Hello, Mr Mafia!

Hello, Mr Mafia!

Episode 1 (pembaruan)

Tidak ada sistem buatan manusia yang aman dan terjamin seratus persen. Pasti akan selalu ada celah, untuk seseorang melakukan tindakan kejahatan. Maka langkah terbaik yang patut di  lakukan adalah selalu memperbaharui sistem milik kita. Walaupun nyatanya secanggih apapun sistem yang diciptakan manusia masih akan tetap bisa untuk di retas.

****

Mendung di sebelah Utara kota Jakarta menggelayut menemani langkah kaki Stella. Malam itu tak sesuai dengan rencana, Stella seharusnya pergi ke acara amal yang di gelar oleh kampusnya. Gunadarma. Namun, langkah gadis itu malah berbelok kesebuah kafe klasik di kawasan Jakarta Selatan.

"Mr. Robinson."

Wajah putih pucat, dengan rona merah di pipi khas orang Inggris menoleh saat namanya di panggil. Mata tajam bak burung elang itu mendelik, saat Stella tanpa permisi duduk dihadapannya dengan menampilkan raut wajah datar tak terbaca.

"Kau Robert Robinson, tapi nama asli mu Joseph Antonio. Kau mengganti namamu saat berhasil kabur dari penjara khusus Oxley General di Manchester. Kabur melewati pelabuhan Inggris menujuh asia dengan perjalanan kurang lebih 3 bulan. Kau sampai di Bali empat tahun lalu, kemudian kau langsung mengganti namamu dengan cara membunuh seorang turis gelandang di Bali."

"I'm sorry?" Mata hijaunya berbinar kaget ketika mendengar ucapan datar dan gamblang Stella. Dia terkejut bukan main, bagaimana jurnalis ini bisa tau masalalu yang begitu apik ia sembunyikan selama bertahun-tahun. 

"Aku Stella Sasmita. Mantan jurnalis kompas Gramedia." Dia menjulurkan tangan berjari panjang-panjang kearah Robert. Namun, Robert enggan menerima uluran itu.

"Dari banyaknya kafe yang sering ku kunjungi, tempat ini menjadi salah satu favorit karena memiliki koneksi Wi-Fi dengan jaringan fiber optik dengan kecepatan gigabita. Itu bagus, mempermudah pekerjaan ku."

Alis Robert saling bertautan, binggung dan geli. Jujur saja untuk beberapa alasan dia amat tidak perduli dengan sistem jaringan komputer atau semacamnya. Bisa di katakan, jika dia adalah seorang yang gaptek akan teknologi. Dia benar-benar tidak mengerti tentang sistem jaringan atau apapun. Namun, sayangnya Robert memaafkan teknologi itu sendiri untuk menyembunyikan kebusukannya.

"Kau tau, menjadi seorang jurnalis itu melelehkan?" Stella mulai bercerita. "Setiap kali aku mencoba menjadi seorang jurnalis jujur, akan ada bencana datang di kehidupan ku. Namun, saat aku di tuntut menjadi apa yang di inginkan oleh atasan ku, akan ada bencana yang datang untuk masyarakat. Mereka bahkan terkadang ada yang mati, dan menghilang seperti ayahku dahulu."

"Maaf, Stella sungguh aku tidak perduli dengan kehidupan mu." Dia menggelengkan kepalanya, cemas pada dirinya sendiri.

"Kau akan perduli, mr.Robinson setelah aku mengirimkan ini kepada Oxley General."

Tangan mungil Stella bekerja, meraih tas jinjing dan mengambil sebuah map dari dalam sana. Map itu, ia lemparkan ke hadapan Robert yang nampaknya sedikit terguncang saat melihat salah satu tulisan yang ada di dalam map tersebut.

