Episode 14

"Bawa helikopter ke London. Kau tidak mungkin naik kereta bawah tanah, ataupun Audimu." Reza berbisik, suaranya terdengar serak dan sedikit tercekat. Jones sadar, sepertinya kekacauan yang di buat Tuan Leo begitu parah.

"Baik, sir."

Setelah menerima perintah, Jones langsung bergegas menujuh Heliport menggunakan Audi-nya. Perjalanan menujuh Heliport memanglah pendek, hanya beberapa blok dari gedung tempat Reza mendemostrasikan produk barunya. Namun, perjalanan itu menjadi cukup panjang karena jalanan kota Manchester yang di tutup salju, hingga menimbulkan kemacetan di beberapa titik. Sesekali, Jones melirik jam yang melingkar di lengan kekarnya. Jam sembilan lewat lima. Huft... Belum cukup malam untuk menyiksa seseorang. Batinnya.

Ia tiba di kawasan padat penduduk. Segera menghentikan mobilnya di salah satu gedung temaram, memarkirkan Audinya, dan keluar dari dalam. Seorang pria berbadan kekar menghampirinya, membungkukkan tubuhnya menyapa Jones.

"Jaga mobilku, aku harus ke London malam ini," instruksinya dengan nada suara begitu dingin, sambil melemparkan kunci mobil Audinya dan langsung bergegas masuk ke dalam lift.

Tak ada perintah yang lebih penting dalam hidup Jones, selain perintah dari keluarga Oxley. Baik itu dari Emmanuel, Christopher, maupun Reza. Jones akan selalu berusaha bekerja dan melakukan segala cara untuk menghujudkan apapun yang di inginkan tuannya. Mengabdi kepada keluarga Oxley sudah seperti sumpah setia sehidup semati untuknya.

Lift berhenti dan pintu terbuka, dia sudah berada di atap gedung dengan sebuah helikopter bertuliskan Oxley General menunggunya di sana. Di tulis dengan warna merah terang dengan logo perusahaan yang begitu mencolok di sebelah kanan.

"Selamat malam Mr.Anderson, apa ada perjalanan mendadak malam ini?" Seorang pria tua berjalan mendekati Jones.

"Hill, aku membutuhkan Roger Rambo untuk pergi ke London, sekarang." Jones tersenyum hangat kepada seorang bernama Hill itu. 

Hill sedikit bergedik melihat Jones tersenyum kaku kepadanya. Ia merasa, seperti sedang melihat hantu tersenyum di wajah Jones. Begitu kontras hingga membuat bulu kuduk bergedik.

"Perjalanan yang akan menyenangkan, Sir," jawabnya ramah dengan suara sedikit terbata karena menahan hawa dingin menusuk tulangnya.

"Tentu. Aku berharap dapat segera pulang, setelah ini."

Mereka berjalan beriringan menuju helikopter berwarna putih itu. Jones membuka pintunya, dan kembali menoleh kearah Hill.

"Apa kau butuh pendamping, sir?"

Jones menggeleng. "Tidak, Hill. Dari sini aku ambil alih teman robotmu." Jones kembali tersenyum, yang kali ini di balas oleh Hill.

Jones masuk ke dalam helikopter, duduk di kursi pengemudi seorang diri. Dia memasang sabuk pengaman empat titik. Mengencangkan kaitan sabuk tersebut sehingga ia merasa sedikit agak sesak. Setelah sabuk pengaman terpasang rapih, Jones menutup pintu dengan keras. Mulai menjalankan prosedur penerbang; memastikan alat pengukur, memencet saklar dan tombol dari alat-alat yang terlihat begitu rumit. Dia memasang earphone, terdengar suara sedikit memekik telinga dari earphone tersebut sebelum ia terhubung oleh seseorang dari sana.

"Oke menara, PDX ini adalah Roger Rambo ganti. Siap untuk lepas landas ganti."

"Ok Roger Rambo, kau bebas lepas landas harap konfirmasi tujuanmu, ganti."

"JW Marriott Grosvenor House London, Ganti."

"Ok, Roger kau bebas lepas landas, ganti."

