KEJUTAN SEDERHANA

SEKOLAH

Hari ini Arjuna pergi ke sekolah, Ia ingin Alika kembali ke sekolah untuk menyelesaikan pendidikannya yang tinggal beberapa bulan lagi, dia mendapat informasi dari Syam bahwa Alika di keluarkan dari sekolah secara sepihak tanpa ada kesalahan.

Tak butuh waktu lama Arjuna bisa membuat Alika kembali ke sekolah itu, dia juga membawa surat perjanjian yang telah ia sepakati dengan kepalah sekolah, Walaupun semua mata tertuju kepadanya saat dia berjalan namun Arjuna tidak menghiraukan mereka, Arjuna tetap berjalan menuju parkiran tempat mobil berada.

Setelah keluar dari pekarangan sekolah kini Arjuna melajukan mobil untuk kembali ke rumah.

Alika yang sudah ke luar dari dalam ruangan Arjuna, kini ia lansung turun ke lantai dasar untuk sarapan, berjalan meja makan.

Seperti yang di tugaskan Arjuna dua orang bodyguar itu masih setia menemani Alika dari belakang kemanapun Alika pergi. Walaupun ia sedang di dalam rumah, Alika merasa risih dengan mereka karena menurut Alika ini sangatlah berlebihan.

Kenapa dia sangat berlebihan sekali, aku sangat merasa risih dengan dua orang peria ini, kenapa juga mereka selalu mengikuti langkah ku.

Sampai di lantai dasar, Alika di sambut oleh para pelayan dengan sangat baik.

"Selamat pagi Nona muda." sapa salah seorang pelayan.

Kenapa semua orang memperlakukan ku layak nya seorang Putri Raja, ini semua pasti karna Kak juna, aku kira ucapannya cuma semata belaka saja tetapi ternyata ucapannya memang benar.

"Pagi juga bik," jawab Alika sambil tersenyum kepada mereka, sebenarnya Alika tidak mau melakukan ini tapi dia takut kalau karna ulahnya para pelayan yang akan jadi kena imbas.

"Silahkan duduk Nona, kita sudah menyiapkan sarapan untuk nona." ucap pelayan, lalu mengambilkan kursi untuk mempersilahkan Alika duduk.

Alika melihat para bodyguar masih berdiri di belakang dia, Alika mengajak mereka untuk sarapan bersama tapi mereka menolak ajakan itu.

Selesai sarapan Alika merasa Bosan bila hanya di dalam rumah saja, Alika memutuskan untuk berjalan melihat keadaan rumah yang ia tempati.

Rumah ini terlalu megah, layak nya sebuah Istana tapi penghuninya cuma sedikit, pantas saja para wanita ingin mendekati Arjuna Putra Adipura, Ia memiliki segala-galanya.

Ketika Alika berguman sendiri mata nya tertuju pada sebuh taman yang begitu luas yang di penuhi berbagai macam bunga.

Layaknya sebuh toko bunga, Alika mintak izin kepada Bodyguar untuk ke sana. tapi dia mintak mereka untuk tidak mengikuti dirinya.

Mereka menyetujuinya namun sebelum Alika menuju ke taman itu mereka membisikkan sesuatu kepada Alika. Mendengar bisikan itu Alika mengrti apa yang sebenarnya terjadi.

Alika berjalan menuju taman sendirian, sedangkan dua orang pria tadi lagi sedang merencana kan seauatu, untuk menangkap salah seorang pelayan yang menurut mereka mencurigakan dari tadi.

Arjuna telah sampai di depan rumah, dia segera menyuruh supir memasukan mobilnya ke dalam garasi, kemudian dia bergegas keluar dari dalam mobil. Entah apa yang dia pikirkan dia merasa kalau Alika dalam bahaya.

Ketika dia masuk ke dalam rumah dia tidak menemukan keberadaan Alika. Dia juga sudah memcarinya ke lantai atas namun juga tidak menemukannya.

