RASA TAKUT

RUMAH ARJUNA

Kini mobil berhenti tepat di depan rumah. Arjuna turun terlebih dahulu, kemudian dia membukakkan pintu untuk Alika.

Tampa sadar Arjuna yang telah terbakar api Emosi dia menarik tangan Alika secara paksa masuk ke dalam rumah.

Alika terkejut dengan tindakan yang di lakukan oleh Arjuna kepada dirinya, tiba-tiba air mata jatuh ke pipi Alika tampa Alika sadari.

Arjuna menarik Alika sampai ke dalam rumah. Semua pelayan di buat kaget oleh kelakuan Arjuna namun tidak ada yang berani bersuara.

Syam yang menyaksikan Alika di tarik paksa merasa sangat kasian. Entah Apa yang telah di lakukan Alika sehinga Arjuna semarah ini.

Apa yang telah di lakukan nona Alika, Kenapa tuan Arjuna semarah itu, sifa yang dulu saat dia marah kembali muncul.

"Hiks...hiks...hiks.." suara isak tangis Alika, tapi Arjuna tidak menghiraukan Alika, kini rasa Takut kembali menghantui diri Alika.

"Kkaaa...!! Lepasain tangan ku." lirik Alika dengan suara isak tangis.

"Auu... Kakaa sakit kaaak." ucap Alika, Namun Arjuna juga tidak menghirau kan diri Alika. Dia malah semakin kuat mencengkram tangan Alika.

"Kkaka kau menyakiti aku..." ucap Alika dengan suara tersedu-sedu.

Semua para karyawan merasa sedih melihat Alika namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Sampai di depan ruang keluarga Arjuna melempar Badan Alika secara paksa ke atas sofa. Alika semakin merasa ketakutan, dia hanya bisa menagis dan menagis.

"SEKARANG KATAKAN SEMUANYA!" teriak Arjuna, seisi ruangan menggema dengan suara Arjuna, Alika tidak menjawab pertanyaan Arjuna.

"Ayo apa lagi yang kamu tunggu." perintah Arjuna.

"Hiks..hiks... Apaaaa mksud mu?" tanya Alika yang berusaha mengeluarkan suara meski sangat berat, kini tubuh Alika mulai bergetar.

"Kau tanya Apa maksudku." ucap Arjuna kesal.

"Katakan sekarang juga, Sudah sejak kapan Alika?" bentak Arjuna, Kini Alika benar-benar merasakan takut, Dia tidak mau lagi berbicara.

"Ayo katakan..!!!"

"Aku tidak butuh Air matamu."

"Kenapa kau diam saja haa?" bentak Arjuna lagi namun Alika juga tidak mau bersuara, Alika benar-benar merasakan apa yang selama ini di takutkan kembali.

Air mata Alika tidak henti-henti mengalir jatuh kepipi, Dia terus saja menangis tersedu-sedu, kini dia tidak memperdulikan ucapan Arjuna lagi.

Syam yang melihat kejadian itu, Dia merasaan Alika benar-benar sedang hancur, pikiran Alika mulai tampak kosong, entah apa yang ada di pikiran Alika saat ini.

Apa yang terjadi sebenarnya nona? kenapa kamu sampai begini, Aku merasa kasihan melihat mu tapi aku tidak bisa apa-apa lagi, Sekarang Arjuna dalam amara yang sangat besar.

Melihat Alika yang tidak mau bersuara Arjuna semakin geram melihat Alika. Arjuna selalu bertanya tapi Alika tidak mau menjawabnya.

"Syam!" teriak Arjuna memanggil Syam, Syam yang namanya di panggi dia bergegas pergi ke tempat Arjuna dan Alika.

"I....yaaa tuan," ucap Syam sedikit kaget.

"Kumpulkan semua para pelayan, suruh dia menghadap pada ku." perintah Arjuna, Syam pun segera memanggil semua para pelayan yang ada di dalam rumah itu.

