*Brak* *Brak* *Gedebuk*
Setelah puas melihat ayahnya disiksa oleh ibunya, Wu Chen tertawa lepas dan sempat menjelaskan sedikit kejadiannya. Setelah Wu Chen menjelaskan, Ayah Wu Chen yang tak puas dengan mengamuk seakan gunung ingin mengeluarkan susunya, eh, salah maksudnya laharnya
"Wu.. Chen!!! Cepat mandi dan bersiap berangkat kesekolah!!" Wu Chen yang bergaya seakan mendapatkan perlindungan dari ibunya
"Kalau tidak mau memangnya ayah akan kenapa? Ayah mau ngapain?" Dengan gaya setinggi harapan saya ke dia, eh maksudnya setinggi langit itu, Wu Chen sempat menoleh setelah berbicara.. Namun dia melihat ayahnya sedang murka, dengan petir yang sedang menyambar di belakangnya.(Wu Chen berhalusinasi)
"Heh?!! Kau tanya ayah akan apa?!! Apa kau mau bogem 10 ton ini?!" Wu Chen Merinding setengah mati
"Idihhhh.... Ngeri.... Ucett deh... Kaburrrrr!!?.." Wu Chen berlari dari amukan ayahnya menuju surga, eh maksudnya kamar mandi...
*Jbyurrrr* *Tsahhhh* *Jessss* Duarrrrr*
......................
Setelah mandi Wu Chen bersiap untuk berangkat menuju sekolahnya yang bernama SMA Suka Kamu..
......................
Sesampainya disekolah ayahnya berpesan kepadanya
"Wu Chen... Jangan lupa belajar yang serius! Jangan hubungan aja yang maunya diseriusin! Inget!" Wu Chen yang setelah turun dari mobil ayahnya, setelah mendengar kata itu mengatakan sebuah filosofi
"Yah.. Cinta itu sama halnya dengan belajar Yah... Kita bisa mengenal kasih sayang, rindu bahkan galau pun dari cinta Yah... Jadi ayah harus mengerti kalau cinta sama halnya dengan belajar"(Ayah Wu Chen yang sudah bosan selalu mendengarkan perkataan filosofi tidak jelasnya itu menunggu sambil memasukkan jari ke hidungnya untuk mencari harta karun) Ayah Wu Chen mengeluarkan beberapa jurus pamungkas yaitu *Kertas Ulangan MTK, Kimia, Fisika*
"Apa kamu masih ingin mengeluarkan filosofi yang datangnya dari entah berantah itu setelah melihat ini! Hah!!?" Wu Chen selang beberapa detik tertawa, langsung minggat menuju pintu masuk sekolah dan meninggalkan ayahnya yang sudah mengeluarkan beberapa kelemahan dirinya..
"Woi!!? Ngapa lu kabur!? Anak Gak Ada Akhlak"
...****************...
*Tringgg* *Tringgg*
Wu Chen yang baru memasuki ruangan kelas, terburu-buru mencari tempat duduk.. Karena pelajaran pertama adalah Matematika dan yang mengajar adalah guru *Killer*
"Pagi Anak-anak.. Apakah sudah siap semua?" Bu Shin Rui(Guru MTK) memasuki ruangan kelas dengan suasana damai... Selang beberapa menit suasana tersebut berubah seketika menjadi angin yang perlahan seperti mengguncang seluruh pikiran dan hati semua murid dikelas
*Mati Gue Nih* *Aduh Gw Belum Ngerjain Tugas Lagi* *Apa Gw Harus Lompat Dari Jendela Aja Biar Langsung Qo'it* Satu kelas berfikiran bermacam-macam.. Bu Shin Rui mengambil penggaris kayu untuk papan tulis
......................
