Selama perjalanan pulang cuma ada keheningan di dalam mobil, Alika merasa canggung biasa nya Arjuna selalu bicara tapi sekarang tidak.
Alika berfikir kalau ada Sesuatu yang terjadi kepada Arjuna sehingga dia tidak mau berbicara.
Apakah dia tau, apa yang telah terjadi di restoran tadi? kalau aku sedang ribut dengan mantan kekasihnya yang sombong itu. Tapi kalau dia tau kenapa dia tidak menanyakannya. ah masah bodoh, akukan cuma berniat melindungi diriku saja.
Tak lama kemudian Arjuna membuka suara terlebih dahulun.
"Kamu dari tadi cuma diam kenapa?" tanya Arjuna sambil melihat ke arah Alika.
Loh kok Aku sih, bukan nya dia yang super dingin duluan, terus dia tanya kenapa? seharusnya aku yang bertanya itu.
"Kamu malah diam, bukannya menjawab pertanyaan kakak?" ucap Arjuna lagi, seketika lamunan Alika terhenti.
"Eh..n..ngak kak." ucap Alika yang mulai salah tingkah.
"Ngak apa?" tanya Arjuna yang merasa bingung melihat Alika yang mulai salah tingkah.
"Ngak ada kak, Lupa kan saja." jawab Alika.
"Lagian juga ngak penting." lanjutnya.
"Kenapa ngak penting? kalau itu tentang kamu ya penting buat kka." jawab Arjuna tersenyum sambil mengelus rambut Alika.
"Kaka? Aku boleh nanya sesuatu tidak?" tanya Alika mengalihkan pembicaraan.
"Tanya apa Sayang?" jawab Arjuna, yang sedang fokus menyetir.
"Sayang?" tanya Alika, kemudian melihat Arjuna meminta penjelasan.
"Kenapa? emang kakak tidak boleh memanggil dengan sebutan itu ya? ya udah ngak jadi." jawab Arjuna yang masih fokus nyetir.
"Bukan itu maksud nya kakak." ucap Alika.
"Terus Apa?" tanya Arjuna, yang kini sedang menggengam tangan Alika. Karena Alika sudah terbiasa dilakukan seperti ini oleh Arjuna jadi dia tidak menolak.
"Besok lusa aku kan sekolah, Aku boleh tidak kakak bekerja paru waktu? sepulang sekolah." tanya Alika, sebenarnya dia takut menanyakan ini kepada Arjuna, takut dia marah dan tidak di izinin seperti dia mau keluar dari rumah.
"Alika Sayang dengarin kakak, kamu tidak boleh kerja. Apapun itu kakak tidak mau tau." ucap Arjuna kali ini dengan suara sedikit meninggi, karena Arjuna mulai kesal.
"Kakak sudah bilang bukan, kalau kakak akan memenuhi semua kebutuhanmu, apapun itu.!! Jika kamu memerlukan sesuatu katakan saja sama kakak?" lanjut Arjuna, sekarang dia telah melepaskan tangan Alika. Alika tau kalau sekarang Arjuna lagi marah, cuma dia menahan amarahnya.
"Iya kakak.. Maaf Alika tidak bermaksud itu." ucap Alika merasa bersalah. Arjuna yang melihat Alika sedikit sedih, dia kembali meggegam tangan Alika.
"Sudah lah, itu tidak masalah." ucap Arjuna.
Di kediaman Kelurga Alika.
Mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga, mereka menonton televisi dan berbicara bersama-sama.
"Paa?" tanya Felly.
"Iya ada apa?" ucap Tio
"Tadi teman aku bilang dia melihat Alika di mall bersama seseorang laki-laki." jawab Felly melihat ke arah papa dan mamanya.
"Kamu yang benar sayang?" tanya Tita.
"Benaran mama, papa" ucap Felly.
"Berarti kita sudah gagal lagi menyingkirkan Anak itu, kenapa dia selalu selamat dari rencana kita, tidak seperti bapaknya." guman Tita yang mulai merasa kesal.
"Sudah lah maa, kita sudah mendapatkan semuanya, jadi untuk sekarang kita tidak perlu memikirkan dia." ucap Tio sambil melihat istri dia.
Kita memang mendapatkan semuanya paa, tapi aku takut dia kembali merebut apa yang sudah kita rebut dari dia, terutama Faris, kalau dia tau yang sebenarnya dia bakalan mencampakkan ku begitu saja.
"Papa benar juga, untuk sekarang kita tidak perlu bertindak sayang." ucap Tia untuk meyakinkan putrinya.
