Wu Chen masuk ke perpustakaan dan duduk di meja ruangan tengah. Dia melihat kekanan, kekiri, keatas, kebawah, kedepan, kebelakang, keluar jendela ada mantan yang sedang berciuman dengan seorang pria kelas sebelah, terasa sakit tapi tak berdarah. Sambil menunggu Wu Chen mencari-cari sebuah buku misteri, mitos zaman dahulu mengenai kehidupan dulu terkait hal supernatural. Dia mengambil buku misteri yang berjudul 'Pembunuhan Berantai' & 'Ada Apa Dengan Love'
^^^*Itu mah romance g*bl*k^^^
^^^[sfx penulis]^^^
Wu Chen mencari buku mitos zaman dulu, namun ia menemukan hal aneh yang mengejutkan. Didalam rak buku tersebut yang diberi tanda 'Mitos' terdapat buku yang tak terkait dengan mitos zaman dulu. Itu adalah buku 'Masakan Padang dan Bali'
^^^*Nih anak bercanda mulu ya!^^^
^^^[sfx penulis]^^^
"Hehehe, maap kebetulan aja ketemu buku itu di rak ini kan *Mengejutkan* bukan?"(Wu Chen dengan santai memasang wajah bodoh kepada penulis/saya)
^^^*Gw gampar ya! Gak serius gak gw gaji lu^^^
^^^[sfx penulis]^^^
"Jangan dong, bercanda aja sedikit. Santai kali thor, kan kali refreshing dikit jangan marah-marah melulu nanti cepet tua."
*Plak* *Plok* *Plak*
Seketika Wu Chen kesakitan seolah ada yang menyakitinya. *Tega lu ya thor sama aku, udah gitu pura-pura gak tau lagi nulisnya*(Wu Chen bergumam)
......................
*Tringgg* *Tringgg*
Wu Chen segera keluar dari perpustakaan karena mendengar sebuah bel istirahat, dia kembali secepatnya ke kelasnya itu.
"Teman-teman! Apakah kalian bisa lihat aku disini!?" Semua temannya yang berada dikelas tertawa dan ada yang memarahi karena dia tak ikut pelajaran Bu Shin Rui
"Hahahha... Kau itu kenapa Chen? Tingkah lakumu seperti biasa y, nggk beres!" Lin Yui tak heran dengan perilakunya
"Iya tuh bener Lin.. Sampah seperti kau itu selalu bikin masalah ya.. Kemana saja kau dari tadi br*ngs*k?!" Feng Hui memarahi dan mencaci maki Wu Chen karena tak ikut pelajaran. Wu Chen yang selalu dihina seperti itu sudah menganggap omongannya hanya lelucon belaka.
"Oh, Feng... Kalau pengen melucu cari ulasan lain deh, udah sering tau dengernya."(Wu Chen berlaga santai untuk menghadapi Feng Hui) Feng Hui yang mendengar kata-kata Wu Chen merasa kesal dan mengeluarkan kata yang seharusnya tidak disebutkan untuk dijadikan ejekan, candaan ataupun hinaan sekalipun..
"Hei!.. Apa kau sadar posisimu Wu Chen? Ayahmu itu kan kerja dengan ayahku... Dan lagi kudengar sebenarnya kau itu yatim piatu? Hahahha, bercanda? Apa keluarga sederhana mu itu, eh maksudku keluarga miskinmu itu bisa sebanding denganku ini? Ayahmu dan Ibumu itu bodoh, mereka mudah sekali dimanfaatkan oleh ayahku dan diperas.. Hahahaha!.." Feng Hui yang sedang keasyikan menghina dan mengungkap kebenaran ayahnya serta mengumbar aib keluarga Wu Chen, tak sadar kalau Wu Chen yang sedang diam itu tidak mengekspresikan rasa sedih, kesal, melainkan ekspresi ingin membunuh dengan dendam yang sedang ia rasakan sejak Feng Hui berbicara seenaknya...
...----------------...
Wu Chen terdiam selagi teman sekelasnya menertawakan dirinya yang memiliki keluarga bodoh dan miskin. Feng Hui yang sudah mencaci makinya, tak puas dan melanjutkannya dengan memukulinya... Setelah mendengar semua kata-kata Feng Hui, Wu Chen terbawa kedalam alam sadarnya sendiri(Tak sadarkan diri).. Disana dia melihat anak kecil yang mirip dirinya atau lebih tepatnya itu kenangan masa lalunya, yang sedang duduk ditepi sungai dan menangis karena sudah dibully oleh teman-teman sekelasnya.. Berpindah kembali dirinya dan kali ini dia melihat ayah dan ibunya memohon untuk bekerja pada ayah Feng Hui bahkan sampai memohon bersujud agar diterima...
.
.
Wu Chen yang selama ini mengetahui kalau ayahnya yang pulang malam karena bekerja lembur ternyata ayahnya selalu diperbudak oleh ayah Feng Hui dengan memperkerjakan lembur setiap hari, dan ibunya yang ia ketahui selalu belanja kebutuhan setiap sore sampai tengah malam, ternyata ibunya bekerja sebagai pembantu ayah Feng Hui dan terkadang dia mendapatkan pelecehan saat bekerja bahkan hampir dip*rk*sa oleh ayah Feng Hui...
.
.
Setelah melihat semua yang ia tak ketahui selama ini, Wu Chen menangis, memukul dirinya sendiri dan membenturkan kepalanya dan berkata dengan penuh penyesalan
"Kenapa... Kenapa?!! Kenapa aku sebodoh ini dan tak menyadari masalah orang tuaku?!! Bagaimana bisa aku menjadi anak mereka jika anak mereka bahkan tak menyadari sedikitpun usaha orang tuanya dan kerja kerasnya, dan aku sebagai anak mereka hanya suka membuang-buang waktu dan malas-malasan belajar!!? Apa aku... Apa aku pantas bersama mereka?!" Wu Chen yang sudah memar dan berdarah didalam alam sadarnya itu, tanpa ia sadari muncul sesosok misterius yang menghampiri dirinya...
...****************...
Note:
'Hai, Kakak-kakak pembaca sekalian, maaf ya kalo novel ini enggak jelas ceritanya atau campur aduk kata-katanya... Saya selalu berusaha memikirkan jalan cerita selanjutnya tapi selalu terganggu dengan Pembelajaran Jarak Jauh dimasa Pandemic ini (btw saya msh SMP ongoing to lulus).. Jadi maaf jika terdapat masalah terlambat up, cerita yang tak nyambung dengan cerita awal, saya mohon maaf ya... Kalo suka terus ikutin kelanjutannya, kalo enggak suka silahkan meninggalkan komentar kekurangannya agar saya bisa berinisiatif sendiri..
Sampai jumpa...'
Tertanda,
FTΔfriltzy-san
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Papipu
yakin ongoing lulus dari SMP bisa buat cerita sebagus ini?
ya dulu ada temanku dari SMP juga, kata2nya menghayati dan terkesan rapi, hingga aku berpikir dia anak kuliahan...
kesimpulannya anak SMP jaman sekarang luar biasa imajinasinya ya... kalah aku Ama yang kuliah ini... cerita novel hancur... cman bisa liat ada yang kurang, kubukanlah pencerita yang baik...
#plaakk
btw karyamu absurd ya walau chp ini dah mulai terlihat nyeseknya...
2020-11-30
3