Lain Teduh, Lain pula Galuh

" Hari ini makasih ya udah antar Luna beli buku. Udah ngobrol banyak juga." ucap Luna sambil tersenyum manis.

" Sama-sama, makasih juga buat bekal makannya. Kebetulan si ibu gak masak sarapan tadi. Eeh..ada yang anterin makanan ternyata. Mie nya enak, kamu jago masak juga. Meski Galang cuma makan sedikit karena di kelas Galang mah banyak manusia-manusia gak tahu diri, bilangnya minta tapi nyomotnya gak tanggung-tanggung." Galang mengeluarkan tempat makan yang sudah kosong bahkan terlihat sangat bersih seperti tak perlu di cuci lagi saking tak ada yang tersisa sama sekali.

" Yang jago mah yang punya pabriknya, Lang. Masak mie goreng mah semua juga bisa, tinggal masuk-masukin aja." Wajah Aluna bersemu merah sambil meraih kotak makan yang disodorkan Galang.

" Besok mau dibikinin lagi?" tanya Aluna kemudian.

" Eh..gak usah..gak apa-apa. Galang gak mau ngerepotin. Lagian yang keenakan nanti temen-temen Galang. Mereka jadi dapat jatah makan gratis. Isi perut mereka mah bukan cacing soalnya, Na. Tapi megazord, monsternya power ranger yang sudah kena sinar pembesar. Hehehe." Galang nyengir kuda. Aluna juga ikut tersenyum meski tak mengerti dengan yang Galang katakan. Seperti apa megazord itu? kenapa pula bawa-bawa power ranger dengan sinar pembesar? Absurd pokoknya..

" Sampai ketemu besok ya. Hati-hati dijalan. Salam buat ayah, Ibu dan Galuh." ucap Aluna.

Galang terdiam.

" Kok tahu adik Galang namanya Galuh?" tanya Galang serius.

" Luna tahu dari Kemal. Waktu Galang gak masuk beberapa hari, Luna sempat whatsapp Kemal karena khawatir. Dan akhirnya Kemal cerita banyak soal Galang. Maaf ya..jadi kepoin kamu lewat Kemal."

" Gak apa-apa sih. Galang gak keberatan. Jadi Luna udah tahu dong kalau Galuh sedang sakit?" Aluna mengangguk merasa tak enak hati.

" Hemm..kalau kapan-kapan Galang ajak Luna ke rumah mau gak? Adik Galang ingin banget ketemu Luna. Dia beberapa kali nanyain Luna terus. Galang jadi bingung. Gak enak mau ajak Luna nya."

Aluna tersenyum haru.

" Aku mau.." jawab Aluna cepat dan disambut senyum sumringah Galang.

" Minggu ini ya..Luna bisa gak?" tanya Galang lagi.

" Boleh..nanti Luna ke rumah Galang hari minggu ya. Gak apa-apa, gak perlu dijemput. Nanti kasih alamatnya aja." Aluna sengaja tidak ingin dijemput oleh Galang, kasihan bila harus bolak-balik. Biar Galang bisa hemat bensin.

" Makasih banyak ya. Kalau gitu, Galang pulang dulu.." Galang tersenyum lagi kemudian langsung berpamitan.

Kebahagiaan membuncah dalam hati Aluna, betapa tidak? dia tak pernah membayangkan bahwa hubungannya akan berjalan begitu cepat seperti ini. Bahkan minggu depan nanti, Aluna akan mendatangi rumah Galang dan berkenalan dengan keluarganya.

Ketika Aluna hendak memasuki pekarangan rumah, dilihatnya Teduh sedang berkacak pinggang memperhatikannya dari tadi.

" Teteh..itu siapa?" tanya Teduh sambil melotot.

" Kenapa dianterin laki-laki pulangnya? Laki-lakinya juga nggak ganteng. Masih gantengan ade." ucap Teduh seenaknya. Aluna langsung menahan diri untuk tidak menjitak kepala Teduh.

