Episode 3 (pembaruan)

Ada sekelompok orang di dunia sana, yang diam-diam berambisi menjalankan dunia di bawah kekuasaan mereka. Menyebut diri sebagai orang-orang besar yang berargumen percaya diri di depan khalayak, mengatakan jika mereka dapat merubah dunia menjadi lebih baik. Namun, nyatanya mereka tak lebih dari segelintir sampah yang memanfaatkan kepolosan masyarakat dunia untuk kepentingan mereka sendiri. Harta, jabatan, sex, dan kebebasan adalah tujuan utama mereka. Finalnya mereka ingin mengendalikan ke berangsungan  hidup manusia sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

Seperti kalian mengira Steve jobs adalah seorang yang keren, yang berhasil menghasilkan miliaran dollar, meskipun dunia tau dia menghasilkan semua itu dengan memanfaatkan anak-anak. Atau seorang yang kita sebut pahlawan, yang telah berhasil menciptakan sarana komunikasi untuk kita melihat dunia. Saling mengirimkan spam untuk menciptakan keakraban palsu. Menuliskan komentar-komentar sampah sok berwawasan yang membuat kita dapat dikenal dan di akui dunia, tetapi nyatanya kita semua di bungkam dan di kendali oleh sarana komunikasi itu sendiri.

Mereka berlomba-lomba menjadi yang pertama dari yang pertama, menjadi yang paling teratas dari yang teratas hingga melanggar aturan-aturan yang telah di tetapkan leluhur bahkan sampai tuhan mereka sendiri. Mereka menciptakan sistem monarki yang dapat mengendalikan dunia di bawah tangan mereka. Menciptakan apa yang mereka inginkan, dan menghancurkan apa yang menurut mereka sebagai ancaman. Monster dari segala monster.

Dari sekian banyak monster berujud manusia, mungkin Robert hanyalah setitik dari orang-orang besar itu. Memperdaya kepolosan masyarakat untuk kepentingan dirinya sendiri. Menjarah, memperkosa, hingga mendirikan sindikat perdagangan organ tubuh manusia ia lakukan, untuk membuat pilar kekayaan ia sendiri dan bertekad menguasai dunia. Hati nuraninya telah mati, rasa perikemanusiaannya telah di ternodai dengan sesuatu yang kehadirannya lebih di agungkan di bandingkan dari apapun termasuk tuhan. Yaitu uang. Dia harus di hentikan, apapun caranya. Paling tidak di berikan pelajaran, agar lelaki itu mengenal kata jera. Dan, Stella yang akan melakukan itu. Anggap saja, Stella sedang menjadi seorang superhero jahat, yang akan membongkar rahasia kejahatan Robert, untuk menutupi kejahatannya sendiri.

Setelah selesai urusannya dengan Robert, Stella keluar dari kafe dengan di sambut guyuran rintikan hujan. Malam itu, tak ada bintang yang menyinari langkah kakinya. Justru hujanlah seakan sedang menghapus jejak-jejak kriminal yang segera akan ia lakukan. Langkahnya terhenti di sebuah shalter yang letaknya tepat di sebelah kafe. Dia duduk disana agak lama, menghitung titik air hujan yang turun dari langit hingga suara sirene mobil polisi terdengar dan mobil-mobil berpoles khusus itu berhenti di depan kafe.

Pekikan pengunjung kafe serentak terdengar, saat beberapa polisi mengangkat dan menodongkan senjata mereka. Stella tetap duduk diam membisu, menyembunyikan kepalanya di balik tudung jaket tebalnya dan menunduk dalam-dalam. Telinganya terus bekerja, mendengarkan kegaduhan yang terjadi di kafe tersebut.

Tak beberapa lama setelah polisi masuk ke dalam kafe, mereka kembali keluar dengan menyeret tubuh Robert secara paksa. Lelaki paruhbaya itu mengeliat, memaksa melepaskan dirinya ketika hendak di bawa paksa para petugas berwajib. Mulutnya terus berkicau tak karuan, berteriak-teriak bak orang kesetanan membela diri.

"Lepaskan saya. Jurnalis sialan itu menjebak saya, lepaskan saya." Tangannya memerah, akibat memaksa meloloskan diri dari jerat besi borgol. Tubuhnya menggeliat terus bagai caci kepanasan, tak terima atas alasan penangkapan; melakukan tindakan kriminal tingkat tinggi.

