Setelah berpamitan cowok itu kemudian turun ke lantai dasar, menggunakan Lift khusus. Sesampai di lantai dasar, seperti biasa dia di sambung oleh para pelayan.
"Selamat pagi tuan." sapa salah seorang pelayan sambil membungkukkan badan memberi tanda hormat.
"Iyaa Pagi." jawab Arjuna sambil memberi senyuman kepada pelayan.
Ya dia adalah Arjuna Putra Adipura seorang pungusaha besar di kota B di usia yang masih muda, bukan cuma pengusaha muda, dia juga cowok yang tampan, Pintar, Tegas dan lainnya. Bahkan sudah bisa di bilang kalau dia adalah cowok yang sempurnya. Semua sudah ada pada dirinya.
Di usianya yang masih 24 Tahun dia sudah bisa merai semua apa yang dia inginkan. Karena itu lah semua gadis-gadis tertarik untuk mendekati dia, jika mereka tidak bisa mendapatkan Arjuna seutuhnya, setidaknya mereka bisa menikmati uang Arjuna.
Hari ini dia pergi ke Kantor untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mendadak. Masalah yang harus dia selesaikan hari ini juga.
Sebelum dia berangkat ke kantor, dia Sarapan terlebih dahulu. Sesampai di Meja makan dia sudah melihat Asisten Pribadi nya. Seperti biasa dimana ada Arjuna di situ pasti ada Asisten.
"Pagi Tuan!" sapa Asisten.
"Pagi Syamm." jawab Arjuna kemudian duduk di meja makan.
Asisten pribadi Arjuna bernama Syam Olcyno.
Syam sudah bekerja bersama keluarga Arjuna sejak Arjuna masih di bangku SMP, dulu Syam adalah Orang kepercayaan papa Arjuna dan sekarang di tugaskan menjadi asisten pribadi.
Papa Arjuna melakukan ini semua karena dia percaya kalau Syam bisa menjaga putranya.
Setelah selesai sarapan mereka keluar dari rumah dan menuju ke kantor. Hari ini Arjuna berangkat kantor bersama Syam karena ia malas membawa Mobil sendiri. Apa lagi karna kejadian semalam.
Ketika di perjalanan cuma ada keheningan di dalam mobil. Sesekali Syam melirik tuannya dari kaca spion mobil. Dia melihat kalau tuannya sedang gelisah entah apa yang ia pikirkan. Syam pun tidak tau dan pada akhirnya Syam memberanikan diri untuk bertanya.
"Ada apa tuan?" tanya Syam melirik tuannya dari kaca depan.
"Tidak ada." jawab Arjuna singkat. Karna Syam belum merasa puas dengan perkataan tuannya ia kembali bertanya.
"Apa ini masalah Kantor?" ucap Syam.
"Atau Ada yang lain yang bisa saja bantu?" tanya Syam lagi.
"Tidak Syam, Ini bukan masalah kantor." jawab Arjuna sambil mengacak ngacak rambutnya. Melihat tingkah sang tuan Syam pun ikut merasa bingung. Bagaimana dia bisa membantu sedangkan tuannya sendiri tidak mau bercerita.
"Kamu pernah dengar kata-kata ini Syam? Niat Kita ingin menonong orang dari mara bahaya tapi kita yang malah terjebak di dalam marabahaya itu." guman Arjuna sambil melihat Syam dengan tatapan yang tidak bisa di artikan oleh Syam ia tidak tau ntah apa maksd dari perkataan tuannya itu.
"Apa ini Masalah Gadis yang tuan tolong semalam?" tanya Syam penasaran.
Arjuna tidak menjawab ketika Syam balik bertanya. Dia cuma diam saja. Melihat sang tuan diam Syam semakin bingung di buat oleh Arjuna.
"Memangnya apa yang telah terjadi di antara tuan dan gadis itu?" tanya Syam lagi sambil melihat tuannya.
"Apa kau memikirkan ku dengan hal yang sebodoh itu." ucap Arjuna kesal. Dia tau apa yang di maksud asisten.