" Mau dilaporin sama ade ya ke ayah sama bunda? Teteh udah pacar-pacaran sekarang." ancam Teduh lagi masih berkacak pinggang macam satpam komplek.

Aluna langsung panik.

" Eeh..ade nya teteh yang gantengnya kebangetan. Yang mukanya mirip Naruto. Yang cita-citanya ingin jadi Hokage. Itu mah temennya teteh, habis beli buku pelajaran kita tuh. Bukan habis pacaran kok. Eh.." Aluna keceplosan dan menutup mulutnya karena sembarangan bicara.

" Ade mau eskrim gak? teteh beliin ya..ya..atau ade mau apa? nonton youtube di hape teteh? dibikinin minuman coklat? main lego? atau beli permen susu?" tanyaku mengeluarkan suap-suap andalan. Wajah Teduh langsung berbinar-binar dan melupakan kejadian yang baru saja dilihatnya.

" Ade mau semuanya..semuanyaaaa..yee..yee.." Teduh langsung berjingkrak-jingkrak kegirangan kemudian masuk ke dalam rumah dan Aluna seketika menyesal di tempat. Memang adiknya ini tak bisa di baiki sedikit saja. Langsung ngelunjak dia tuh!! pikir Aluna. Akhirnya dua kali dia kebobolan sama Teduh gara-gara kepergok terus. Adiknya ini benar-benar sudah seperti intel.

***

Galang POV

Hari ini saya sudah mengantarkan Luna beli buku, banyak yang kami bicarakan. Saya mulai menyukai sikap Luna. Dia anak yang baik dan ramah pada siapapun. Selalu bilang permisi dan minta tolong. Selalu tersenyum dan tak banyak maunya. Paling sikapnya yang sedikit mengganggu saya cuma rendahnya selera humornya saja. Semua hal yang sebenarnya tidak lucu-lucu amat akan dia tertawakan. Kayaknya kalau lihat kucing lagi wik-wik juga dia bakal tertawa terbahak-bahak.

Saya memarkirkan si jalu di parkiran samping rumah. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. Saya belum shalat ashar. Saya buru-buru masuk rumah untuk shalat ashar di kamar.

" Assalamualaikum.."

" Waalaikumsalam.." terdengar Ibu menyahut salam saya dari dapur.

" Galang ke kamar dulu ya Buuu, belum shalat ashar." teriak saya agar Ibu tak kecarian, karena tak menemuinya terlebih dahulu.

Selesai shalat, saya langsung menemui Ibu yang masih asyik memasak di dapur. Saya mencolek pinggang ibu. Ibu langsung kaget dan kegelian. Kemudian memukul punggung saya kesal. Saya cuma cengengesan sambil menyuapkan tempe yang baru selesai di goreng ibu.

" Ngaheureuyan wae ka indung teh. Kumaha mun Ibu jantungan?!" (becanda mulu ke ibu tuh. Gimana kalau ibu jantungan?) ucap Ibu dan melanjutkan acara goreng menggorengnya.

" Jangan atuh, Bu. Galang belum beliin ibu make up ber merk." jawab saya sambil tersenyum lebar dan mengambil tempe goreng lagi kemudian memasukkan semuanya dalam satu suapan besar.

" Mau hehemu haluh hulu ya." ucap saya tak jelas karena ternyata tempe goreng itu masih benar-benar panas.

" Neeng..kiw...kiw.." panggil saya pada Galuh yang sedang asyik melihat handphone nya.

" A aaaa..." panggil Galuh sambil merentangkan tangannya ingin saya peluk.

Saya langsung mengelitikinya, Galuh sampai teriak-teriak minta ampun. Setelah dirasa puas menggodanya, saya berhenti dan menyerahkan sesuatu padanya.

" Nih buat neng." Saya menyerahkan sebuah boneka squishy berbentuk nanas yang berwarna kuning cerah.