Saat ia terus meronta tak karuan, matanya menangkap sosok Stella yang masih tetap duduk diam tak bersuara. Matanya berkabut marah, saat melihat wanita itu. Ia meringis sambil berkata, "aku tidak akan melepaskan mu. Aku akan membalas mu, Stella."

Kepala Stella terangkat, matanya langsung mengunci pandangan ke arah Robert beberapa saat. Dia pun tersenyum sambil berucap, "aku akan menunggu itu."

****

Gairah untuk membunuh pada diri Reza tak dapat terbendung lagi. Apalagi setelah mengetahui data pribadinya di retas oleh orang tak asing untuknya. Ia ingin segera menghabisi orang itu. Memberikan pelajaran yang takkan pernah di lupakan seumur hidupnya.

Pagi itu, semua staf departemen teknologi maupun IT berkumpul di sebuah kantor megah dan besar. Cukup besar untuk di singgahi oleh satu atau dua orang. Selain besar dan mewah, kantor yang berada tepat di lantai paling atas gedung, juga memiliki design yang sangat modern dan elegan, dengan di pasangi teknologi super canggih. Saat masuk para tamu yang datang sudah di sungguhkan oleh jendela besar yang berdiri kokoh dari lantai sampai langit-langit, ada meja kayu besar modern dari kayu gelap yang bisa buat makan enam orang dengan nyaman. Itu cocok dengan meja kopi didepan sofa. Semua terlihat bersih dan putih. Begitu putih hingga tak ada celah, kecuali bagian dinding pintu yang berwarna mencolok yang di hiasi lemari-lemari buku cantik berwarna coklat kayu.

Ada sekitar dua puluh orang yang berada di kantor, itu sudah termasuk Reza, Jones, Ester dan seorang wanita berambut pirang membawa dua tumpuk map di pelukannya. Tak ada yang berbicara, bernapas pun seakan sulit sekali mereka lakukan di ruangan itu. Rasanya begitu sesak, seakan malaikat pencabut nyawa sedang berpidato menyebutkan satu-satu nama mereka untuk bergantian di cabut nyawanya.

Lekuk gusar, marah, dan geram terpancar begitu jelas dari wajah ramping Reza. Dia duduk dengan penampilan acak-acakan di kursi kebesarannya, sambil memainkan pena bertuliskan Oxley General. Lelaki berusia tiga puluh dua tahun itu sedang berpikir keras, menghadapi sekumpulan wartawan yang sudah memenuhi gedungnya sepagi ini.

"Kemari kan mapnya." Reza menjentikkan tangannya kepada wanita pirang.

Pirang bertubuh ramping bak gitar spanyol itu mengangguk, berjalan mendekat dan meletakan apa yang ia bawa di meja kerja Reza.

Tangan Reza bekerja, membolak-balikkan map di hadapannya dengan raut wajah sulit di artikan. Mata hijau cerah nan memikat itu, terlihat sangat indah dan menakjubkan saat sedang fokus membaca setiap kata dan huruf yang tertulis di map di hadapannya. Setelah selesai membaca satu map, ia beralih kepada map yang satunya. Sama, membaca setiap kalimat yang tertulis disana begitu khidmat dan teliti. Dia tak ingin, ada satu kata pun yang tak terbaca olehnya.

"Jadi apa yang menurut kalian aneh dari serangan Rootkit kemarin malam?" Reza menutup mapnya, dan melemparkannya ke ujung meja kerja.

Seorang pemuda berambut hitam, berbadan tegap dan berpakaian serba hitam dengan nama Oxley General terpampang di bagian bahu bajunya berjalan selangkah ke depan.

"kami menemukan dua alamat IP dengan sosok yang sama, sir." Kepalanya tertunduk dalam, tak berani menegakan atau sekedar melirik Reza saat ia berucap. "Joseph Antonio memiliki wajah yang sama dengan Robert Robinson yang mana alamat IPnya kami temukan sebagai pemilik rekening yang mencuri uang anda, sir."

Reza terlihat agak binggung dan linglung.

"Apa yang kau punya untuk di laporkan, Jones?" Kini pandangan Reza, tertuju kepada sosok Jones yang berdiri agak jauh dari mereka. Jones menganggukan kepalanya menyapa tatapan Reza, dan menundukkan kepalanya kembali seperti yang lain.