Baling-baling pesawat berputar, helikopter naik berlahan-lahan dan lancar terbang di atas langit temaram.

Manchester berlahan menghilang, kota ratu Elizabeth itu menjadi titik-titik kecil bercahaya di atas sana. Jones terus fokus, mengendalikan pedal di tangannya. Tentu dia berhasil mengendarai Roger Rambo itu, setelah lima tahun silam mendapatkan sertifikat  dan memenuhi syarat menjadi seorang pilot.

Perjalanan menuju London akan memakan waktu sekitar empat puluh menit, itu sangat singkat mengingat tak ada kendaraan lain secepat itu di darat. Beruntungnya Oxley General menciptakan helikopternya sendiri, yang paling canggih di kelasnya. Berbekal mesin buatan Jerman yang dibeli dan telah di modifikasi ulang oleh Reza, membuatnya bukan hanya menjadi helikopter paling canggih saja, namun aman dengan dilengkapi alat penerbangan malam."

"PDX ini Roger Rambo, aku akan segera mendarat ganti." Jones kembali bertukar informasi kepada pengatur lalu lintas udara, setelah ia sampai di kota London.

"London-pac kepada Roger Rombo, perjalanan menujuh London tepat waktu, ganti. Standing by. And over. Out."

"Dimengerti ini Roger Rambo. Standing by and over."

Helikopter berlahan mendekati sebuah gedung bergaya Victoria, melambat dan mulai turun di helipad diatas gedung hotel yang sudah di sediakan. Dia mematikan mesin, beberapa saat kemudian baling-baling berhenti berputar. Jones melepaskan earphone dan sabuk pengamannya, kemudian turun dan berjalan dengan angkuh sambil mengancingkan jas abu-abu.

Sepasang lelaki dan perempuan menghampirinya dengan pakaian serba hitam, menganggukkan badan sesaat untuk menghormatinya.

"Apa yang terjadi?" tanya Jones kepada keduanya.

"Cemburu."

Jones menghentikan langkahnya, saat ia sudah memegang gagang pintu. Ia menoleh dan menatap keduanya secara bergantian. "Cemburu?"

"Yes, sir. Tuan Leo cemburu karena istrinya di goda oleh lelaki lain. Dia menghabisinya dengan di bantu oleh seseorang yang tak kami kenal."

Jones mengembuskan napas keras. Pantas saja Reza terlihat begitu kalut, ternyata ini yang di perbuat oleh Leo. "Kalian sudah membereskannya?"

"Ya, sir. Kami sudah membawa semuanya ke ruang bawah tanah."

"Baiklah, aku akan mengurus mereka. Kau selesai sisanya di bar itu."

Kedua anak buah Jones pergi dari sana, dan kembali menujuh Red Bar. Sementara Jones, berjalan sambil mengeluarkan sarung tangan karet yang berada di saku jasnya. Memasuki lift kemudian di lanjutkan berjalan menuruni anak tangga. Dia berhenti saat melihat sebuah pintu bertuliskan Danger. Sepertinya itu adalah tempat dimana orang-orang yang tadi bertengkar dengan Leo di kurung.

Berlahan Jones membuka pintu tersebut. Sebuah lorong panjang temaram menyambut. Ia masuk ke dalam sana, menutup pintu dan kembali melangkah untuk masuk lebih dalam.

Begitu lembab dan basah, terdengar suara tetesan air pula. Sepertinya ini memang ruangan bawa tanah yang dimaksud oleh kedua anak buahnya. Terlihat begitu jelas juga dari latar tempatnya, tak terurus bahkan bisa dikatakan begitu kotor dengan lantai beralaskan tanah, dan jangan lupakan bau yang sedikit busuk seperti tempat pembuangan sampah.

"Mr.Jones."

Langkah Jones kembali terhenti saat suara pria memanggilnya. Dia menoleh dan mendapati, Tony, pemuda tampan yang memiliki luka bakar di bagian pipinya berdiri tepat di belakangnya sambil membawa sebuah karung kecil yang entah berisikan apa.

"Tony, apa yang..." Jones mengangkat kedua tangannya. Binggung melihat lelaki itu berada disana.