" Waah...squishy..makasih Aa. Kapan Aa beli ini?" tanya Galuh antusias.

" Tadi waktu antar teh Luna beli buku di Gramedia." jawabku sambil memasang senyum manis dan merebahkan badan saya di tempat tidur Galuh. Melintang di ujung tempat tidurnya.

" Aa udah pacaran ya sama teh Luna? naha gak bilang neng?" Galuh memasang ekspresi serius dan memandang kearah saya.

" Ah..kamu mah kepo, masih kecil juga. Gak usah tahu urusan anak gede." saya bangkit dari rebahan kemudian duduk disamping Galuh.

" Iissh..tapi kan Aa tuh kakaknya neng. Apapun yang terjadi sama Aa, neng wajib tahu."

Saya tergelak. Aturan dari mana itu, kakak wajib lapor sama adiknya.

" Neng mau ketemu teh Luna gak?" tanyaku mencoba mengalihkan kekesalan Galuh karena telat saya beritahu soal saya yang sudah berpacaran dengan Aluna beberapa hari ini.

" Mau.." jawabnya cepat diiringi anggukan semangat.

" Minggu depan teh Luna mau main kesini. Katanya mau jengukin neng." jelas saya lagi.

" Tapi.." wajah Galuh berubah sendu.

" Neng malu..lihat tuh kaki neng masih bengkak gini. Neng juga jalannya harus pakai tongkat atau kursi roda. Nanti kalau teh Luna gak mau ngobrol sama neng karena neng cacat gimana a?" wajah Galuh langsung menyek-menyek mau nangis.

Saya langsung mencubit pipinya.

" Waah..gak mungkin banget atuh. Neng itu anaknya baik, cantik, pintar, meskipun sakit tapi selalu semangat dan menyenangkan. Luna pasti seneng temenan sama neng. Aa nya aja kasep gini sampai bikin teh Luna kelepek-kelepek. Masa iya gak suka sama adiknya sih? Gak mungkiiin..." Saya mencoba menghibur Galuh yang kembali kehilangan kepercayaan dirinya akibat penyakit yang menggerogoti kakinya.

" Nanti kita ajak teh Luna main UNO ya. Kita bikin teh Luna kalah dan kita coret-coret mukanya biar punya kumis. Neng kan jago main UNO, teh Luna pasti kalah. Hihihi.." Galuh kembali tertawa dan tak sabar ingin segera bertemu dengan Luna untuk melancarkan strategi kami membuat wajah Aluna cemong.

Tak lama kemudian, Ibu memanggil kami untuk makan. Saya langsung menggendong Galuh di punggung saya dan membawanya ke meja makan. Saya benar-benar menyayangi Galuh dengan sepenuh hati saya. Tak jarang, bila ibu sedang sibuk dan Galuh ingin buang air besar atau buang air kecil, saya lah yang akan membersihkannya. Jangan tanya ayah ada dimana, ayah jarang pulang cepat. Hampir setiap hari lembur dan pulang larut karena ingin mengumpulkan uang yang cukup untuk biaya pengobatan Galuh.