"Jika kau tidak mau menjawab biar aku yang mencari jawabannya sendiri." ucap Arjuna sambil melihat Alika.

Kini para pelayan sudah ada di hadapan Arjuna, Arjuna memerintakkan Para pelayan mencari sesuatu yang ada di dalam kamar Alika.

"Kalian semua geledah kamar nona Alika!" Perintah Arjuna dengan tatapan tajam.

"Cari semua macam obat yang ada di dalam ruangan itu," bentak Arjuna, Semua para pelayan di buat kaget oleh suara Arjuna.

"Baik tuan," ucap mereka kemudian mereka berjalan ke lantai atas untuk mencari apa yang telah di perintahkan Arjuna, Syam juga ikut membantu memcari obat itu.

Kini Hati Alika sudah tidak tenang lagi, pikiran Alika sudah mulai melayang-layang dia terus saja menangis dari tadi tidak henti-henti, bahkan matanya sudah mulai sembab.

Dia selalu berpikir entah apa lagi nasibnya yang akan terjadi setelah ini, namun dia selalu berpikin kalau nasib buruk yang akan menghantui dirinya lagi dan lagi.

****

Kini Lidia mulai menata hidup baru. Walaupun luka lama masih tergores membekas di hati nya, Bagaimana tidak, orang yang sangat mencintai dia dengan tulus.

Sudah dia hiyanati kini di dalam hati laki-laki itu hanya tinggal dendam, Dia bahkan tega memberikan dirinya kepada para anak buah untuk memuaskan nafsu mereka.

Ibu maafkan Lidia telah melukaimu, dimana ibu sekarang aku merindukanmu. Maafkan anak mu yang durhaka ini.

Lidia terus berjalan sambil menangis meratapi nasib pada dirinya, bahkan dia sangat membenci dirinya yang begitu kotor.

Lidia memang wanita yang suka memamerkan tubuhnya tapi tidak kepada semua orang, Selama ini hanya Bram lah orang yang selalu menyentuh dirinya dan sekarang di tambah lagi oleh para Anak buah Arjuna.

Di Sisi Lain

Ada sepasang suami Istri di dalam ruangan itu, Seorang Istri begitu tampak gelisah. Suaminya melihat kalau Istrinya sedang dalam tidak baik-baik saja.

"Mama,.. mama kenapa?" tanya seseorang laki-laki.

"Maa... Tenang lah, Ayo ceritakan pada papa Apa yang terjadi?" lanjutnya lagi, di melihat kini Istrinya mengeluarkan air mata dengan cepat suami itu memeluk Istri dan menghapus air mata itu.

"Kapan Adikku akan sadar dari koma nya pa?" tanya Istri.

"Jika dia tidak sadar juga, Bagaimana aku bisa menemukan dirinya." lanjut Istri dengan suara isak tangis.

"Tenang lah maa, Semua para dokter sedang berusaha." ucap Suami menenangkan Istri.

"Sudah hampir 2 bulan dia tidur, dia tidak menunjukkan respon apa-apa." ucap Istri dengan suara isak tangis.

****

Di tempat Arjuna para pelayan sudah menemukan dua macam obat di dalam kamar Alika, para pelayan kemudian memberikannya kepada Arjuna.

Arjuna mendapat satu botol obat dan yang satu lagi hanya tinggal bungkus obatnya saja.

"Dari mana kalian mendapatkan bungkus obat ini?" tanya Arjuna kepada pelayang.

"Kami menemukannya di dalam tong sampah tuan." ucap Pelayan.

"Baik lah, sekarang kalian semua pergi dari sini." perintah Arjuna.

Arjuna melihat ke arah Alika namun Alika tidak mau lagi melihat ke arah Arjuna, Melihat Alika tidak mau melihat dirinya Arjuna kembali di buat kesal.

"Katakan sekarang juga obat apa ini?" bentak Arjuna, Alika tidak mau menjawab apapun dari Arjuna dia masih saja terus menangis.

