Episode 16

Malam dingin mencekik tubuh menyambut Reza di apartemen senyapnya. Tak ada orang disana. Mrs.Wheels, seorang wanita paruhbaya yang di percaya Reza mengurus segala keperluan rumah juga telah pergi. Mungkin sedang menyiapkan keperluan natal, yang tinggal menghitung hari. Christopher juga urung pulang. Sudah lebih satu setengah bulan, lelaki itu pergi. Berkelana ke benua Afrika untuk menjadi dokter sukarela untuk anak-anak busung lapar di sana. Reza sering merasa was-was kepadanya, mengingat perang kepanjangan yang melanda benua itu, juga pademi yang masih bersemayam urung pergi meninggalkan dunia. Sering kali, Reza menyuruhnya kembali ke Inggris. Bekerja disana di salah satu rumah sakit elite di Inggris, tetapi tak di gubris oleh lelaki yang masih dikatakan belia itu. Katanya, ini jalan hidupnya. Ia tak ingin di ganggu apalagi di atur. Selayaknya Judika, yang tak mau menepati kursi Presdir Hartanto Grup. Lebih memilih menjadi penulis lepas, jurnalis, juga aktivis kemanusiaan. Mereka sama, meskipun beda ibu. Mungkin menurun dari sifat ayah mereka, Marco.

Malam dingin masih panjang, Reza duduk di depan perapian. Memegang buku bisnis di tangannya dan mulai membulak-balikan halaman demi halaman. Gurat wajahnya terlihat begitu tenang. Ia begitu tampan, dengan brewok yang menghiasi wajahnya. Malam ini, tak ada wanita yang menemaninya. Ia terlalu pusing memikirkan siapa yang berani meretas sistemnya. Begitu banyak teka-teki disini. Memang ini bukan kali pertamanya, perusahaan miliknya di retas. Namun, baru kali ini seseorang berhasil meretas sistemnya hingga mencuri data pribadinya. Reza meyakini ini bukan Joseph. Untuk apa dia mencuri data pribadinya, padahal dia sendiri tau bagaimana sepak terjang perjalanan hidup Reza. Mulai dari kehidupan pribadinya, hingga pekerjaan gandanya menjadi mafia terbesar Sisilia.

Pikirannya semakin kalut, saat sekelebat memori beberapa hari lalu terulang. Saat sang ibu, Liliana menelpon dalam keadaan terisak. Itu kali pertamanya mendengar sang ibu menangis, sejak perceraiannya dengan Marco. Hati Reza tergelitik, marah, tak suka, benci, dan tak rela saat ibunya yang ia benci menangis. Reza ingin memarahi Liliana, menghapus airmatanya dan memeluk tubuh senjanya. Namun, ego itu terlalu kuat menguasai dirinya. Hingga ia hanya mampu mematung diam, sambil mendengarkan ibunya berbicara.

"Saya sakit. Sakit keras. Dokter bilang saya mengidap kanker darah stadium akhir." Ucapan pertama yang keluar dari mulut Liliana, berhasil Reza dengar. Sontak tak dapat membendung lagi airmatanya.

Dalam diam, Reza menangis seorang diri di ujung kamar megahnya. Terisak. Menjengut-jengut rambutnya. Ibunya ingin, ia pulang. Berdamai dengan Judika, dan berada disampingnya sampai ia menutup mata. Anggap saja itu permintaan terakhir, kata Liliana.

"Kau jahat. Wanita yang paling jahat yang pernah ku kenal."

Liliana tertawa di sebrang sana. Ia menyadari itu, sedari dulu. Tak ada hari tanpa ia tidak merindukan anak sulungnya. Reza adalah pelita hidupnya, sama halnya dengan Judika. Kata maaf, penyesalan memang tak pernah habis dan lelah ia ucapkan. Namun, sayang hati Reza sudah tertutup. Tertutup rapat untuknya. Tak ada lagi kata maaf, apalagi kedamaian.

"Kau pergi meninggalkan aku, saat kau terluka oleh ayahku. Dan kau kembali juga dengan luka, yang sebentar lagi akan merenggut nyawamu. Apa aku hanya serendah itu di matamu? Hingga kau memohon agar aku mau menghujudkan kemauan mu? Egois. Wanita egois."

"Maafkan ibu Reza..."

