Ch. 19. Pelatihan II (Naga Biru)

Keheningan disaat Ling berlatih jurus 'Seribu Tancapan Pedang Langit Biru' itu, tak ada udara atau angin yang berhembus disekitar Ling dan merubah langit yang sebelumnya cerah, kini awan menutupi sebuah langit menjadi gelap.. Dan mereka yang sedang berlatih saat itu, seketika merasakan perasaan yang mengatakan 'Bahaya'saat itu juga

"Eh? Apa itu sebenarnya Tuan?.." Salah satu pengikutnya bertanya pada dirinya

"Pergilah kekeluarga kalian dan berkumpul disuatu tempat, lalu buat penghalang yang kuat disekitar kalian!! Ini adalah jurus 'Seribu Tancapan Pedang Langit Biru' yang sangat kuat atau lebih tepatnya ini adalah tingkat menengah dari tingkatan jurus! Cepat semua! Jika kalian tak ingin kehilangan nyawa kalian dan keluarga kalian!" Mereka langsung beranjak dari tempat pelatihan dan menjemput keluarga mereka masing-masing

......................

Wu Chen (POV)

Kupikir aku akan melihat sesuatu yang menarik, tapi ini terlalu menarik dan sangat diluar dugaanku sih.. Dan juga sepertinya akan bahaya jika dampak dari jurus 'Seribu Tancapan Pedang Langit Biru' ini sampai berdampak keluar.. Bisa-bisa Luo Hui akan curiga dan menyerang kami kapan saja..

"Baiklah.. Aku akan menghentikan dampak jurus yang kau timbulkan Ling!!.. Roh Api dan Kristal!!" Roh kristal 'Ada apa kau memanggil kami?' Aku menunjuk kearah langit untuk menunjukkan kalau apa yang terjadi saat ini

"Lihatlah.. Ling sedang melatih jurusnya yaitu 'Seribu Tancapan Pedang Langit Biru'nya.. Tapi dia malah melatih jurus tingkat 5 yang bahkan dia sendiri belum tentu dapat menahan efeknya.. Apakah kau punya saran roh kristal?" Roh kristal terdiam untuk memikirkan suatu ide untuk menghentikan Ling itu.. Roh kristal 'Aku sepertinya tidak memiliki ide apapun'

"Hah... Jika tidak ada.. Aku mau tak mau menggunakan sedikit kekerasan untuk menghentikan Ling.." Roh api menggeliat ditubuhku seolah ingin memberitahuku bahwa ada sesuatu yang aneh

*Roarhhh*

Kepala Naga Biru yang keluar dari langit itu membuat firasat buruk yang kurasakan saat Ling melakukan jurus itu terjadi juga.. Dan aku pun sepertinya harus bertindak sekarang sebelum sebuah masalah lain datang

*Wush*

"Ling!! Sadarlah!! Oi, Ling!! Apa kau tak bisa mendengarku!! Sepertinya jurus ini memiliki efek yang dapat tak bisa mengendalikan diri jika diri kita sendiri belum mencapai pelatihan yang benar..." Ling yang sedang melakukan jurusnya tingkat menengah itu tak bisa mengendalikan dirinya apalagi mengendalikan pikirannya saat itu.. Apa yang harus aku lakukan saat ini!!?.. Kilasan ingatan yang terjadi saat ini membuatku mengingat sesuatu tentang jurus silat yang dapat masuk kealam bawah sadar orang lain

"Aku mengingatnya!!"

Author (POV)

Wu Chen menggerakkan tangan kanannya memutar ketengah dan menggerakkan kaki kirinya perlahan mundur mengambil kuda-kuda.. Lalu dia mengakhiri gerakannya dengan mengerakkan tangan kirinya di atas tangan kanannya

*Swupp*

...----------------...

"Eh? Apakah aku berada dialam bawah sadar Ling?.. Kalau begitu aku harus bergegas mencari Ling agar dia lekas sadar dan menghentikan latihan jurus 'Seribu Tancapan Pedang Langit Biru'nya itu!.." Wu Chen berlari tergesa-gesa dengan perasaan khawatir yang dia rasakan disaat dia ingin mencari ke eradaan Ling..

"Pintu? Apakah Ling ada didalam sini? Kalau begitu aku harus bergegas menyelamatkannya!" Dia membuka pintu itu

"Ling!! Apa yang terjadi padamu?!!" Ling terikat rantai dan dengan pakaiannya yang saat itu tersobek-sobek seperti habis diserang oleh sesuatu.. Namun benar saja dugaannya itu, tiba-tiba disaat dia ingin melepaskan rantai ditangan Ling, dia diserang oleh sebuah api yang berasal dari seekor naga

*Bwushh*

"Rupanya! Oh rupanya, kau Naga Biru!" Naga Biru itu menggerakkan ekornya melilit tubuh Ling seakan memancing amarah Wu Chen

"Hahahaha!! Apakah kau ingin membebaskan dia? Jangan harap! Kau hanya serangga kecil yang lemah!! Jika kau ingin melepasnya kalahkan aku terlebih dahulu!!" Dia tersenyum sinis seolah ingin melakukan sesuatu yang dia harap dia takkan melakukannya kecuali terpaksa

"Hah? Aku? Lemah? Apakah kau pikir leluhur Naga Kuno mu itu mati karena apa?.. Akulah yang membakarnya karena dia berani-beraninya membunuh para manusia yang tak berdosa dan juga membunuh orang yang kucintai!! Dan kau ingin aku membunuhmu? Aku hanya perlu mengeluarkan kekuatan yang sama seperti saat itu walau aku mungkin hanya akan mengeluarkan 20%nya saja.."

