KE INGINAN ALIKA

Di Meja Makan

Arjuna dan Alika sudah sampai di meja makan, para pelayan pun sudah menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Sambil menikmati makanan, Mereka selalu bercerita dan saling berbagi.

"Kak juna?" sapa Alika, kemudian menoleh ke arah Arjuna.

"Iya ada apa sayang?" tanya Arjuna.

Mendengar Arjuna memanggil dengan sebutan sayang yang begitu tulus Alika malah tersenyum.

"Kok malah tersenyum, Ada apa sayang hmmt?" tanya Arjuna sambil mengelus rambut Alika.

"Kakak ngak balik ke kantor lagi?" tanya Alika balik.

"Memang nya ada Apa?" tanya Arjuna.

"Lah kaka,"

"Alika tanya malah di tanya balik." ucap Alika cemberut, melihat Alika cemberut Arjuna mencubit pipi Alika pelan.

"Iih games kalau cemberut," ucap Arjuna sambil tertawa.

"Aww... Sakitt kak,"

"kakak kebiasaan deh, pipi Alika kan jadi merah." ucap Alika dengan manja kemudian mengelus-ngelus pipinya.

"Sakit Sayang?" tanya Arjuna,

Arjun juga ikutan mengelus pipi Alika, namun Alika tidak menjawab.

"Kok malah diam?"

"Alika mau Apa?" tanya Arjuna lagi.

"Numpung kakak lagi baik ini,"

"Alika mau apa pasti kakak turuti, Apapun itu?" ucap Arjuna, Sontak membuat Alika semakin senang.

"Kakak Yakin?"

"Kakak mau menuruti?" tanya Alika untuk memastikan Arjuna becanda atau benaran.

"Memangnya muka kakak terlihat lagi becanda?" tanya Arjuna melihat wajah Alika, Alika malah mengangguk sambil tertawa.

"Ada apa sebenar nya?" Penasaran.

"Kamu jangan goda kakak terus." ucap Arjuna sambil ikutan tertawa.

"Kakak," ucap Alika sambil menempelkan kepala nya di bahu Arjuna.

"Sayang.."

"Kakak kan sudah bilang jagan goda kak terus,"

"Kamu mau apa? ayo cepat, Jangan bertele-tele kak kurang peka sama kode begituan." ucap Arjuna sambil tertawa melihat tingkah laku Alika.

"Ngak jadi deh," ucap Alika tersenyum ke arah Arjuna.

Arjuna malah di buat semakin bingung sambil geleng-geleng kepala.

"Yakin?" goda Arjuna balik sambil mengangkat alis nya sebelah.

"Kak,"

"Kakak temanin Alika jalan-jalan yaa,"

"Alika bosan, Sekalian ke tempat pemakaman papa." ucap Alika spontan sambil menunduk, sebenarnya tujuan awal Alika mau ke pemakaman papanya.

"Ohh.. Jadi cuma itu." ucap Arjuna, Dia mengangkat wajah Alika biar mau menatap wajahnya.

"Ok Sayang,"

"Habis ini kita langsung berangkat,"

"Ayo cepat habisin makannya." Perintah Arjuna sambil mengelus kepala Alika.

"Hhehe...."

"Iya kakak, terimaksih ya kak," ucap Alika sambil tersenyum.

****

Cafe

Di dalam sebuah cafe terlihat ada dua sejoli yang lagi ribut.

Semua mata pengunjung tertuju kepada mereka, namun mereka tidak menghiraukan nya.

"Sayang aku kan cuma bertanya,"

"Memang salah kalau aku mau tau?" Tanya Felly melihat ke arah kekasih nya.

Felly adalah saudara tiri Alika.

"Jelas salah lah,"

"Kamu itu masih tunangan aku."

"Jadi jangan terlalu banyak mengatur hidup aku." ucap Faris yang mulai kesal.

"Lagian aku juga tidak mencintaimu,"

"Di dalam hati aku cuma ada Alika dan itu tidak akan tergantikan,"

"Sampai kapanpun itu." ucap Faris dengan nada meninggi, dia membuat Felly mesara sakit hati.

Kenapa Alika terus? Apa aku tidak layak untuk di cintai, Kamu tunggu saja permainan ku,

Akan aku pastikan kamu tidak akan pernah bertemu lagi dengan gadis itu.

"Apa kurang nya aku di hidup mu Faris," suara Isak tangis.

"Aku ini wanita aku juga punya hati." ucap Felly yang mulai menangis tersedu-sedu.

"Wanita mana yang tidak sakit hati?"

"Jika kalau orang yang dia sayang dan di cintai malah mencintai wanita lain." bentak Felly, kini semua mata tertuju kepada mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***