*******
Tak lama kemudian, mereka sampai di pekarangan rumah. Arjuna turun terlebih dahulu kemudian membukakan pintu untuk Alika, Arjuna melihat mobil Syam ada di parkiran.
Mobil Syam, ngapain dia malam-malam kesini? apa ada masalah baru lagi, yang tidak bisa dia selesaikan sendiri.
Mereka berjalan masuk ke dalam rumah sambil bergandengan tangan. Sampai di depan pintu mereka di sambut oleh para pelayan yang ada di rumah itu.
Langkah Arjuna terhenti ketika dia sudah mendapatkan Syam duduk di ruang kelurga dengan tatapan tajam terhadap Arjuna.
"Kenapa kau melihat ku seperti itu?" tanya Arjuna yang kembali menatap Syam. Alika merasa mereka punya masalah. Alika memberi mereka waktu untuk berbicara berdua.
"Kakak Juna, Alika ke atas dulu ya." ucap Alika kemudian melepaskan tangannya dari tangan Arjuna.
"Baik lah." jawab Arjuna.
"Bibik, Tolong bawakan belanja nona ke atas.!" perintah Arjuna kepada seorang pelayan.
"Baik tuan." ucap Pelayan, dan mengambil belanjaan Alika.
"Tidak usah bik, biar aku saja yang bawa, lagian tidak terlalu berat ko." ucap Alika lalu tersenyum, Dia melihat ke arah Arjuna untuk memintak izin. Arjuna menatapnya kalau dia mengizinkan. Alika berjalan menuju lantai atas.
"Kakak Syam, Aku ke atas dulu ya." ucap Alika, Arjuna yang mendengar itu merasa cemburu.
"Iya All, Jangan lupa cuci muka dan kaki sebelum tidur ya." teriak Syam ketika Alika melangkahkan kaki menuju ke lantai atas. Dia sengaja melakukan itu karena dia melihat Arjuna cemburu.
"Apa maksud mu?" ucap Arjuna yang mulai kesal.
"Santai saja tuan muda ku." ucap Syam melihat ke arah Arjuna. Sekarang dia tidak takut lagi kepada Arjuna karena dia punya senjata Alika yang akan melindungi dia.
"Aku hanya menjalankan Apa kata nona muda. Dia ingin aku memanggilnya dengan sebutan nama dia. Alika ingin berteman denganku, dia sedang membutuhkan teman." lanjut Syam dengan Santai. Arjuna melihat ada perbedahan pada Syam yang dulu takut kepada dia tapi sekarang tidak.
"Apa kau tidak takut lagi dengan ku?" ucap Arjuna dengan nada agak meninggi.
"Tentu saja tidak tuan ku. Aku punya senjata yang selalu akan melindungiku jika kau marah." jawab Syam sambil tertawa.
"Aku tau kau Sangat menyayangi dan mencintai dia bukan, bahkan tuan rela melakukan apa saja untuk diri nya." lanjut Syam kepada Arjuna. Arjuna merasa kalau jebakannya melukai tuan nya sendiri, Arjuna mengarut kepalanya yang tidak gatal.
"KAU KETERLALUAN SYAM!" teriak Arjuna.
"Kau berani mengancamku." lanjut Arjuna, kemudian menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa, begitupun dengan Syam.
"Bukankah tuan yang mulai duluan." ucap Syam sambil melihat ke arah Arjuna.
"Apa maksud mu?" tanya Arjuna dengan nada datar.
"Sejak kapan Tuan Muda ku ini menjadi sebodoh ini haa." sindir Syam. Arjuna ingat apa yang telah di lakukannya kepada Syam, lalu dia tertawa.
"Kau mengejek ku? oh iya bagaimana, kau sudah bersenang-senang dengannya." ucap Arjuna yang masih tertawa, Syam pun merasa semakin kesal.
"Dia Sempurna bukan?!!" lanjut Arjuna.
"Bersenang-senang Apa? kau menyiksa ku tuan, bahkan aku harus menahan diri sekuat mungkin agar imanku tidak roboh." jawab Syam Kesal, di tambah lagi Arjuna mentertawakan dirinya.
"Apa kau tergoda sama dia? aku kira kau tidak tergoda sama sekali, kalau aku melihat tampang mu itu " ucap Arjuna.
"Hay Tuan muda ku yang terhormat, Aku ini laki-laki normal jadi wajar aku tergoda. Apalagi dia cantik dan Sexsi, melihat tubuhnya saja aku tidak bisa membayangkannya." jawab Syam dengan begitu pulosnya. Lagi-lagi Arjuna di bikin terkekeh oleh ucapan Syam.