"Dua bulan lalu karierku hancur. Aku di anggap sebagai pengkhianat negara, di pecat, dan finalnya beasiswa ku akan di tangguhkan bulan depan. Aku tak ada pemasukan, tidak ada uang bahkan akan menjadi gelandangan." Robert tak berniat menyela, tidak ada satu katapun di benaknya untuk mengeluarkan pendapat atau sekedar berkomentar. Ia diam dalam kecemasan dan bawah alam sadarnya terus merasakan takut. "Hingga beberapa minggu lalu aku melihat sebuah situs yang menjual berbagai hal luar biasa."

"Kau ingin menjual sesuatu disana?"

Kepala Stella mengangguk, "aku ingin menjual data rahasia Oxley General. Dari itu aku menemui mu mr.Robinson."

Tidak ada yang berubah dari raut wajah Stella maupun Robert. Meski dalam hati, Robert mendesah penuh gelisah. Sial, jurnalis sialan ini sepertinya menggunakan rahasianya untuk mengorek rahasia tentang Oxley General. Di dalam benaknya, ia bersumpah akan segera membunuh dan membungkam mulut jurnalis ini.

"Aku hanya memerlukan sedikit informasi penting tentang keluarga Oxley. Karena selebihnya aku sudah mendapatkannya."

"Kau sudah mendapatkan..." Kening Robert bertautan binggung.

"Tadi pagi, aku meretas perusahaan itu. Mengirimkan sebuah hadiah kepada Reza." Sebuah garis lengkung tercipta begitu indah pada bibir ranum Stella. Namun, tak begitu indah terlihat untuk Robert. Rasa ingin membunuh bahkan naik berkali-kali lipat.

"Kau seorang hacker, Stella?"

"Jika itu membuatmu terancam, akan ku jawab; ya, aku seorang hacker. Beberapa hari belakangan aku mulai menyadap semua lalu lintas jaringan mu. Karena aku merasa ada sesuatu yang aneh dengan kehidupan lamamu. Dan ternyata aku benar, kau umpan yang tepat untukku mengulik informasi tentang Oxley General."

"Menyadap?" tanya Robert binggung.

"Ya." Stella meraih sekaleng root beer. Membuka tutup kalengnya dengan sedikit hati-hati. Agar isi didalamnya tidak mencuat keluar. "Aku tau kau punya situs bernama 'Red Room' yang kau buat untuk menjual hasil karyamu, yaitu memutilasi tubuh seseorang dan menjual organ-organnya di dalam website yang pengguna sudah menyentuh angka 500.000. Kau juga menyediakan layanan video asusila anak yang videonya lebih dari 150 Gigabyte." Stella menjeda perkataannya. Menenggak root beer. "Aku berharap aku menemukan video tentang BDSM atau semacamnya, tetapi aku salah. Ternyata kau seorang bajingan gila yang menyamar sebagai orang polos tak berdosa. Kira-kira sudah berapa korban yang organ tubuhnya kau jual? Atau sudah berapa gembel kotor yang sudah menjadi patner tidurmu?"

Suasana di kafe mendadak berubah begitu panas. Robert tak dapat lagi menyembunyikan rasa khawatir dan ketakutannya. Dia salah, sudah meladeni jurnalis junior seperti Stella.

"Kau seharusnya tak menggunakan jaringan TOR dan aplikasi tab pribadi agar servermu tak terdeteksi. Kau membuat siapapun akan sulit untuk melihat dan mengenalimu, tetapi tidak untukku." Stella menyibakkan rambutnya, dan menghela napas sejenak, "Karena potokol Routing Onion tak se-anonim yang kau pikirkan Mr.Robinson."

"Aku tidak berbuat apapun padamu, Stella."

Stella berhenti, dan menatap kearah Robert dengan tatapan hitam legam. "Semua orang menjadi gila dan tak terkendali karena uang, mr.Robinson. Termasuk aku. Kau memang tak berbuat apapun padaku dan sebaliknya, tapi masalalu mu membuat ku harus berbuat jahat. Aku akan menyerahkan bukti ini kepada Oxley..."