"Bagai.. Bagaimana kau bisa tahu leluhurku Naga Kuno? Dan juga mati olehmu? Hahaha!! Mungkin aku akan percaya mengenai kau tahu tentang leluhurku yang mungkin saja kau mengetahuinya dari sejarah-sejarah.. Tapi mati olehmu? Jika kau sedang bermimpi lebih baik pulang saja dan tidur sana!! Hahaha!!" Wu Chen tak segan lagi untuk membaca mantra yang dia pernah lakukan kepada Lishan agar pergi dan berhenti mengendalikan dirinya saat itu

"Api yang membakar seluruh tulang berulang..

Api yang berwarna hitam pekat karena abu-abu yang terhempas..

Api yang melahap seluruh halangan dihadapannya..

Api yang membakar makhluk hidup yang berdosa terhadap-Nya..

Api yang takkan padam walau air menghadang..

Api yang berasal dari Dasar!! Neraka!! Terkutuk!!..

Aku!!.. Akan Mengorbankan Apapun Yang Kumiliki Untuk Membayar Sebuah Kekuatan!!

DATANGLAH!! Api Hitam Neraka!!"

"Eh?!! Kau benar-benar memiliki Api Hitam Neraka itu!? Siapa kau sebenarnya!?"

"Aku siapa?" Wu Chen melangkah maju dengan perlahan dan mendekati Naga Biru itu, lalu dia menyentuh tubuh Naga Biru dengan tangan kanan yang terdapat Api Hitam Nerakanya itu

*Swushhh*

"Panas! Panas!! Maafkan aku!"

"Apakah kau tak melupakan bicaramu sebelumnya itu? Apakah kau kira aku akan membiarkanmu begitu saja?" Wu Chen maju perlahan mendekati Ling dan membakar rantai yang mengikatnya itu.. Lalu dia membacakan sebuah mantra tingkat 1 dan sebelum itu dia berkata sinis

"Sebaiknya.. Kau bersiap untuk apa yang kau katakan sebelumnya..

Keinginan yang dapat sirna oleh sebuah api..

Nighmare Flame.."

Naga Biru saat itu tak terbakar sedikitpun, karena mantra yang dibacakannya adalah sebuah mantra Api Hitam Neraka tingkat 1 yang membuat targetnya akan berhalusinasi melihat sebuah neraka dan malaikat penyiksa yang bersiap menyiksanya.. Dan setelah efeknya hilangpun itu akan membuat lawannya tak fokus sementara dan dia akan dengan mudahnya terkena lagi jurus ini jika Wu Chen melakukannya..

......................

"Ling?.. Ling!?.. Bangunlah!" Ling membuka matanya perlahan setelah tak sadarkan diri

"Tuan? Bagaimana Tuan bisa disini, dan tempat apa ini? Bukankah aku sedang latihan tadi?" Dia langsung memeluk Ling karena khawatir sebelumnya akan terjadi apa-apa pada Ling.. Karena dia tak ingin kehilangan orang yang sudah dia anggap istimewa baginya

"Bodoh! Mengapa kau berlatih jurus yang tak sesuai dengan tingkat silatmu?! Lain kali aku akan mengajarimu secara langsung dan pribadi agar kamu selalu berada dalam pengawasanku jika terjadi apa-apa.."

"Ba.. Baik Tuan.. Maafkan aku..." Dia melepas pelukannya dan memberikan pakaiannya untuk menutupi tubuh Ling, dan setelah itu dia berdiri lalu berjalan kehadapan Naga Biru yang sudah terlepas dari mimpi buruk itu namun masih terkena efeknya

"Hei.. Apa kau memiliki kata-kata terakhir untuk ini?" Wu Chen menunjukkan Api Hitam Nerakanya itu seolah mengancam Naga Biru untuk meminta maaf dan melakukan sesuatu untuknya

"Hamba.. Hamba minta maaf... Hamba bersalah karena sudah bersikap tidak sopan kepada Tuan dan melakukan hal yang seharusnya hamba tak lakukan pada dia... Mohon maafkan hamba.." Ling menghampiri Naga Biru itu

"Wu.. Sebaiknya kita maafkan saja ya?.. Sepertinya dia hanya salah paham saja sebelumnya.. Dan berikan dia kesempatan untuk berbuat baik.." Wu Chen yang kaget karena dipanggil oleh Ling dengan panggilan 'Wu' itu membuatnya sedikit merasa bahagia dan karena Ling berkata seperti itu dia pun mau tak mau menuruti apa katanya untuk saat ini

"Baiklah.. Tapi!! Kau harus menuruti perkataanku, dan perkataan Ling! Jika tidak mungkin kau akan merasakan mimpi yang lebih buruk dari sebelumnya atau mungkin merasakan hangatnya apiku ini, mengerti!!?"

"Ya! Ya!" Naga Biru mengangguk dan dia kini menjadi sebuah penjaga alam bawah sadar milik Ling

"Karena masalah sudah selesai.. Ayo kita bergegas kembali.." Ling tiba-tiba mendekat pada Wu Chen dan mencium pipi nya

"Terimakasih Tuan, eh maksudku terimakasih Wu.. Aku lagi-lagi diselamatkan olehmu.." Wu Chen tersipu malu sebentar dan langsung mendekap Ling

"Tak perlu sungkan.. Aku akan selalu ada untukmu jika kau membutuhkanku selama aku masih hidup didunia ini..." Wu Chen membuat celah dialam bawah sadar Ling agar dapat kembali..

*Swushh*

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***