Ketika Arjuna mau turun dia bertemu dengan salah satu pelayan, pelayan memberitahu kalau Alika ada di taman bunga di belakang rumah, mendengar ucapan pelayan Arjuna lansung pergi ke taman.

Dia melihat Alika dari arah jauh, melihat Alika dia merasa sedikit mulai tenang, tapi dia tidak melihat orang suruhannya.

Kemana mereka pergi, apa mereka berdua sudah bosan hidup, saya tadi kan menyuruh mereka menjaga nya tapi kemana mereka pergi.

Alika melihat bunga mawar berwarnah merah darah, Alika sangat menyukai bunga itu, ketika dia ingin memetik bunga itu, ia tidak berhati-hati sehinga tangannya tertusuk duri.

"Aaauuh.." regek Alika menahan perih dan melihat tangannya mengeluarkan darah di ujung jari.

Arjuna yang melihat Alika terluka dia berlari cepat mendekati Alika, seketika iya melumut jari tangan Alika yang terluka. Alika seketika kaget dibuat Arjuna.

"Apa masih sakit?" tanya Arjuna sambil melihat wajah cantik Alika.

"Ehh.. Inngak kak." jawab Alika sedikit kaget di tambah lagi gugup saat dia mendapat perlakuan dari Arjuna.

"Kaa juna sudah sejak kapan pulang?" tanya Alika mengalihkan pembicaraan.

"Apa itu penting?" tanya Arjuna balik.

"Ayo duduk di sana," ajak Arjuna menyuruh Alika ikut bersamanya untuk duduk di bangku dekat taman itu.

"Kkaa dari mana saja?" tanya Alika lagi, karna pertanyaan nya tadi tidak di jawab oleh Arjuna.

"Kenapa? Apa kamu kangen melihat wajah tampanku." ucap Arjuna dengan percaya diri lalu mencubit pipi Alika.

"Kkaa sakit," regek Alika mengelus-nglus pipi, padahal Arjuna cuma mencubit pipinya pelan, melihat Alika meregek Arjuna tersenyum padahal tidak sakit sama sekali di terlalu manja.

"Menurutku wajah kkaa biasa saja, bahkan mengalah kan wajah orang yang paling aku sayang di dunia ini." jawab Alika membenarkan ucapan Arjuna, mendengar ucapan Alika Arjuna mengangkat alisnya karena merasa bingung.

Baru kali ini ada gadis yang menyebut dia tidak tampan dan baru kali ini juga dia menemukan orang yang berani membantah perintah dan ucapan dia.

"Siapa?" tanya Arjuna, dia merasa tidak senang ketika Alika menyebut melebihi orang yang paling dia sayang di dunia ini.

"PAPAKU." ucap Alika singkat, lalu tersenyum melihat tingkah laku Arjuna. Arjuna yang melihat Alika tersenyum seketika dia mengacak-ngacak rambut Alika.

"Kka Apaan sih, kan jadi berantakan." ucap Alika Kesal, melihat Alika kesal Arjuna kembali merapikan rambut Alika.

"Udah Cantik lagi ini, udah jangan cemberut." ucap Arjuna Sambil ketawa, entah kenapa Arjuna merasa sangat bahagia hari ini.

"Masuk yuk! cuaca di sini sudah mulai sangat panas." ajak Arjuna lalu menarik tangan Alika untuk masuk ke dalam rumah.

Di Kantor

Syam dari tadi bolak-balik mencari Arjuna tapi tidak ketemu juga. Syam juga sudah menelfon Arjuna berkali-kali tapi Arjuna tidak mengangkat nya, dari pagi tadi sampai siang ini.

Kemana tuan muda sebenarnya??? tidak biasanya dia seperti ini, tadi aku cari ke rumah kata pelayan dia sudah pergi, aku kira dia pergi bersama nona Alika, tapi nona masih dirumah, kemana dia sebenarnya.