"Saya sudah mengabari Keluarga Hartanto jika anda akan terbang ke Indonesia beberapa hari lagi, sir. Juga saya sudah mengirimkan mata-mata terbaik yang kami punya untuk melacak keberadaan Joseph. Mereka sudah terbang sekitar dua puluh lima menit yang lalu menujuh Indonesia, tetapi ada sedikit masalah dengan keluarga Hartanto."

Alis Reza saling bertautan, matanya menyipit binggung menatap Jones di ujung sana. Entah mengapa, alam bawah sadar Reza merasa tak enak saat Jones mengatakan ada sedikit masalah dengan keluarga Hartanto. Seperti, Reza merasa itu bukan sekedar sedikit masalah saja.

"Masalah apa, Jones?"

"Nyonya Liliana, meminta anda memegang kursi Presdir sementara Hartanto grup."

"WHAT!!"

MR. REZA EERSTE OXLEY

NP;

SEBENARNYA REZA VERSI AKU ITU PERPADUAN ANTARA DIA DAN MATA BIRUNYA CHRIS HEMSWORTH (PEMERAN THOR).

TO BE COUNTINUE...

Terpopuler

Comments

Kurnia Mila

Kurnia Mila

2 kata dariku,,,,Hot Guy,,,😍😍😍

2021-08-04

0

Mlly Ferli

Mlly Ferli

keyen and cakeppp

2021-07-02

0

🍑🍒ara chan 🌺💘💝

🍑🍒ara chan 🌺💘💝

cocok banget thor

2021-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (pembaruan)
2 Episode 2 (pembaruan)
3 Episode 3 (pembaruan)
4 Episode 4 (Pembaruan)
5 Episode 5 (pembaruan)
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Langkah
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Pengumuman
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 BlurB musim Kedua
110 S2 : Wolf Man And The GodFather
111 S2: Mission Complete
112 S3: Bencana
113 Info
114 S2 : Backpack In Foreign Ground
115 S2: Welcome To Manchester
116 S2: Akhirnya Bertemu
117 S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118 S2: Di sekap lagi
119 S2: Bicara
120 S2: Keributan Kecil
121 S2: Menjelaskan (Part 1)
122 S2: Menjelaskan (Part 2)
123 S2: Rencana
124 S2: Alderley Edge
125 S2: Ngidam
126 S2
127 S2: Menyusun Rencana
128 S2: Menyusun Rencana
129 S2 : Bicara
130 S2: Menguak Fakta (Part 1)
131 S2: Menguak Fakta (part 2)
132 S2: Menguak fakta (part 3)
133 S2: Mencari
134 S2: Perasaan Apa Ini?
135 S2: Salah tingkah
136 S2: Siapa sebenarnya Anne?
137 S2: Menjadi Sultan Sehari
138 S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139 S2: Menginap
140 S2: Menginap
141 S2: Tidur bersama (21+)
142 S2: Kejutan Pagi Hari
143 Just Info
144 Menyusun Rencana
145 Pindah Nama Pena
146 Kembali Update
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Episode 1 (pembaruan)
2
Episode 2 (pembaruan)
3
Episode 3 (pembaruan)
4
Episode 4 (Pembaruan)
5
Episode 5 (pembaruan)
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Langkah
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Pengumuman
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
BlurB musim Kedua
110
S2 : Wolf Man And The GodFather
111
S2: Mission Complete
112
S3: Bencana
113
Info
114
S2 : Backpack In Foreign Ground
115
S2: Welcome To Manchester
116
S2: Akhirnya Bertemu
117
S2: Akhirnya bertemu (Part 2)
118
S2: Di sekap lagi
119
S2: Bicara
120
S2: Keributan Kecil
121
S2: Menjelaskan (Part 1)
122
S2: Menjelaskan (Part 2)
123
S2: Rencana
124
S2: Alderley Edge
125
S2: Ngidam
126
S2
127
S2: Menyusun Rencana
128
S2: Menyusun Rencana
129
S2 : Bicara
130
S2: Menguak Fakta (Part 1)
131
S2: Menguak Fakta (part 2)
132
S2: Menguak fakta (part 3)
133
S2: Mencari
134
S2: Perasaan Apa Ini?
135
S2: Salah tingkah
136
S2: Siapa sebenarnya Anne?
137
S2: Menjadi Sultan Sehari
138
S2: Mengelilingi Kota London Bersama
139
S2: Menginap
140
S2: Menginap
141
S2: Tidur bersama (21+)
142
S2: Kejutan Pagi Hari
143
Just Info
144
Menyusun Rencana
145
Pindah Nama Pena
146
Kembali Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!