tiba.. *Dushh* "Eh?.. Kok kayak ada suara angin kenceng gitu, terus suara bata pecah dan kayak ada orang dibelakang kita rasanya.." Dan saat mereka menoleh perlahan ke belakang "Hey, Hey, Hey!! Apa kalian sangat puas sampai-sampai setengah jam kalian melihat kami.. Apa yang kalian inginkan untuk hukumannya?" Wu Chen berkata pelan dengan wajah mengancam kepada mereka "Kami... Kami ingin...." *Duakk* *Duakk* *Duakk* "Dasar anak buah gak tau malu!! Ka... Kali... Kalian berani-beraninya menguping pembicaraan Tuan dan diriku.. Ka... Kalian.. Akan ku.." Tak selesai bicara, pengikutnya tersebut menyela "Habis kami kira akaada sebuah adegan romantic eh ternyata hanya jatuh tanpa sengaja saja..." "Apa?!!" Wu Chen langsung mengangkat Ling dan menggendongnya agar mereka tak mati dipukuli oleh Ling *Dushh* "Memang yah... Wanita yang cantik dan sifatnya baik, bahkan saat marah pun malah terlihat imut dan menggemaskan.. Biarkan mereka, sekali-sekali mereka melakukan hal yang dilakukan orang biasa lakukan.. Karena kita takkan tahu, kapan bahaya mengancam, dan pada saat kapan kita takkan bisa lagi tertawa lepas saat itu.. Maka dari itu, saat kita bisa bahagia, tertawa lepas, maka lakukan seperti apa yang kubilang padamu sebelumnya.. Karena itu adalah bagian dari sebuah kehidupan.. Jadi sekarang kau boleh tersenyum saat ini.." Mereka melayang dilangit dan menikmati pemandangan sore saat itu.. Dan tanpa disadari sebenarnya mereka berdua adalah orang yang terikat benang merah takdir.. Dan kini perasaan mereka berdua satu sama lain semakin bertambah seiring mereka bersama.. Hanya waktu yang akan memisahkan, dan takdir yang memutuskan.. Bumi melihat mereka secara langsung apa yang mereka lakukan dan langit memantau mereka dari atas sana.. Ini hanya sebuah filosofi tak bermakna, namun hanya ada beberapa arti jika dipahami lebih teliti... ...'BERSAMBUNG'... ...*************************... ***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments