Setelah berpamitan ke pada Alika. Arjuna lansung ke luar dari kamar Alika, tak lama kemudian Alika mengunci pintu dari dalam seperti pesan Arjuna tadi.
Di dalam perjalanan Arjuna selalu memikirkan sesuatu, dia selalu memikirkan Alika hingga akhirnya dia sampai di dalam ruangannya, Arjuna merebahkan tubuhnya di atas kasur, dia melihat langit-langit ruangan sambil berguman sendiri, tentang perasaannya.
"Kenapa Aku merasa sangat nyaman bila berada di dekatnya? kenapa hati ku terasa ikut tersakiti ketika aku melihat dia menangis. Apa benar aku mulai mencintainya, tapi mana mungkin aku bisa mencintainya dalam waktu sesingkat ini, entah lah semakin hari aku semakin binggung sama perasaanku ini." gumannya pepan.
Tak lama kemudian Arjuna tertidur, mungkin karena hari ini dia merasa sangat lelah, sehingga baru rebahan sebentar saja dia sudah tidur.
Di dalam ruangan sebelah, juga terlihat seorang gadis sedang memikirkan sesuatu.
"Apakah dia baik dan perhatian kepadaku cuma karena merasa bersalah kepadaku." ucap Alika binggung.
"Jujur aku sangat nyaman bersamanya. Walaupun dia bukan siapa-siapa aku. Tapi dia bisa membuat hatiku sedikit tenang bila bersamanya. Andai saja aku bisa merasakan ketulusan itu sampai aku sudah tidak bernyawa lagi." guman Alika pelan dengan penuh harapan, dia berhadap penderitaannya di masa lalu akan tergantikan dengan air mata kebahagiaan bukan air mata kesedihan lagi dan lagi, tak lama kemudian Alika juga ikut tertidur.
PAGI HARI.
Subuh-subuh Arjuna bangun dari tempat tidurnya. Dia sudah rapi dan segera pergi dari ruangannya, dia pergi ke suatu tempat untuk melancarkan Aksinya yang sempat tertunda. Hari ini dia sendirian dia tidak mengajak Syam kemana dia kan pergi, dia merasa kalau Syam akan banyak bertanya kalau dia ikut dengan dirinya.
Setelah siap bersih-bersih Alika lansung keluar. Dia berniat mau mengajak Arjuna sarapan bersama. Ketika dia membukak pintu kamar iya terkejut melihat dua orang laki-laki berotot sedang berdiri di samping kiri dan kanan pintu. Alika berteriak karena dia merasa sangat takut.
"Aaaaah...!" teriak Alika yang membuat para penjaga itu ikutan terkejut.
"Siapa kalian? mau apa kalian?" tanya Alika berteriak melihat wajah kedua penjaga itu, kemudian dia mundur kembali ke belakang secara berlahan lahan, melihat Alika merasakan ketakutan, mereka mencoba menenangkan Alika.
"Jangan takut nona." ucap salah seorang pengawal.
"Kami tidak akan mengganggu mu. Kami hanya di tugaskan bos Arjuna, untuk melindungimu, di saat dia tidak ada di dalam rumah." lanjut seorang pengawal, untuk meyakinkan Alika. Seketika dia ingat dengan kata-kata Arjuna semalam, kalau tidur jangan lupa kunci pintu dari dalam, jadi Alika berfikir jika ada orang dalam yang mau melukai dirinya lagi.
"Memangnya kak juna pergi kemana pagi-pagi?" tanya Alika penasaran,iya berusahan menahan rasa takutnya, karena Arjuna pergi begitu saja.
"Kami tidak tau nona. Dia hanya bilang mau keluar sebentar." jawab salah seorang pengawal. Tanpa menghiraukan perkataan pengawal itu Alika masih merasa penasaran kemana Arjuna pergi, dia melangkahkan kaki nya menuju ruangan sebelah yang di sebut Arjuna semalam kalau dia bakalan tidur disana.
Tok tok tok...
Alika mengetuk pintu ruangan Arjuna, tapi tidak ada suara, Alika kemudian membuka pintu. Dia masuk ke dalam ruangan, dia melihat secara inci dari setiap sudut ruangan, berjalan secara berlahan-lahan.
Besar sekali ruangan ini, tak kalah besar dari ruangan yang ku tempati, begitu bersih semua tersusun begitu rapi.
Alika terus melangkah melihat-lihat di setiap ruangan, dia berharap agar menemukan Arjuna, tapi tida ada, perkataan pengawal itu benar kalau Arjuna tidak ada dirumah, kemudian Alika memutar kembali badannya untuk segera keluar dari dalam ruangan itu.