Reza menghela napas panjang, mencoba merenda emosi yang mulai meluap pada dirinya. Sabar. Hatinya berkata. Rindu dan rasa benci itu kian mendera, terlebih mendengar fakta menyakitkan tentang ibunya. Membuat Reza, semakin amat membenci kehadiran wanita yang hanya bisa memporak-porandakan hatinya.

"Aku anakmu, Liliana. Aku masih anakmu. Tanpa kau meminta, aku akan berada di samping mu saat kau sekarat." Mungkin ucapan itu terlalu kasar, untuk di dengar dari seorang anak. Tapi tidak untuk Liliana. Itu malah, seperti sebuah mukjizat yang menghampiri kehidupannya disaat-saat ia sekarat.

Reza tersenyum masam, saat memori konyol dan menggelikan itu terputar di otaknya. Ia melemparkan buku di genggamannya dan beringsut pergi dari perpustakaan menuju bengkel tempatnya menciptakan mahakarya agung menggemparkan dunia kemiliteran.

REZA EERSTE OXLEY

****

Sementara itu, lorong panjang hotel berbintang lima menyambut Jones, saat pintu lift terbuka di lantai paling atas gedung. Lampu terang benderang menyinari lorong, dinding bergaya khas Victoria dengan pajangan abad pertengahan mempercantik mata memandang. Semua berwarna emas, lantai marmer, dinding bahkan langit-langit. Pintu-pintu ganda kamar terbentang di bagian kanan Jones berjalan. Tak banyak. Hanya beberapa. Mengingat lantai ini, dikhususkan untuk para tamu VVIP kelas atas.

Mulutnya berkomat-kamit, melirik satu persatu nomer yang tertera di atas pintu. Hingga langkahnya terhenti, ia menghela napasnya sebelum kemudian menekan tombol bel kamar. Itu kamar Leo dan Shena. Jones meyakini itu. Karena sudah ia tulis nomer kamar itu di tangannya, menggunakan pulpen.

Cukup lama, ia menunggu seseorang membukakan pintu. Hingga akhirnya seorang pria dengan hanya mengenakan handuk putih melingkar di pinggangnya membukakan pintu.

Jones menaikkan alisnya. Bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah ini yang bernama Leo? Mengapa terlihat seperti anak berusia lima belas tahun? Yakin lelaki ini seorang playboy dan orang yang menghajar bedebah tadi?

"Siapa?" tanya pria bertubuh jenjang, dengan kulit tubuh putih mulus bak pangeran dongeng.

"Mr.Leopard?"

"Hmm... Pelayan hotel, ya? Apa Shena memesan sesuatu?"

Jones mendelikkan matanya menatap lekat-lekat pria yang memiliki wajah dan umur yang sangat berbeda. Dalam hati, ia mengumpat kesal. Bedebah sialan!

"Saya Jonas Anderson. Asisten tuan Reza."

"Ah, si manusia es kimo." Leo menyungingkan senyuman. Tersadar akan nama orang menyebalkan itu. "Bagaimana kau sudah menyelesaikan kekacauan itu? Apa mereka mau membayarnya?"

Tangan Jones merogoh sesuatu di kantong jas. Mengeluarkan selembar cek yang tadi di tulis oleh pria yang habis ia siksa. Ia menyerahkan kepada Leo, yang langsung di rampas dan di baca Leo.

"Tuan Reza ingin mengadakan acara makan malam bersama anda, besok di restoran di sekitar sini."

"Kau sudah memboking restoran itu? Mengingat pandemi pasti sulit." Leo berkata tanpa menatap Jones, dan terus fokus pada nominal yang tertulis di lembaran cek tersebut. Menghitung-hitung, sambil menerka berapa nominalnya dalam kursor rupiah.

"Restoran itu milik Oxley General."

"Ku pikir Reza hanya tau tentang senjata, tanpa tau tentang cipta rasa. Apalagi dia tidak pernah pacaran, seperti mu..." Leo menjeda ucapannya. Menatap Jones dari bawah kaki sampai atas kepala dengan tatapan lekat. Keningnya mengerut, matanya menyipit. Membuat Jones menatapnya binggung. "Atau jangan-jangan kalian..."

"Saya seorang duda beranak dua. Itu faktanya." Serga Jones menyela ucapan Leo.

Gelak terdengar dari mulut Leo. Membuat Jones semakin binggung. "Kau pikir aku mau bilang apa? Bilang kalau kalian berpacaran gitu?" Kembali Leo tertawa kencang. "Sudahlah jomblo aku ingin melanjutkan bermain dengan istriku. Jangan mengganggu. Kau boleh pulang ke Manchester."