Terpopuler

Comments

Efrida

Efrida

kasian galuhhhhh smg bs sembuh

2021-10-14

0

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

love kenceng lah buat aa Galang❤️

2021-04-20

0

lala kumala

lala kumala

nice galang! kamu lelaki yg belum terkena racun dunia macam ef.ef

2021-03-23

3

lihat semua
Episodes
1 Namanya, Galang
2 I'll beat you. Gggrrrrr....
3 Mengemban Tugas Penting
4 Anak Perempuan Aneh
5 Tak Lelah Tersenyum.
6 Toko Buku
7 Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8 Tembaaaaakkkkk....!!!!
9 Curhat Session
10 Respect nya Naik Level
11 Tersudutkan
12 Jawaban
13 Akhirnya Punya Pacar
14 Si Tukang Palak
15 Mencoba Mengerti
16 Ke 'uwu' an Tak Terduga
17 Seperti Pahlawan Negara
18 Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19 Galang si Family Man
20 Lain Teduh, Lain pula Galuh
21 Disambut Hangat
22 U...nooo...Kalah telak kan?
23 150 persen lebih-lebih dikit
24 Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25 Luka yang Aneh
26 Dikeroyok Aluna Lovers
27 Menjadi Detektif
28 No Mercy
29 Kencan yang Gagal
30 Warung Bakso Ceu Eti
31 Ujian Akhir Semester
32 Saya Sayang Kamu
33 Going to Bucin
34 Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35 Makin sayang deh..!!
36 Adu Rayu
37 Heart to Heart
38 Stempel Kecupan
39 Keluar Jalur
40 Kalut
41 Memilih Pergi
42 Kamu Dimana?
43 Memutuskan Melangkah
44 Perpisahan
45 Kembali Dipertemukan
46 Dipermainkan Semesta
47 Teduh yang Membawa Senja
48 Sudah Banyak Berubah
49 Ku Benci dan Merindu
50 Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51 Menerima Kehadiran Orang Baru
52 Bertamu Pertama Kali
53 Curhat Dua Sahabat
54 Rasa yang Belum Usai
55 Pilu Membiru
56 Terpisah Bangku
57 Pacar Menyebalkan
58 Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59 Kerbau yang Dicocok Hidung
60 Kabar Mengejutkan
61 Berjuang Sama-Sama
62 Zayang
63 Halangan Bertubi
64 Emosi yang Meledak
65 Berpagut Mesra
66 Lawang Angin
67 Ingin Melipat Jarak
68 Jekardah, I'm Coming
69 Masakan Pertama by Aluna
70 Berakhir Mengenaskan
71 Terpaksa Memakai Legging
72 Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73 Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74 Menikah Sebelum Mapan
75 Balon Mantu yang Bergoyang
76 Truth or Dare Pembawa Berkah
77 Sekedar Imajinasi
78 Syarat yang Membebani
79 Menghilang Lagi
80 Teduh yang Meneduhkan
81 Gara-gara Handphone yang Hilang
82 Turun Restu
83 Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84 Keputusan Dadakan
85 Janji Jari Kelingking
86 Dag Dig Dug
87 Engagement Time
88 Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89 Mencari Uang Tambahan
90 Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91 Perempuan yang Diselamatkan
92 Jujur Kadang Menyakitkan
93 Curhat Session Again
94 Kepergok Ibu Komandan
95 Terluka
96 Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97 Versus
98 Saya Sayang Perempuan Ini
99 H-2
100 Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101 Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102 Gombalan Teduh
103 Seperti Cecunguk Terbalik
104 Making Love (18+)
105 Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106 Gooooollll....!!!! (18+)
107 Back To Reality
108 Pembahasan Yang Menguras Energi
109 Menikmati Prosesnya
110 Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111 Ninda is My Hero
112 Jadi Manusia Super (18+)
113 Jadi Manusia Super Part 2
114 Mempersiapkan Kejutan
115 Kejutan Berdarah
116 Dilema
117 Hyperemesis Gravidarum
118 Terpaksa Pulang
119 Membongkar Celengan Rindu
120 Ngahanakeun
121 Ingin dimasakin Papa
122 Uncle Ted
123 Kemal in Action
124 Meledak Bentak
125 Amarah Versus Logika
126 Saling Merindu
127 Mengurai Rindu
128 Cinta Tanpa Alasan
129 Jangan Lupa Bahagia