Baru mau sampai di depan pintu, langkahnya terhenti ketika melihat sesuatu di dalam tong sampah, Alika mengambilnya.
"Foto?" ucap Alika,
"Kenapa Banyak sekali fotonya? ada yang di sobek-sobek juga." ucap Alika sambil mengambil foto-foto tersebut, kemudian Alika melihat-lihat foto tersebut.
"Cantik sekali gadis ini." gaman Alika, sambil terus membolak-balik foto satu persatu. Dia menemukan satu fato Arjuna bersama seorang gadis.
"Apa ini foto pacarnya? lalu kenapa dia buang." tanya Alika binggung. Alika meletak kan kembali foto itu seperti semula, Lalu dia berjalan keluar ruangan.
Pengawal yang mengikuti Alika tadi, hanya berdiri saja di depan pintu ruangan yang Alika masuki.
Disisi Lainnya.
Arjuna telah sampai di tempat yang dia tuju, kini dia sudah ada di dalam ruangan tersembunyi, di sana sudah ada banyak anak buahnya dan juga ada beberapa orang yang terikat di sana.
Orang-orang yang terikat itu adalah orang-orang yang telah berani bermain-main dengan Arjuna selama ini, dengan tatapan tajam Arjuna melihat mereka satu persatu dengan tatapan yang sangat mengesalkan. Layaknya seperti monster yang sangat kelaparan.
Arjuna mendekati salah seorang wanita yang sudah terikat itu. Dia bertanya.
"APA KAU SUDAH LELAH BERMAIN-MAIN DENGANKU?" tanya Arjuna dengan suara meninggi, memenuhi ruangan itu.
"KAU FIKIR AKU TIDAK MENYELIDIKIMU SELAMA INI? AKU MELAKUKANNYA DAN AKU MENGIKUTI PERMAINAN MU." ucap Arjuna dengan senyum sinis penuh kemenangan.
"Aku juga tau kau merusak Perusahaanku dan kau juga jadi pengacau di dalam rumahku dan Kau juga yang telah menjebakku dengan obat itu. Apa tujuanmu ha?" bentak Arjuna kepada wanita itu. Dia adalah Sekretaris Arjuna di kantor, dia sudah lama bekerja di kantor Arjuna, gadis itu menjawab pertanyaan Arjuna.
"Aku melakukan ini semua karna aku mencintaimu." ucap Wanita itu sambil menatap Arjuna kembali tampa ada rasa malu sedikitpun.
"Omong kosong murahan apa yang kau keluar kan? Kau bilang Cinta? kau fikir aku ini laki-laki bodoh, kau tidak mencintaiku tapi kau mencintai Hartaku bukan." ucap Arjuna yang semakin kesal melihat wanita itu.
"Kau merencana kan ini semua dengan pacar mu itu dan ibumu." lanjut Arjuna menunjuk laki-laki yang ada di samping Wanita itu.
Wanita itu bernama Lidia, tujuan awalnya dia memang mengincar harta, tapi kini dia memang mencintai Arjuna. Tapi cinta nya tidak pernah terbalas, bahkan lidia pernah memberikan tubuhnya ke pada Arjuna, tapi dia menolak gadis itu. Karna Arjuna sangat membenci wanita murahan.
Wanita itu kembali bersuara karena dia mendengar kata Arjuna menjebuit ibu, dia teringat Akan satu hal.
"Jangan Sakiti ibuku. A-ku mohonn." ucap Lidia memohon kepada Arjuna.
"Aku tidak menyakiti ibumu. Tapi dia sendiri yang menyakiti dirinya." jawab Arjuna dengan senyum sinis.
"Apa maksdmu?" tanya Lidia dengan suara meninggi.
"Kau berani sama aku?" tanya Arjuna ketika lidia meninggikan suaranya.
"Di mana sopan santun mu sekarang? yang dulu begitu menghormatiku, satu hal yang kau tau, aku tau selama ini ibumu ada di rumahku dia adalah Seorang pelayan bukan? ia sendiri yang mendatangkan dirinya dirumah singa itu, jadi jangan salahkan Aku." ucap Arjuna sambil membentak lidia.
Laki-laki yang ada di samping lidia tidak menjawab apa kata Arjuna dia hanya mendengarkan saja. karena dia telah lemah dari kemaren sore selalu di siksa oleh anak buah Arjuna, dan dia juga tau kalau Lidia juga sudah menghianatinya, itulah yang membuat dia semakin kesal, demi cintanya kepada Lidia dia melalukan semuanya sampai-sampai di mencelakai dirinya sendiri, tapi lidia wanita yang tidak tau balas budi.
Arjuna kemudian mendekati laki-laki itu, terus dia mengucap kan kata-kata pedasnya.