Belum juga Jones menjawab perkataan Leo, pintu kamar sudah di tutup dengan dentuman yang cukup keras. Hingga hampir membuat kening Jones terbentur daunnya.

Jones mengepalkan tangannya di udara. Mengumpat kesal kepada Leo. Entah bagaimana Reza bertemu dengan Leo. Satu yang jelas, Jones tidak menyukainya.

TO BE COUNTINUE....

Terpopuler

Comments

𝖘𝖆𝖉🌷R⃟h𝕮𝖑°𝐍𝐍᭄

𝖘𝖆𝖉🌷R⃟h𝕮𝖑°𝐍𝐍᭄

ka.otorrrr qo gantengan si Jones nya drpd Reza nya 😖

2021-04-08

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

Ampun thorrr visual nya kalau yg ini pasti aku meleleh 😁😁😁 lebay amat plus alay aauuu🤗🤗🤗🤣🤣🤣🤣

2021-01-27

0

Diah Diah

Diah Diah

Nih bener² manusia ga ada akhlak🤣🤣🤣🤣🤣. Mau dimana aja n ma siapa aja sifatnya ga akan pernah berubah sama sekali. Mungkin yg bisa merubah cuma anaknya yg akan lahir nanti.🤣🤣🤣🤣

2021-01-18

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (pembaruan)
2 Episode 2 (pembaruan)
3 Episode 3 (pembaruan)
4 Episode 4 (Pembaruan)
5 Episode 5 (pembaruan)
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Langkah
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Pengumuman
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 BlurB musim Kedua
110 S2 : Wolf Man And The GodFather
111 S2: Mission Complete
112 S3: Bencana
113 Info
114 S2 : Backpack In Foreign Ground
115 S2: Welcome To Manchester
116 S2: Akhirnya Bertemu
117 S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118 S2: Di sekap lagi
119 S2: Bicara
120 S2: Keributan Kecil
121 S2: Menjelaskan (Part 1)
122 S2: Menjelaskan (Part 2)
123 S2: Rencana
124 S2: Alderley Edge
125 S2: Ngidam
126 S2
127 S2: Menyusun Rencana
128 S2: Menyusun Rencana
129 S2 : Bicara
130 S2: Menguak Fakta (Part 1)
131 S2: Menguak Fakta (part 2)
132 S2: Menguak fakta (part 3)
133 S2: Mencari
134 S2: Perasaan Apa Ini?
135 S2: Salah tingkah
136 S2: Siapa sebenarnya Anne?
137 S2: Menjadi Sultan Sehari
138 S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139 S2: Menginap
140 S2: Menginap
141 S2: Tidur bersama (21+)
142 S2: Kejutan Pagi Hari
143 Just Info
144 Menyusun Rencana
145 Pindah Nama Pena
146 Kembali Update
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Episode 1 (pembaruan)
2
Episode 2 (pembaruan)
3
Episode 3 (pembaruan)
4
Episode 4 (Pembaruan)
5
Episode 5 (pembaruan)
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Langkah
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Pengumuman
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
BlurB musim Kedua
110
S2 : Wolf Man And The GodFather
111
S2: Mission Complete
112
S3: Bencana
113
Info
114
S2 : Backpack In Foreign Ground
115
S2: Welcome To Manchester
116
S2: Akhirnya Bertemu
117
S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118
S2: Di sekap lagi
119
S2: Bicara
120
S2: Keributan Kecil
121
S2: Menjelaskan (Part 1)
122
S2: Menjelaskan (Part 2)
123
S2: Rencana
124
S2: Alderley Edge
125
S2: Ngidam
126
S2
127
S2: Menyusun Rencana
128
S2: Menyusun Rencana
129
S2 : Bicara
130
S2: Menguak Fakta (Part 1)
131
S2: Menguak Fakta (part 2)
132
S2: Menguak fakta (part 3)
133
S2: Mencari
134
S2: Perasaan Apa Ini?
135
S2: Salah tingkah
136
S2: Siapa sebenarnya Anne?
137
S2: Menjadi Sultan Sehari
138
S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139
S2: Menginap
140
S2: Menginap
141
S2: Tidur bersama (21+)
142
S2: Kejutan Pagi Hari
143
Just Info
144
Menyusun Rencana
145
Pindah Nama Pena
146
Kembali Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!