Alika sudah terbangun dari tidur, Dia pun juga sudah selesai membersihkan diri. Sekarang lagi beres-beres karena hari ini Alika bakalan kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran yang beberapa hari tidak dia ikuti.
Karena di keluarkan dari sekolah secara sepihat oleh pihak Sekolah.
Kak Juna kemana sih? biasa nya sebelum mau tidur dia selalu ngecek ke adaanku. kok tadi malam dia tidak menghampiri aku.
Alika sudah rapi. Semua sudah siap.
Alika segera turun ke lantai dasar untuk sarapan, terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.
Terlebih dahulu dia melangkahkan kaki menuju kamar sebelah. Dia berharap kalau pagi ini dia menemukan Arjuna. Tapi ternyata tidak, Arjuna tidak ada di dalam ruangan itu. Alika turun ke lantai dasar seorang diri.
Ketika Alika turun, Alika di sambut oleh para pelayan yang ada di setiap ruangan. Alika selalu melirik ke sana kemari mencari keberadaan Arjuna.
Hingga akhirnya dia sampai di meja makan. Alika melihat ada dua orang laki-laki duduk di meja makan. yaitu Arjuna dan Syam, mereka sedang asik berbicara sehingga tidak menyadari kedatangan Alika.
"Pagi Kakak.!" sapa Alika sambil melihat ke arah Arjuna dan Syam.
"Pagi juga All." ucap Syam lalu tersenyum, sedangan Arjuna tidak menjawab sapaan Alika. Jangankan menjawab melihat Alika saja dia tidak mau.
Ada apa yang terjadi pada dirinya? kenapa terasa begitu menyakitkan ketika dia mengabaikanku.
Alika menarik kursi yang ada di samping Arjuna. Lalu dia menduduki kursi dan kemudian ikut sarapan bersama.
Selama sarapan tidak ada lagi yang berbicara seperti Alika pertama kali datang. Alika semakin bingung sesekali melirik Arjuna yang tidak bersuara sama sekali.
"Saya sudah siap. Saya duluan ya." ucap Syam kepada Arjuna dan Alika. Arjuna hanya mengangguk pelan.
"Iya Kakak." ucap Alika sambil melihat kepergian Syam. Ke mudian dia melihat Arjuna kembali.
Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa di saat cuaca dingin dia juga malah ikutan dingin. kenapa engkau pertemukan aku sama orang seperti ini Tuhan. jalan pikirannya tidak bisa aku tebak.
Melihat Alika yang mulai melamun Arjuna baru membuka suara untuk Alika dan Dia melihat Alika yang lagi duduk di sampingnya.
"Apa yang kamu pikirkan sepagi ini?" tanya Arjuna, namun Alika tidak merespon pertanyaan Arjuna.
"Alika?" sapa Arjuna, mendegar nama nya di panggil Alika baru menoleh ke arah Arjuna
"Iya Kakak." jawab Alika.
"Apa yang ada di pikiranmu itu? ini masih pagi Alika." ucap Arjuna yang tadi melihat Alika bengong.
Seharusnya aku yang bertanya itu, bukan diri mu kak, apa yang sedang ada di otak mu itu.
"Ngak ada." ucap Alika singkat.
"Memang apa yang aku pikirkan?" tanya Alika balik.
"Mana aku tau, kamu kira aku ini dewa yang bisa baca pikiran orang." jawab Arjuna yang mulai sedikit kesal.
"Kakak?" tanya Alika, Dia sudah siap sarapan dan kini dia melihat ke arah Arjuna.
"Iya ada apa? kenapa kamu menatap ku seperti itu." jawab Arjuna membalas tatapan Alika. Alika hanya diam dia tidak menjawab, Arjuna pun kembali bersuara.
"Ehh.. malah diam bukannya menjawab." ucap Arjuna sambil mencubit pipi Alika pelan.
"Auuh.. Sakit Kakak." rengek Alika. Arjuna malah tersenyum di buat Alika.
"Kenapa kakak suka sekali mencubit pipiku?" tanya Alika sambil mengusap pipinya yang sedikit nyerih ulah tangan Arjuna.
"Di tanya malah bengong terus, makanya di cubit tu pipi, soalnya ngemesin." ucap Arjuna tertawa kekeh.
"Nanti kamu kesambat lo, pagi-pagi ngelamun, di rumah ini banyak penghuni nya." menakut-nakuti Alika.
"Iya Kakak benar, di rumah ini banyak penghuni." ucap Alika santai tampa ada rasa takut.
"Penghuni nya bermacam, bahkan banyak yang tidak jelas. Aku pun sering di buat tidak karuan." sindir Alika lalu tersenyum.
"Kamu ngidir aku?" tanya Arjuna sambil mengangkat Alisnya sebelah. Dia tau apa yang di maksud oleh Alika.
"Tidak! Aku cuma bicara seadanya." jawab Alika lalu tertawa.
Sudah seperti Kakak dan Adik. Setiap mereka berbicara berdua selalu ada canda dan tawa yang menemani mereka.