"Tunggu-tunggu..." Robert menjeda ucapan Stella. "Kau mengancamku? Kau tidak tau siapa aku? Pergi dari sini atau kau akan ku laporkan..."

"Polisi? Kau ingin mereka mengetahui segala kebusukan dan pekerjaan gelap yang selama ini kau lakukan? Aku bisa bertaruh, belum ada satu minggu kau di penjara, kau akan di temukan mati di tangan Mr.Oxley."

Stella mengulum senyum. Pandangan terus menatap dalam-dalam ke mata hijau terang Mr.Robinson, tak ada rasa takut kepada seorang mafia pedagang organ seperti Robert. Adrenalin, Stella justru semakin terpacu untuk menghancurkan seorang bajing*n seperti Robert.

"Baiklah, aku akan mengatakan segala rahasia Oxley General yang ku tau."

Stella menganggukkan kepala penuh harap, dan mengambil buku catatan kecil pada tas jinjingnya. Selanjutnya Stella membuka halaman kosong, dan mulai bersiap menulis di dalam sana saat Robert mulai berkata.

"Apa yang kau lihat di website pribadi Oxley, bukanlah rahasia besar tentangnya yang di sembunyikan oleh dunia, Stella. Jika kau menemukan video BDSM yang begitu banyak, serta tubuh wanita terpotong-potong sayangnya sosoknya lebih kejam daripada itu."

"Maksudmu?" Stella tergagap, "jadi kau tau juga, jika Mr.Oxley mengidap kelainan sadisme?"

Robert menertawakan Stella. Stella tak mengerti arti tawa Robert.

"Jelas aku mengetahuinya Miss Sasmita. Aku adalah mantan tangan kanannya, sebelum Jones mengambil alih kedudukan ku. Merebutnya dan merampas segalanya dariku."

"Kau pantas mendapatkan itu. Karena kau telah mencuri dua milyar poundsterling darinya." Stella melirik padanya, tersenyum sarkas penuh dengan penghinaan.

"Jika kau menyebutku seorang monster. Monster sesungguhnya ada pada dirinya. Oxley, bukanlah nama marga sebenarnya. Kau harus ke Sisilia untuk mencaritahu, apa hubungan Reza dengan marga Abute."

Mungkin Robert sedang mengejeknya atau mungkin menantangnya. Bagaimana, ia harus pergi ke Sisilia kalau Stella bisa mendapatkannya sekarang melalui mulut Robert.

"Aku bisa mendapatkannya darimu, Mr.Robinson."

"Kau tidak akan mendapatkannya dariku," katanya datar. "Karena separuh dari memoriku telah di hapus oleh bajing*n sialan itu."

"Dihapus?"

"Kau pikir Oxley General hanyalah sebuah perusahaan persenjataan dan amunisi perang seperti Tony Stark? Kau salah Stella. Perusahaan itu lebih buruk dan bobroknya di bandingkan aku. Reza adalah seorang monster berujud manusia, yang menghalalkan segala cara untuk membangun pilar kekayaannya. Seorang yang begitu apik menyembunyikan identitas aslinya sebagai seorang mafia terbesar di Italia."

Manik hitam Stella berhasil terbelalak, bawah sadar Stella tak mampu mencerna suara apapun lagi selain kata 'mafia' yang baru saja di ucapan Mr.Robinson.

"Kau bercanda?"

"Aku bekerja untuknya lebih dari sepuluh tahun. Walaupun setengah memoriku telah di hapus olehnya, aku masih ingat betul apa pekerjaan aslinya."

"Bukankah perusahaan persenjataan adalah bisnis paling menguntungkan di dunia?" Entah pertanyaan macam apa yang ditanyakan Stella. Tetapi dirinya memang tak dapat menampik jika ia begitu penasaran dan ingin terus mengulik tentang Oxley General.

"Kau pikir hanya uang yang ia kejar?"

"Lalu?"

"Aku, kan menyuruh mu untuk pergi ke Sisilia. Kau akan menemukannya jawabannya di sana."