"Ayo jawab kenapa kau diam saja?" teriak Arjuna lalu membanting botol obat itu ke lantai hingga pecah. Serpihan kaca botol mengenai kaki Alika.

Alika merasa tidak tahan lagi dengan Apa yang telah di lakukan Arjuna, Dia sengera bangkit dari tempat duduk dan ia berlari keluar dari dalam rumah.

Saat dia bangkit dan berlari, dia mengginjak serpihan kaca, kini kaki nya terluka lagi, dia menahan semua rasa takut dan sakit agar bisa keluar dari rumah itu.

"Alika mau kemana kamu?" tanya Arjuna yang melihat Alika berlari ke luar rumah.

Para pelayang melihat Alika berlari dangan menahan rasa sakit, Syam melihat ada darah berceceran di lantai dan Syam melihat ke arah Alika.

Darah apa ini? Astaga kaki Alika terluka, Kenapa dia berlari keluar dari dalam rumah.

"Kalian semua para penjaga, jangan sampai nona Alika keluar dari pekarangan rumah ini." perintah Arjuna yang terus berlari mengejar Alika.

"Kalian tangkap dia!" perintah Arjuna yang melihat anak buahnya ada di depan Alika dengan cepat mereka menangkap Alika.

"Kalian.... lepasinnnn aku.!" teriak Alika sambil memberontak.

"Hiks..hiks.. Lepaaasinnn aku, Aku ngak ada urusan dengan kalian berdua." lirik Alika melihat dua orang yang memegang tangannya.

"Kalian menyakitiku sama seperti bost kalian itu." ucap Alika kembali, kini Arjuna mendekati Alika secara berlahan-berlahan

"Mau apa lagi kau?" teriak Alika, melihat ke arah Arjuna.

"Jangan sakiti aku kaaa, Aku mohon." lirik Alika dengan suara isak tangis.

"Jika kamu membenciku karna ini, Izinkan aku pergi dari sini, Aku tidak akan pernah lagi muncul di hadapanmu." teriak Alika sambil menatap Arjuna dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi dari rumah ini." ucap Arjuna kepada Alika, Arjuna mengambil Alika dari pegangan anak buahnya dan Arjuna kembali menarik Alika masuk ke dalam rumah, Alika selalu memberontak agar terlepas dari Arjuna.

"Kkaaa... Jangan siksa aku seperti ini." ucap Alika dengan suara sendu.

"Jika kamu terus begini kamu akan membuatku Merasakan apa yang aku alami di masa lalu." ucap Alika lagi, namun Arjuna tidak menghiraukan nya, Dia terus menarik tangan Alika agar kembali masuk ke dalam rumah.

Alika selalu memberontak, tapi dia tidak bisa mengalahkan tenanga Arjuna, Apa lagi Arjuna dalam ke adaan marah besar.

"Lebih baik kamu bunuh saja aku!" perintah Alika, mendengar ucapan Alika Arjuna kembali kesal.

"Apaan kamu Alika?" bentak Arjuna.

"Aku tidak akan melakukan itu, kamu pikir aku ini bodoh." ucap Arjuna, Dia melihat Alika dengan tatapn tajam.

Arjuna terus menarik paksa Alika untuk masuk kedalam rumah, Karena Dia melihat kaki Alika terluka, Arjuna mau mengobati luka di kaki Alika.

Terpopuler

Comments

Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~

Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~

Jangan kasar² Arjuna, nanti Alika bisa tŕauma. ditanya baik² kan bisa.
di parr sebelumnya kan ada si Bram yg mengejar Alika, apa Bram ini saudaranya Alika lebih tepatnya kaka laki² Alika???
terus yg disebut adik sedang koma itu siapa,atau mungkih papahnya Alika???

2022-10-04

0

⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩ𝑚𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟ᵇᵃⁿᵃⁿᵃ

⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩ𝑚𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟ᵇᵃⁿᵃⁿᵃ

takut jg

2021-11-08

0

senna

senna

cemangat thor 🤭

2021-10-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!