Karena Arjuna tidak datang hari ini, Syam memutuskan untuk melakukan pekerjaan kontor hari ini, dia yang menghendel semuanya, seperti biasa kalau tuannya tidak datang.

*****

Arjuna masuk kedalam rumah bersama Alika, namun mereka mendengar salah seorang berteriak memohon sambil menangis.

Alika yang mendengar itu merasa takut, dia memper erat pengangan tangan nya di lengan Arjuna. Arjuna yang melihat Alika ketakutan dia segera memeluk Alika sambil berjalan agar dia sedikit lebih tenang.

"Jangan takut ada aku disini." ucap Arjuna sambil mengelus rambut Alika.

Sesampai di dalam rumah Arjuna dan Alika melihat dua orang suruhannya sedang memengang tangan seorang pelayan dengan paksa.

"Ada apa ini?" tanya Arjuna kepada mereka.

"Dia adalah mata-mata di rumah ini bos," ucap Salah seorang dari mereka.

"Bahkan dia juga yang tadi pagi mau mencelakai nona Alika dengan makanan yang beracun." lanjutnya lagi, mendengar ucapan mereka Arjuna lansung marah, tapi kali ini dia menahan amarahnya sebisa mungkin, karna dia tidak mau Alika merasakan ketakutan yang lebih dalam lagi.

"Apa itu benar?" tanya Arjuna dengan nada datar sambil melihat palayan itu.

"Maafkan aku tuan." jawab pelayan memohon sambil menangis.

Alika yang melihat kejadian itu hanya diam saja, karena dia sangat merasakan takut,.

"Putrimu sedang bersenang dengan anak buahku, apa kau mau ikutan bersenang juga dengannya," ucap Arjuna dengan nada menekan.

"Apa maksud tuan?" tanya pelayan yang mendengar Arjuna menyebut putrinya.

"Dia telah berani bermain-main denganku, jadi pacarnya sendiri yang memberikan dia kepada anak buahku. Aku tidak melukai putri mu, tapi pacarnya sendiri yang melukai dia." jawab Arjuna Sambil memperlihatkan sebuah video mereka yang sempat Arjuna ambil tadi, pelayan itu semakin menagis dan memberontak melihat putri dia di sentuh bergilir hati nya begitu sangat hancur.

"Kalian bawah dia pergi dari hadapanku!" perintah Arjuna.

"Dan satu lagi, kalian jangan sakiti dia, kalian cukup asing kan saja dia ketempat yang jauh. Aku tidak mau lagi melihat ada wajah penghianat di rumah ini." lanjut Arjuna.

Semua pelayan yang ada di dalam rumah menyaksikan penghianatan seorang pelayan itu. Dia merasa kasian tapi meraka tidak bisa berbuat apa karena ulah dia sendiri dia seperti itu.

Beberapa dari para pelayan berbisik kepada sesama, Dia merasa kalau tuannya sudah berubah semanjak kedatangan gadis itu, jika mereka melakukan kesalahan biasanya tuan mereka sangat tegas dan kejam namun kini dia bisa mengendalikan amarah.

Melihat mereka berbisik-bisik Arjuna menatap mereka dengan tatapan tajam, seketika mereka semua bubar dan kembali melakukan pekerjaannya masing masing.

Dua orang bodyguar segera membawa pelayan itu keluar dari rumah, ketika mereka sudah keluar dan yang lain sudah bubar, Arjuna menatap Alika kembali.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Arjuna sambil mengangkat wajah Alika supaya menatap wajah dia.

"Kamu tidak perlu takut lagi, ada aku disini, aku akan menjagamu, aku tidak akan membiarkan satu orang pun menyakitimu bahkan menyentuhmu." lanjut Arjuna menyakin kan Alika. Alika yang mendengar ucapan dari Arjuna hanya tersenyum tapi kali ini dengan senyum paksa.

"Ayo kita ke lantai atas, ada sesuatu untuk mu." ajak Arjuna, Alika hanya mengangguk dan mengikuti Arjuna.