Ternyata dari lantai atas Alika melihat meraka sedang bercanda dan tertawa, walaupun Alika tidak bisa mendengar suara mereka, namun Alika sangat bahagia melihat mereka sedekat itu. Tadi Alika kira mereka akan ribut, makanya Alika keluar melihat mereka.
"Iya mana aku tau, selama ini kan aku tidak pernah melihatmu berkencan." ucap Arjuna.
"Mana mungkin aku bisa berkencan, kau selalu saja menyuruhku yang ini yang itu." ucap Syam, tampa sadar dia mulai curhat.
"Kau mengeluh ya? Bekerja denganku selama ini?" tanya Arjuna menaikan sedikit Alisnya.
"Tidak tuan cuma merasa saja." ucap Syam kemudian berlari, karena dia tau Arjuna sedang kesal.
"Apa lagi Nona Alika berpihak kepadaku. Jadi sekarang aku bisa sedikit terbebas darimu." lanjut Syam ketika berlari menjauh dari Arjuna
"SYAM KAU BENAR KETERLALUAN!" teriak Arjuna mengejar Syam dan melempar Syam dengan bantal yang ada di sofa itu.
Semua Orang yang ada di dalam rumah, yang menyaksikan mereka, dia ikut tertawa karena melihat kelakuan mereka berdua seperti anak kecil yang bertengkar karena mainan dan itu kali pertama mereka melihat Syam dan Arjuna sedekat itu.
"Hahaa... sudah... sudah.. tuan aku capek." ucap Syam yang kembali duduk ke sofa lalu di ikuti oleh Arjuna.
"Teryata kau asik juga jadi seorang teman." ucap Arjuna dengan suara ngosan.
"Kata siapa aku tidak asik? tuan saja yang tidak pernah menyadari itu." ucap Syam kembali dengan nada santai.
"Baiklah.. mulai sekarang kita berteman, layak nya kakak dan adik." ucap Arjuna melihat ke arah Syam lalu tersenyum.
"Aku tidak mau kalau cuma Alika saja yang berteman denganmu, aku juga !! sekalian aku bisa awasin tanganmu dari Alika." sindir Arjuna. Syam hanya terkekeh melihat kecemburuan Arjuna.
"Astagaa.... Kau cemburu tuan?" ledek Syam kini sambil menahan tawa.
"Ehhh kau apaan, Aku cemburu kepadamu, kau kalah banyak saing dari ku." lanjut Arjuna.
"Emang iya sih tuan. Aku kalah saing banyak, tapi buat makan romantisan di cafe pinggir jalan aku masih mampu membarnya, Apa lagi Alika bukan tipe gadis yang matre." ucap Syam sambil melihat tatapan Arjuna.
"Syamm !!!! sudah ku bilang bukan, kau cari wanita lain, jangan ganggu Alika. jika kau tidak mau berurusan denganku." Ancam Arjuna kemudian melihat Syam dengan tatapan tajam Syam pun hanya tertawa, baru kali ini dia melihat Arjuna mencintai wanita melebihi dari dirinya.
"Apa wanita yang ku berikan kurang menggoda?" tanya Arjuna sambil tersenyum tipis.
"Nanti akan aku carikan yang lebih dari itu, biar kau lebih semangat bekerja dan ingat jangan pernah kau dekatin Alika, jangankan menyentuh dia untuk melihat saja kau tidak boleh." ucap Arjuna lagi.
"Bukan malah semangat Kerja tapi kau malah menyiksaku tuan, kau membunuhku secara berlahan." jawab Syam sambil tertawa kini mereka berdua salin tertawa.
"Aku menyukaimu yang sekarang tuan, kau sangat jauh berbeda kau berubah 98% semenjak kedatangan nona Alika." ucap Syam yang sudah menghentikan tawanya.
"Kau benar Syam. Aku juga tidak menyangka aku bisa berubah secepat ini." guman Arjuna.
"Aku akan memperjuangkan dia, sampai dia siap menjadi milikku seutuhnya." ucap Arjuna dengan Tegas.
Syam hanya tersenyum bahagia dia tidak menyangka biasa seperti ini. Dia juga ikut berubah semenjak ke datangan Alika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
🚬
jahat bener ya padahal kelaurga sendiri 😑
2022-10-04
0
✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎
cieee mas arjuna sudah berubah
2022-10-04
0
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Alika membawa kebahagian untuk Arjuan.
mulai muncul tu kelhatannya keluaraga Alika.
2022-10-04
0