"Ken, bilang kau akan menghajar seseorang disini, dan waktunya begitu pas saat aku juga berada di sekitar sini untuk bisnis." Dia tersenyum tulus kepada Jones.

Jones mendekat. "Apa yang kau bawa?"

"Hanya beberapa tikus besar."

"Tikus?" tanya Jones binggung.

"Ya, sangat besar."

Tiba-tiba Jones menyeringai, menatap Tony dengan tatapan mengerikan. Sebuah ide buruk tiba-tiba saja menghampiri otaknya. Jones merangkul Tony, dan mengajaknya berjalan beriringan menuju tempat para bedebah itu di sekap.

"Ini akan bagus, Tony. Kita akan bersenang-senang dengan para bedebah itu dengan tikus yang kau bawa."

TO BE COUNTINUE...

JONES ANTONIO ANDERSON

Terpopuler

Comments

🍑🍒ara chan 🌺💘💝

🍑🍒ara chan 🌺💘💝

jones(jomblo ngenes)

2021-06-04

0

INA

INA

wow visual jones keren bgt

2021-05-03

0

Misnartie

Misnartie

jones kan siduda keren....

2021-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (pembaruan)
2 Episode 2 (pembaruan)
3 Episode 3 (pembaruan)
4 Episode 4 (Pembaruan)
5 Episode 5 (pembaruan)
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Langkah
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Pengumuman
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 BlurB musim Kedua
110 S2 : Wolf Man And The GodFather
111 S2: Mission Complete
112 S3: Bencana
113 Info
114 S2 : Backpack In Foreign Ground
115 S2: Welcome To Manchester
116 S2: Akhirnya Bertemu
117 S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118 S2: Di sekap lagi
119 S2: Bicara
120 S2: Keributan Kecil
121 S2: Menjelaskan (Part 1)
122 S2: Menjelaskan (Part 2)
123 S2: Rencana
124 S2: Alderley Edge
125 S2: Ngidam
126 S2
127 S2: Menyusun Rencana
128 S2: Menyusun Rencana
129 S2 : Bicara
130 S2: Menguak Fakta (Part 1)
131 S2: Menguak Fakta (part 2)
132 S2: Menguak fakta (part 3)
133 S2: Mencari
134 S2: Perasaan Apa Ini?
135 S2: Salah tingkah
136 S2: Siapa sebenarnya Anne?
137 S2: Menjadi Sultan Sehari
138 S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139 S2: Menginap
140 S2: Menginap
141 S2: Tidur bersama (21+)
142 S2: Kejutan Pagi Hari
143 Just Info
144 Menyusun Rencana
145 Pindah Nama Pena
146 Kembali Update
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Episode 1 (pembaruan)
2
Episode 2 (pembaruan)
3
Episode 3 (pembaruan)
4
Episode 4 (Pembaruan)
5
Episode 5 (pembaruan)
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Langkah
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Pengumuman
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
BlurB musim Kedua
110
S2 : Wolf Man And The GodFather
111
S2: Mission Complete
112
S3: Bencana
113
Info
114
S2 : Backpack In Foreign Ground
115
S2: Welcome To Manchester
116
S2: Akhirnya Bertemu
117
S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118
S2: Di sekap lagi
119
S2: Bicara
120
S2: Keributan Kecil
121
S2: Menjelaskan (Part 1)
122
S2: Menjelaskan (Part 2)
123
S2: Rencana
124
S2: Alderley Edge
125
S2: Ngidam
126
S2
127
S2: Menyusun Rencana
128
S2: Menyusun Rencana
129
S2 : Bicara
130
S2: Menguak Fakta (Part 1)
131
S2: Menguak Fakta (part 2)
132
S2: Menguak fakta (part 3)
133
S2: Mencari
134
S2: Perasaan Apa Ini?
135
S2: Salah tingkah
136
S2: Siapa sebenarnya Anne?
137
S2: Menjadi Sultan Sehari
138
S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139
S2: Menginap
140
S2: Menginap
141
S2: Tidur bersama (21+)
142
S2: Kejutan Pagi Hari
143
Just Info
144
Menyusun Rencana
145
Pindah Nama Pena
146
Kembali Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!