Walaupun itu benar terjadi tapi dia tidak mau kalau ada satu orang pun yang tau masalah ini.
"Tidak.. tuan..." ucap Syam yang melihat tuannya sudah mulai kesal.
"Jika tuan tidak kasih tau bagaimana saya bisa menjawab pertanyaan tuan." lanjut Syam.
"Sudah lupan kan saja. Saya tidak mau berdebat dengan Anda di pagi ini." ucap Arjuna mengalihkan pembicaraan biar Syam tidak bertanya yang lebih jauh lagi.
"Baiklah tuan " jawab Syam.
Mereka telah sampai di Perusahaan besar Miliknya Arjuna yang membubung tinggi seperti gedung pencakar langit ARJUNA CIST GRUP.
Sesampai di kantor Syam segera mamarkirkan mobil mereka di parkiran Khusus yang telah di sediakan kantor.
Kemudian mereka keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam Kantor. Sampai di Loby dia di sambut oleh beberapa Karyawan, tepat di depan meja Represionis dia di sambut kembali.
"Selamat pagi tuan muda." sapa Represionis sambil membungkukkan badan tanda memberi hormat.
"Pagi." jawab Arjuna yang masih terus berjalan menuju ruangan di lantai paling atas, Ia menggunakan lift khusus, seperti biasa Syam selalu mengikuti dari belakang.
Sesampai di lantai atas dia segera masuk ke dalam ruangaan. Kemudian mengambil Laptop, lalu mengotak atik Laptop. Tak butuh waktu lama karna berkat Kepintaran ia bisa menemuakan orang yang sudah membuat masalah di dalam Perusahaan itu.
Dalang dari semua masalah, bukan cuma itu saja dia menemukan orang itu sampai ke akar-akar.
Dengan segera dia mengeluarkan sebuah ponsel di dalam kantong celana. Kemudian ia menelfon orang kepercayaan untuk segera menangkap orang tersebut.
Baru saja Arjuna mau duduk di kursi kebangsaan tiba tiba Syam mengetuk pintu.
Tok tok tok..
"Masuk." ucap Arjuna.
"Maaf tuan saya mengganggu mu." ucap Syam sambil berjalan mendekati Arjuna.
"Tidak, Ada apa? cepat katakan waktu ku tidak banyak." tanya Arjuna dengan nada datar.
"Jangan buang waktu ku! Kau cuma punya waktu lima menit dari sekarang." lanjut Arjuna. Mendengar perkataan tuan Syam malah bengong entah apa yang dia pikirkan.
"Waktumu tinggal tiga menit." dengan suara keras dan membuat Syam sadar dari lamunannya.
"Iya tuan.." jawab Syam sedikit kaget.
"Salah seorang pelayan menelfon ku, dia bilang kalau gadis yang ada di rumah jatuh dari tangga." ucap Syam dengan perasaan tidak enak karna dia pikir ini bukan waktu yang tepat.
"APA?" ucap Arjuna kaget, dengan suara yang sangat keras, Dia juga membuat Syam ikut kaget dengan suaranya. Walaupun tadi Syam sudah tau bakalan seperti ini.
"Siapkan Mobil! Kita pulang sekarang juga." perintah Arjuna lalu keluar dari ruangan dan di ikuti Syam dari belakang.
"Baik tuan." ucap Syam.
"Apakah kau sudah menelfon Dokter keluargaku?" tanya Arjuna panik sambil berjalan menuju parkiran. Melihat tuan panik Syam berusaha menenangkannya.
"Tenang saja tuan. Saya sudah memberitahunya." jawab Syam sambil melihat tuan.
"Dia pasti akan baik-baik saja." lanjut Syam.
"Bagaimana kau tau dia baik saja? Dia jatuh dari tangga kau pikir itu hal yang sepele." ucap Arjuna kesal mendengar kata Syam yang bilang kalau dia baik-baik saja.