130 Ngidam yang Aneh
131 Diskusi Tentang Sebuah Nama
132 Hiruk Pikuk
133 Hari Paling Membahagiakan
134 NEW RELEASE
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Namanya, Galang
2
I'll beat you. Gggrrrrr....
3
Mengemban Tugas Penting
4
Anak Perempuan Aneh
5
Tak Lelah Tersenyum.
6
Toko Buku
7
Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8
Tembaaaaakkkkk....!!!!
9
Curhat Session
10
Respect nya Naik Level
11
Tersudutkan
12
Jawaban
13
Akhirnya Punya Pacar
14
Si Tukang Palak
15
Mencoba Mengerti
16
Ke 'uwu' an Tak Terduga
17
Seperti Pahlawan Negara
18
Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19
Galang si Family Man
20
Lain Teduh, Lain pula Galuh
21
Disambut Hangat
22
U...nooo...Kalah telak kan?
23
150 persen lebih-lebih dikit
24
Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25
Luka yang Aneh
26
Dikeroyok Aluna Lovers
27
Menjadi Detektif
28
No Mercy
29
Kencan yang Gagal
30
Warung Bakso Ceu Eti
31
Ujian Akhir Semester
32
Saya Sayang Kamu
33
Going to Bucin
34
Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35
Makin sayang deh..!!
36
Adu Rayu
37
Heart to Heart
38
Stempel Kecupan
39
Keluar Jalur
40
Kalut
41
Memilih Pergi
42
Kamu Dimana?
43
Memutuskan Melangkah
44
Perpisahan
45
Kembali Dipertemukan
46
Dipermainkan Semesta
47
Teduh yang Membawa Senja
48
Sudah Banyak Berubah
49
Ku Benci dan Merindu
50
Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51
Menerima Kehadiran Orang Baru
52
Bertamu Pertama Kali
53
Curhat Dua Sahabat
54
Rasa yang Belum Usai
55
Pilu Membiru
56
Terpisah Bangku
57
Pacar Menyebalkan
58
Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59
Kerbau yang Dicocok Hidung
60
Kabar Mengejutkan
61
Berjuang Sama-Sama
62
Zayang
63
Halangan Bertubi
64
Emosi yang Meledak
65
Berpagut Mesra
66
Lawang Angin
67
Ingin Melipat Jarak
68
Jekardah, I'm Coming
69
Masakan Pertama by Aluna
70
Berakhir Mengenaskan
71
Terpaksa Memakai Legging
72
Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73
Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74
Menikah Sebelum Mapan
75
Balon Mantu yang Bergoyang
76
Truth or Dare Pembawa Berkah
77
Sekedar Imajinasi
78
Syarat yang Membebani
79
Menghilang Lagi
80
Teduh yang Meneduhkan
81
Gara-gara Handphone yang Hilang
82
Turun Restu
83
Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84
Keputusan Dadakan
85
Janji Jari Kelingking
86
Dag Dig Dug
87
Engagement Time
88
Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89
Mencari Uang Tambahan
90
Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91
Perempuan yang Diselamatkan
92
Jujur Kadang Menyakitkan
93
Curhat Session Again
94
Kepergok Ibu Komandan
95
Terluka
96
Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97
Versus
98
Saya Sayang Perempuan Ini
99
H-2
100
Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101
Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102
Gombalan Teduh
103
Seperti Cecunguk Terbalik
104
Making Love (18+)
105
Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106
Gooooollll....!!!! (18+)
107
Back To Reality
108
Pembahasan Yang Menguras Energi
109
Menikmati Prosesnya
110
Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111
Ninda is My Hero
112
Jadi Manusia Super (18+)
113
Jadi Manusia Super Part 2
114
Mempersiapkan Kejutan
115
Kejutan Berdarah
116
Dilema
117
Hyperemesis Gravidarum
118
Terpaksa Pulang
119
Membongkar Celengan Rindu
120
Ngahanakeun
121
Ingin dimasakin Papa
122
Uncle Ted
123
Kemal in Action
124
Meledak Bentak
125
Amarah Versus Logika
126
Saling Merindu
127
Mengurai Rindu
128
Cinta Tanpa Alasan
129
Jangan Lupa Bahagia
130
Ngidam yang Aneh
131
Diskusi Tentang Sebuah Nama
132
Hiruk Pikuk
133
Hari Paling Membahagiakan
134
NEW RELEASE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!