"Baiklah. Terimakasih atas wawancaranya," kata Stella sambil mengepak barang-barangnya. "Aku sangat berterimakasih, dan aku telah menyiapkan hadiah khusus untukmu, yang akan kau dapatkan beberapa saat lagi."

Saat Stella berdiri dan bersiap pergi, Robert ikut berdiri dan meraih tangan Stella.

"Apa yang akan kau lakukan?"

Stella menyungingkan senyum, dan melepaskan genggaman tangan Robert, "kau akan tau nanti Mr.Robinson." Menaikan kupluk jaketnya, dan melangkahkan pergi dari kafe.

TO BE COUNTINUE

Terpopuler

Comments

Nana effendy

Nana effendy

hallo thor😎

2021-07-29

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

hadirrr thorr

2021-03-03

0

bunday

bunday

mampir ..
bucinnya babang leo skrg pinisirin sm babang reza wkwkkwk

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (pembaruan)
2 Episode 2 (pembaruan)
3 Episode 3 (pembaruan)
4 Episode 4 (Pembaruan)
5 Episode 5 (pembaruan)
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Langkah
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Pengumuman
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 BlurB musim Kedua
110 S2 : Wolf Man And The GodFather
111 S2: Mission Complete
112 S3: Bencana
113 Info
114 S2 : Backpack In Foreign Ground
115 S2: Welcome To Manchester
116 S2: Akhirnya Bertemu
117 S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118 S2: Di sekap lagi
119 S2: Bicara
120 S2: Keributan Kecil
121 S2: Menjelaskan (Part 1)
122 S2: Menjelaskan (Part 2)
123 S2: Rencana
124 S2: Alderley Edge
125 S2: Ngidam
126 S2
127 S2: Menyusun Rencana
128 S2: Menyusun Rencana
129 S2 : Bicara
130 S2: Menguak Fakta (Part 1)
131 S2: Menguak Fakta (part 2)
132 S2: Menguak fakta (part 3)
133 S2: Mencari
134 S2: Perasaan Apa Ini?
135 S2: Salah tingkah
136 S2: Siapa sebenarnya Anne?
137 S2: Menjadi Sultan Sehari
138 S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139 S2: Menginap
140 S2: Menginap
141 S2: Tidur bersama (21+)
142 S2: Kejutan Pagi Hari
143 Just Info
144 Menyusun Rencana
145 Pindah Nama Pena
146 Kembali Update
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Episode 1 (pembaruan)
2
Episode 2 (pembaruan)
3
Episode 3 (pembaruan)
4
Episode 4 (Pembaruan)
5
Episode 5 (pembaruan)
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Langkah
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Pengumuman
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
BlurB musim Kedua
110
S2 : Wolf Man And The GodFather
111
S2: Mission Complete
112
S3: Bencana
113
Info
114
S2 : Backpack In Foreign Ground
115
S2: Welcome To Manchester
116
S2: Akhirnya Bertemu
117
S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118
S2: Di sekap lagi
119
S2: Bicara
120
S2: Keributan Kecil
121
S2: Menjelaskan (Part 1)
122
S2: Menjelaskan (Part 2)
123
S2: Rencana
124
S2: Alderley Edge
125
S2: Ngidam
126
S2
127
S2: Menyusun Rencana
128
S2: Menyusun Rencana
129
S2 : Bicara
130
S2: Menguak Fakta (Part 1)
131
S2: Menguak Fakta (part 2)
132
S2: Menguak fakta (part 3)
133
S2: Mencari
134
S2: Perasaan Apa Ini?
135
S2: Salah tingkah
136
S2: Siapa sebenarnya Anne?
137
S2: Menjadi Sultan Sehari
138
S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139
S2: Menginap
140
S2: Menginap
141
S2: Tidur bersama (21+)
142
S2: Kejutan Pagi Hari
143
Just Info
144
Menyusun Rencana
145
Pindah Nama Pena
146
Kembali Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!