"Kau begitu malang bro." ucap Arjuna menyindir laki-laki itu.
"Kau telah di butakan oleh cinta. Tapi kau mencintai seekor ular yang berbisa. Mana mungkin kau bisa sebodoh ini? Orang yang kau cinta itu, mengorbankan ibunya bahkan dirimu sendiri, demi sebuah egonya." Lanjut Arjuna panjang lebar dengan nada bicara santai, kepada laki-laki itu, kemudian laki-laki itu menjawab pertanyan Arjuna dengan santai juga.
"Kau memang benar, Aku terlalu bodoh bro. Padahal lebih banyak wanita di dunia ini, tapi aku malah mencintai seorang gadis murahan layaknya seorang p*lacur." ucap Laki-laki itu menjawab perkataan Arjuna kemudian dia melihat lidia. Mendengar kata Bram, Lidia semakin terpukul dan merasa di pojokkan.
Laki-laki itu bernama Bram, selama ini dia selalu menuruti kemauan lidia, tapi sekarang dia memang sudah benar-benar muak dengan tingkah laku lidia, dan dia juga baru tau kalau lidia juga mengorbankan ibunya sendiri.
"Aku mintak bebaskan aku, aku mintak maaf telah masuk ke dalam ke hidupanmu, jika kau membebaskan ku, aku berjanji akan menjadi budak mu untuk menebus kesalahanku, lalu aku kan berikan gadis murahan ini kepada anak buahmu untuk bersenang-senang bersamanya. Karna aku sudah bosan dengan tubuhnya." lanjut Bram dengan santai kepada Arjuna lagi dan dia masih melihat Lidia dengan tatapan ingin balas dendam.
"Tapi aku tidak butuh seorang budak. Aku hanya butuh teman." ucap Arjuna sambil menepuk pelan bahu Bram.
"Apa maksdmu?" tanya Lidia kepada Bram dengan tatapan tidak mengerti.
"Kau tidak perlu berpura bodoh, bukan kah kau selalu menggoda laki-laki dengan tubuh mu itu." ucap Bram dengan nada datar.
"Kau fikir aku tidak tau haa? Bahkan kau mau menjebak Arjuna dengan obat bukan? kau menginginkan tubuhnya, tapi sayang dia malah memberikannya kepada wanita lain. Tapi itu bukan kau, sekarang lihatlah tubuh mu, jangan kan menyentuh untuk melihat saja aku sudah tidak tertarik lagi." lanjut Bram sambil membentak lidia.
Melihat tingkah mereka Arjuna sangat merasa puas, dia bisa membalas sakit hatinya, ketika melihat Bram memperlakukan Lidia dan merendahkan Lidia di depannya.
"Wah..wah..wah." ucap Arjuna sambil bertepuk tangan.
"Drama apa lagi yang di lakukan dua sejoli ini." guman Arjuna.
"Baik lah bro, jika itu yang kau inginkan, Aku akan memberikanmu kesempatan kedua, tapi jika kau menghianatiku jangan harap kau bisa bebas menghirup udara lagi. Seperti janjimu kau memberikan gadis ini kepada anak buah ku, untuk mereka bersenang-senang bukan?" lanjut Arjuna yang begitu semangat, melihat Arjuna dan Bram lidia semakin kesal.
"TIDAK BRAM, JANGAN LAKUKAN INI." ucap Lidia memohon kepada Bram agar dia tidak di berikan kepada mereka.
"Hanya kau orang satu-satunya yang sudah menyentuhku." ucap Lidia sambil menangis.
"Bukankah kau menginginkan itu? Tubuhku dan Arjuna kalah banyak dari mereka, bahkan mereka semua lebih perkasa dari kami bukan, jadi apa lagi yang kau tunggu." ucap Bram kepada lidia dengan senyum licik.
"Sialahkan bersenang-senang dengan mereka, kau pasti puas hinga kau merasakan surga yang sesungguhnya." lanjut Bram.
Kini Arjuna telah meninggalkan Ruangan itu, seperti perkataannya dia memberikan kesempatan ke dua kepada Bram untuk kali ini, karena ia masih ingat dulu Bram juga pernah menolongnya, tapi mungkin Bram tidak ingat tapi Arjuna masih mengingat dengan jelas Ketika Bram menolongnya.
Kini Arjuna melangkah ke tempat tujuan yang ke duanya, setelah dia mendapat informasih dari Syam kemaren kini dia ingin benar-benar Mewujukannya,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
𝕱𝖘💓Nona Shi💓ᶯᵗ⃝🐍♕
si Arjuna mulai kepoan nih🤣🤣
2022-10-04
0
🚬
nikmati nasibmu lidya
2022-10-04
0
🚬
keren
2022-10-04
0