*Brakkk*
"Ayo anak-anak... Kumpulkan tugas dan jika sudah mengerjakan, kerjakan tugas hal 35-50
selesai tidak selesai kumpulkan, jika tidak mungkin akan tau apa yang akan terjadi..." Sekali lagi seluruh murid dalam kelas bagaikan terkena angin yang menyelimuti sekujur tubuh mereka.. Namun kali ini berbeda karena seluruh murid hanya membayang 1 hal yang sama yaitu *Penggaris Kayu Bu Shin Rui yang sedang melayang kepantat mereka*
^^^*pasti taulah rasanya gimana... Unchh bnget*^^^
^^^ ...................... Bu Shin Rui mendekati barisan Wu Chen dengan membawa penggaris kayu dan sorotan mata tajamnya seakan mengatakan *Kumpulkan atau mati ditempat* " Li Sheng cepat kumpulkan tugas teman-temanmu untuk minggu kemarin!" Li Sheng(Ketua Kelas 11C) mengumpulkan buku dengan sangat tenang, ketampanannya yang diakui seluruh murid disekolah membuat suasana kelas seolah-olah tak terjadi apa-apa. Saat Li Sheng menghampiri Wu Chen, Wu Chen sempat panik karena buku tugas sekolah yang ia bawa salah melainkan buka masak ibunya.. "Alamak?!! Ngapa begini amat y nasibku... Yaudahlah, tinggal tunggu jadi almarhum, atau sekarat di RS aja deh..."(Wu Chen memasang ekspresi wajah menyedihkan dan pasrah seakan ajal akan tiba).. Li Sheng yang sedang ingin menghampiri Wu Chen untuk mengambil tugas.. *Tak* *Tak* *Tak* *Tak* Suara sepatu Li Sheng membuat fikiran Wu Chen tak karuan.. Namun, saat didepan Wu Chen Li Sheng melewatinya begitu saja seakan tidak ada dia disana. Wu Chen sempat bingung mengapa Li Sheng melewatinya begitu saja tanpa mengambil tugas Wu Chen. Wu Chen pun berfikir sebuah prasangka. "Apakah aku tak terlihat disini? Tapi tunggu!? Apakah ini kekuatanku?! Tapi tidak mungkin juga, karena dunia sudah modern mana mungkin ada takhayul begitu." Dia mencoba segala cara seperti berdiri didepan temannya yang sedang belajar, menepuk teman sebangkunya, tapi yang aneh saat ia mencoba mengeluarkan suara seperti memarahi Bu Shin Rui seakan terdengar.. "Bu Shin Rui gimana sih?! Ngajar aja gak bisa apa pelan-pelan hah?! Emangnya saya ngerti!" Bu Shin Rui menengok dengan tatapan iblis dan kesal "Siapa tadi yang berbicara... Apakah mau ibu keluarkan dari kelas dan diturunkan nilainya?!" Seluruh kelas berdiam seribu kata. Wu Chen tertawa karena hal tersebut, tapi lagi-lagi terdengar oleh Bu Shin Rui "Siapa yang tertawa tadi?!" Li Sheng berusaha untuk menenangkan dengan sebuah argumen yang menuju logika atau bisa dibilang itu adalah kelemahan Bu Shin Rui "Maaf bu mencela, tapi sedari tadi kami hanya memperhatikan ibu. Lihatlah, tangan kami memegang pensil, catatan kami mencatat apa yang ibu tulis di papan. Apa ibu ingin melanjutkan dan mengeluarkan salah satu dari kami tanpa bukti? Kalau begitu lebih baik saya saja bu.." Li Sheng yang bertugas sebagai pemimpin kelas melakukan sesuatu yang sangat berharga. Bahkan 1 kelas sampai terharu dan menangis karena kata-kata atau pembelaannya. Bu Shin Rui hanya bisa menlanjutkan pelajarannya. Setelah kejadian tersebut Wu Chen walau merasa bersalah, tapi dia menyadari sedikit hal aneh. "Aku tak terlihat, tapi dapat didengar. Apakah Aku?" ^^^*Ini Bukan Teka-Teki B*ngs*t^^^ ^^^ "Eh iy maap, oke kembali ke topik. Apa maksudnya ini y? Saat istirahat dimulai gw harus menyelidiki hal ini dan melakukan sesuatu." Wu Chen pergi ke perpustakaan untuk menunggu jam istirahat. ...****************... ***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Papipu
ok berasa lucunya. memang pantes ini genre teen. btw kata-kata itu mencari harta Karun di hidung kaya kata2 Spongebob bilang ke tuan krab bahwa Patrik gali emas .v
belom berasa action... hmm ok next
2020-11-30
5