Perasaan Alika kini bercampur aduk antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang telah terjadi pada dirinya beberapa hari ini.

Sampai di lantai Atas. Arjuna memasukkan Alika ke dalam kamar lalu Arjuna mengunci pintu. Alika yang melihat Arjuna merasa bingun, ketika Arjuna menatapnya dengan datar.

Apa lagi yang ingin orang ini lakukan kepada diriku ini.

Setelah mengunci pintu, Arjuna berlahan-lahan mendekati Alika, namun Alika mundur sedikit demi sedikit agar terhindar dari Arjuna, hinga akhir nya Alika terbentok ke ranjang dan jatuh ke atas kasur.

"Kka Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Alika sedikit tegar, walaupun dia merasa takut hal itu akan terjadi lagi, melihat Alika Arjuna malah ketawa.

"Apa yang ada di otak kecilmu cantik." goda Arjuna yang terus mendekati Alika, Ia membuat Alika semakin bingung.

"Apa yang ada di fikiran mu? Apa kamu mengira di otak aku ini isi nya Mesum semua?" tanya Arjuna lagi, sambil menarik Alika pelan dari kasur agar dia berdiri, mendengar ucapan Arjuna Alika semakin di buat binging.

"Cepat pejamkan matamu?" perintah Arjuna melihat Alika sudah berdiri.

"Kenapa Aku harus memejamkan mata, aku tidak mau!" jawab Alika karna dia merasa takut kalau Arjuna berbuat macam-macam.

"Kamu tenang saja, bukankah aku sudah berjanji tidak akan menyakitimu lagi bukan, terus kenapa kamu masih takut denganku." ucap Arjuna, seketika Alika memejamkan mata sedikit rada ragu.

"TAPI KKA JANJI JANGAN MACAM-MACAM!" teriak Alika sambil merem, Arjuna yang mendengar Alika teriak hanya tersenyum dan sedikit tertawa.

Tak lama kemudian, Arjuna mengalungkan sebuah liontin Bintang dan bulan di leher Alika. Alika merasakan ada sesuatu yang ada di lehernya, berlahan dia membuka mata dan melihat, Ia begitu terkejut melihat liontin yang selama ini dia inginkan, lalu dia tersenyum. kebahagiaan terpancar jelas di mata Alika.

"Ini untuk Alika kka?" tanya Alika antusias.

"Tentu saja untukmu, sekarang dia berada di lehermu, kalau bukan untukmu untuk siapa lagi." ucap Arjuna yang ikut bahagia melihat Alika sangat bahagia.

"Kamu Suka?" tanya Arjuna kepada Alika, walaupun sebenar nya dia tau kalau Alika sangat menyukai liontin itu. Alika tidak menjawab pertanyaan Arjuna, dia cuma mengangguk, pertanda dia sangat menyukainya, sambil melihat dan memegang liontin itu. Tak lama kemudian Alika mulai bersuara.

"TRIMAKSIH KKA JUNAA." triak Alika sambil memeluk Arjuna, Arjuna sedikit kaget dan terkejut saat Alika berteriak begitu keras di telinganya.

"Alika... Kamu merusak gendang telingaku." ucap Arjuna kesal.

"Lagian itu belum seberapa, kamu berlebihan Nafasya Alika Amadja." ucap Arjuna sambil ketawa melihat tingkah laku Alika yang asli mulai keluar, kemudian Arjuna mengelus kepala Alika, Sesekali ia mencium rambut Alika tampa sepengetahuan Alika.

Mendengar Arjuna yang sedikit kesal Alika ikutan tersenyum dan tertawa, kini mereka berdua tertawa bersama.

Terpopuler

Comments

🚬

🚬

sweet banget dah mereka😌

2022-10-04

0

🚬

🚬

ya insecure dlun lah🙄 kan masih Trauma dudul

2022-10-04

0

🚬

🚬

ya insecure dlun lah🙄 kan masih Trauma dudul

2022-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!