Arjuna mengantar Alika ke sekolah terlebih dahulu sebelum dia berangkat ke Kantor. Tadi Alika sempat menolak tapi Arjuna memaksa dirinya. Tak lama kemudian Alika sudah sampai di gerbang Sekolah.
"Kamu jaga diri baik-baik, nanti kamu bakalan di jemput supir." kata Arjuna kepada Alika yang sudah turun dari dalam mobil.
"Iya Kakak, Alika pergi dulu ya." pamit Alika lalu tersenyum.
"Belajar yang benar !!!!" teriak Arjuna, sambil membalas senyum Alika. Ketika Alika sudah masuk ke pekarangan sekolah, Arjuna segera melajukan mobil menuju Kantor.
Tidak butuh waktu lama Arjuna sudah sampai di Kantor.
Seperti biasa Arjuna di sambut oleh para Karyawan. Arjuna lansung menuju ruangannya di lantai paling atas. Sampai di lantai atas dia sudah melihat Syam dan Aufa sedang asik berbicara layak nya sepasang kekasih.
Pemandangan macam apa ini pagi-pagi, mereka tidak tau apa ini masih pagi.
Aufa melihat kedatangan Arjuna dia mengakhiri pembicaraannya dengan Syam.
"Pagi tuan." sapa Aufa lalu tersenyum.
"Pagi." jawab Arjuna datar lalu dia masuk ke dalam ruangan.
Apa lagi yang terjadi sama itu anak? Apa dia marahan sama Alika, apa jangan-jangan dia cemburu sama ucapan aku semalam, tapi masak iya sih.
Aufa melihat Syam melamun. Aufa menepuk bahu Syam agar dia sadar dari lamunannya.
"Ngelamu apa sih?" tanya Aufa, Syam pun kaget.
"Ngak ada." jawab Syam singkat lalu tersenyum kepada Aufa, melihat Syam tersenyum Aufa membalasnya.
SMA TETRA PELANGI.
Alika berjalan menuju kelas. Namun lakangkah nya terhenti karena ada yang berteriak memanggil nama nya.
"All...!!!" teriak Seorang cewek dari arah jauh. Dia berlari menghampiri Alika.
"Alika ini benaran elo?" tanya cewek, kemudian memeluk Alika erat-erat.
"Iya ini gue Sal." jawab Alika lalu membalas pelukannya.
"Gue kangen bangat sama lo Salsa." regek Alika, sambil melepaskan pelukannya.
"Iya gue juga, gue udah cari lo kemana-mana tapi ngak ketemu juga." lirih Salsa,
Salsa adalah sahabat terbaik Alika, ketika Alika butuh sesuatu dia selalu membantu.
"Kok lo bisa masuk lagi? bukannya sudah di keluarkan dari sekolah, ah tapi sekarang itu tidak penting yang lebih penting aku bisa ketemu lo lagi." ucap Salsa. Alika hanya tersenyum melihat tingkah Sahabatnya yang super duper cerewet itu.
"Gue juga ngak tau, tiba-tiba pihat sekolah mengabari ku." jawab Alika.
"Kita kekelas yuk?" ajak Salsa. Alika mengikuti Salsa, kini mereka berdua berjalan bergandengan tangan layak nya anak kecil.
Semua mata tertuju kepada Alika, menurut mereka Alika berubah sangat banyak. Bahkan tambah cantik dan ceria dari hari sebelumnya.
Biasanya Alika banyak murung, sekarang dia sangat Cerewet apalagi kalau sudah bersama sahabatnya, Mereka sudah sampai di dalam ruangan kelas, banyak siswa yang sedang membicarakan Alika.
"Abis main sama om mana sih? kok penampilan nya berubah derastis." sindir Ana.
Ana adalah cewek yang sangat membenci Alika, karena menurut dia Alika selalu merebut miliknya.
"Tau tu An, bukannya udah di keluarin, kok bisa nongol lagi?" tanya Kasih sahabat Ana.
Alika hanya mendengarkan apa kata mereka. Alika juga sudah siap kembali di caci dan dimaki. Karena di sekolah ini banyak siswa yang tidak menyukai dirinya.
"Sudah All, kagak usah di dengarin." ucap Salsa yang tau perasaan Alika saat ini.
"Ngak papa ko Sal, gue udah bisa." ucap Alika lalu tersenyum kepada sahabatnya.
Aku juga sudah siap untuk kembali terluka, karena ini sudah menjadi takdir jalan hidupku. Apa pun yang aku lakukan selalu salah di mata orang-orang. Aku hanya berharap suatu saat aku mendapatkan sebuah keajaiban yang bisa merubah semua takdirku.
Bell pelajaran berbunyi, semua siswa masuk ke dalam kelas masing-masing dan duduk di bangku mereka yang sudah di siapkan. Pelajaran pertama di mulai, ketika guru mata pelajaran pertama memasuki ruangan kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
untung ada sahabat seperti Salsa
2022-10-04
0
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
orang yang baik pasti banyak yang nggak suka nggak hanya di novel tapi kenyataan pun terjadi
2022-10-04
1
⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩ𝑚𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟ᵇᵃⁿᵃⁿᵃ
hedeh
2021-11-08
0