Sampai di parkiran mereka segera masuk ke dalam mobil dan mobil melaju kencang menuju rumah.
RUMAH.
Tampa mengucapkan apapun Arjuna lansung naik ke lantai atas, dia tidak menjawab sapaan dari para pelayan satupun, yang ada di pikiran dia cuma gadis itu dan gadis itu.
Dia berfikir jika terjadi hal yang tidak di inginkan dia tidak akan memaafkan diri nya sendiri.
Sesampai di lantai atas dia segera menuju kamar, tempat dimana keberadaan gadis itu sekarang, lalu dia segera masuk. Arjuna melihat Dokter dan salah satu pelayan ada di dalam ruangan itu. Setelah Dokter selesai mengobati Arjuna lansung bertanya.
"Bagaimana keadaan gadis itu?" tanya Arjuna panik.
"Lukanya tidak terlalu parah." ucap dr.Galang.
"Tapi Aku harap kau memperlalukan dia dengan baik." ucap Dr.Galang sambil melihat Arjuna.
"Apa maksud mu?" tanya Arjuna yang mulai kesal.
"Kau pasti tau maksudku tuan." ucap dr.Galang yang kini membuat Arjuna semakin tidak paham apa maksdnya.
"Kau tidak usah mempersulit keadaan, Katakan saja yang sebenarnya?" ucap Arjuna dengan nada meninggi.
"Aku tidak menuduh mu tuan, Aku hanya menyuruh mu memperlakukan dia dengan baik bukan, jika kau masih melakukan itu kepadanya dirinya maka dia akan berakhir di rumah sakit tepatnya Rumah Sakit jiwa." ucap dr.galang panjang lebar, Dia sudah salah menilai Arjuna.
"Apa yang ada di otak bodoh mu? Kau kira aku ini layaknya seorang baji*ngan! sehingga kau menilaiku serendah itu, atas dasar apa kau menilaiku seperti itu? kau tidak tau apa apa jadi jangan campuri urusan ku!" ucap Arjuna yang semakin kesal, dia menatap dr.galang dengan tatapan yang tidak bisa diartikan lagi. Syam yang melihat tatapan Arjuna kemudian dia mulai bersuara karena dia tidak mau terjadi keributan jika tuan Arjuna Marah maka habis lah mereka semua.
"Maaf dr.Galang seperti nya kau salah paham." ucap Syam.
"Gadis ini di tolong oleh tuan Arjuna tadi malam. Di saat dia menangis dan sendirian di tepi danau tengah malam." lanjut Syam menjelaskan kepada dr.galang apa yang terjadi. Seperti yang di ceritakan oleh Arjuna tadi, dan Arjuna tidak bilang kalau gadis itu di ganggu preman dan apa yang sudah terjadi antara dia dan gadis itu.
"Maafkan saya Tuan. Saya tidak tau." ucap dr.galang mintak maaf kepada Arjuna tapi Arjuna yang sudah kesal tidak menghiraukan kata maaf itu.
"Jika sudah selesai anda boleh pergi sekrang dr.galang." ucap Syam yang mengerti kalau ke adaan sedang kacau.
"Baiklah, Jika gadis itu bangun dan dia masih merasakan sakit segera berikan obat ini." ucap dr.galang sambil memberikan obat.
Arjuna keluar ruangan terlebih dahulu sebelum dr.gadang keluar, Dia mencari pelayan yang menolong gadis itu, dan dia juga mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.
Karena tadi pagi dia merasa gadis itu sudah baik-baik saja, dan dia juga sudah tenang. Berkat sebuah kepintarannya lagi. Sebuah kecurigaanpun mulai di rasakan Arjuna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
𝕱𝖘💓Nona Shi💓ᶯᵗ⃝🐍♕
mungkinkah hamil🤔
2022-10-04
0
🚬
mulai depresi kali
2022-10-04
0
Tobeli Hiatus 💞
stres lah si cewek kan abis kena musibah eh musibah lagi double kill deh
2022-10-04
1